NovelToon NovelToon
Suamiku Pria Tulen

Suamiku Pria Tulen

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:19.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sept

Nur Azizah gadis biasa yang telah dijual oleh tantenya sendiri untuk menebus rumah yang akan disita. Nur tidak menyangka, nasibnya akan tragis. Saat orang yang membeli tubuhnya berusaha menodai gadis itu, dengan susah payah Nur berusaha kabur dan lari jauh.
Dalam aksi pelariannya, Nur justru dipertemukan dengan seorang pria kaya raya. Seorang pria tajir yang katanya tidak menyukai wanita.
Begitu banyak yang mengatakan bahwa Arya menyukai pria, apa benar begitu?

Rama & Irna

Masih seputar pria-pria menyimpang yang menuju jalan lurus. Kisah Rama, si pria dingin psiko dan keras. Bagaimana kisah Irna hidup di sisi pria yang mulanya menyukai pria?


Jangan lupa baca novel Sept yang lain, sudah Tamat.
Rahim Bayaran
Istri Gelap Presdir
Dea I Love You
Menikahi Majikan

Instagram Sept_September2020

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jealously

Suamiku Pria Tajir #22

Oleh Sept

Rate 18+

Hati Nur seperti di tengah laut lepas, terombang-ambing oleh ombak yang tak jelas. Mendengar Arya ingin anak yang ia kandung, Nur merasa aneh. Sebuah perasaan yang menganggu dan mengusik relung jiwanya.

Ia malah teringat malam itu, bagaimana cara Arya memaksakan kehendak atas dirinya. Hingga kini ia malah hamil di usia yang masih terbilang muda.

"Kamu akan mempertahankan bayi itu, kan?" tanya Arya lagi. Mungkin Nur akan mengugurkan janin yang terlanjur ia tanam. Barangkali Arya mengira Nur membenci anak itu, karena ia menyadari sikap Nur pasca kejadian malam kelam itu sungguh berbeda jauh.

Gadis itu terlalu kentara menjaga jarak terhadap dirinya. Nur bila bicara tak mau menatap matanya. Ia memilih menundukkan kepala, mungkin Nur sangat membencinya selama ini, pikir Arya.

"Bagaimana? Kamu tidak berniat membunuhnya, kan?" Kali ini Arya sengaja memancing emosi Nur. Ia ingin tahu, bagaimana perasaan gadis itu sekarang, setelah tahu hamil dari pria semacam dirinya. Pria yang merengut kesuciannya dengan paksa.

Perlahan Nur mulai kembali melangkah, diikuti Arya yang juga berjalan di sebelahnya.

"Nur tidak sejahat itu." Hanya itu kata-kata Nur. Namun, membuat Arya kesusahan menelan ludahnya sendiri.

"Apa pertanyaan dariku terlalu kasar? Kalau mau marah ... luapkan. Kamu berhak marah kepadaku." Arya menghalangi gadis itu kembali berjalan. Ia memegang lengan Nur. Namun, reflek Nur langsung menepis.

"Bagus ... jangan sembunyi di balik sikap tenangnmu," ucap Arya saat Nur menepis tangannya.

"Maki saja aku, aku terima," tambah Arya dengan suaranya yang terdengar lirih.

"Tapi ... aku harap kamu bisa melahirkan anak itu. Keluargaku pasti sangat menyukainya."

Jleb

Lagi-lagi seperti ada paku yang menancap di dada Nur. Tau-tau dadanya terasa sesak begitu saja. Kehadiran bayi ini mungkin akan membuat keluarga besar Arya senang dan bahagia. Lalu bagaimana dengan dirinya? Bagaimana dengan Arya? Bukankah ini anak mereka berdua? Harusnya mereka juga bahagia, kan? Tapi, kenyataan hidup tak seindah bayangan.

Dari pada rasa bahagia, Nur malah merasa tertekan. Gadis itu dirundung dilema.

"Katakan sesuatu ... aku bahkan sudah mengijinkan kamu untuk marah."

Arya terus saja mendesak, ia sebenarnya betul-betul tidak enak hati pada istrinya itu. Kehamilan yang tidak disengaja ini, mungkin membuat Nur merasakan rasa tidak nyaman, semua memang di luar kendalinya. Namun, bukannya marah, Nur tetap seperti semula. Diam, dan itu membuat Arya prustasi. Sebab tidak tahu perasaan gadis itu.

Berakhir tanpa ujung, Nur memilih membisu dan sepanjang perjalanan, masih tidak ada tutur sapa di antara keduanya.

***

Suatu hari, pagi itu seperti biasa. Nur akan memuntahkan semua isi dalam perutnya. Sudah seminggu ini ia bolos. Arya yang meminta, karena tidak tega dengan kondisi Nur. Gadis itu mengalami masa ngidam parah. Semua yang ia makan, akan keluar selang beberapa saat.

"Kita ke rumah sakit, ya?" tawar Arya.

Nur menggeleng.

"Tidak apa-apa, Nur nggak apa-apa."

"Kamu mungkin merasa tidak apa-apa, lalu bagaimana dengan calon bayi itu?" Arya melirik perut Nur. Seketika, ibu hamil itu langsung menarik selimut guna menutupi sebagian anggota tubuhnya.

Melihat reaksi Nur yang berlebihan, Arya tersenyum miris dalam hati.

"Ya sudah, kalau ada apa-apa langsung telpon. Nanti siang, ada asisten baru dari mama. Kamu nggak perlu ngapa-ngapain. Cukup istirahat saja."

Nur mengedipkan mata, tanda bahwa ia sudah mengerti. Memang beberapa hari ini ia sudah tidak masak untuk suaminya itu. Jangankan masak, bau gorengan saja ia langsung mual. Anak mereka sepertinya benar-benar keturunan sultan, nggak mau aroma gorengan yang terkenal harganya ekonomis tersebut.

Siang hari, Nur yang sedang bersandar di sofa sambil melihat acara gosip. Tiba-tiba harus bangkit dari posisinya yang sudah PW tersebut. Bel yang terdengar, membuat Nur harus memeriksa siapa yang datang. Pasti Bibi, asisten yang dijanjikan mama mertuannya.

Sebelum membuka, jelas ia mengintip terlebih dahulu. Nur sepertinya trauma akan kejadian di masa lalu.

Seorang pria memakai jas maroon membelakangi pintu. Membuat Nur tak bisa melihat jelas, siapa yang datang. Karena tidak yakin siapa yang berdiri di luar sana, ia pun berbalik. Nur tidak mau menerima tamu asing.

Tok Tok Tok

Nur menoleh, kemudian kembali mengintip. Dilihatnya pria tampan yang berdiri dengan setelan jas rapi. Sepertinya orang baik-baik. Dari wajahnya saja terlihat sopan. Pikir Nur, karena merasa aman, ia pun membuka pintu. Jangan-jangan mencari Arya, pikir Nur lagi.

"Maaf mencari siapa?" Nur membuka pintunya sendikit.

Dilihatnya, pria tampan itu tersenyum ramah pada dirinya.

"Arya ada?"

"Mas Arya ada di kantor."

"Ah ... padahal ada sesuatu yang ingin aku sampaikan."

"Sebentar, akan saya telponkan."

"Tidak usah ... saya hanya mau memberikan beberapa salinan berkas pada beliau."

Nur nampak berpikir, pria ini sepertinya tidak mencurigakan. Akhirnya ia mempersilahkan pria tampan dengan badan tinggi besar itu untuk masuk.

"Silahkan masuk!"

Setelah Nur berbalik dan masuk ke dalam, Rama menyeringai di balik tubuh yang lemah itu.

"Silahkan duduk," Nur tanpa curiga malah mempersilahkan Rama untuk duduk dan berleha-leah di apartemen milik Arya.

Saat Rama sibuk memindai seluruh ruangan, Nur sedang membuatkan minum. Pria itu lalu mengamati Nur dari kejauhan. Malang bagi Nur, perutnya tiba-tiba kembali merasa mual. Masih dengan kompor menyala, Nur langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Dengan gesit, Rama mengikuti ke mana Nur pergi. Pria itu kemudian membuka pintu kamar mandi, dilihatnya Nur sedang memuntahkan isi dalam perutnya.

"Sial!" umpat Rama dengan tatapan cemburu campur benci.

Nur sendiri merasa terkejut menyadari keberadaan pria itu.

"Maaf ... bisa tunggu di depan?" pinta Nur dengan lemas.

Rama tersenyum palsu, kemudian keluar dari kamar mandi. Tidak hanya itu, ia juga mengunci pintu dari luar.

KLEK

Nur jelas panik, merasa ada yang tidak beres.

Tok Tok Tok

"Buka pintunya!" teriak Nur dari dalam. Sedangkan Rama, pria itu mengeluarkan sorot mata aslinya. Sadis dan psikopat, dengan sengaja ia menyalan semua kompor. Kemudian pergi dari apartemen itu. Bersambung.

"Tolong buka pintunya!" teriak Nur berkali-kali sampai suaranya serak. Bau asap tiba-tiba tercium oleh hidungnya.

INFO

Sedang diadakan battle karya selama 2 minggu ke depan di Banner atas Noveltoon, jadi ada 30 judul novel yang ditanding. Untuk pembaca, kalian bisa dukung karya mana saja. Caranya kirim bintang, dengan cara klik banner battle karya yang ada di atas sendiri. Jangan lupa, kalau punya bintang dan poin, bisa ditukar jadi bintang. Dukung Agam dan Dira di sana ya.. Sekali lagi terima kasih yang sudah berkenan memberikan poin dan bintang di event battle tersebut. Matur suwun.

Setelah event selesai, akan Sept umumin. Yang ada di rank teratas dalam dukungan karya. Kalian berhak mendapat pulsa ratusan ribu dari Mas Agam... eh Sept heheh.

Follow Instagram, biar mudah japrinya. Atau Fb ya...

IG : Sept_September202

FB : Sept September

Terima kasih.

1
Arida Susida
Luar biasa
Meri
Oalah,antek ny Rama🤦🤦🤦
Nurmiati Aruan
hajar terus Irna....sampe dapat 😂😂😂
Nurmiati Aruan
1 orang Rama belum bisa diringkus.... meresahkan...
Nurmiati Aruan
goda terus kak Irna ..sampe meleleh
Nini Tuti
Luar biasa
Dessy Lisberita
fisual aku suka yg timur Tengah sekedar beri sran
Meyke Joyce Rantung
waduh...bakal ketemu Rama dgn Arya...
Meyke Joyce Rantung
Nur jago bahasa Inggris ya...langsung ngerti tulisan di kertas😅
Meyke Joyce Rantung
Nur koq tidak lapor sekuriti...
Wati indah
Luar biasa
Gagas Permadi
Kevin ngidam brabe dah🤣🤣🤣
Gagas Permadi
papa Arya kenapa Thor 😭😭🤣
Gagas Permadi
Lea bar bar/Facepalm//Facepalm/
Gagas Permadi
Arya sama Rama jadi besanan donk🤭
Gagas Permadi
woooowww
Gagas Permadi
enakan rasanya 🍩
Gagas Permadi
🤣🤣🤣🤣
Gagas Permadi
cieeeee terong udah doyan donat🤣
Gagas Permadi
waaaaah si IRNA. bener² bar bar🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!