Arazey Ivanka seorang mahasiswi kedokteran yang saat ini berada di semester lima, tengah menjalani masa magang disebuah rumah sakit terbesar dikota nya
Semuanya berjalan begitu lancar, sampai saat ia mendapatkan seorang pasien pria dengan usia matang yang saat itu tengah terluka parah. Dari situlah kehidupan dizona nyaman nya berubah menjadi lebih menyeramkan dan lebih terkekang
•Jika ada kesamaan judul cerita, cover, atau nama mohon dimaklumi
•Ikuti kisahnya hanya disini.. Happy reading🫂👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-13-
Didalam kamar yang terlihat mewah tetapi sangat elegan serta campuran cat warna yang begitu indah, terdengar suara ricuh antar satu jari ke jari lainnya yang tengah menekan satu persatu huruf di keyboard laptop berwarna birunya
Beberapa saat berlalu hingga suara itu terhenti kala sang pemilik mendengar suara pintu kamarnya yang diketuk
...Tokk.. Tokk.. Tokk.....
Sejenak gadis pemilik mata indah yang tak lain dan tak bukan adalah Arazey, ia menatap layar laptop nya hingga kemudian langsung bangun melangkah menuju pintu kamarnya
...Ceklek~...
Pintu pun terbuka, disambut senyuman hangat sang mama dibalik pintu itu berhasil membuat rasa letih Arazey menghilang
"Mama" rengek Arazey pelan seraya memeluk Rachel Xion Ivanka yang berstatus sebagai ibu kandung gadis mungil itu
Tangan Rachel pun terangkat mengusap sayang punggung putrinya. "Makan dulu, mama sudah siapkan makanan kesukaan kamu"
Menggeleng pelan, lalu Arazey melepaskan pelukannya. "Skripsi Ara belum selesai mom"
"Nanti bisa dilanjut sayang" tutur lembut sang mama seraya membereskan rambut berantakan putrinya
Lagi dan lagi, Arazey pun menggeleng pelan lalu menggenggam tangan Rachel. "Kalo ditunda nanti aku malas buat ngerjain nya lagi,"
Mendengar hal itu Rachel pun terkekeh pelan hingga deheman seorang pria berhasil mengalihkan atensi keduanya
"Om Grey?!" pekik Arazey tidak percaya kala melihat Grey berada dibelakang sang mama
"Tuhkan tamu kita sampai nyamperin kesini lho, gara-gara kamu terus nolak makan" ucap Rachel menahan kekehan nya saat melihat mata Arazey yang melotot kaget
"Tidak apa nyonya," sopan Grey di iringi senyum tipisnya
"Hah.. Sudah berapa kali saya bilang, jangan panggil nyonya cukup panggil tante atau mama juga boleh" goda Rachel menatap misterius wajah Arazey
Seketika mata Arazey yang tadinya menatap kaget Grey kini langsung menatap horor sang mama
"Maksud mana apa? Jangan macam-macam ya!" rengek Arazey kesal
Runtuh sudah pertahanan Rachel, kini dirinya tertawa terbahak-bahak ketika melihat wajah menggemaskan sang putri, sampai beberapa saat kemudian Rachel langsung menghentikan tawanya dan menatap wajah Grey
"Mama tunggu dibawah, calon menantu" goda Rachel lantas langsung pergi
"Mama!" pekik kesal Arazey dengan kaki yang terus di hentakkan
Sesaat Grey hanya menatap wajah yang kini terlihat memerah menahan rasa kesalnya, ketika dirasa gadisnya telah tenang kini tangan kekar nan besar itu langsung menepuk pelan kepala Arazey di iringi usapannya
"Jangan terlalu capek, aku ga suka liatnya" tutur lembut Grey berhasil membuat Arazey meremang
"Ayo makan malam dulu, setelah itu aku bantu biar cepat selesai" lanjut Grey dan menarik pelan lengan Arazey
Seakan terhipnotis, Arazey pun langsung mengikuti langkah Grey dan menatap bingung punggung lebar didepan nya
"Wait.. Kenapa dia bisa ada disini?!" pekik Arazey didalam hati
...****************...
Terdengar ricuhnya suara tawa dari beberapa orang yang berada dimeja makan saat melihat tingkah kedua bocah yang saling meledek tanpa ada yang mau mengalah
"Mengalah lah pada adikmu Ara," tutur Alex sang papa yang baru saja menghentikan tawanya
"Tau tuh! Kakak udah tua harus ngalah sama aku" sahut Aqila Ivanka sang adik perempuan yang baru saja berumur 10 tahun
"Bocah ingusan! Kamu bosan hidup hah!" tekan kesal Arazey menatap tajam sang adik
"Aku ga takut wleee" balas Aqila dengan lidah yang menjulur meledek Arazey
"Aqila!" geram pelan Arazey. Aqila yang mulai merasa takut pun lantas turun dari kursi dan bersembunyi dibelakang kursi yang diduduki Grey
"Paman paman, kak Ara sangat galak dan menyeramkan seperti kuntilanak" adu Aqila menarik-narik jas yang digunakan Grey
Lagi dan lagi, kini penghuni meja makan itupun kembali tertawa tetapi berbeda dengan Grey yang hanya terkekeh lantas mengangkat tubuh kecil calon adik iparnya
"Bocah tengil, ingusan, rewel, jelek! Sini kau!" kesal Arazey dan langsung mendekati Grey
"Paman aku takut, ada singa mengamuk" cicit pelan Aqila seraya menyembunyikan kepalanya didalam jas yang Grey pakai
Dengan tangan dan gigi yang siap menerkam, kini Arazey kembali bersuara ketika dirinya berada tepat disamping Grey. "Singa matamu sepuluh! Cepat kemari bocah nakal!"
Tangan Arazey pun hendak meraih pergelangan tangan mungil sang adik, tetapi dengan cepat Grey menahan nya
"Lepas om!" kesal Arazey menatap tajam sorot mata Grey
Tetapi bukannya takut, Grey malah terkekeh geli didalam hatinya melihat ekspresi menggemaskan sang gadis
"Kalo aku lepasin mau apa hmm?"
Terus mencoba melepaskan tangan Grey, Arazey pun langsung menyahut cepat. "Aku harus kasih pelajaran untuk bocah nakal ini"
"Umur kamu berapa sih?" tanya Grey dengan mata menyipitnya
"Kakak udah tua, paman. Kata mama umur kakak udah kepala lima" sahut Aqila yang berhasil membuat tawa kedua orang tuanya semakin pecah
"Mama ga ngomong gitu ya" ucap Rachel disela-sela tawanya
Sedangkan Arazey yang semakin geram kini mengigit tangan Grey hingga ringis kesakitan keluar dari mulut Grey bersamaan dengan tangannya yang melepaskan genggaman nya. "Sttthh.. Sakit Ara"
"Tau ah aku kesal dengan kalian!." Menghentakkan kakinya lalu Arazey langsung pergi kearah tangga dimana sudah dipastikan ia akan masuk kedalam kamar
Sesaat tawa masih menyelimuti ruang makan karena sehabis makan tadi barulah keduanya bertengkar
"Sinikan Aqila nya, Dan susul Arazey sana" ujar Rachel. Terlihat Grey sedikit ragu untuk menuruti perintah Rachel yang menyuruhnya menyusul Arazey, karena mau bagaimana pun disitu ada Alex yang tengah menikmati kopinya
"Sepertinya saya langsung pulang saja," jawab Grey yang berhasil membuat Alex menatapnya
"Kamu bilang mau membantu Arazey mengerjakan Skripsi, kok pulang?" tanya Alex menatap bingung rekan kerjanya
"Sudah malam tuan, saya tidak enak jika--" belum sempat menyelesaikan perkataan nya, Alex pun kembali memotong
"Sana susul dan bantu putri saya, tenang saja saya percaya denganmu, Grey"
...----------------...
Seeyou next part bunda😘Jangan lupa dukungannya😍
anAk gadis orang
udh panggil honey"🤭😂