NovelToon NovelToon
Rahim Sewaan

Rahim Sewaan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana Hutabarat

Raina harus rela menyewakan rahimnya demi membiayai pengobatan putranya yang menderita gagal ginjal pada seorang konglomerat bernama Adry dan istrinya Nita.
Selidik punya selidik ternyata pria itu adalah ayah dari anaknya. Leon akhirnya diperebutkan oleh Adry dan Raina hingga akhirnya Raina mengalah untuk memberikannya seorang bayi lagi asal Leon tidak diambil Adry.
Menukar seorang anak, demi kehidupan satu anaknya yang lain. Akankah seorang ibu tega melakukannya?

Area dewasa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jujurlah!

"Aku tidak tahu jawabannya karena aku belum pernah merasakan mempunyai anak," jawab Adry.

"Itu benar kau tidak tahu bagaimana rasanya menjadi ayah," jawab Raina. "Sorry, aku sedikit emosional jika berhubungan dengan anak."

"Itu sangat terlihat. Tapi tidak apa-apa, itu membuktikan jika kau memang benar-benar ibu penyayang," ujar Adry.

"Makanannya sudah matang, kita makan malam bersama," ajak Raina.

Mereka pun akhirnya duduk bersama. Raina sudah terbiasa melayani anggota keluarganya jadi dia langsung mengambilkan Adry piring dan nasi. Pria itu mengamatinya.

"Maaf jika seleraku masakan kampung, aku tidak tahu menu masakan dari orang barat," ujar Raina.

"Tidak apa-apa, semua makanan sama asal enak di lidah. Aku hanya tidak suka masakan pedas," ujar Adry.

"Untung aku tidak memasak makanan pedas, di sini hanya ada cabai merah tidak terlalu pedas."

"Semua ini terlihat enak, terutama itu terlihat segar," kata Adry. Adry lalu menunjuk dengan pandangan matanya, sayur selada yang di siram dengan daging cincang dan jamur.

"Aku tidak tahu apa namanya tetapi Leon sangat menyukainya. Dan dia menamakannya kolam jamur karena sawi itu dibentuk melingkar dan kuah jamur itu berada di tengah selada."

"Aku akan mencobanya," kata Adry.

"Biar aku mengambilkannya untukmu," Raina mengambilkan sumpit dan meletakkan selada yang tidak dipotong itu ke atas nasi panas milik Adry serta meletakkan potongan jamur dan daging diatasnya. Adry mulai mencobanya.

"Makanlah," kata Raina menunggu reaksi dari Adry.

''Hmmm, kau pandai memasak," puji Adry mengunyah makanan itu.

"Kau belum mencoba yang lain, itu sup iga enak dimakan saat masih panas," tutur Raina, manik mata wanita itu berkilat. Dia mulai mengambil mangkuk kecil dan menuangkan sup iga ke dalamnya dan diserahkan kepada Adry.

Adry mulai mencicipinya.

"Segar dan terasa hangat di tenggorokan, ini sangat lezat," ujar Adry meletakkan jari telunjuk dan ibu jari di mulutnya.

"Kau belum mencoba masakanku yang lain."

"Kita masih punya banyak waktu untuk itu."

Raina tersenyum lebar. Untuk dirinya sendiri, dia menaruh sambal. Dia hendak menyuap makanan ke mulut tetapi gerakannya terhenti, dia meletakkan kembali sendok ke piring.

"Kenapa?" tanya Adry menghentikan makannya.

"Aku teringat akan Leon." Raina menghela nafas panjang.

Adry menyentuh lengan Raina.

"Leon masih tertidur, tadi aku sudah menelfon perawat yang berjaga. Kau jangan khawatir."

"Terimakasih," kata Raina.

"Semua ada bayaran," ujar Adry.

"Aku tahu, hanya saja aku sangat berterima kasih karena kau lakukan semuanya dengan cepat."

"Aku hanya ingin yang terbaik untuk Leon."

"Aku menghargainya."

"Makanlah, kau butuh banyak energi dan tenaga untuk menjalani harimu esok hari."

Raina tersenyum dan mulai makan lagi. Mereka tidak mengatakan apa-apa tetapi hati mereka mulai menghangat tanpa mereka sadari.

Setelah makan mereka membereskan dapur bersama lalu masuk ke dalam kamar masing-masing. Hingga pagi tiba.

Esok harinya, Raina bangun dan langsung pergi ke dapur. Dia membuatkan Adry kopi dan sarapan pagi. Sudah pukul tuju lebih namun pria itu belum juga turun dari kamarnya. Akhirnya Raina membawa kopi itu naik ke atas.

Raina mengetuk pintu kamar pria itu. Namun, tidak ada sahutan. Dia melakukannya lagi hingga ke tiga kali. Merass tidak ada jawaban, Raina mulai membuka pintu pelan. Dia bisa melihat pria itu masih tertidur di atas kasur di kamarnya yang mewah.

"Tuan," panggil Raina dari luar namun Adry tidak bangun juga. Raina melihat banyak kertas berserakan di atas meja sofa dalam kamar. Mungkin pria itu bekerja hingga tengah malam.

Perlahan Raina mulai masuk ke dalam kamar. Dia tidak ingin menyentuh pria itu dan berpikir bagaimana caranya? Dia lalu mendekatkan kopi di dekat Adry. Pria itu membuka matanya dan melihat Raina berdiri di depannya. Adry langsung mengusap wajah lalu duduk bersandar di headboard.

"Maaf, ini sudah siang jadi aku membangunkan mu," Raina lalu berdiri tegap. Wanita itu menyerahkan secangkir kopi pada Adry dan berjalan ke arah tirai jendela yang tinggi dan membukanya. Seketika pemandangan kota Berlin terlihat jelas dari kamar itu. Sejenak Raina kagum namun dia melangkahkan kakinya ke arah meja dan mulai membereskan kertas itu.

"Jangan sampai tertukar," kata Adry meminum kopinya.

"Aku tahu, aku pernah bekerja di kantor."

Bolehkah dia membandingkan Raina dan Nita? Apakah itu tidak terlihat jahat. Tetapi memang mereka berbeda. Nita akan bangun terlambat karena terkadang pulang larut malam. Dia hanya akan bangun mengambilkannya baju dan membantu memakaikan dasi selebihnya semua dikerjakan oleh pelayan.

Setelah menghabiskan kopinya Adry pergi ke kamar mandi. Raina sendiri merapihkan kamar Adry. Setelah pekerjaannya selesai, Raina hendak keluar dari kamar tetapi tepat di saat itu Adry keluar dari kamar mandi.

Mau tidak mau Raina bersitatap dengan pria itu. Dia menundukkan pandangannya. Dia hendak melangkah pergi ketika melihat tatto bulu di pinggang Adry. Baki yang berisi gelas itu terjatuh seketika.

Raina ingin pergi tetapi tangan Adry memegang pergelangan Raina dan menariknya. Dua tangan pria itu lalu memegang lengan Raina dan netranya menatap Raina tajam.

"Kenapa kau terkejut?" tanya Adry.

"Tidak apa-apa," kata Raina melihat ke samping enggan menatap pria itu.

"Lihat aku!" ucap Adry namun Raina enggan menatapnya.

"Sebaiknya aku keluar," ujar Raina mencoba melepaskan diri tetapi pria itu mengencangkan cekalannya. Satu tangan Raina di pegang untuk menyentuh tatto itu. Raina memandang mata Adry.

"Apa kau pernah melihatnya?" Adry bisa merasakan tangan Raina yang gemetar.

"Tidak," jawab wanita itu.

"Kau bohong Raina!" teriak Adry. Manik mata mereka saling beradu. Sekali lagi Raina membuang mukanya ke samping.

"Kenapa kau tidak pernah bisa benar-benar menatapku? Apakah karena warna mataku sama seperti warna mata pria yang telah bersamamu?"

"Tuan, kau salah orang!"

"Sudah kukatakan jangan memancing kemarahanku Raina," ancam Adry.

"Tuan, Anda melebihi batas. Anda menyakitiku!" Raina mencoba melepaskan diri dari Adry.

"Karena itu hentikan kebohonganmu dan akui semuanya," teriak Adry dengan wajah merah padam.

"Mengakui apa aku tidak paham!" Raina berusaha melepaskan diri dari Adry.

"Kau tidak paham, haruskah aku mengingatkanmu apa yang telah terjadi sepuluh tahun lalu?" Adry memiringkan kepalanya dan tersenyum sinis.

Mata Raina membelalak lebar. "Perjanjian kita hanya tentang rahim saja. Aku harap Anda mengingat akan hal itu.

"Perjanjian yang mana? Bukankah kita itu pasangan suami istri dan kau berkewajiban untuk melayaniku," ucap Adry melempar tubuh Raina ke atas tempat tidurnya yang empuk.

Raina bergerak mundur ke belakang hingga tersudut di headboard.

"Seperti dulu, kau seperti kelinci yang masuk dalam kandang singa," kata Adry. Dia hanya ingin mendengar Raina mengakui perbuatan mereka sepuluh tahun yang lalu yang menghasilkan seorang anak yaitu Leon.

1
Badai Z
romantis roy ternyata
Badai Z
Luar biasa
Syahna Amira sy
so sweet bgt Adry...ada LG nggak stok suami model Kya Adry di dunia nyata???
Syahna Amira sy
wow .....gas lah Roy jgn bnyk adu argumen
Yolia Agustina
Luar biasa
sarah shen
apa mungkin suruhan ortunya ardy
Syahna Amira sy
ibu Janeta penuh dgn mysteri...ada rahasia besar yg ditutupi yg Adry nggak tau ya???
Syahna Amira sy
Raina Mao lahiran kali ya.... Karena terlalu stres akibat kelakuan kluarga Adry....
Syahna Amira sy
rasa benci dan cinta beda tipis.... walaupun Raina bilang benci pada Adry tp rasa cinta itu masih ada...tp rasa sakit dan kecewa pada Adry yg bikin Raina jadi harus lebih menjaga hatinya agar tidak mudah terbuai dgn Adry
Syahna Amira sy
miris bgt nasib Raina.... nggak tega Thor kasian bgt...ini semua ulah mertua'a si Janet....oh kezel bgt bacanya
Syahna Amira sy
diaduk aduk perasaan ku Thor...baca cerita ini gregetan bgt emosiku terbawa😭😭😭
Syahna Amira sy
ibunya blm berubah ya...
Syahna Amira sy
terkuras emosi Thor bacanya
Syahna Amira sy
mulai drama
Syahna Amira sy
waduh... mertua'a ternyata jelek jg ya pemikiran'a... kasian Raina... semoga km kuat dan terus berjuang... syeru Thor👍🏻👍🏻
Syahna Amira sy
sabarlah Raina.... semoga kelak dpt kebahagiaan...hanya masalah waktu kya'a..
KL terungkap si Nita nggak bner maka Raina akan menjadi ratu buat Adry
Syahna Amira sy
bagus Raina...berani dan tegas lah... walaupun hatimu sakit dan perih...jgn tunjukkan kelemahan mu tp berjuang dan tegarlah agar jadi kuat melawan apapun
Syahna Amira sy
berad
Syahna Amira sy
syedih thor
Syahna Amira sy
syeru Thor..
mengharu biru bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!