Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Kota ku tercinta nih bestie. Ada yang satu kota nggak nih sama mamak? Kalau ada, salam kenal ya bestie...
●
●
●
Mamak mau kasih fisual lagi nih....
Tapi jangan lupa Like, Komen, dan Votemya ya bestie 😁
Kalau ini temannya anak lanangnya mamak...
Langit Atmadja
Nah k
Nah kalau ini mah sang istri tercinta...
Lita Maheswari
●
●
●
"Makannya jadi cewek jangan kegatelan. Seluruh tubuh lo, lo tutupi tapi kelakuan lo tidak jauh beda sama jal***g" Ucap Wika.
"Siapa maksud lo?" Tanya Langit yang berdiri di belakang Wika dan Mita.
Wika dan Mita berbalik dan terkejut dengan kedatangan Langit. "Lo yang sudah sakiti Zahra?" Tanya Langit dingin.
"Iya kak, kakak itu yang mendorong kakak Zahra sampai kakinya terluka" Jawab adik kelas.
"Jaga mulut lo ya" Ucap Wika marah pada adik kelas.
"Lo yang harusnya jaga bac**t lo" Teriak Langit marah.
"Gue tidak akan tinggal diam melihat lo berani sakiti Zahra. Lihat saja apa yang akan gue lalukan ke lo" Ucap Langit tegas.
Langit berjalan melewati Wika dan Mita. Dia ingin membantu Zahra namun Zahra menolak. "Maaf Langit, tapi aku tidak bisa bersentuhan sama kamu" Ucap Zahra lirih dengan terus memegangi kakinya yang terluka.
"Eh lo sini bantuin gue antar kak Zahra ke UKS yuk" Panggil adik kelas yang memanggil temannya.
"Tolong ya antar ke UKS" Pinta Langit.
"Iya kak" Jawab 2 adik kelas yang kini tengah membantu Zahra berjalan tertati tatih menuju ke UKS.
Langit ingin memberi perhitungan pada Wika dan Mita. Namun dia sudah tidak menemukan mereka di depan kamar mandi. "Lo nggak akan bisa kabur dari gue jal***g" Guman Langit marah.
Elang yang baru saja sampai di sekolah melihat Angel yang berlari deangan wajah yang khawatir. "Angel, kenapa lo di sini sendiri? Di mana Zahra?" Tanya Elang yang saat itu telah berlari lalu mencekal tangan Angel
"Elang. Lo ngapain tidak pakai seragam?" Tanya Angel balik yang melihat Elang memakai kaos hitam celana jins hutam dan jaket hitam bergambarkan Naga.
"Jangan jawab pertanyaan gue dengan pertanyaan lain Angel. Gue tanya sekarang di mana Zahra?" Tanya Elang tegas.
"Zahra.... Zahra di UKS. Dia habus jatuh tadi ini gue baru beli obat karena persediaan obat di UKS baru saja habis." Jawab Zahra.
Mendengar Zahra yang terluka sampai di bawa ke UKS. Elang melepaskan tangan Angel lalu berlari dengan kaki panjangnya menuju ke UKS. Jantungnya berdebar sangat kuat karena khwatir dengan keadaan istrinya itu.
Brack
Elang membuka pintu ruang UKS sangat kencang. Zahra dan 2 gadis menatap ke arah pintu yang terbuka.
"Kakak" Ucap Zahra terkejut dengan kedatangan Elang.
Elang berjalan perlahan menuju ke ranjang yang di tempati Zahra. Tangan gemetar dan deru nafas yang cepat. Saat sampai di samping Zahra, dia melihat darah yang berada di rok putih yang di kenakan Zahra.
"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Elang.
"Kakak kapan pulang? Aku senang kakak pulang lebih cepat" Ucap Zahra tersenyum.
"Jawab aku Zahra" Ucap Elang menggertakkan giginya.
"Aku tidak sengaja jatuh kak" Jawab Zahra tersenyum.
"Bohong" Sahut gadis yang saat ini menemani Zahra.
Seketika Zahra dan Elang menatap adik kelas itu. "Apa maksud lo?" Tanya Elang.
"Tadi kak Zahra di dorong sama kakak kelas lain. Aku tidak tau namanya tapi rambutnya di cat warna merah marun dan dandanannya jiga tebal" Ucap adik kelas.
Elang mengepalkan tangannya. Zahra melihat wajah Elang yang memerah karena menahan marah. "Apa lo yakin dengan ucapan lo?" Tanya Elang.
"I....." Ucapa adik kelas terhenti.
"Tidak kak. Aku bisa jelaskan ke kakak. Ini tidak seperti yang di ucapakn adik kelas. Tolong dengarkan penjelasan ku dulu" Pinta Zahra memegangi lengan Elang.
"Diam kamu Zahra." Bentak Elang yang sudah emosi.
"Kamu membentak ku kak?" Tanya Zahra lirih. Perlahan dia melepaskan tangannya dari tangan Elang.
"Lo tolong di sini dulu. Gue titip Zahra" Ucap Elang pada adik kelas.
"Iya kak" Jawab adik kelas.
Elang mengusap kepala Zahra lembut lalu berjalan keluar dari ruang UKS. Saat keluar dia berpapasan dengan Langit dan Angel. "Lang, kapan lo balik?" Tanya Langit.
"Ini cara lo menjaga Zahra?" Ucap Elang marah.
"Sorry Lang" Ucap Langit tertunduk.
"Di mana dia?" Tanya Elang.
"Mungkin ada di kelasnya. Gue belum sempat cari dia" Jawab Elang.
"Panggil Dika" Ucap Elang yang di angguki oleh Langit.
"Tolong jaga Zahra dulu ya" Ucap Langit menepuk bahu Angel dan Angel hanya mengangguk.
Langit berlari mengikuti Elang. Dia juga menghubungi Dika yang saat ini sedang berada di kelasnya.
"Halo ada apa? Tumben lo telfon gue" Ucap Dika.
"Ke kelas nenek sihir sekarang" Ucap Langit.
"Memangnya ada apa?" Tanya Dika yabg bangkit dari duduknya. Dia berjalan keluar kelas namun di saat bersamaan dia melihat Elang dan Langit yang berjalan menuju ke arahnya.
"Wah kapan pulang bro?" Tanya Dika namun Elang hanya terus menatap tajam ke depan.
"Dia kenapa?" Tanya Dika yang ikut berjalan di samping Langit.
"Wika bikin masalah sama Zahra" Jawab Langit.
"Wah mampus tuh cewek hari ini" Ucap Dika.
Brack
Elang masuk ke dalam kelas Wika dan Mita dengan membuka pintu kelas cukup keras. "Tutup semua pintu dan jendela" Ucap Elang.
Namun tidak ada yang berani bangkit dari duduknya. "Tutup gue bilang" Teriak Elang marah.
Seketika salah seorang teman Wika bangkit dan melakukan apa yang di minta Elang. Wika dan Mita saling bergandengan tangan karena mereka tau jika Elang datang ke kelasnya pasti mengenai Zahra.
"Gimana nih Wik? Elang nyeremin banget" Ucap Mita ketakutan.
"Gue juga takut begok. Gue kira dia pulang besok" Ucap Wika.
"Terus kita gimana nih Wik?" Tanya Mita lagi.
"Udah deh, lo diam saja. Jangan bikin gue semakin panik" Ucap Wika.
Setelah jendela dan pintu tertutup. Elang duduk di meja guru dan menatap satu persartu murid kelas Wika. Sampai pandangannya tertuju pada bangku ke sudut kelas yang di isi oleh Wika dan Mita.
"Lo tau kenapa gue ke sini?" Tanya Elang.
"Tidak bang. Memangnya apa salah kita bang? Kenapa abang datang dengan keadaan marah?" Tanya salah satu anak buah Elang.
"Ada yang nyakitin cewek gue tadi pagi" Jawab Elang datar dengan terus menatap Wika dan Mita. Seketika pandangan mata seluruh anak anak kelas tertuju pada Wika dan Mita.
"Bawa mereka ke sini" Pinta Elang.
# Selamat membaca ya kak
# Terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜