Siang itu teringat jelas dalam benakku, dia sangat mempesona di mataku. pemuda itu sangat menarik selain tampan dia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beautiful night in Cappadocia
Malam bersejarah ini tertulis di lembaran baru kehidupan kami. Bintang dan rembulan malam cappadocia menjadi saksi bisu atas malam yang kami lalui.
"Bismillahi Allahumma Jannabnassyaitoni wajannabissyaitoni ma razaqtana."
"Dengan Nama Allah, ya Allah: Jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkan setan dari rezeki (bayi) yang engkau anugerahkan pada kami (HR. Bukhari). "
Mas iz memulai malam kami dengan penuh keindahan. Dia memperlakukanku dengan sangat baik.
" Maaf ya sayang akan sedikit sakit," ucap mas iz padaku. Keromantisan malam ini diikuti dengan semerbaknya aroma bunga mawar merah diruangan kami, lagu romantis yang disiapkan untuk menemani malam kami. Bunga- bunga seakan - akan ikut bermekaran, burung-burung ikut berkicau seperti menjadi saksi diantara kami. Bintang dilangitpun ikut tersenyum pada kami layaknya seseorang seseorang sedang mengintai kami.
Malam inipun menjadi sejarah atas kisah yang baru saja kami mulai. Kulihat mas iz sedang tidur di sampingku. Kugerakkan kaki tapi sangat sakit untuk berjalan.
" Sayang mau kemana?" tanyanya saat mendengar suaraku merintih. Aku tersenyum kecut.
" Ke kamar mandi mas," jawabku singkat.
" Bisa?"tanyanya.
" Sakit mas, mungkin kalau pelan bisa," jawabku yang membuat dia tertawa.
" sebentar jangan bergerak, aku akan membantumu," kemudian mas mengambil baju tidurnya dan menghampiriku, dia kembali menggendongku seperti tadi.
" Maaf ya sayang harusnya aku tidak terburu-buru melakukannya, tapi aku hanya ingin menunjukkan sikap bahwa kamu pantas untukku bukan orang lain atau siapapun. Aku tahu tadi adalah hal terburuk dalam hidupmu tapi akupun ingin memberikan kebahagiaan demi untuk menghapuskan keburukan itu," ujarnya sedikit panjang.
" Terima kasih mas ," jawabku masih singkat.
" Harusnya mas berterima kasih, kamu sudah membuat mas malam ini sangat bahagia dan menyempurnakan tugas mas sebagai suami," jawabnya yang kemudian menurunkanku
" Mas tunggu di luar saja nanti ku panggil kalau sudah selesai," ucapku
" Baiklah sayang.." jawabnya kemudian mencium pipiku dan segera berlalu.
Aku di kamar mandi bermonolog seorang diri.
" Kenapa sakit sekali coba, kan gk bisa jalan jadinya malu. Maafkan aku kakak izdimu benar- benar menjadi milikku harusnya malam ini kamu yang ada di sini bukan aku. Semua ini adalah kesalahan kakak yang meninggalkannya dan campur tangan Allah dalam takdirnya. terima kasih ya Allah atas nikmat yang selalu engkau berikan padaku," ucapku.
Akupun mencoba untuk berjalan meskipun agak terseok-seok. Mas iz yang mendengar pintu kamar mandi dibuka segera menhampiriku.
" kenapa tidak memanggil kan masih sakit?"tanya mas iz.
" Tidak apa-apa mas masih bisa," jawabku tanpa basa basi.
Tanpa banyak bicara lagi mas iz langsung kembali menggendongku dan membawa ke ranjang.
" Istirahtlah besok pagi kita jalan- jalan. Semoga sakitnya sudah hilang," ucapnya
" Aamiin .."
Mas iz kemudian mengelus- elus puncak kepalaku seperti menidurkan anak kecil. Dia nampak sangat bahagia. Dia seperti bukan izdi saat pertama kali kulihat. Saat itu dia menjaga jarak dengan siapapun demi kakakku. Bertahun- tahun dia menantikan pernikahan dengan kakak namun akhirnya tidak pernah meniKah. Semoga saja aku bisa membahagiakanmu mas. Namun aku bukan orang yang luar bisa, tapi aku akan berusaha menjadi istri yang luar biasa untukmu menjadi ibu yang luar biasa bagi keturunan kita kelak. Mas iz menatapku kembali dengan tersenyum.
" Tidurlah sudah larut malam," ucapnya mengingatkan bahwa jam sudah menunjukkan di angka 12.
" Istirahatlah mas ... Aku bisa tidur meskpun tidak di elus," jawabku.
" tidak apa-apa aku sedang ingin seperti ini, istrahatlah lebih dulu sayang," jawabnya lagi.
Akupun terlelap dalam belaiannya.
melelehhh akunya
terhuraaaa
gampang banget Gus iz bilang iloveyou