NovelToon NovelToon
Melawan Kematian

Melawan Kematian

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Iblis / Identitas Tersembunyi
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fukano Jr

Seorang pemuda bernama Riu Zin, yang dipenuhi ambisi dan keinginan yang membara untuk mencapai kekuatan yang luar biasa, sehingga ia bersedia untuk melawan bahkan kematiannya sendiri.

Meskipun menghadapi tantangan yang tampak tidak mungkin, seperti melawan Surga yang bagi manusia adalah suatu kemustahilan, namun demi kekuatan yang diimpikannya, ia rela menghadapi segala risiko, bahkan kematian pun sudah menjadi bagian dari kesiapan dan tekadnya. Dengan tekad yang teguh dan semangat yang membara, pemuda ini siap menghadapi segala rintangan dan tantangan, mengejar impian dan ambisinya dengan penuh determinasi dan keberanian yang luar biasa.

Ini bukan tentang mencari kesempurnaan,cerita ini tentang mencari Mati! Ambisi dari seorang Pemuda yang merasa tertantang dan mengikuti seseorang yang menurutnya bisa di andalkan.


Mari baca cerita Pertama ku ya

[ Karya asli]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fukano Jr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Pertarungan Hidup dan Mati !! Melampaui batasan diri

Dalam suasana yang penuh ketegangan, Xing Haji melirik Lue Mindi dengan tatapan tajam yang dipenuhi dengan kebijaksanaan. Dengan lembut, suaranya bergema di udara, "Mundur lah sejauh mungkin, jangan pernah memaksakan diri untuk terlibat dalam pertarungan ku," ucapnya dengan penuh kehati-hatian, menyiratkan peringatan yang dalam.

Lue Mindi, dengan bibir kanannya yang naik tajam ke atas, memberikan senyum yang misterius. "Jangan terlalu memaksakan dirimu, senior," ucapnya dengan suara yang tenang namun penuh dengan makna tersembunyi. Meskipun terlihat damai, di dalam hatinya, gelombang kekhawatiran dan antisipasi akan pertarungan yang akan datang mengalir deras.

Dalam keheningan yang terasa begitu berat, pikiran Lue Mindi berputar cepat. "Apa yang senior pikirkan, berhati-hatilah,setiap luka yang kau terima,juga akan sakitnya padaku" bisiknya dalam hati, merenungkan konsekuensi dari setiap langkah yang akan diambil. Meski senyum sinis terukir jelas di wajahnya, namun itu hanyalah topeng untuk menutupi kegelisahan yang merayap di dalam dirinya.

Riu Zin sudah siap dengan pedangnya, melirik ke depan di mana Lue Mindi terlihat telah mundur jauh, tampaknya ia memilih untuk menjadi penonton dalam pertarungan ini. Tapi itu tidak berarti dia sudah bisa mengelak dari Riu Zin.

Tidak ada ekspresi selain serius yang terpancar dari wajah Riu Zin, matanya yang tajam mempertajam serangannya, tanpa sedikit pun senyuman. "Apa kau sudah siap?" tanya Riu Zin dengan lantang, ingin memastikan kesiapan lawannya. Xing Haji, yang juga terlihat serius tanpa senyuman, hanya mengangguk pelan sebagai jawaban

Dengan jarak sekitar satu kilo meter di antara mereka, terpisah oleh bebatuan dan tanah tandus, bunyi gemuruh guntur mulai terdengar. Meski gemuruh itu menggema, Riu Zin tetap serius, fokus menatap Xing Haji yang mengangkat tangannya ke langit.

Xing Haji berdiri tegak, tangannya terulur ke langit, " Roar "petir hitam menyambar dengan kuat ke arahnya, menciptakan gelombang energi yang dahsyat yang terasa hingga radius sepuluh kilometer jauhnya.Bebatuan kecil dan besar hancur tak tersisa, sementara tebing-tebing di sekitarnya runtuh dengan gemuruh yang menggema.

Di tengah kekuatan yang melimpah, Xing Haji tetap tenang, mengendalikan energi yang melimpah dari dalam dirinya.

Di kejauhan, Lue Mindi menjaga jarak lima kilometer dari Xing Haji, berada dalam lindungan Perisai Roh yang melingkari dirinya. Dengan ekspresi khawatir dan ketakutan yang bercampur aduk, Lue Mindi menyaksikan aksi Xing Haji dengan penuh kecemasan. "Senior, apa yang dilakukannya? Dia ingin memaksakan dirinya melebihi batasan," gumam Lue Mindi dalam hati.

Sadar akan kekuatan Xing Haji yang luar biasa, Perisai Roh Lue Mindi mulai terasa gemetar di bawah tekanan energi yang begitu besar. Dengan segenap tenaganya, Lue Mindi berusaha bertahan agar tetap aman meskipun tubuhnya terasa tersiksa, seolah ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum listrik.

Di sisi lain, Riu Zin tetap tenang tanpa tergoyahkan oleh tekanan dahsyat yang dipancarkan oleh Xing Haji. Diam dan penuh perhitungan, Riu Zin menunggu dengan sabar serangan yang akan datang. Seperti Lue Mindi, Riu Zin menyadari bahwa Xing Haji sedang berusaha melampaui batasnya, namun ia tetap teguh pada posisinya tanpa menunjukkan kelemahan sedikit pun.

Setelah beberapa detik Tekanan energi yang kuat berhenti kemudian serpihan listrik hitam dan warna merah melingkari dirinya sebentar, saat dia berseru, "Huuraaa," dikuasai oleh dorongan yang luar biasa. 

Wuss

Dalam kegilaan itu, dia maju menuju lawannya, Riu Zin, dengan tanah di bawahnya runtuh dalam radius seratus meter. Jarak yang memisahkan mereka, satu kilometer,  terasa seperti hanya satu langkah bagi Xing Haji untuk mencapai Riu Zin yang siap menghadapi serangannya yang akan datang.

Seperti yang diperkirakan Riu Zin kekuatan Xing Haji meningkat drastis.Saat pedang keduanya saling benturan,Riu Zin terpental jauh, kilometer dari tempatnya, dengan posisi tegak sedikit menunduk, berusaha menahan dorongan energi yang kuat. Kakinya bergetar ke belakang, membelah tanah, dalam upaya kerasnya untuk bertahan.

tebasan singkat Xing Haji ini bahkan jika dia membenturkan ke sebuah gunung besar mungkin bisa hancur lebur, bahkan tekanannya masih mendapatkan jangkauan luas.

Dalam keadaan tertekan, Riu Zin tengah memikirkan strategi sambil membendung dirinya yang terdorong oleh energi kuat. "Apakah aku langsung saja merusak fondasi nya saja dengan serangan terkuat ku? Tidak, jika aku melakukannya sekarang, energiku benar-benar akan habis. Bahkan belum tentu sepenuhnya bisa mengenainya. Gerakannya kali ini sulit diprediksi," pikir Riu Zin dengan cermat, mencoba merencanakan langkah selanjutnya dalam menghadapi kekuatan luar biasa yang dibawa oleh Xing Haji.

Sementara itu, gerakan petir hitam yang sulit dilihat seolah terhempas bersamaan dengan Riu Zin. Xing Haji, dengan tatapan tajam dan penuh tekad, mengeluarkan serangan listrik yang mempesona dari atas langit. Kilatan cahaya dan suara gemuruh petir memenuhi langit, menyerang Riu Zin dari berbagai arah tanpa pola yang pasti.

"Habisi dia, Senior. Bawa dia dalam kehampaan yang luar biasa, berikan dia rasa ketakutan yang sesungguhnya," ucap Lue Mindi dengan nada tegas, melepas kekhawatirannya. 

Dia yakin bahwa Seniornya akan memenangkan pertarungan, terlihat dari Riu Zin yang mulai kesulitan mengantisipasi serangan Xing Haji. Meskipun Lue Mindi sendiri tidak dapat melihat Xing Haji yang sudah menyatu dengan petir, keyakinannya terhadap kemenangan Seniornya tidak goyah.

Sambaran petir berhenti tiba-tiba, seiring dengan Riu Zin yang berhasil menahan diri dari tekanan energi yang kuat. Sepersekian, Riu Zin mendongakkan wajahnya ke langit, menatap Xing Haji yang sudah siap untuk menyerang dari atas.

Saat Xing Haji menukik, posisinya tegak lurus ke bawah, "Tombak Iblis Petir menyatu dalam  Jiwa." Secara instan, seluruh tubuh Xing Haji mulai memancarkan aura petir yang membentuk ujung tombak yang tajam dalam waktu satu detik. Tubuhnya perlahan diselimuti oleh petir hitam yang membentuk tombak dari dirinya sendiri.

"Roh Panah Api ilahi" Dari bawah, Riu Zin menyambutnya dengan Roh Panah Api miliknya. Kali ini, kecepatan menukik Xing Haji terlihat, meskipun dalam kecepatan petir, namun kecepatan petir ini masih bisa diperhitungkan oleh Riu Zin.

Dengan refleks yang cepat, Riu Zin melepaskan busur api dari pedangnya yang membentuk busur, siap untuk menghadapi serangan Xing Haji.

BOOOOMMMMMM

Dengan ledakan yang mengguncang langit, Tombak Petir dan busur panah Api Ilahi bertabrakan dengan kekuatan dahsyat, menciptakan gelombang kekuatan yang melanda daratan dalam radius lima belas kilometer atau lebih. Tanah bergoyang hebat, bahkan ambruk, saat kekuatan tak terbayangkan ini memecah langit.

Jika mereka yang berada di tahap Menengah, mungkin saja pendengaran mereka akan lenyap jika fondasi mereka tidak cukup kuat.

Ketinggian empat ribu kaki menjadi saksi bisu dari kekuatan yang tak terbendung ini. Gunung-gunung tandus seakan terpotong rapi, terbelah dua oleh kekuatan yang tak terlihat, bagian atas mereka seolah-olah tumpul, terbelah secara horizontal akibat radius ledakan yang melanda, Bahkan, terlihat lapisan api dan listrik kecil yang menyelimuti setiap gunung yang tumpul,meninggalkan jejak kehancuran yang menakjubkan di sekitarnya.

Lue Mindi yang tidak pernah menduga dua kekuatan besar akan bertabrakan dalam sekejap, terkejut dan terpental jauh oleh ledakan tiba-tiba. Meskipun hanya melihat sekilas tabrakan cahaya yang begitu cepat melesat dan meledak dengan dahsyat, Lue Mindi merasa kaget dengan kejadian yang terjadi.

Berada dalam tahap Penyempurnaan Tingkat satu, Lue Mindi setidaknya masih mampu bertahan dari serangan ini. Dia merasakan perlindungan dari sebuah aura hitam listrik yang melingkari tubuhnya.

Dengan senyum kecil, Lue Mindi berkata, "Aku tahu, senior selalu memperhatikanku."

1
Lumine
keren.../Good/

/Rose//Rose/+/Coffee/ untukmu thor...
Uciha Kumar: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Lumine
Karyamu mantav bang../Good//Good//Good/
kukasih kopi /Coffee/ /Ok/
Uciha Kumar: Terima kasih dukungan nya 😁🙏
total 1 replies
Lukalama
tulisanmu rapi sekali Thor.../Good/
/Rose//Rose/meluncur....
Uciha Kumar: Makasih kak Luka sudah mampir 😁🙏
total 1 replies
arfan
terus semangat bos
Uciha Kumar: Ok Siap👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!