Daniel Pratama seorang ceo perusahaan pratama,dia pemuda sukses di usia 28 tahun tidak hanya sukses dia juga mempunyai wajah yang tampan namun sayang nya sikap dia terlalu dingin hingga wanita yang mengingin kan nya pun memutus kan mundur.
Dinda lestari. seorang gadis yang mempunyai paras cantik.dia di asuh oleh kedua paman dan bibinya. tidak cuma cantik dia bahkan mempunyai otak yang jenius. karena berkat kepintarannya dia di jadi kan sekertaris di tempat dia kerja.
Kedua insan itu di pertemukan di kantor milik daniel, entah karena faktor bertemu setiap hari atau selalu berdua setiap hari.
cinta kedua nya mulai tumbuh dalam diri mereka masing masing.
Mau tau kelanjutan kisah mereka?
Yuk mampir ke novel ini.
[ Masih Tahap Revisi ]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina_rina209, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hamil.
" Lalu bagaimana keadaan nya dok ?" Imbuh nya lagi.
" Pasien ternyata sedang mengandung usia kandungan nya baru dua minggu. " jelas dokter itu.
" Hamil ?!!" tanya raka memastikan.
" Iya pak " Balas dokter itu.
" Baik lah terima kasih dok, apa saya boleh melihat pasien nya sekarang ?" tanya Raka pada dokter yang menangani dinda.
" Boleh pak, tapi tunggu pasien nya agar di pindah kan dulu ke ruangan petawatan " ucap dokter itu.
" Baik lah "
" Kalau begitu saya permisi pak " pamit dokter tersebut.
" Silahkan." balas raka.
Tak berselang lima menit dinda pun sudah di pindah kan ke ruang perawatan yang sudah di sewa oleh Raka.
Ceklek.
Pintu terbuka dan menampil kan Raka di balik pintu tersebut.
" Bu ?! " panggil raka terkejut karena melihat dinda sudah sadar dan sekarang dia sedang memperhati kan diri nya.
" Apa mas daniel tidak pulang ?" tanya dinda dengan tatapan sendu karena tidak melihat suami nya di sisi nya ketika sadar.
" Pak daniel sedang ada di perjalanan, jadi ibu istirahat dulu agar ibu lebih segar nanti " ucap raka yang kini sudah ada di samping dinda.
" Saya kenapa Ka ?" tanya dinda pafa asisten pribadi suami nya itu.
" selamat Ibu sebentar lagi akan menjadi orang tua " ucap Raka.
" Saya hamill Ka ?" tanya dinda tak percaya.
" Iya bu."
" Ouh astaga saya tidak percaya ini " Tak terasa air mata nya menetes karena saking bahagia nya mengetahui kalau dia sedang berbadan dua sekarang.
" Sekarang ibu istirahat dulu, nanti kalau pak daniel datang saya akan membangun kan ibu " Ucap raka yang masih setia di samping nya.
" Baik lah, Terima kasih karena telah membawa saya ke sini " ucap dinda dengan tulus.
" Sama sama bu " ucap nya sambil tersenyum kecil.
Setelah itu dinda pun memejam kan mata sambil membingkai senyuman di bibir pink nya itu.
Sedang kan Raka hanya bisa menatap nanar wanita yang dia cintai dari dulu dan sekarang wanita itu sudah berubah status nya dan menjadi istri boss nya.Dia mencintai dinda sejak dia melihat di super market dan sejak saat itu dia selalu berharap suatu hari nanti dia bertemu lagi dengan nya.
Harapan nya terkabul tapi cinta nya terhalang oleh cinta boss nya kepada dinda.
dan saat itu juga dia memutus kan untuk mengubur rasa cinta itu, karena dia tidak mau kalau nanti boss nya merasa sakit hati.
Dia rela mengalah karena dia merasa berhutang budi pada boss nya itu, Dia bisa sampai sesukses ini berkat boss nya dan mana tega raka mengambil kebahagian boss nya demi ego diri nya sendiri.
Dia memutus kan untuk mengalih kan rasa cinta nya kepada astri ( Sahabat dinda ) dia berharap jika dengan astri dia bisa melupakan rasa cinta nya kepada dinda, tapi ternyata tidak semudah itu mengalih kan rasa cinta itu.
Raka mencintai dinda terlalu dalam hingga dia tidak bisa keluar dari dalam rasa itu.
' Andai kau bukan istri nya, aku akan mengambil dari siapa pun. tapi ini berbeda kau adalah istri nya dan mana mungin aku mengambil mu dari nya. ' Gumam nya dalam hati sambil memperhati kan wajah wanita yang di cintai nya yang tertidur.
Raka terhanyut dengan wajah cantik yang di miliki dinda, hingga tiba tiba pintu ruang perawatan nya di dorong paksa oleh seseorang dari luar.
Brakk.
Raka bisa melihat wajah khawatir dari daniel.
Ya yang tadi datang adalah daniel dengan nafas tersengal sengal karena berlari dari parkiran menuju ruangan istri nya.
" Ka bagaimana keadaan istri saya ?" tanya daniel yang saat ini mengganti kan tempat raka.
" Istri bapak baik baik saja, ouh iya saya mempunyai kabar bahagia " ucap raka sambil menybunyi kan kesedihan nya.
" Kabar bahagia ? kabar bahagia apa ?" tanya daniel penasaran.
" Istri bapak sekarang sedang mengandung dan sekarang usia kandungan nya baru dua minggu " Sumpah saat ini raka sedang mengatakan nya dengan susah payah.
" Benar kah ?" tanya daniel dengan wajah terkejut sekaligus bahagia karena mengetahui istri nya yang tengah mengandung benih milik nya.
" Iya pak " Ucap raka dengan senyum yang di paksa kan.
Sedang kan daniel yang mendengar jawaban dari asisten nya langsung menghujami wajah istri nya dengan banya ciuman.
Setelah puas menghujami ciuman kepada istri nya daniel langsung memeluk erat asisten setia nya itu.
" Aku sangat bahagia Ka " ungkap nya sambil menetes kan air mata bahagia nya.
" Saya juga bahagia pak, dan selamat bapak akan menjadi orang tua sekarang. " ucap Raka yang sedang menyembunyi kan rasa sedih nya
" Terima kasih " setelah itu daniel langsung melepas kan pelukan nya dan menuju istri nya yang masih betah memejam kan mata nya seakan dia tidak terganggu oleh dua pria matang yang ada di dalam ruangan nya.
" Saya pamit ke kantor lagi pak " pamit raka yang tak kuat melihat perhatian daniel pada istri nya itu.
" Iya, dan terima kasih karena sudah menemani istri saya tadi " ucap daniel.
" Sama sama pak " setelah mengatakan itu raka langsung keluar dari ruangan dan meninggal kan kedua insan yang sedang berbahagia.
Dia melangkah menuju parkiran yang di mana mobil nya sedang terparkir tidak rapi karena tadi dia sangat khawatir dengan keadaan dinda hingga dia membiar kan mobil nya yang terparkir tidak rapi.
Raka melaju kan mobil nya menuju taman kota bukan kantor milik daniel, sesampai di sana dia duduk sambil memperhati kan di sekitar nya yang sepi.
Ingatan nya kembali lagi pada pertemuan pertama diri dan dinda di super market itu, di saat dinda akan mengambil barang tapi tinggi diri nya tak bisa menggapai nya dan saat itu raka kebetulan lewat ke sana dan langsung membantu nya.
saat sudah memberi kan barang nya kepada dinda, dinda langsung berterima kasih dan tak lupa senyuman nya yang manis dan berkesan tulus yang sampai saat ini tidak bisa raka lupa kan senyuman manis dan tulus itu.
***jangan lupa vote.
like.
komen.
dan hadiah nya***.