NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

04. Sebuah tawaran

Tiba-tiba pintu ruangan yang terkunci itu telah di buka paksa oleh sesosok pria berbadan tegap menjulang tinggi dab berperawakan tegas memaksa masuk. Laki-laki bertubuh kekar itu berberdiri di depan pintu dan melayangkan tatapan membunuh pada pemuda yang hendak berbuat tak senonoh pada seorang gadis.

"GIRENDRA ASEN LUGUE!"

"Apa yang telah kau lakukan? lepaskan gadis itu!"

Sontak Asen terjingkat kaget dan langsung beranjak dari atas tubuh Nada. Wajahnya seketika memucat. Sangat terlihat Asen begitu takut dengan pria itu.

"Om Reynar?"

"Ba****** kau!" Menarik kasar baju Asen lalu melayangkan pukulan di wajah tampan sang keponakan.

BUGH

"Laki-laki keturunan keluarga Lugue tidak ada yang berkelakuan sebrengsek dirimu! beraninya.kau mempermalukan keluarga kita, hah?"

Asen sama sekali tak membalas perlakuan dari pamannya itu. Ya, Asen adalah keponakan dari Reynar Baureksa Lugue seorang pengusaha sukses yang di segani di dunia perbisnisan. Reynar adalah adik dari papa nya Asen. Dan sang papa sangat mempercayai om nya sampai menyerahkan tanggung jawab untuk mengawasi segala gerak gerik dan tingkah laku Asen di luar rumah.

"Pulang sekarang!"

"Iya, om!" Sambil menyentuh sudut bibirnya yang lebam dan sedikit mengeluarkan darah, Asen bergegas keluar dari ruangan tersebut.

Kini tinggalah Nada yang menatap takut pada Reynar, dengan masih terisak Nada berjalan tertatih menuju ke pintu.Langkah Nada terhenti karena tiba-tiba saja Reynar menggendong Nada tanpa berkata apa pun.

"Hey, Tuan! turunkan saya!saya tidak kenal dengan anda, tolong lepaskan saya!" Nada terus memberontak.

Reynar sama sekali tidak mendengarkan ucapan Nada. Pria dewasa itu terus melangkah keluar dari ruangan tersebut menuju ke keluar club lalu memasukkan Nada dengan paksa ke dalam mobilnya.

Brakk

Brakk

"Buka! tolong bukakan pintunya, apa yang akan anda lakukan terhadap saya Tuan?" Nada memukul-mukul tubuh Reynar dan tentu saja tak berpengaruh sama sekali pada tubuh kekarnya.

"Kenapa anda hanya diam saja? ini namanya penculikan, saya akan laporkan anda pada polisi! Cepat lepaskan dan turunkan saya!"

"Tenanglah nona, aku tidak akan berbuat macam-macam padamu. Aku hanya ingin bicara di tempat yang lebih tenang bukan di club yang bising itu."

Dan untuk pertama kalinya Reynar mengeluarkan suaranya. Seketika Nada pun terdiam, suara pria dewasa itu terdengar sangat maskulin dan berkharisma. Gadis itu menatap Reynar tak berkedip. Reynar yang menyadari akan hal itu hanya melirik dan menarik sudut bibirnya tersenyum kecil yang bahkan Nada pun tak menyadarinya.

Tak berapa lama mereka berhenti di sebuah bangunan rumah yang sangat mewah. Nada sampai terperangah, Ia sama sekali belum pernah melihat apa lagi memasuki rumah mewah seperti itu.

"Ini di mana Tuan?" Nada mengedarkan pandangannya ke sekeliling bangunan luas tersebut.

"Rumahku. Ayo masuk ikuti aku!"

Reynar berjalan lebih dulu dan Nada mengekorinya di belakangnya. Langkah mereka terhenti di sebuah ruangan yang tampak hangat dan nyaman. Sepertinya itu adalah tempat bersantainya untuk anggota keluarga.

"Duduklah!"

Nada yang masih terpana pun tersentak kaget dan dengan rasa kikuk ia menjatuhkan bokongnya di salah satu sofa yang begitu empuk dan nyaman.

"Jadi, apa yang anda inginkan dari saya Tuan?" Nada yang memang tak suka basa basi menanyakan langsung apa maksud dan keinginan pria dewasa itu terhadapnya.

"Baiklah. Sebelumnya aku mohon maaf atas kelancanganku membawamu ke rumahku tanpa persetujuan darimu."

" Sebenarnya aku ingin mengajukan suatu kerjasama denganmu."

"Kerjasama? maksudnya anda ingin saya bekerja pada anda, begitu?" Jawab Nada

Baru saja Reynar akan menjawab pertanyaan Nada, muncul seorang pelayan dengan membawa minuman untuk mereka.

"Ehem, begini. Aku ingin kau menjadi kekasihku!"

Sontak Nada begitu terkejut bahkan matanya membulat sempurna karena tak percaya akan apa yang baru saja di dengarnya.

"Ke–kekasih? heh, anda pasti sedang bercanda kan Tuan? atau anda memang tengah berusaha memperdayai saya?"

"Tidak? aku serius. Kau masih bebas untuk melakukan apa pun yang kamu inginkan. menjalani keseharianmu seperti biasa. Tapi, aku ingin kamu berhenti bekerja di night club itu!"

Nada menatap tak suka pada lelaki yang baru di kenalnya itu, siapa dia sampao begitu lancangnya dan berani mengatur hidupnya.

"Apa hak anda melarang saya untuk mencari nafkah? itu adalah hak saya dan anda tidak berhak melarang apa pun pekerjaan yang saya lakukan!"

"Dengarkan aku dulu,nona!"

"Baiklah. Katakan apa maksud anda melarang saya untuk bekerja di club!"

"Sebagai calon istriku, kau harus menjaga nama baik keluarga Lugue dan tenang saja. aku akan membayarmu sebagai kopensasi karena kau telah kehilangan pekerjaanmu."

Nada mengepalkan kedua tangannya, ia merasa dianggap rendah oleh pria kaya itu.

"Apa anda pikir saya ini gadis bayaran yang bisa di sewa untuk menjadi kekasih anda, begitu? lalu tadi anda malah mengatakan kalau saya akan menjadi calon istri anda? Maaf, saya menolak kerja sama yang aneh dan tak jelas ini!"

"Kalau tidak ada lagi yang dibicarakan, saya mohon pamit dan terima kasih karena tadi anda telah menolong saya. Dan mengenai tawaran itu maaf, saya tidak bisa menerimanya. Permisi."

Nada sudah berdiri dan ingin melangkah pergi. Namun, Reynar kembali mencegahnya.

"Hey, tunggu dulu nona! maafkan atas ketidak nyamanan-mu dan kelancanganku. Aku bukan bermaksud untuk merendahkan pekerjaanmu di club itu. hanya saja , aku melihat kau adalah gadis baik-baik rasanya tak pantas berada di tempat seperti itu."

"Pantas atau pun tidak pantas, itu bukanlah urusan anda dan tidak seorangpun yang bisa mengatur hidup saya!"

"Aku akan mengganti pekerjaanmu di club itu dengan pekerjaan yang lain, apakah kau bersedia? aku akan menggajimu seperti karyawan yang lainnya."

"Duduklah dulu!"

"Baiklah! pekerjaan apa itu?"

"Merawat dan menemani nenekku!"

"Apa nenek anda sedang sakit? kenapa tidak mempekerjakan seorang perawat saja?"

"Beliau tidak sakit, dia hanya membutuhkan seseorang untuk menemaninya di rumah dan yang bisa menjadi teman untuk mengobrol. Dan tak ada satupun perawat ataupun pelayan yang cocok dengannya."

Nada terdiam sejenak, ia jadi teringat akan sang nenek yang telah tiada.ia begitu menyayanginya.

"hmm...Lalu kapan saya bisa mulai bekerja? apa nenek anda ada disini?"

"Tidak, ini adalah kediaman pribadiku.Grandma tidak tinggal di sini. beliau ada di mansion utama keluarga Lugue dan kau akan tinggal di sana!"

"Lalu anda bagaimana? apakah anda juga akan tinggal di sana?"

"Tidak! aku akan sesekali saja pulang ke sana. Di sana ada kakaku beserta anak dan istrinya."

Ada satu hal yang menggangu pikirannya, yaitu tentang sang adik. Reynar memperhatikan kerisauan pada diri Nada.

"Ada apa? apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu? atau ada syarat yang ingin kau ajukan?"

"Apakah saya juga harus tinggal di sana,Tuan?"

"Hmm, tentu saja! Setiap waktu Grandma akan membutuhkanmu. Apakah kau keberatan akan hal itu?" Reynar mengira kalau Nada keberatan untuk tinggal di mansion utama.

"Bukan begitu Tuan, bagaimana dengan adik saya. kami hanya tinggal berdua dan saya tidak bisa meninggalkannya sendirian. Apakah saya boleh tidak menginap dan pulang setelah pekerjaan saya selesai?"

"Bawalah adikmu juga, aku tidak ingin pekerjaanmu terganggu karena pikiranmu tak fokus."

" Terima kasih, Tuan."

"Baiklah, besok pagi aku akan menjemputmu!" Sekarang kau pulanglah! supir yang akan mengantarmu.

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!