Hanya Istri Di Atas Kertas

Santi dan Ardi baru saja sampai di bandara,mereka memutuskan kembali ke luar negeri. Ada sedikit masalah di perusahaannya. Sebenarnya Santi masih enggan ikut pulang karena mengkhawatirkan keadaan putri mereka,tapi Ardi meyakinkan istrinya itu kalau El pasti baik-baik saja.

Di sebuah taman kota,Rina dan Anton sedang duduk di salah satu bangku taman yang panjang. Pohon bougenville dengan bunga yang beraneka warna memberi kesan ceria taman tersebut. Di beberapa sudut juga terdapat air mancur mini yang didesain sedemikian rupa untuk mempercantik suasana.

"ada apa kau mengajakku bertemu disini ?" tanya Anton

"pernikahanku terancam hancur" jawab Rina lemas

"lalu apa hubungannya denganku ?" Anton tak merasa kalau semua yang menimpa pada rumah tangga Rina dan Danu ada sangkut paut dengannya.

"tidak ada" Rina menyandarkan kepalanya di pundak lelaki disebelahnya.

Rupanya hubungan mereka masih terus berlanjut tanpa sepengetahuan Danuarta. Bahkan di hari pertamanya setelah kembali dari liburan bersama suaminya,wanita itu langsung menghubungi selingkuhannya. Dan malam ketika ia diusir dari rumah Danu oleh Dahlia dan Joseph ia malah memilih bermalam di hotel bersama Anton.

Sementara itu, Joseph dan Danu sedang terlibat meeting dengan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif. Joseph nampak serius dalam meeting tersebut,beberapa kali dia mengajukan pertanyaan kepada peserta meeting yang lain. Tapi tidak dengan Danu,pria itu sama sekali tak bisa konsentrasi,pikirannya benar-benar kacau semenjak El mengingkari janjinya yang akan kembali setelah menenangkan diri.

Meeting sudah berlangsung selama lebih dari 45 menit,selama itu pula pikiran Danu hanya tentang dimana keberadaan wanita yang selama ini tak pernah ia anggap keberadaannya.

"meeting hari ini kita sudahi sampai disini dulu,terima kasih" ucap Joseph menutup meeting siang itu.

Para peserta meeting yang hadir dalam ruangan tersebut pun saling bersalaman sebelum akhirnya satu persatu dari mereka pergi dan tinggallah kini hanya ada Joseph dan Danu yang kembali duduk di kursi mereka masing-masing.

"ada apa denganmu hari ini,kau terlihat sedang memikirkan sesuatu" suara Joseph membuyarkan lamunan Danu.

Danu tak menjawab. Lelaki itu menutup laptop yang ada di atas meja,lalu beranjak dari kursinya kemudian berjalan mendekati jendela yang sedikit terbuka dan menampakkan pemandangan gedung-gedung tinggi yang lain.

"apa Papi pernah tiba-tiba kepikiran pada sesuatu yang sebelumnya tak pernah Papi anggap bahkan selalu diremehkan ?" ungkap Danu membuat Joseph mengalihkan pandangannya yang dari tadi berfokus pada kertas-kertas yang ada didepannya.

Sejenak lelaki dewasa itu heran,tapi kemudian dia tahu kemana arah pembicaraan putranya. Selama ini dia tau kalau putranya itu terpaksa menjalani pernikahan dengan Elsifa lantaran perjodohan. Tapi semua ia lakukan karena posisi perusahaan miliknya yang pada saat itu terancam bangkrut akibat ulah salah seorang karyawan yang menggelapkan dana perusahaan secara besar-besaran. Beruntungnya,ada Ardi yang bersedia menyuntikkan sejumlah dana hingga perusahaan milik keluarga Joseph bisa kembali beroperasi serta melunasi pinjaman di beberapa bank.

"apa kau sudah mencari tahu dimana keberadaan Elsifa,bukankah dia sudah kembali dari beberapa hari yang lalu ?" Joseph ingin tau respon Danu

"kenapa Papi tiba-tiba menanyakannya ?" bukannya menjawab,Danu malah memberi pertanyaan pada Joseph.

"jangan coba menyangkal,sebenarnya kau sedang memikirkan tentang istri yang tak kau anggap itu kan ? selama ini kau hanya menganggap Rina adalah satu-satu nya istrimu,tapi justru selama itu pula kau beberapa kali dibuat terluka dan kecewa akibat ulah istri kebanggaan mu itu" perkataan Joseph dibenarkan oleh Danu,tapi lelaki itu masih terlalu egois untuk mengakuinya.