David adalah seorang psycophath yang sangat kejam dan suka menyiksa para korbannya hingga berakhir dengan kematian yang mengerikan.
Karen adalah seorang sekretaris yang sangat cantik, baik hati dan tidak bisa melihat orang menderita.
David dan Karen dipertemukan dengan sifat yang bertolak belakang. Apakah mereka akan bersatu?
Silahkan baca di novelku yang ke 22
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memaafkan
Karen menghapus air mata David dengan menggunakan ibu jarinya kemudian memegang pipi David membuat David menggenggam tangan Karen dan tidak berapa lama tangannya melemas bersamaan Karen menutup ke dua matanya.
" Karen... tidakkkkkkkkk... Aku mohon jangan tinggalkan aku sayang... maafkan aku... Rey cepat...." teriak David sambil memeluk tubuh Karen.
" Baik Tuan," jawab Asisten Rey.
Rey langsung menambah kecepatan mobil melaju dengan kecepatan tinggi bahkan lampu merah diterobos oleh asisten Rey membuat banyak orang yang membunyikan klakson mobilnya hingga akhirnya sampailah mereka di rumah sakit.
David turun dari mobil dan berteriak memanggil perawat hingga dua perawat keluar dan membawa brangkar kemudian David membaringkan tubuh Karen dan dua perawat langsung mendorong brangkar untuk di bawa ke ugd dan tidak berapa lama pintu ugd terbuka oleh dua perawat kemudian mendorong brangkar di mana Karen berbaring untuk dipindahkan ke ruang operasi.
David dan asisten Rey menunggu di depan operasi, David mulai ingat apa yang dikatakan oleh Karen membuat David mengeluarkan ponselnya dan membuka email yang dikirim oleh Karen.
Ada 1 video yang di kirim oleh Karen kemudian David membuka video tersebut dan melihatnya. Setelah selesai menonton David menangis menyesali perbuatannya karena terlalu percaya dengan foto yang dikirim oleh seseorang.
Penyesalan yang teramat sangat membuat David memukul tembok sedangkan asisten Rey yang melihat kejadian tersebut berusaha menahan tangan David agar tidak memukuli tembok rumah sakit.
" Rey lepaskan tanganku," perintah David
" Maaf tuan, saya tidak bisa melihat tuan terluka," jawab asisten Rey yang tidak memperdulikan jika David akan memukul dirinya.
David menarik tangannya kemudian bersiap memukul asisten Rey bersamaan pintu ruang operasi terbuka dan seorang perawat berjalan mendekati ke arah David dan mengatakan kalau Karen kekurangan darah dan di rumah sakit tidak ada stock darah golongan ab+
" Kebetulan darahku ab+ suster ambil darahku sebanyak - banyaknya asalkan kekasihku sembuh," pinta David
" Baik tuan, kalau begitu silahkan tuan ikut saya," pinta perawat
Tanpa menjawab David mengikuti perawat ke ruangan dan di ambil hampir 2 kantong darah. Darah tersebut lalu dibawa ke ruang ugd untuk menjalani operasi.
David keluar dengan tubuh lemas dan hampir saja jatuh untunglah ada asisten Rey yang menahan badannya kemudian David duduk di kursi.
Hampir dua jam menunggu pintu operasi terbuka tampak seorang perawat keluar dengan terburu - buru menuju ke arah ruangan untuk membawa alat pengejut jantung. David berusaha bangun dan melihat dari pintu kaca di mana dirinya melihat orang yang didalam sangat tegang.
Dokter keluar dari ruang ugd dengan lemas dan mengatakan meminta maaf kalau pasien tidak bisa diselamatkan. David terjatuh dan berlutut di lantai, David menangis tidak perduli orang melihatnya hingga beberapa menit kemudian David melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan dengan diikuti oleh asisten Rey dan mereka melihat tubuh Karen ditutup oleh kain putih.
Dengan tangan gemetar David menarik perlahan kain putih itu dan melihat Karen memejamkan mata sambil tersenyum walau wajahnya pucat tapi masih terlihat cantik membuat David memeluk, menangis dan memanggil nama Karen agar terbangun.
" Sayang bangunlah, kakak minta maaf.. kakak sangat menyesal.. kamu pernah berjanji akan menungguku untuk menikah karena itu aku mohon bangunlah. Kamulah hidupku jika kamu tiada maka aku tidak akan sanggup untuk hidup, aku mohon bangunlah sayang," mohon David dengan air mata tidak berhenti keluar.
" Maaf tuan, nona Karen sudah meninggal relakan lah kepergiannya," ucap asisten Rey
" Apa yang kamu katakan? Karen masih hidup dia hanya tidur!!!" bentak David tidak terima dengan perkataan asisten Rey.
David melepaskan pelukannya kemudian berdiri dengan tegap dan menatap ke arah asisten Rey dengan tatapan membunuh.
Bugh
" Jangan pernah katakan kalau Karen sudah meninggal karena Karen masih hidup," ucap David sambil memberikan bogem mentah ke wajah asisten Rey
Asisten Rey hanya diam dan menahan rasa sakit pada wajahnya hingga darah segar keluar dari sudut bibirnya, David yang ingin memukul wajah asisten Rey untuk yang ke dua kalinya langsung menghentikannya karena mendengar suara yang sangat familiar di telinganya.
" Honey aku mohon jangan memukul kak Rey," mohon Karen dengan nada lirih.
David sangat terkejut dan tidak jadi memukul Rey lalu memutar badannya dan melihat Karen membuka matanya dengan sayu sambil menggelengkan kepalanya untuk tidak memukul Rey membuat David langsung memeluk dan menciumnya.
Dokter dan perawat sangat terkejut karena ternyata Karen masih hidup kemudian David dan asisten Rey disuruh keluar dan dokter pun memeriksa keadaan Karen hingga beberapa menit kemudian dokter tersebut keluar berikut pasien dan perawatnya untuk dibawa ke ruang perawatan vvip.
Kini David duduk di ranjang sebelah Karen sambil memegang dan mencium kening Karen sedangkan Rey keluar mencari makanan karena jam makan siang sudah lewat.
" Sayang, maafkan kakak yah karena terlalu percaya sama foto itu, sayang boleh marah tapi jangan meminta kakak untuk meninggalkan dirimu karena jujur kakak tidak sanggup sayang, sungguh kakak tidak sanggup," mohon David sambil menggenggam tangan Karen dan mencium punggung tangan Karen.
" Sstttt... Honey aku mohon lupakan semuanya yang telah terjadi, aku tidak akan meninggalkanmu kecuali honey memintaku," jawab Karen sambil membelai wajah David dengan menggunakan tangan satunya karena tangan satunya di genggam oleh David.
" Terima kasih sayang," jawab David.
David sangat bersyukur karena Karen mau memaafkan kesalahan untuknya hingga David menatap bibir Karen kemudian memajukan wajahnya membuat Karen tersenyum sambil memejamkan matanya namun ketika hampir menyentuh bibir Karen bersamaan pintu terbuka.
ceklek
David langsung duduk dengan tegak dan menatap ke arah pintu dan menatap dengan kesal karena asisten Rey datang mengganggunya.
" Maaf tuan, kenapa muka tuan ditekuk dan kesal?" tanya asisten Rey polos.
" Hahaha.... sstttt.." rintih Karen
Karen tertawa mendengar perkataan asisten Rey dan melihat muka David yang terlihat kesal namun tiba - tiba perutnya terasa perih.
" Sayang apa ada yang sakit? mana yang sakit sayang?" tanya David dengan wajah panik.
" Perutku sakit ketika aku tertawa," jawab Karen.
" Maafkan kakak sayang," ucap David merasa bersalah.
" Tidak apa - apa honey," jawab Karen sambil tersenyum
'' Oh ya apakah kak Rey membawa makanan? karena aku lapar," ucap Karen sambil tersenyum ke arah asisten Rey
" Sayangku masih sakit jadi makan bubur dulu ya, makanan itu buatku dan Rey nanti kalau kamu sehat terserah mau makan apa saja kakak tidak akan melarangnya," jawab David.
" Baiklah," jawab Karen dengan wajah di tekuk
David tertawa melihat Karen cemberut dan mencubit pipinya kemudian David menyuapkan makanan ke Karen setelah habis makanannya lalu memberikan obat dan gelas minuman barulah David makan.
Karen tertidur dengan pulas karena terpengaruh dengan obat yang baru diminumnya. David dan asisten Rey melanjutkan pekerjaan kantor di sofa panjang.
mana yg bener
aku mau nanya, novel pertama mu judulnya apa ya? trus tolong kasih tau dong, urutan bacanya. biar ga ada yg terlewat bacanya..
makasih sebelumnya ya thor... 😊
tp kalo di dunia novel, suka banget sama cerita mafia kayak gini.