Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mobil mogok
Pov Raka
Setelah perceraian ku dengan Melani, hidup ku terasa ada yang kurang. Tidak ada lagi wanita yang menyambutku di saat aku pulang kerja. Tidak ada wanita yang menyiapkan segala keperluan ku , semua nya berubah setelah perceraian ku dengan Melani.
Aku memang sudah menikahi Vera sebelum bercerai dengan Melani. Ada rasa bersalah saat aku menikahi Vera, aku teringat dengan Melani yang sangat menyayangi ku dan selalu menerima segala kekurangan ku. Tapi, aku tidak bisa menolak kehendak ibu ku wanita yang sudah melahirkan ku.
Vera adalah teman masa kecil ku, cinta masa kecil ku dan cinta pertama ku. Vera lah orang pertama yang mengisi hari hari ku, dan vera jugalah wanita pertama yang aku sentuh.
Pernikahan ku dengan Melani tidak bertahan lama, akhirnya perceraian pun terjadi. Entah kenapa semenjak Melani mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan akupun semakin benci dengan Melani. Banyak rahasia tentang Melani yang aku tidak tahu, Melani pandai sekali menyembunyikan jati dirinya.
Ternyata Melani adalah anak orang kaya , bahkan dia pemilik dari Global Property perusahaan dimana tempat Vera bekerja. Aku dan Ibu ku kaget mengetahui siapa Melani sebenarnya. Aku menyesal telah menceraikan melani, apalagi ibu ku? Dia dulu sangat jahat kepada Melani, tidak menyukai Melani dan selalu meminta ku untuk menceraikan nya. Tapi semua itu berubah saat ibu ku mengetahui Melani orang kaya.
Seperti pagi itu ibu meminta ku untuk rujuk kembali dengan Melani dengan begitu kami bisa ikut merasakan harta Melani. Kami tak perlu hidup susah lagi.
"Raka ibu punya ide bagaimana kalau kamu rujuk lagi sama Melani? Dengan begitu kita bisa ikut merasakan harta yang dimiliki Melani" Ucap ibu ku saat sedang duduk berdua dengan ku.
"Tapi bu, bagaimana dengan Vera? Aku sudah mencintai Vera kembali, Mungkin Melani juga tidak mau rujuk dengan ku" Ucap ku mencoba menolak.
"Vera itu soal gampang, yang penting kamu taklukkan Melani dulu. Kalau Melani sudah ada dalam genggaman kita mau tidak mau ya kau ceraikan Vera" Ucap ibu ku membuat ku terkejut.
"Bu pernikahan itu bukan permainan, aku baru menikahi Vera beberapa bulan. Aku tidak bisa menceraikan Vera bu" Aku menolak permintaan ibu ku.
"Kamu jangan membantah Raka !! Ibu ini yang melahirkan mu, kamu harus patuh dengan ibu mu. Karena surgamu ada pada ibu mu" Ucap ibu ku saat itu, kata kata itu yang selalu ibu ucapkan saat aku tak mau mengikuti permintaan nya.
"Kalau Melani menolak untuk rujuk bagaimana bu?" tanya ku lagi.
"Kalau dia tidak mau rujuk, kita harus minta harta dia di jadikan gono gini. Nanti kita tuntut dia karena sudah menguasai harta yang seharusnya jadi harta gono gini. Karena harta istri juga harta suami" Ucap ibu ku dengan tegas.
"Benar, ibu memang benar seharus nya harta melani juga di jadikan harta gono gini saat perceraian waktu itu. Tapi aku sama melani kan sudah bercerai bu? Bagaimana mau meminta hak itu?" Tanyaku lagi .
"Kamu tenang saja, nanti kita sewa pengacara untuk menuntut dia. Kita tuntut dia karena dia sudah membohongi kita dan menguasai harta. Ibu sudah memikirkan itu semua" Jawab ibu ku dengan senyum bangganya.
"Baiklah ibu atur saja" Ucap ku menyetujui semua saran ibu.
Setelah pembicaraan ku dengan ibu , besok nya aku dan ibu menemui Melani di cafe bintang. Tanpa sepengetahuan Vera. Setelah ibu mengutarakan keinginan nya, Melani menolak nya secara mentah-mentah.
Melani tidak mau rujuk dengan ku dan bahkan tidak akan memberikan harta nya untuk kami sepeserpun. Perkataan Melani membuat ibu dan diriku marah.
Beberapa hari kemudian aku melihat Melani di tempat pengisian bahan bakar minyak. Saat itu aku sedang ikut Boss ku memantau proyek rumah sakit di sekitar tempat melani mengisi bahan bakar.
Aku mengikuti mobil melani, aku ingin tahu untuk apa melani berada di daerah ini yang jelas - jelas jauh dari kota. Saat melani memasuki gang sebuah desa aku baru teringat jika orang tua Melani tinggal di desa itu, desa Anggrek ya aku ingat nama nya desa anggrek dulu aku sempat datang dua kali di desa ini, tepat nya saat melamar Melani dan menikahi Melani.
Saat mobil Melani memasuki pekarang rumah orang tua nya ada rasa takut saat aku ingin menghampiri nya. Mobil ku aku tepikan di pinggir jalan dan aku beranikan untuk menghampiri Melani.
Melani tetap tak mau rujuk dengan ku, bahkan melani meminta ku untuk pergi dari halaman rumah orang tua nya.
Dan saat yang bersamaan datang Pak Admaja ayah Melani dari arah samping rumah , beliau mengusirku dari rumah nya dan meminta ku tak lagi menganggu Melani. Tanpa menjawab ucapan beliau aku pun bergegas meninggalkan rumah orang tua melani.
*****
Pov Author
Sudah tiga hari Melani berada di rumah orang tua nya, pagi ini melani akan kembali ke kota.
"Hati hati ya mel, kalau sudah sampai kabari Ayah dan ibu" Ucap sang ibu.
"Iya bu, itu pasti Ayah sama ibu jaga kesehatan ya" Jawab Melani.
"Nak Melani bapak sama emak imah tidak bisa kasih oleh oleh, ini ada buah rambutan dan mangga nak melani bawa bisa bak melani bagikan sama para pekerja dirumah" Ucap pak Minto sambil memasukan dua plastik besar ke dalam bagasi mobil Melani.
"Bapak sama emak gak usah repot repot, Melani jadi tidak enak merepotkan begini" Ucap melani sungkan.
"Tidak Nak, kami tidak merasa di repotkan kebetulan memang mangga dan rambutan di samping rumah emak berbuah lebat jadi bisa dibawa untuk oleh oleh" Jawab mak imah.
"Terimakasih, kalau begitu melani berangkat ya, Assalamualaikum" Jawab Melani.
"Waalaikumsalam, hati hati ya nak" Seru semua nya.
Mobil melani melaju keluar dari halaman rumah orang tua nya. Saat dalam perjalanan Handphone melani berdering, melani mengabaikan bunyi handphone nya karena dia sedang menyetir.
[ Mel, kenapa tidak mau mengangkat telpon dari ku?]
[ Kita harus bertemu ]
[ Jangan menghindar mel!! ]
[ Aku tunggu di cafe Melati jam 5 sore, ada yang perlu kita bicarakan ]
Sederet pesan dari Vera belum dibaca oleh Melani.
Di tengah perjalanan tiba-tiba mobil melani mogok, melani kebingungan karena tempat nya sangat jauh dari bengkel. Dia pun tidak tahu soal mesin.
"Bagaimana ini, masak mobil nya harus saya tinggal disini. Nunggu mobil derek juga pasti lama" Melani bicara sendiri.
"Tau kalau begini aku kemarin bawa mobil baru ku, mobil ini kan memang sudah lama belum ku servise kenapa aku bisa lupa begini si" Gumam melani pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di belakang mobil Melani. Melani tidak mengenali mobil yang sedang berhenti.
"Mobil nya kenapa mbak?" tanya seseorang yang baru saja turun dari mobil.
"Emm... gak tau Pak , tau- tau mogok " Jawab Melani.
"Boleh saya periksa mbak, siapa tahu saya bisa membantu " Ucap seseorang itu.
"Iya pak silahkan" jawab Melani.
Pria itupun memeriksa mobil melani dan mencoba membetulkan nya.
"Coba mbak di hidupkan" seru pria tersebut.
Melani bergegas masuk ke dalam mobil dan mencoba menghidupkan nya.
"Alhamdulillah" seru melani.
"Terimakasih pak atas bantuan nya" Seru melani membungkukkan badan nya.
"Panggil saja saya Hendra, nama saya Hendra mbak" Ucap Hendra sambil mengulurkan tangan nya.
"Emm,, saya Melani, terimakasih ya mas Hendra" Ucap Melani menerima uluran tangan hendra.
"Sama-sama mbak melani" Jawab hendra tersenyum ramah.
Setelah mengucapkan terimakasih Melani kembali melanjutkan perjalan ke kota. Melani sampai di rumah nya sudah sore karena tadi mobil nya harus mogok dan terjebak macet.
Saat sampai rumah dan sudah membersihkan badan nya melani mengambil handphone nya yang dari tadi ada di dalam tas nya. Melani membuka handphone nya dan membaca pesan yang dikirimkan oleh Vera.
"Huftt.. Mau apa lagi wanita ini ingin menemui ku"gumam melani malas.
[ Aku tidak ada waktu untuk membahas hal yang tidak penting]
Tak perlu menunggu waktu lama Vera pun membalas pesan dari melani.
[ Atau aku yang akan datang ke rumah mu, kirimkan alamat mu]
[Tidak perlu, baiklah besok saja kita ketemu di tempat yang kamu janjikan tadi]
[ Baiklah , cafe melati jam 5 sore]
Melani hanya membaca balasan pesan dari Vera dan tak mau membalas nya.
Melani merebahkan tubuh nya di kasur dan memejamkan mata nya. Tak menunggu lama melani pun terlelap.
*****
Sudah up dua bab ya dears.
aina,mantan ipar jadi sahabat yg baek,
👍👍👍💪💪💪