area non Bocil !!!!
Demi mendapatkan uang untuk pengobatan ayahku, aku terpaksa terjebak di lingkaran merah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Sebenarnya ini adalah sebuah keberuntungan, kebetulan di sisi lain ada 2 orang yang sedang memanggil taksi, dan barusan masuk ke dalam taksi, Aku pun melaju dengan buru-buru.
Setelah itu, segerombolan preman yang mengejar
kami pun kembali ke depan KTV sambil marah-marah, lalu ada yang mengendarai motor dan ada mengendarai mobil mengejar dengan buru-buru.
Aku menutup mulut Andi, melihat mereka pergi aku barusan berani melepaskan tangan.
"Kenapa kamu menarik ku, belasan anak kucing kecil ini, kalau aku tidak memukul mereka sampai bonyok mereka keluar maka mereka pasti sembelit!"
Aku percaya dengan hal ini, tapi harus pada saat Andi tidak minum bir, dengan keadaannya sekarang, bagaimana kalau dia dihabisi oleh belasan Preman ini, mungkin walaupun dia sembelit juga akan dipukuli sampai kotorannya keluar.
Menarik Andi dan gadis bodoh itu keluar dari semak-semak, aku buru-buru pergi memanggil taksi.
Kebetulan ada taksi kosong yang berhenti, aku buru-
buru pergi memapah Andi. Akhirnya, baru memalingkan kepala, orangnya sudah tidak ada!
Mencari ke sekitar, akhirnya baru menemukannya, orang ini lagi-lagi berkelahi lagi, namun yang sial adalah pria bertato itu, barusan keluar dari KTV, Andi akhirnya melihatnya, pria mabuk memukul pria mabuk, memukulnya hingga jatuh ke lantai.
Aku dengan paksa menarik Andi masuk ke taksi, gadis bodoh duduk di depan, barusan membebaskan diri dari depan pintu KTV yang berbahaya.
Di perjalanan, aku melihat belasan preman menghalangi 2 orang yang menaiki taksi, pukulan itu benar-benar sangat menyedihkan! Setelah mobil berhenti, kami mencari sebuah hotel, lalu aku dan dan gadis bodoh itu pun mengangkat Andi ke ranjang kamar.
Yang sial tetap adalah gadis bodoh yang baik hati itu,
perjalanan Andi muntah, dan kebetulan memuntahi ke dalam baju gadis bodoh yang sedang membungkukkan badan memapahnya itu, setengah di luar, setengah di dalam, membuat gadis bodoh yang cantik itu sangat malu.
Aku buru-buru membantu Andi meminta maaf padanya, "Maaf maaf, dia sedang mabuk, kamu jangan menyalahkannya."
Gadis bodoh membungkukkan badan, juga tidak berani bangkit, kalau bangkit akan langsung mengenai seluruh tubuhnya.
Aku buru-buru menunjuk kamar mandi, dia barusan
berlari ke dalam dan langsung menutup pintu.
Aku merawat Andi, setelah membereskan semuanya, gadis bodoh juga keluar dari kamar mandi Saat ini, pakaiannya sudah bersih, tapi bagian atas gaunnya basah kuyup, sangat jelas kalau barusan dia melepaskan gaun itu dan mencucinya dengan air.
Namun, karena basah, kain tipis yang awalnya tidak
Nembus, sekarang pun menempel pada tubuhnya,
samar-samar bisa melihat ** yang putih dan lembut,
berpink yang ada di dalam juga terlihat jelas.
Mungkin karena melihat aku melirik dadanya yang
berisi, gadis bodoh langsung malu dan buru-buru
menutupinya dengan tangan.
Saat ini aku barusan menyadari kesalahanku, Memalingkan badan pergi ke kamar mandi mengambil handuk dan memberikan padanya, lalu pergi membuka AC.
"Kamu bisa lepaskan gaunmu dan gantung di bawah
AC, sebentar lagi pasti sudah kering."
Setelah berkata aku pun keluar dari kamar, setelah
sekian lama, dari dalam kamar terdengar suara gadis
bodoh, "Aku sudah selesai."
Saat aku kembali ke dalam kamar, gadis bodoh datang menggulung tubuhnya di dalam handuk, menunjukkan 2 kaki yang putih dan seksi.
Namun aku tidak banyak berpikir, lalu membantu
menggantungkan roknya di bagian AC menggeluarkan angin.
Melihat gadis bodoh begitu tegang, demi menenangkan perasaannya, aku sengaja berbincang dengannya, pada saat bersamaan juga meminta maaf padanya atas perbuatan Andi.
"Tidak apa-apa, aku juga ingin berterima kasih pada
kalian, kalau bukan karena pertolongan kalian,
malam ini..."
Saat berbicara, gadis bodoh ini terus gemetaran, sepertinya masih merasa takut akan masalah yang terjadi barusan.
Kemudian, aku pun berbincang dengannya.
Sesuai dengan yang dia katakan, namanya adalah Dania. adalah seorang mahasiswa tahun kedua. Dania, adalah seorang mahasiswa tahun kedua, malam ini adalah acara reuni SMA, setelah selesai semuanya sudah pulang, dia membayar tagihan sendirian, makanya terjadi hal seperti itu.
Setelah berbincang sekitar 10 menit, dibawah tiupan
angin AC yang kuat, gaunnya yang terbuat dari kain
tipis pun sudah kering.
Aku membantu mengambilnya, lalu dia mengambil
rok itu ke kamar mandi dan memakainya.
setelah keluar dia kembali berterima kasih lalu pergi.
Namun, tidak lama setelah dia keluar, aku mendengar suara teriakan aduh dari luar pintu, setelah itu disertai dengan suara orang terjatuh.
Aku membuka pintu dan melihat, Dania sedang duduk di tangga, sepasang tangan kecil yang putih dan lembut sedang memegang kaki kecilnya.
Aku menanyakan apa yang terjadi padanya, dia mengatakan saat turun tangga kakinya tidak sengaja keseleo.
tentu aku tidak melakukan apapun, sebagai seekor
Bebek yang berkualitas dan bermartabat, pemikiranku sudah membuatku merasa aku bekerja harus mendapatkan uang, tanpa uang, maka berarti Aku rugi!
Oleh karena itu aku hanya menundukkan kepala dan
Lanjut memijat kakinya, diam-diam melirik Dania.
Ia sepertinya mulai merasa tidak cocok, dia pun buru-buru menurunkan roknya, melihatku menundukkan kepala memijat kakinya, dia barusan merasa tenang.
Sekitar 10 menit kemudian, wajah kecil terlihat Terkejut, "Walaupun masih sedikit sakit, tapi sudah Tidak menggangguku berjalan, terima kasih."
Aku pun mengatakan tidak masalah.
Kemudian, aku pun mengantarnya meninggalkan
Hotel, melihatnya menaiki taksi dan pergi.
Setelah kembali ke dalam kamar, aku pun tidur semalam di sofa. Tentu saja, kadang-kadang juga mencium stocking yang Dania tertinggal, sayangnya tidak ada aroma apapun, tidak sewangi stocking Micel, oleh karena itu aku pun mulai Merindukan Micel, dan memikirkan kapan aku dapat memasukkan bakteri asam laktat ke dalam tubuhnya....
Setelah terbangun keesokan harinya, suara dengkuran
Andi bagaikan petir, aku pun langsung menendangnya sampai bangun.
Terhadap hal yang terjadi semalam, dia sama sekali
tidak ingat apapun.
Setelah sarapan bersama, Andi langsung Pergi, dan aku pun pergi ke rumah sakit untuk mengurus prosedur keluar rumah sakit ayahku.
Dokter menyarankan untuk tinggal di rumah sakit dan diperiksa beberapa hari lagi, awalnya aku juga Sudah bersiap-siap untuk mengambil 10 juta untuk membayar biaya rumah sakit ayah, tapi ayah ku bersikeras ingin keluar dari rumah sakit, tidak ada
Cara, aku hanya bisa menemaninya keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah.
Setelah mengurus segala sesuatu di rumah, aku pun
Tidur sebentar, dan sudah jam 4 sore.
Awalnya aku berencana untuk makan malam di Rumah, tapi karena nada dering ponsel berbunyi, aku sudah tahu makan malam ini mungkin akan gagal.
Sesuai dugaan, panggilan ini dari Micel, dia Menanyakan ku sedang dimana.
"Aku di rumah orang tuaku."
"Rumah orang tuamu dimana?"
Jadi aku pun mengatakan padanya.
"Kalau begitu kebetulan, aku sejalan melewati sana,
Aku akan membawamu pulang, malam ini temani
Aku makan."
"Ah, lagi-lagi ke acara jamuan seperti kemarin?"
Micel tidak menjawab aku, telepon itu langsung mengeluarkan suara tut tut.
Sekitar jam 7 malam, Micel menarik ku dan langsung berhenti di sebuah warung panggangan di pinggir jalan, ternyata benar-benar hanya makan.
Hanya saja, aku merasa heran, "Kamu begitu kaya,
apakah makan di panggangan di pinggir jalan tidak
membuatmu malu?"
Micel melirikku, "Sandra ya yang mengatakannya padamu?"
Kak Sandra tidak mengatakan apapun, tapi kartunya itu sangat jelas, ayah Micel adalah orang kaya tersembunyi di kota ini, tidak perlu mengatakan hal lain, memiliki belasan rumah di lingkaran 3 kota Dakarta, berapa banyak harta keluarganya sudah bisa di bayangkan.
Aku tidak membocorkannya, "Kak Sandra tidak membocorkannya,Kak Sandra sepertinya hanya pernah mengatakan kamu sangat kaya dan juga memiliki kedudukan."
micel menganggukkan kepala, lalu kami pun
mencari meja dan duduk.
"Tidak ada kedudukan,aku percaya kamu juga ada. Kalau ingin mengatakan aku lebih hebat darimu, maka ayahku lebih hebat dari ayahmu, Selain itu tidak ada lagi. Mungkin kalau aku dan kamu berganti ayah, kamu akan lebih baik banyak dariku."
Aku menyadari saat Micel mengatakan ucapan ini,
Wajah yang indah terlihat sangat lelah, dia kelihatannya sangat lelah dan juga sedih, seakan segala sesuatu tidak membuatnya merasa terlalu puas.
Aku menanyakan apakah dia ada masalah, dia hanya
mengatakan ada urusan pekerjaan yang tidak selesaikan, tidak mengatakannya dengan detail.Setelah panggangan di hidangkan, kami pun mulai makan dan tidak berbicara lagi, yang paling utama adalah suasana hati Micel tidak begitu baik.
Tapi hari ini dia berpakaian dengan sangat cantik,
celana putih dipadukan dengan kemeja lengan Pendek putih bunga-bunga, stylenya hari ini terlihat Seperti seorang wanita hebat yang cerdas, sama Sekali tidak terlihat kemewahan seperti saat pertama kali bertemu dengannya.
Saat kami hampir selesai makan, aku bertanya:
"Nanti mau kemana?"
Micel sepertinya sudah merencanakannya, aku barusan bertanya dia sama sekali tidak berpikir dan langsung memberikan jawaban: "Hotel, **"
Jawaban yang begitu langsung, saat itu membuatku
tersendak hingga tidak bisa berbicara, bahkan Pelayan yang menghidangkan makanan juga terkejut.