Berpisah Karena Mandul

Pagi ini ada kehebohan yang terjadi di lantai bawah para karyawan. Mereka heboh karena ada kejadian unik dimana seorang staff wanita yang terkenal dengan penampilan tomboy dan hobynya ngoprek motor berpenampilan feminim.

"Lihat itu wanita cantik siapa ya?" tanya salah seorang karyawan pria.

"Loh..dari perawakannya mah kaya kenal, dia kan si cewek tomboy! bener nggak sih?!" sahut yang lain.

"Siapa? si Betty bukan? kok bedanya jadi glowing gitu sih?"

"Gue harus dapet nomernya ini!" seru yang lain.

"Huh! dasar playboynya kumat!" seloroh salah satu karyawan.

Kasak kusuk itu masih berlanjut, hingga wanita berpenampilan feminim itu menghilang dibalik ruangan. Karena memang letak ruangannya berbeda daripada yang lain.

Sambil terduduk, ia mulai mematut wajahnya pada cermin bulat yang tersimpan dalam tasnya.

"Aku aneh nggak sih?" tanyanya pada cermin yang tak bernyawa.

Rambut yang biasanya ia ikat jadi 1 kini ia biarkan terurai begitu saja. Celana yang selalu ia kenakan berubah menjadi rok sepan selutut. Bahkan sandal gunungnya berubah menjadi higheels.

Kini wanita yang sudah berpenampilan feminim itu tampak mematut penampilannya pada cermin yang sengaja ia bawa.

Kemarin ia sudah bertekat akan merubah penampilan menjadi feminim. Diumurnya yang hampir menginjak ke 25, ia harus segera mendapatkan jodoh kalau tidak ia akan di nikahkan dengan anak dari rekan bisnis ayahnya.

Sebenarnya Betty adalah seorang anak dari pengusaha sukses. Namun karena dasarnya Betty adalah anak yang mandiri, ia memutuskan menyambung hidupnya dengan hasil jerih payahnya sendiri. Karena ia ingin menghapus stigma negatif dari orang-orang bahwa anak perempuan itu lemah dan tidak bisa dibanggakan.

Tak jarang ia selalu dibandingkan dengan abang-abangnya, sehingga membuat dirinya memilih keluar dari rumah mewah keluarganya. Namun ia masih berhubungan baik dengan keluarganya meski ia jarang pulang ke rumah.

Kehebohan pun berulang saat seorang pria berkostum ayam keluar dari mobilnya. Tampak beberapa karyawan ingin tertawa terpingkal-pingkal namun ia urungkan karena tatapan mengancam dari atasannya.

"Maaf tuan muda, kenapa tuan muda memakai kostum seperti ini?" tanya Jeki bodyguard Juna yang selalu mengawasi Juna dari jauh maupun dekat. Istilah kerennya bodyguard bayangan.

"Gue kalah main timezone Ki! Selama ini main sama kalian kan kalah terus dan gue yang menang."

Jono tampak terkekeh pelan lalu Jeki segera menyikut lengan partnernya itu. Jono pun tersadar dan berusaha menyambung obrolan.

"Maaf tuan muda, memangnya siapa yang sudah mengalahkan permainan tuan muda?" sambung Jono.

Juna pun tampak berfikir sesaat. Sepertinya ia tidak perlu memberitahu asistennya itu. Lagian gengsi dong, masak kalah main sama cewek. Apa kata dunia persilatan nanti? eh..nggak nyambung banget deh.

"Bukan siapa-siapa nggak penting deh," ketus Juna.

"Yasudah gue keatas dulu ya, nanti kalau ada sekretarisku masuk suruh langsung ke ruanganku," pesan Juna kepada para bodyguardnya.

"Baik, tuan muda."

Setelah Juna berlalu dengan kostum ayamnya, Jeki dan Jono tertawa terpingkal-pingkal di tempat.

"Jo! biasanya elu yang kalah harusnya elu yang pakai kostum ayam itu!"

"Kamu juga suka kalah Ki nggak usah nyudutin deh."

"Haha...untung tuan muda nggak ngajak kita main lagi, bakalan kalah terus kita ya. Yaudah mending kita patroli dulu yuk," ajak Jeki kepada Jono.

"Ayok!"

***

Beauty tampak tertawa tertahan melihat atasannya berangkat kerja memakai kostum ayam yang mereka sepakati kemarin saat akan bermain game. Setelah semalam terhibur dengan Juna, Beauty memutuskan untuk membatalkan sehari cuti yang sudah ia ajukan. Karena merasa tidak enak dengan atasannya itu.

Lagipula ia tidak harus lama-lama terpuruk akibat perceraian yang sudah ia lewati. Ia harus buktikan kehidupannya jauh lebih baik setelah berpisah dari Cleo mantan suaminya.

"Astaga! aku akan ganti bajulah, kostum ini terasa panas sekali. Belum lagi kalian pasti menertawakan penampilanku di belakang, iya kan?" cetus Juna saat melihat Beauty berusaha menutupi rasa ingin tertawanya.

"Nggak!..nggak kok pak! Pak Juna masih sama saja terlihat tampan," ucapa Beauty tanpa sadar lalu buru-buru ia merutuki kebodohannya meski ucapannya itu benar adanya.

Semenjak semalam Beauty jadi merasa aneh, rasa sakit dan kecewanya memudar secara perlahan setiap berada di dekat pemuda yang kini menjadi atasannya.

"Benarkah begitu? Apa kamu mulai menaksirku?" tanya Juna dengan tatapan intensnya.

"Ah...anu pak Juna mau minum apa? Biar saya buatkan, kebetulan saya ingin ke pantry karena merasa haus?" tawar Beauty mengalihkan pertanyaan Juna.

"Buatkan saja aku Vanillalatte, dan bawakan cemilan kue untukku.."

"Bukankah pak Juna tidak minum kopi?" tanya Beauty memastikan.

"Kopi hitam maksudnya, kalau yang di mix masih mendingan."

"Oh, baiklah saya ke pantry dulu pak."

Juna pun mengangguk pelan, pemuda berambut silver itu masih saja berdiri di tempat sambil memperhatikan langkah sekretarisnya dari belakang.

"Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku dan aku pastikan, kamu tidak akan pernah merasakan sakit jika berada di dekatku," gumam Juna lirih.

***

Saat di pantry Beauty menjumpai seseorang tengah membuat minuman sepertinya untuk dirinya sendiri karena sesekali ia mencoba minumannya itu sebelum kembali menuang sedikit krimer ke dalam cangkirnya.

Beauty masih belum menyadari jika seseorang itu orang yang ia kenal. Wanita berlesung pipi itu masih mencari cangkir lain untuk ia isi dengan pesanan atasannya tadi.

Tiba-tiba ia terkejut akan panggilan dari seseorang yang ternyata mengenalnya.

"Beauty!!"

Saat berpaling kearah sumber suara yang sudah memanggilnya, ia pun dibuat semakin terkejut akan sosok yang berdiri di sampingnya yang sedari tadi mengaduk-ngaduk cangkir miliknya.

"Betty!"

"Astaga! aku di bikin speechless banget sama kamu Bet. Ini serius kamu Betty temenku yang tomboy yang hobynya ngoprek motor? Kamu jadi unyu banget sih Bet, aku jadi naksir deh," goda Beauty.

"Hush! aku masih normal Bee meski di umur segini belum punya pacar. Tapi aku bertekat untuk merubah penampilanku. Tahun baru aku harus sudah bawa calon kalau nggak aku bakal di jodohin," keluh Betty kepada Beauty.

"Semangat Bett, aku yakin dengan penampilanmu yang sekarang pasti banyak cowok yang ngantri sama kamu. Percaya deh sama aku."

"Kamu jangan memujiku berlebihan, nyatanya orang yang sedari dulu aku sukai nggak pernah sekalipun melirik kearahnya," ucap Bety dengan wajah sedih.

"Jangan sedih dong Bet, semangat! aku yakin setelah ini doi bakal jatuh cinta padamu! Kalau perlu deketin dia terus Bet!" kata Beauty mencoba menyemangati.

Kamu belum tahu orang yang aku sukai seperti apa? Andai kamu tahu, apa kamu akan merelakannya untukku? batin Bety.

"Oh..iya itu kopi buat pak Juna kan? biar aku antar saja sekalian mau nyerahin laporan produksi dan pengiriman barang," tawar Bety.

"Oh, baiklah."

"Oke, aku duluan ya," pamit Betty sambil membawa nampan yang berisi kopi pesanan Juna.

Beauty nampak menautkan kedua alisnya. Rasa-rasanya temannya itu tampak aneh. Setelah penampilannya berubah, kini ia menawarkan membawakan kopi atasannya. Apakah orang yang Bety maksud adalah? Astaga!

Di tempat lain

"Mas, mas Cleo kamu kenapa mas?" tanya Tere dengan panik.

"Aku tidak tahu sayang, tiba-tiba kepalaku pusing dan perutku terasa mual dan ingin muntah saat mencium bau sop buntut itu," tutur Cleo dengan nafas tersengal.

Saat ini keduanya sedang melakukan makan siang bersama di sebuah restauran langganan keluarga Cleo.

"Aku khawatir kamu kenapa-kenapa mas, kita ke rumah sakit ya?" ajak Tere sambil bersiap memapah suaminya.

Cleo pun mengangguk lemah, lalu Tere dibantu seorang pelayan pria membawa Cleo ke dalam mobilnya.

Kini tibalah mereka ke sebuah rumah sakit. Karena hari sudah siang, mereka pun mendapat antrian pertama setelah jam makan siang selesai.

Dokter pun datang lalu segera memeriksa keadaan Cleo yang tampak lemah dan pucat. Lalu mencoba mengecek suhu dan detak jantung beserta lambung pasiennya.

Setelah selesai memeriksa, dokter pun tampak manggut-mangut lalu melepaskan stetoskop yang mencapit di kedua telinganya.

"Bagaimana keadaan suami saya dok? apakah sakitnya parah? Selama ini kami selalu menjaga pola makan agar tidak makan sembarangan, tapi kenapa suami saya seperti orang keracunan?" tanya Tere beruntun.

Dokter itu pun hanya tersenyum. Lalu dengan menarik nafas secara perlahan ia mulai menjelaskan.

"Suami nyonya baik-baik saja dan tidak juga keracunan tapi__" dokter itu pun melirik sebentar kearah perut Tere yang tampak membuncit.

"Tapi kenapa dok?"

"Tapi sepertinya yang suami nyonya rasakan saat ini adalah akibat kehamilan yang nyonya alami."

"Maksudnya dok saya tidak mengerti?"

"Begini nyonya, biasanya jika seorang istri hamil disertai tanda-tanda seperti mual dan muntah atau ngidam maka suami juga akan mengalami hal sama seperti yang istrinya alami. Kondisi ini di sebut sindrom couvade yang sering kali dianggap sebagai bentuk kehamilan simpatik ketika suami mengalami gejala kehamilan seperti yang dirasakan istri tanpa benar-benar hamil," jelas dokter bername tag Mawar itu.

Deg!

Aku kan sudah keguguran, lalu kenapa mas Cleo baru mengalami kehamilan simpatik sekarang? Dulu saat aku masih hamil juga mas Cleo biasa saja atau jangan-jangan ada benih lain yang tumbuh di rahim seseorang. Aku harus mencari tahu, siapa wanita itu. Aku tahu kamu itu playboy mas tapi aku tidak akan meninggalkanmu sebelum misiku di keluarga ini selesai!

Tinggalkan like,koment dan juga vote jika berkenan..biar authornya makin rajin up nya.

Selamat membaca..😘😘