Maggie adalah seorang gadis kecil yang tidak pernah dianggap oleh daddynya karena ia terlahir dari rahim wanita yang tidak diinginkan yaitu rahim seorang gadis desa yang bekerja sebagai pembantu.
Gadis berusia 2 tahun ini mencoba mengambil hati daddynya dengan berbagai cara namun sia-sia. Sampai suatu saat ia lelah dan menerima tawaran mommynya untuk pergi ke tempat yang jauh disanalah mereka memulai hidup baru dan mengubah takdir hidup mereka, saat itulah gadis kecil ini perlahan-lahan mulai melupakan sosok daddy yang begitu ia idamkan.
Apakah mereka akan bertemu kembali? ikuti terus novel ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lala Jingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. Alfa Masuk Perangkap Nina
Matahari kembali menyapa bumi menembus masuk melalui cela kaca jendela membangunkan sepasang ibu dan anak.
"Mom, ade mau pipis" Rengek Maggie karena matanya yang tidak bisa diajak kompromi dan hanya tubuhnya saja yang bergerak
"Ya Tuhan,, anak mommy yang cantik, kalau pipis ya bangun sayang" ucap mommy gemas dengan tingkah Maggie
"Tapi matana ade da mau buka" ucap Maggie memelas tapi dengan mata yang masih tetap tertutup
"Lalu?" tanya mommy
"Gendong" ucap Maggie manja sambil mengangkat kedua tangan ke atas agar mommy bisa dengan mudah menggendongnya
"Eh ka Novi datang" ucap Mey membuat putrinya langsung bangun
"Celamat pagi ta Novi" ucap gadis kecil ini semanhat
"Selamat pagi juga sayangku" ucap Novi melangkah mendekat ke arah tempat tidur
"Ta Novi bantu dong, ade mau pipis" ucap Maggie mengangkat kedua tangannya meminta untuk di gendong
"Uhhh dasar manja" ucap Novi gemas dengan gadis kecil ini
Novi membawa Maggie masuk ke kamar mandi meninggalkan Mey yang masih diam melihat interaksi dua gadis beda usia ini.
(Makash ya de, sudah rela meninggalkan keluarga demi aku dan Maggie padahal kita tidak punya hubungan darah. Seandainya ayah Maggie mau memberi sedikit perhatian buat Maggie aku akan berusaha bertahan walaupun aku memderita yang penting putriku bahagia. Mungkin dia telah bahagia dengan pilihannya tapi kenapa aku masih berharap?) batin Mey sedih membayangkan nasibnya.
Bodoh kalau dia bilang tidak punya perasaan terhadap pria yang menghamilinya, apalagi Alfa adalah pria pertama yang menyentuhnya, menjadi suaminya bahkan memberi anak padanya.
Mey yang mendengar suara tawa dua gadi dalam kamar mandi itu merasa senang.
(Asal kamu bahagia nak, mommy akan melakukan apapun tapi maaf jika kamu mau ketemu daddy. Sebelum dia yang mencarimu biarkan semua mengalir seperti ini, apalagi dia sudah punya anak dari wanita yang dia cintai maka kamu tidak ada apa-apanya buat dia) Mey terus berperang dengan pikirannya.
Lebih tepatnya ia memprihatinkan nasib putrinya. Ternyata harta yang melimpah tidak memberi kebahagiaan bagi ibu dan anak ini.
****
Indonesia
"Papa, apa mama salah jika ikut campur kebahagiaan putra yang aku lahirkan?" ucap Mama Ratna sambil sesugukan
"Tidak sayang. Kamu wanita yang luar biasa yang telah mendampingiku. Tapi apa baiknya jika mengatakan yang sebenarnya buat dia mungkin lebih baik" ucap papa bernego dengan mama
"Jangan pah, mama hanya mau dia sadar dan berjuang sendiri untuk mencari mereka, apalagi dia sudah tahu keberadaan mereka saat ini, sebaiknya dia datang ke sana untuk cari tahu kebenarannya" ucap mama menjeda sambil bangun dari baringannya
"Mama hanya mau jika kejadian kemarin tidak terulang lagi dan membuat cucu dan menantu kita kembali pergi. Tapi papa sudah melakukan yang mama pintakan?" lanjut mama
"Sudah sayang dan memang harta belum jatuh ke tangan Alfa karena perjanjian kita setelah dia memiliki anak. Tapi nyatanya dia mengabaikan putrinya" balas papa sambil memgusap rambut mama dengan sayang
"Makasih pah, yuk kita tidur supaya esok kita balik ke London" ucap mama
"Mama tidak cape? kita kan baru datang ma?" ucap papa tidak habis pikir dengan isterinya yang keras kepala
"Mama muak ada di rumah ini pah" ucap mama dengan wajah sendu
"Baiklah, oke kita istirahat" putus papa mengalah
*****
Malam ini Nina tidak keluar karena di rumah ini ada mertuanya. seharian dia berusaha mendapat perhatian dari kedua orang tua suaminya namun tidak bisa, bahkan makanan yang cape-cape dia masak bersama para ART sama sekali tidak dicicipi oleh dua orang ini karena mereka lebih memilih untuk makan di luar.
Alfa yang melihat perjuangan isterinya yang tidak di hargai ini menjadi marah. Dia mendatangi kamar Nina karena dia tahu pasti isterinya sedang menangis.
Betul, saat ini Nina sedang mengeluarkan air mata buayanya di dalam kamar.
"Sayang,, apa segitu bencinya orang tuamu terhadapku?" tanya Nina sesugukan
"Maafkan mereka sayàng. Aku akan membuat mereka untuk menerima kamu di rumah ini karena kamulah yang pantas jadi isteriku" ucap Alfa yakin
Semalam dia sudah memikirkan semua secara matang dan akan menerima Nina dan putranya apa adanya.
"Lalu bagaimana dengan Jef?" ucap Mey yang saat ini sudah bersandar di dada bidang suaminya
Ya putra yang dilahirkan Nina diberi nama Jeffrino. Papanya Alfa tidak mengijinkan untuk nama Adipaty di sematkan pada bayi itu.
"Kita akan membawanya berobat ke luar negeri" ucap Alfa menenangkan
Nina tersenyum licik dan tentu saja tidak dilihat oleh sauaminya
(Perlahan aku mulai menguasai hidupmu pria bodoh) batin Mey
"Nanti aku akan meminta pelayan untuk memindahkan barang-barangmu ke kamarku" ucap Alfa sambil mengecup pucuk kepala Nina
(Yes! dan setelah ini siap-siap hartamu yang aku ambil) batin Nina bersorak
Nina yang lagi berbunga-bunga mulai melancarkan aksinya untuk menggoda suaminya.
Alfa yang sudah sejak lama tidak melakukan hubungan suami isteri sejak dua bulan lalu mulai dari Nina melahirkanpun langsung terpancing hasranya. Kedua insan itupun melakukan hubungan disiang bolong sampai hari mulai sore Alfa menjatuhkan diri disamping isterinya dengan napas yang tidak teratur.
"Terima kasih sayang" ucap Alfa sambil mengusap kepala Nina dari samping
"Iya sayang, jangan mengabaikan aku lagi ya?" ucap Nina memelas
"Iya sayang" jawab Alfa
Setelah membersihkan diri dan mereka baru keluar dari kamar saat sudah sore sekali.
"Bi,, Papa sama mama ke mana kog tidak kelihatan?" ucap Alfa yang sudah lebih dahulu keluar dari kamar Nina
"Tuan dan nyonya besar sudah kembali ke luar negeri siang tadi tuan muda" ucap salah satu pelayan
Degg
"Kenapa mereka tidak kasih tahu aku kalau mau pulang?" gumam Alfa
Melihat suaminya yang seperti tidak semangat, Nina mendekati suaminya yang duduk diam di sofa depan tv.
"Kamu kenapa sayang" ucap Nina penasaran
"Papa dan mama sudah pulang ke London" ucap Alfa melemah
"Hah?? kenapa mereka tidak memberi tahu kita sayang, kan kita bisa mengantar mereka" ucap Nina sok baik padahal dalam hati dia senang jika mertuanya pulang agar dia bisa keluyuran saat Alfa di kantor
"Kamu terlalu baik sayang, padahal mereka sangat membencimu. Aku minta maaf karena telah mengabaikanmu hanya masalah sepeleh" ucap Alfa kagum dengan keabaikan isterinya
"Biar bagaimanapun orang tuamu, orang tuaku juga. Sebagai anak aku harus menghormati mereka walaupun mereka tidak menyukaiku. Aku yakin akan ada saatnya merwka menerimaku" jawab Nina bijak.
Keduanya melanjutkan obrolan hingga malam tiba.
-Bersambung-
VISUAL PEMERAN
Alfaro Putra Adipaty
Meylani Larasati
Maggie Pradania Adipaty
Marnina Putri
Papa Albert dan Mama Ratna
Ayah Devid Smith
Hai semuanya!
Semoga semua dalam lindungan Allah.
Maaf ya author untuk sementara hanya bisa up per hari 1 bab karena author harus siap materi juga untuk mengajar di sekolah.
Jangan kasih kendor ya! baca terus Novel ini, di jamin happy ending tapi harus melalui proses yang panjang dan pasti menguras tenaga dan pikiran author untuk menulis.
Untuk pembaca sudah akan menguras air mata dan emosi 😂😂😂😂
Jangan lupa like, komen, dan jadikan favorit. Komen kalian semua sudah author baca💪
~Selamat Membaca~
