Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencoba mempengaruhi
Happy Reading 🌹🌹
Putri dan Sky tengah berada di dalam mobil, Sky yang melihat Putri sejak tadi diam hanya mengacuhkannya.
Sedangkan Putri, didalam pikirannya tengah berkecamuk. Dia masih teringat wajah wanita parubaya yang dia tahu adalah Ibu dari wanita yang bernama Bintang.
"Briel, kita mampir ke restoran untuk makan siang." Ucap Sky yang memecah keheningan di dalam mobil.
"Baik, Tuan." Jawab Gabriel
Putri masih asik dengan pikirannya sendiri, bahkan dia tidak mendengar perkataan Sky.
Tidak butuh waktu lama, mereka telah sampai di depan restoran. Sky dan Gabriel keluar dan menuju restoran tersebut.
Sky menghentikan langkahnya, dia kemudian menoleh kebelakang. Dilihatnya Putri tidak mengikuti mereka. Kemana gadis itu, pikir Sky.
"Ada apa, Tuan?" Tanya Gabriel
"Mana gadis itu?" Tanya Sky
Gabriel dengan segera berlari ke mobil, dibukanya pintu mobil terlihat Putri tengah tertidur.
Gabriel yang melihatnya tidak tega membangunkannya, tetapi calon istri Tuan mudanya harus makan.
"Nona, bangun." Ucap Gabriel dengan mengguncang bahu Putri.
Putri yang merasa tidurnya terganggu hanya menggeliat, bahkan tidak ada niatan untuk membuka matanya sedikitpun.
Sky melihat jam yang tengah melingar di tangannya, sudah hampir sepuluh menit Gabriel mencari Putri.
Segera Sky menyusul ke parkiran, telihat Gabriel tengah berusaha membangunkan gadis yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
"Menyingkirlah." Ucap Sky pada Gabriel.
Saat ini Gabriel sudah berdiri di luar mobil bosnya, sedangkan Sky di dalam mobil.
Sky menoel-noel pipi dan hidung Putri, Putri habya bergumam tidak jelas. Hal tersebut membuat Sky kesenangan karena mendapatkan mainan baru.
Sudah cukup bermain-mainnya, Ucap Sky pada dirinya sendiri.
"ADA KEBAKARAN!!!" Seru Sky di dekat telinga Putri.
Putri terperanjat kaget, dengan segera dia bangun dan keluar dari mobil tanpa alas kaki.
Gabriel yang mendengar teriakan bosnya segera membuka pintu mobil dan menengoknya. Terlihat Sky tertawa terbahak-bahak melihat Putri bingung karena masih belum sadar dari tidurnya.
Sky keluar dan melempar sepatu Putri "Dasar kerbau! Ayo makan, kau hanya membuang waktuku yang berharga!" Seru Sky kemudian berjalan mendahuluinya.
Putri yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya, hanya memungut sepatu dan segera menakainya.
Dia mengikuti langkah Sky yang masuk di bangunan mewah tersebut, di ikuti oleh Gabriel.
Sky duduk di salah satu meja pojok di restoran tersebut, Putri duduk dan mengedarkan pandangannya. Dia berdecak kagum, tempat yang sangat besar dan mewah.
Mereka bertiga makan dengan tenang, Sky yang melihat Putri makan dengan lahap hanya menggelengkan kepalanya pelan.
...**...
Kini di rumah keluarga Wiratama, tengah terlihat seorang gadis yang mengamuk di dalam kamarnya.
Seluruh sprei, bantal, guling, dan barang pecah belah sudah berhamburan dari tempatnya.
"Tidak akan aku biarkan gadis malam itu menikah dengan kak Sky, Tante Ambarsari harus tahu jika dia habya gadis murahann." Ucap Bintang pelan.
Segera Bintang merapikan tampilannya dan menyambar tasnya untuk pergi menemui Ambarsari.
Bulan yang melihat anaknya keluar segera berlari menyusul.
"Mau kemana kamu Bintang?" Tanya Bulan yang sudah mencegah pintu mobil.
"Mah, Bintang ingin kerumah Tante Ambarsari sebentar." Jawab Bintang pada Mamanya.
"Mau apalagi Nak, sudahlah ikhlaskan Sky dengan gadis pilihannya." Jawab Bulan yang tengah menasehati anaknya.
"Sampai mati, aku tidak akan rela kak Sky menikah dengan gadis rendahan seperinya Mah!" Jawab Bintang dengan segera dia melepaskan tangan Mamanya di pintu mobilnya.
Dengan kecepatan tinggi Bintang mengendarai mobilnya menuju rumah keluarga Gandratama.
Dia harus bicara tentang gadis pilihan Sky, Tante Ambarsari pasti akan membatalkan acara pernikahan mereka. Begitulah pemikiran Bintang.
Kini mobil Bintang sudah di depan gerbang mansion Gandratama, penjaga yang sudah hafal dengan mobil milik Bintang segera membukakan gerbangnya.
Kini Bintang sudah masuk kedalam mansion, disambut oleh beberapa pelayan.
"Dimana Tante Ambarsari?" Tanya Bintang pada salah seorang pelayan.
"Sedang di gazebo belakang nona, dengan Tuan Agung." Jawab seorang pelayab.
"Tante, Om," Panggil Bintang
"Oh Bintang, ada apa?" Tanya Agung
"Em, Bintang ingin mengobrol dengan kalian." Jawab Bintang sedikit takut-takut.
"Duduklah disini," Jawab Ambarsari
Bintang segera duduk di hadapan orang tua pria yang dia cintai.
"Tante, Om. Apa kalian yakin akan meneruskan pernikahan Kak Sky?" Tanya Bintang pada keduanya.
"Memangnya ada apa Bintang?" Tanya Ambarsari
"Tante, gadis yang akan dinikahi kak Sky dia adalah wanita malam." Jawab Bintang
"Makhsud kamu apa Bintang? Tante tidak mengerti." Jawab Ambarsari yang masih bingung.
Sedangkan Agung hanya diam tanpa berkomentar karena sejatinya dia tahu latar belakang calon menantunya, bahkan tentang pekerjaannya sebagai OB dan pelayan di club malam.
"Tante, Bintang pernah bertemu dengan calon istri kak Sky. Dia bekerja di club malam dengan pakaian yang mini. Apa Tante mau memiliki menantu wanita malam yang sudah jelas dia suka tidur dengan pria hidung belang untuk mendapatkan uang." Jawab Bintang panjang lebar.
Ambarsari tentu saja kaget, karena dia hanya tau pekerjaan calon menantunya itu OB di perusahaan mereka.
"Tidak mungkin Bintang. Putri gadis yang polos dan lugu, tidak mungkin dia bekerja menjadi wanita malam." Jawab Ambarsari tidak percaya.
Bintang segera mengeluarkan foto-foto yang dia ambil secara diam-diam kepada Ambarsari.
Setelah kejadian dirinya melihat Sky menggendong seorang gadis, secara diam-diam Bintang mengorek seluruh informasi gadis tersebut di club malam.
Bahkan Bintang membayar orang untuk mengumpulkan foto-foto Putri, saat dia tengah bekerja melayani tamu-tamunya.
Ambarsari yang melihat foto-foto tersebut tentu saja kaget bukan main.
Agung hanya melirik foto yang ada di atas meja tanpa berniat untuk melihatnya.
"Bagaimana Tante, apa Bintang kurang menunjukkan buktinya? Bahkan Bintang bisa membawa rekan kerjanya kesini." Jawab Bintang.
Bintang merasa dirinya di atas angin, bahwa sebentar lagi pasti pernikahan Sky dan gadis malam itu akan dibatalkan oleh keluarga Gandratama.
"Ayah, kita batalkan saja pernikahan mereka!" Seru Ambarsari dengan emosi.
"Mah, kita sudah pernah membahasnya bukan. Biarkan Sky bahagia dengan wanita pilihannya, masalah pekerjaan bukankah Putri bisa keluar dari club malam tersebut." Jawab Agung dengan tenang.
"Yah, nama baik keluarga kita akan tercoreng! Jika Ayah tetap memaksa pernikahan ini terjadi, maka Mama akan pergi dari rumah!" Jawab Ambarsari lagi.
Agung menghela nafasnya kasar, dia sedikit melirik ke arah Bintang. Agung paham dengan tujuan kedatangan Bingang ke mansion mereka.
Agung juga tidak dapat menyalahkan Bintang, bagaimanapun gadis tersebut juga tengah memperjuangkan cintanya.
"Mama yakin akan keluar dari rumah?" Tanya Agung datar.
"Tentu, saat ini juga Mama akan keluar dari rumah jika Ayah tetap memberi restu kepada mereka!" Ucap Ambarsari penuh ancaman.
"Baiklah, jika Mama ingin keluar. Jangan membawa apapun dari rumah ini, bahkan dompet beserta isinya." Jawab Agung datang.
Ambarsari terperangah, dia selalu menggunakan senjata pergi dari rumah jika keinginannya tidak dituruti. Tapi tunggu, kenapa suaminya sekarang tidak mengiba kepadanya.
"Ayah! ishh, seharusnya Ayah membujuk Mama agar tidak pergi dari rumah!" Jawab Ambarsari kesal.
"Mah, kita ini sudah semakin tua. Untuk apa mempermasalahkan pekerjaan Putri, jika Sky saja akan mampu menghidupi Putri lebih dari cukup. Pasti Putri memiliki alasan, kenapa dia sampai bekerja di club tersebut." Ucap Agung mencoba memberi pengertian kepada istrinya.
Ambarsari hanya terdiam, dia tidak sampai berfikir kearah itu.
"Yasudah, suruh Putri dan Sky pulang sekarang." Ucap Ambarsari pada suaminya.
Segera Agung menelfun anaknya dan menyuruhnya pulang sesuai keinginan istrinya.
Bintang yang masih bersama mereka, menjadi kesal. Niatnya untuk menghancurkan pernikahan mereka, tetapi Om Agung malah membela gadis malam tersebut.