NovelToon NovelToon
Pernikahan Terpaksa

Pernikahan Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: Elok Oren

Yura adalah gadis kecil yang terlahir dari keluarga berada. Bapak Yura bernama Alwi merupakan Kepala Polisi Angkatan Darat yang bertugas di Tanjung Batu-Kepulauan Riau. Dan Ibunya bernama Lili hanya bekerja sebagai IRT. Yura kecil hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia. Tetapi setelah dewasa, kehidupannya berubah 180° tak seindah masa kecil nya. Semua bermula saat Bapak nya menjodohkannya dengan lelaki pilihan Bapak nya, yang sama sekali tidak ia cintai. Hingga mengakibatkan Yura hidup dalam penderitaan setelah ia menikah. Yura membesarkan keempat anaknya seorang diri dan hidup dalam kesederhanaan, sebab suami pilihan Bapaknya telah berani mengkhianatinya. Kini Yura hanya pasrah kepada takdir yang sudah Tuhan tetapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elok Oren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 Cerai

...***************...

"Aku minta, segera ceraikan istri-istri Abang. Karena aku tidak mau di madu." Keputusan Yura mutlak, tidak bisa di ganggu gugat. 

"Satu lagi, jika Abang masih berani menjadikan aku madu, berarti Abang sudah siap untuk aku racuni." Sinis Yura. 

Rio tidak bisa berkata-kata lagi, ia hanya menunduk meratapi kesalahannya. 

"Jika Abang tidak menceraikan mereka, jangan pernah berharap menyentuh tubuh ku." Ucap Yura tegas. 

Rio langsung menatap Yura, ada rasa tidak rela ketika Yura mengucapkan kata itu. 

"Baiklah, akan Abang urus surat cerai Abang secepatnya." Rio akhirnya mengalah, lalu pergi meninggalkan Yura sendirian di kamar. 

Kini tibalah Rio, dirumah istri pertamanya. 

Tok...tok...tok

"Abang...." Sapa Ratih, istri pertama Rio.

Rio tidak menghiraukan panggilan Ratih, Rio langsung masuk kedalam rumah.

Tanpa basa-basi, Rio langsung mengutarakan niatnya datang kerumah istri pertamanya. 

"Ratih, Abang ingin kita segera bercerai." Ucap Rio yang langsung membuat Ratih kaget. 

"Tidak, adek tidak mau cerai dari abang." Tolak Ratih mentah-mentah.

"Tapi Abang sudah tidak cinta lagi dengan Ratih, Abang tidak mau terus-terusan menyakiti hati dek Ratih." Ungkap Rio tanpa pikir panjang.

"Sudah adek katakan dari awal, jika Abang ingin menikah lagi, silahkan adek ikhlas. Tapi adek mohon sama Abang, jangan pernah ceraikan adek. Bukannya Abang sudah setuju dengan kesepakatan kita? Tetapi kenapa abang malah mengingkarinya?" Ratih kecewa atas keputusan sepihak yang Rio utarakan kepadanya. 

"Iya, tapi Abang tidak ingin menjadi suami yang tidak adil bagi istri-istri Abang." Rio merasa frustasi atas apa yang menimpanya saat ini.

"Sudah tau tidak mampu adil terhadap istri-istri Abang, kenapa Abang masih mau nikah lagi?" Geram Ratih atas kebodohan suaminya sendiri. 

"Bukankah adek sudah tau, alasan dibalik semua ini, kenapa Abang ingin menikah lagi." Ya, seperti sebelum-sebelumnya, ketika Rio ingin menikah lagi, ia selalu memberitahu Ratih alasan kenapa ia menikah lagi. 

"Lagu lama... Abang seharusnya tegas dengan Ibu. Bukan malah menerima begitu saja permintaan Ibu untuk Abang menikah lagi dengan gadis kaya." Kesal Ratih yang ingin menyadarkan suaminya. 

"Kalau Abang seperti ini terus, nantinya Abang juga yang repot. Abang harus belajar menolak keras permintaan Ibu yang tidak masuk akal itu." Cerocos Ratih yang tidak perduli dengan perasaan Rio saat ini yang sedang bimbang. 

"Adek tau kan, selamanya anak laki-laki adalah milik Ibunya. Dan adek tau selama ini Ibu sendiri yang sudah susah payah membesarkan abang. Mana mungkin Abang tega menyakiti hati Ibu dengan menolak setiap permintaannya." Terang Rio panjang lebar, dan itu-itu saja alasan yang Rio lontarkan sampai membuat Ratih muak mendengarnya. 

"Ya...ya...ya... Kamu selalu begitu bang, tetap membela Ibu mu yang salah. Jika permintaan Ibumu masuk akal, itu gak masalah. Tetapi ini tidak bang. Mana ada seorang Ibu yang menyuruh anaknya menikahi setiap gadis kaya hanya untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara Ibu mu juga perempuan bang, seharusnya ia sadar diri tidak mungkin ia menyakiti sesama kaumnya." Akhirnya Ratih mengeluarkan semua uneg-uneg nya yang selama ini ia pendam. 

Rasanya ia ingin membelah kepala suaminya, lalu menyikat otak suaminya, agar bisa berpikir dengan jernih. 

"Baiklah, jika itu mau abang, secepatnya kita urus perceraian kita." Dengan berat hati Ratih harus merelakan cinta pertamanya pergi meninggalkannya. 

Bukan tanpa sebab, Ratih sudah memikirkan semua ini matang-matang. Ratih juga sudah menduga suatu saat suaminya akan meminta mereka untuk bercerai. Dan ternyata dugaan Ratih selama ini benar. Ia pun sudah menyiapkan hatinya ketika hari ini tiba. 

Rio yang mendengar penuturan dari Ratih, sebenarnya ia juga tidak rela berpisah dengan Ratih. Tapi Rio tidak boleh egois, bahkan Ibunya juga sudah lama menyuruhnya untuk menceraikan Ratih yang sudah tidak mampu memberikan Ibunya uang yang banyak seperti awal-awal mereka menikah.

"Besok kita akan mengurus perceraian kita bersama-sama." Titah Rio, kemudian pergi dari rumah Ratih. 

"Semoga kamu bahagia dengan keputusan mu ini bang." Lirih Ratih yang hanya bisa menatap punggung suaminya kala pergi meninggalkan rumahnya. 

Keesokan harinya, Rio dan Ratih mengurus surat perceraian mereka. Dengan proses yang sedikit alot, akhirnya hakim mengabulkan permintaan mereka yaitu bercerai. 

Selesai sidang perceraian, Rio menghampiri Ratih. 

"Dek Ratih, maafin Abang yang selama ini sudah menjadi suami terburuk untuk dek Ratih. Abang do'akan semoga dek Ratih bisa menemukan pasangan yang lebih baik dari Abang." Sesal Rio yang sudah tidak mampu mempertahankan keutuhan rumah tangga nya bersama Ratih. 

"Iya bang, semoga Abang bahagia dengan pilihan Abang. Ralat, pilihan Ibu Abang." Balas Ratih sambil tersenyum smirk. 

"Kalau begitu saya pamit pulang dulu." Ucap Ratih formal, kemudian ia langsung pergi meninggalkan Rio sendirian di parkiran. 

Setelah kepergian Ratih, Rio juga segera pergi kerumah mertuanya.

Sesampai dirumah, Rio segera mencari keberadaan istrinya. 

"Ibu, Yura dimana?" Tanya Rio pada Ibu mertuanya yang ia temui di ruang tamu.

"Yura ada di kamarnya nak Rio. Memang nya ada..." Belum selesai Lili bicara, Rio langsung pergi meninggalkannya. Lili pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku menantunya itu. 

"Sayang..." Panggil Rio tidak sabaran sambil memegang sebuah amplop berwarna coklat. 

"Iya," jawab Yura singkat. 

"Sayang, lihat Abang bawa apa." Beritahu Rio sambil menunjukkan amplop yang dibawanya.

Yura mengangkat bahunya tanda tidak tau.

Rio segera memberikan amplop yang dibawanya sedari tadi kepada istrinya. 

"Buka lah." Antusias Rio.

Yura segera membuka isi amplop itu. Yura membaca setiap kata yang tertera pada lembaran kertas tersebut. 

"Cerai," lirih Yura sambil menatap Rio. 

Rio hanya menganggukkan kepalanya tanda iya. 

Yura segera memberikan surat cerai itu kepada suaminya. Yura tidak menyangka, secepat itu suaminya menceraikan istri pertamanya. Padahal Yura waktu itu hanya mengancam Rio, agar ia bisa terbebas dari suaminya jika suaminya tidak menyanggupi  bercerai dengan istri pertamanya maka Yura lah yang akan minta cerai kepada suaminya. 

Tapi semua dugaan Yura salah, suaminya justru memilih menceraikan istri pertamanya. 

"Jadi gimana dek? Apa adek senang?" Tanya Rio antusias.

"B aja." Jawab Yura singkat.

"Ingat ya bang, masih ada satu istri lagi yang harus Abang ceraikan." Tegas Yura.

"Iya sayang, sabar ya sayang. Abang janji akan menceraikan istri kedua Abang. Soalnya kami hanya menikah sirih, jadi Abang tidak perlu susah payah mengurus surat cerai ke pengadilan agama." Janji Rio pada Yura.

"Kita lihat saja nanti. Yang jelas Abang tidak boleh sekamar ataupun menyentuh ku jika Abang belum menceraikan istri kedua Abang ." Ancam Yura tidak main-main.

"Iya sayang." Mantap Rio.

Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️

...***************...

 

1
Elok Oren
terimakasih 🐬🐬🐬🐬🐬nya 🥰😁
Kikan Dwi
3 🐠🐋🐟 buat Yura
Elok Oren
untung bukan dirimu yang jadi malaikat Izrail nya
Elok Oren
Hahahaha sadisss
Kikan Dwi
alhamdulillah
Kikan Dwi: banget, jgn di buat mati ya kak, di buat cacat aja, biar gak kawin trs
Elok Oren: Sepertinya senang melihat Rio menderita 🤔
total 2 replies
Kikan Dwi
biarkan saja melayang pun tak apa 🤣🤣
Kikan Dwi
sukur
Elok Oren
terimakasih 🐬 nya kak 🥰😁
Bilqies
🐠 untukmu thor
Bilqies
bukan kualat sama ibu, tapi kualat sama Yura n anaknya yang di telantarkan oleh rio
Elok Oren: Iyaaa ya
total 1 replies
Bilqies
sukurin kamu Rio karma sudah mulai berjalan
Jumli
hadiah untuk mu Thor, semangat trus 💪
Elok Oren: Terimakasih kak 🥰❤️❤️
total 1 replies
Jumli
lah, trus???
kenapa kalau dia kecelakaan?
heran deh, nggak ibu, kakak, dan adik, rupanya sama saja

kenapa tidak kau kubur saja itu adik mu hidup-hidup 😤
Elok Oren: caper dia sama Yura
total 1 replies
Jumli
secepat itu? masih 3 bulan loh😳
Elok Oren: bayi ajaib kak
total 1 replies
Jumli
itu maksudnya apa sih?
Elok Oren: Rio gak mau bayarin uang lahiran Yura kak 😭
total 1 replies
Adira Azzahra
setor 5 iklan dulu 😊
Elok Oren: Terimakasih kakak🥰❤️
total 1 replies
Adira Azzahra
kurang asem , lo cowok bukan sih ..

aaa ... gue emosi terus lihat cowok kayak gini /Angry//Angry/
Elok Oren: cowok jadi2an kak. eh 🤭😁
total 1 replies
Adira Azzahra
magic /Proud/
Adira Azzahra
orang lo cuman butuh duitnya doang /Smug/
Adira Azzahra
daku senang kau kena tonjok Rio 😂😂
Adira Azzahra: di tunggu 🤣🤣🤣
Elok Oren: besok tonjok lagi deh si Rio biar kakak senang terus 🤗🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!