Just A Momen _Istri Tangguh

Alex masih sedikit syok dengan permintaan Noland yang begitu mendadak. Pria itu memohon agar Miska boleh tinggal di rumah Alex untuk sementara waktu, selama masa pemulihan nya.

Sungguh di luar rencana, Alex bagai makan buah simalakama.

"Maaf Land, bukan nya aku tak mau. Hanya saja posisi ku sedang sulit saat ini, dan Miska tau itu." Ucap Alex akhir nya setelah terdiam beberapa saat. Dia berusaha menolak dengan halus dan berharap Miska bisa menolong nya kali ini.

Noland menatap sang adik juga Alex secara bergantian dengan tatapan sulit.

"Hanya satu minggu, apa begitu juga tidak bisa Lex? Aku harus kembali ke Jerman selama satu minggu ke depan. Kau tau proyek baru kita sedang dalam proses pembangunan, aku tak bisa menyerahkan semuanya pada orang lain tanpa memantau langsung perkembangan nya." Terang Noland masih memohon.

Alex mulai serba salah, dia merasa terjebak oleh situasi. Sedangkan Miska masih bergeming.

"Ada hal yang belum kau ketahui tentang ku Land, aku sudah menikah." Akhir nya dengan sedikit ketegasan, Alex mengatakan status nya pada Noland. Dan pria itu sama sekali tak terkejut. Itu membuat Alex heran.

"Aku tau, Miska sudah bercerita pada ku. Lagi pula kau akan menceraikan nya bukan? Lalu menikahi adikku. Jangan mempermainkan perasaan adikku Alex, kau tau Miska tak sekuat itu berada dalam tekanan batin. Jangan menjadi pria yang kejam." Balas Noland tak kalah tegas.

Sorot mata tajam seakan menuntut Alex atas sebuah tanggung jawab yang wajib. Meski mengurus Miska 24 jam bukan lah kewajiban nya.

"Maaf baby, aku butuh seseorang untuk berkeluh kesah." Ucap Miska merasa bersalah. Wanita itu menunduk kemudian terisak pelan. Alex meraup wajah nya frustasi. Ini bukan ending yang dia mau, dia hanya ingin mengakhiri hubungan nya dengan Miska dan kembali pada istri yang masih sangat dia cintai. Bahkan sekarang semakin dia cintai lebih besar dari apapun.

"Aku tak bisa Miska, aku berniat memperbaiki hubungan ku dengan istri ku sebelum aku benar-benar kehilangan nya. Maaf kan aku, aku hanya ingin memastikan semua pengobatan mu berjalan lancar dan sekarang kau sudah pulih kembali. Hubungan ini kita sudahi sampai di sini saja, aku tak bisa melanjutkan nya lagi. Hati ku sudah memilih, dan wanita itu adalah Ayank istri ku. Aku sangat mencintainya, mungkin ini kejam untuk mu tapi ku mohon mengerti lah." Ujar Alex pelan.

Bug bug bug

Alex yang tak siap menghadapi pukulan tiba-tiba dari Noland, tersungkur hingga membentur tembok. Miska pun kaget, namun wanita itu tak bisa melakukan apapun untuk menghentikan nya. Kalimat penolakan juga pemutusan hubungan yang tiba-tiba dari mulut Alex. Membuat dunia baru sejuta angan khayalan nya, runtuh seketika .

"Dasar kau pria bajingan, setelah kau gantung hubungan dengan adik ku selama bertahun-tahun. Kini kau mencampakkan nya bagai sampah!" Noland mencengkram kerah kemeja Alex dengan emosi yang membara.

Sementara Alex terdiam tak berkutik, dia salah, dia akui. Hanya saja hati tai bisa memaksa, sama seperti saat dia memilih Miska dari pada istri nya. Seperti itulah perasaan nya sekarang. Hati nya sudah terikat penuh pada Ayank. Pesona Ayank telah memupuskan semua janji setia nya pada Miska begitu saja.

"Miska tau resikonya berhubungan dengan pria bertunangan seperti ku. Dan dia sama sekali tak keberatan. Sejak awal aku selalu mengatakan, jika aku adalah pria yang telah terikat hubungan dengan seorang wanita. Miska pun menyanggupi apapun resiko nya. Ini lah saat nya, aku ingin kembali pada wanita ku. Lagi pula aku sudah memenuhi janjiku untuk mengobati Miska. Aku harap itu cukup, aku menebus nya dengan menyelamatkan nyawa Miska dari ujung maut." Tukas Alex balas menatap tajam pada Noland.

Noland menghempas tubuh Alex setelah tak bisa lagi menjawab perkataan pria itu. Tatapan nya beralih pada Miska, tatapan mata menghunus dalam. Membuat wanita itu menunduk takut, kedua tangan nya berkeringat dingin dan saling meremat.

"Aku pergi. Semoga kau lekas pulih, maaf untuk luka yang ku berikan di hatimu. Kau tau aku harus pulang ke tempat yang seharusnya aku berada. Terimakasih sudah menemani ku selama lima tahun ini, aku sangat menghargai nya. Setelah semua ini, aku harap kau pun menemukan seorang pria yang bisa mencintai mu apa adanya. Maaf Noland, aku harap ini tidak mempengaruhi hubungan kerjasama kita. Pekerjaan adalah hal yang berbeda, aku harap kau bisa bersikap profesional. Aku pergi, permisi."

Noland menatap kepergian Alex dengan penuh kebencian, terselip rencana tambahan untuk membuat pria itu menyesali perbuatannya.

"Kau lihat! Pria itu bahkan tak tertarik padamu meski sudah bertahun-tahun kalian menjalin hubungan. Harusnya kau bisa menjeratnya, apa susah nya membuka kedua pahamu untuk memuaskan nya Miska!" Seru Noland penuh kemarahan, sementara Miska tak berani menatap pria di hadapannya itu.

"Aku bukan wanita seperti itu, kak. Aku tak bisa, semua aku lakukan agar tetap bertahan hidup dan juga atas permintaan kakak. Aku hanya mencintai mu kak, aku memang menyukai Alex. Namun hanya sebatas mengagumi kesetiaan nya, tapi perasaan ku tak berubah padamu kak." Isak Miska pelan.

Noland berdecih mendengar pengakuan Miska.

"Dengar Miska, kita tak bisa hanya mengandalkan cinta dalam sebuah hubungan. Kau perlu kekuasaan, harta dan rasa hormat. Seharusnya kau yang menikah dengan Alex, bukan wanita lain. Bagaimana bisa saat Alex masih berada dalam genggaman mu, kau malah menyia-nyiakan kesempatan emas yang bisa kau gunakan dengan baik." Geram Noland menahan kepalan tangan nya agar tak sampai menampar Miska.

"Aku tak mau tau, tekan Alex lagi dan buat dia kembali padamu. Ancam seperti biasa nya, aku masih belum puas menguras uang pria bodoh itu. Dan kau sama sekali tak berguna, selain menjadi wanita penyakitan." Ketus Noland beranjak pergi meninggalkan Miska yang masih tertunduk dalam tangis nya.

Tanpa mereka sadari, jika sejak tadi seseorang mendengar juga merekam semua perbincangan kakak beradik palsu tersebut.

Seringai puas memenuhi sudut bibir nya, tak perlu susah payah untuk mengungkapkan kebohongan kedua nya. Dia sudah memiliki bukti otentik yang tak bisa lagi di elak.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Ayank terlihat memeriksa beberapa berkas anonim yang berhasil di retas oleh anak buah nya. Wanita itu terlihat memijit pelipisnya perlahan.

Tok tok tok

Klek

"Maaf mengganggu anda nona, aku mendapat kan tontonan baru. Aku harap kali ini harga nya bisa sedikit di negosiasikan dengan harga yang setimpal." Ujar Jordy tersenyum smirk. Ayank memicingkan mata lalu menggeleng pelan.

"Kau tau betapa miskinnya aku sekarang, Jordy. Minta saja pada Revan, kau tau dia lah yang memiliki banyak uang di antara kita." Ujar Ayank kembali fokus pada berkas di hadapan nya.

Jordy mendengus kesal, Revan sangat pelit menurut nya untuk itu jika butuh uang dia akan langsung meminta pada sang bos.

"Apa anda lupa, jika tuan Revan Wijaya itu sangat perhitungan. Aku jadi heran, padahal itu bukanlah uang nya. Kenapa jadi dia yang begitu berkuasa sendirian." Keluh Jordy menghempas bokong nya di sofa.

Ayank melirik sembari tersenyum geli. Begitu lah semua anggota organisasi nya, mereka akan saling mengadu pada nya perihal apa yang menjadi keluhan mereka dalam klan tersebut.

"Kau cemburu pada Revan, Jordy Sugeng?" Tanya Ayank tersenyum simpul.

Jordy melotot mendengar nama belakang nya. Sungguh dia tak suka dengan nama itu.

"Bisa tidak jangan memanggilku dengan nama terjelek itu?! Sungguh mengesalkan. Ini, jangan lupa transfer ke rekening ku. Aku ada kencan dengan seorang gadis perawat di rumah sakit. Ah, mengingat ukuran bemper depan belakang nya membuat ku tak sabar menunggu malam tiba." Ujar Jordy mulai keluar jalur.

Pria itu memberikan OTG nya pada Ayank, lalu pamit pergi. Jordy sedang dalam misi untuk mendapatkan informasi tentang salah satu pasien di rumah sakit tersebut. Bisa saja Ayank melibatkan sang sahabat yang jelas dokter di sana. Namun sangat tidak etis bagi nya membuat seorang dokter baik-baik terlibat masalah karena nya.

Lagipula sang perawat terlihat begitu dekat dengan Miska dan kakak palsu nya. Bisa jadi wanita muda itu juga memiliki hubungan khusus dengan kedua nya.

Dan Jordy yang pada dasarnya adalah Casanova cap badak corong merah pun, menerima pekerjaan tersebut dengan hati yang riang gembira.

Tak sulit bagi Jordy menebar pesona nya, para wanita akan suka rela membuka kedua kaki mereka untuk di masuki oleh pria mesum tersebut.