NovelToon NovelToon
Ayah Dari Anakku

Ayah Dari Anakku

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Single Mom / Rumah Tangga-Anak Genius
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Realrf

Lily Valencia seorang wanita yang cantik, yang mengandung dan membesarkan seorang anak seorang diri, tanpa tahu siapa yang menghamilinya.

Kehidupan yang keras ia lalui bersama Adam, putranya. Setelah Lily diusir karena di anggap aib oleh keluarganya.

Setelah Empat tahun berlalu, pria itu datang dan mengaku sebagai ayah biologis Adam.

"Dia anakku, kau tidak berhak memisahkan kami!"

"Dia lahir dari benih yang aku tanamkan di rahimmu. Suka atau tidak, Adam juga anakku!"

Lily tidak tahu seberapa besar bahaya yang akan mengancam hidupnya, jika ia bersama pria ini. Kehidupannya tak lagi bisa damai setelah ia bertemu dengan ayah dari anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pinguin

Suara deburan ombak mengalun memanjakan siapa saja yang datang untuk melepaskan kepenatan. Namun, semilirnya angin pantai yang menerobos melalui celah-celah kayu di penginapan itu, tak mampu meredam panas yang menjalar ke tiap sel syaraf Lily.

Peluh sudah membasahi seluruh tubuhnya, rambutnya lepet dan berantakan. Dinding yang terbuat dari kayu menjadi saksi bisu bagaimana kedua insan itu menyatukan tubuh mereka.

Lily mengigit bibir bawah, saat inti tubuh miliknya berkedut hebat, entah untuk yang ke berapa kali, ia sudah tidak bisa mengingatnya.

"Aric, please ... aku capek," rengek Lily, tubuh yang tadinya menegang kini perlahan mengendur.

Aric tersenyum puas melihat Lily lemas di atas pangkuannya. Nafas wanita itu tersengal, Lily meletakkan kepalanya di bahu Aric.

"Tapi aku belum selesai, gimana dong? Kau masih bisa merasakan dia kan?" tanya Aric dengan menghentakkan pinggulnya keatas.

"Agh ... ," Lily memekik keras saat Aric bergerak.

"Kalau begitu cepatlah, aku benar-benar sudah lelah," ucap Lily sungguh-sungguh. Suaranya terdengar serak.

Aric merasa tidak tega melihat wajah Lily yang kelelahan, mungkin dia keterlaluan. Diliriknya jam dinding, jarum kecil itu sudah menunjukkan angka sembilan. Pria itu tersenyum bangga, tetapi juga merasa bersalah di saat bersamaan.

Aric mengecup lembut kening Lily, kemudian perlahan turun ke hidung lalu *****4* lembut belahan kenyal berwarna merah jambu.

Aric mulai mengerakkan tubuhnya, kedua tangan kekar pria itu memeluk erat tubuh Lily yang. Suara manja kedua insan itu kembali memenuhi kamar itu, Aric semakin mempercepat gerakannya. Lily mele**uh saat semburan cairan berwarna putih memenuhi rahimnya untuk yang kesekian kali.

"Lagi?" goda Aric.

Lily menggelengkan kepalanya. "Apa kau mau membunuhku?"

Aric tertawa melihat wajah lelah sang istri yang memberengut kesal. Dengan tidak rela Aric menurunkan tubuh Lily, merebaknya perlahan. Ia pun memisahkan inti mereka.

Sebuah kecupan manis singgah di kening Lily.

"Terima kasih," ucap Aric penuh kesungguhan. Lily mengangguk lemah.

Aric tersenyum, ia melompat turun dari ranjang dengan tubuh polosnya. Pria itu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, Lily menatap punggung Aric yang berlalu di balik pintu.

Lily menikmati sarapannya yang sudah kesiangan. Aric benar-benar telah menguras tenaganya. Lily dengan cepat melahap makanannya, meskipun dengan rasa risih karena Aric terus menatapnya.

"Pelan-pelan, tidak ada yang akan merebutnya darimu." Lily menatap tajam pada laki-laki yang duduk di hadapannya itu.

Lily menusuk sosis di piringnya dengan keras.

"Ini semua gara-gara kau!"

"Iya gara-gara aku, dan aku sangat senang melakukannya," tutur Aric dengan senyum lebar seperti orang bodoh.

Lily memutar bola matanya jengah, ia pun kembali melahap makanan yang tersisa di piringnya.

Setelah selesai sarapan, Aric mengajak istrinya ke pantai yang tak jauh dari penginapan mereka. Dari kejauhan Lily bisa melihat Adam yang sedang membangun istana pasir dengan Rafa. Di sana juga ada Ayu dan suaminya yang tengah menikmati keindahan pantai itu. Sepanjang jalan Aric menggenggam erat tangan istrinya, meskipun Lily menolak Aric tidak menggubrisnya sama sekali.

"Bunda!" teriak Adam, laki-laki kecil itu bangkit dari duduknya. Ia berlari menyongsong ibunya yang tengah kesulitan berjalan.

Lily merasa sangat tidak nyaman diarea intinya. Semua salah Aric, laki-laki itu terlalu bersemangat hingga tak memberinya ampun. Andai Lily tidak merengek untuk berhenti, mungkin mereka masih diatas ranjang sekarang.

Adan memeluk kaki Bundanya. Lily mengusap lembut rambut Adam yang berantakan karena tertiup angin.

"Bunda kenapa? sakit?" tanya Adam. Anak itu memperhatikan cara jalan Lily yang tidak seperti biasanya.

"Enggak kok, Bunda hanya capek aja," jawab Lily cepat. Adam membentuk bulatan dengan mulut kecilnya.

"Kata Tante Ayu, Bunda lagi bikin adik, sekarang mana adeknnya?" Adam celingukan mencari keberadaan bayi mungil yang diimpikannya.

Wajah Lily memerah, ia melemparkan tatapan tajam pada wanita yang sedang melambaikan tangan padanya dengan riang.

"Ehem ... Adam, bikin adek tuh nggak mudah. Harus di lakukan berkali kali baru jadi," ucap Aric menjelaskan.

Lagi-lagi Adam ber O ria menanggapi jawaban orang tuanya.

"Bunda capek, jadi Ayah aja yang temenin Adam bikin istana pasir sama Kak Rafa." Adam menarik tangan sang Ayah agar mengikuti langkah kaki kecilnya berlari.

"Sayang, aku main sama Adam dulu ya, jangan merindukan aku!" ucap Aric setengah berteriak.

Lily melambaikan tangan, kadang Lily merasa Aric bertingkah seperti anak kecilnya. Sangat manja, tetapi di sisi lain Aric memberikannya kenyamanan dan rasa aman.

Lily melangkahkan kakinya, berjalan mendekati Ayu yang sedang duduk bersantai bersama suaminya.

"Cie ... yang baru di gempur," goda Ayu.

"Apaan sih, sok tau kau," tukas Lily sambil duduk perlahan di kursi yang kosong.

"Heleh ... ngaku aja. Berapa ronde emang, sampai jalan kamu kayak pinguin gitu."

"Ayu ...!" pekik Lily kesal.

Ayu dan suaminya tertawa melihat wajah Lily yang merona karena malu.

Kedua keluarga kecil itu menghabiskan waktu mereka si pantai sampai siang hari, tidak ada orang lain di sana. Pantai dan penginapan itu sudah dibooking oleh Aric.

Lily berjalan menyusuri pantai, memainkan butiran pasir putih dengan kaki polosnya. Sepoi angin menerobos helaian rambut hitamnya, gaun berwarna merah jambu transparan dengan detail bunga mengayun mengikuti tiap gerakan Lily.

Wanita itu terlihat begitu anggun dan cantik. Kedua mata Aric tak pernah bosan memperhatikan keanggunan sang dewi penyelamatnya.

"Tuan, Tuan Marquis ingin bertemu," Lapor Hakim.

"Bilang padanya untuk datang malam ini," jawab Aric tanpa melepaskan tatapannya pada Lily.

"Baik Tuan." Hakim menunduk hormat kemudian melangkah menjauh.

1
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Endang Werdiningsih
ahnan bekerjasama dgn veronica buat menghancurkan rmh tangga aric,veronica mau memanfaatkan cindy dan ibu'a,,,penjahat tp merasa jd korban...
Nita Kusnitawati
kenapa karakter lily ini selalu ketus pada suaminya ? bikin jengkel aja
wan hasma
Lumayan
Hazel
Luar biasa
inayah machmud
si kembar belum lahir
inayah machmud
yakin banget aric kalau tahun depan bisa ngasih adik kembar perempuan untuk Adam.
inayah machmud
adik nya Adam mau launching
inayah machmud
Lily terlalu baik, ana kamu ngatain Lily l***e tapi ternyata anak kesayangan mu Cindy seorang jalang murahan peliharaan sugar Daddy.
inayah machmud
wow sekarang perusahaan Wiguna menjadi milik Lily.
antha mom
lili manggil aric kok "kau".
antha mom
Luar biasa
antha mom
lekas sembuh Adam,, tetap semangat ya nak
Andrea Ann
alur cerita yang menarik..5 bintang untuk mu👏
Andrea Ann
Buruk
Anonymous
Kereen lili👍👍
Rysa
lily hamil kembar ya semoga kali ini hamil anak perempuan ya...
lucunya liat anne yang masih kecil tapi dah nurut ke adam apa mereka bakal berjodoh
Realrf: judul lanjutan novel ini itu Selir ke sembilan sang penguasa, dan adam ebagai tokoh utamanya
total 1 replies
Rysa
cerita yang bagus dan menarik
Rysa
wah bahaya....
Rysa
bucinnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!