NovelToon NovelToon
SECRET LENGKARA DIKARA

SECRET LENGKARA DIKARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Obsesi / Teen / Nikahmuda / One Night Stand / Romantis
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mian Darika

"inget, ini rahasia kita!. ngga ada yang boleh tau, sampai ini benar benar berakhir." ucap dikara dengan nafas menderu.

"kenapa? lo takut, atau karna ngerasa ngga akan seru lagi kalau ini sampai bocor. hm?." seringai licik terbit dari bibir lembab lengkara, pemuda 17 tahun yang kini sedang merengkuh pinggang gadis yang menjadi rivalnya selama 3 tahun.

Dan saat ini mereka sedang menjalin hubungan rahasia yang mereka sembunyikan dari siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mian Darika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ABSEN

Ke esokan paginya, dikara harus izin untuk tidak masuk sekolah dulu. Dia juga harus menunda kepindahannya, dan itu membuat avel merasa bahagia.

Ck, bahagia di atas penderitaan dikara yang belum bisa berjalan dengan normal.

"Non, ini makan siangnya mau di masakin apa?." Bi enduy bertanya, sebab dikara kan sedang sakit jadi mungkin saja ada permintaan menu lain dari nona muda nya itu.

"Apa aja deh bi, aku suka semua kok masakan bibi."

"Ya udah kalau gitu masak cumi kuah hitam, ikan tumis, sayur lodeh, sama ayam goreng aja ya non?!. Soalnya tadi itu den avel datang bawain cumi, katanya sih minta tolong di masakin kuah hitam karna non ayang ngga tau cara masaknya."

Alis dikara sedikit terangkat mendengar itu. "Emangnya tante amara pergi ke mana bi?." Tanya nya, pasalnya selama ini keluarga lengkara memang tidak memakai asisten rumah tangga karna amara sendiri lah yang memilih untuk mengurus semuanya, wanita itu memang memutus kan untuk menjadi ibu rumah tangga seutuhnya di saat memutus kan untuk memiliki anak.

"Oh itu bu amara nya lagi ada arisan, terus katanya ngga sempat masak. Non ayang sebenarnya bisa masak, cuma untuk masak cumi kuah hitam kesukaan den avel dia ngga bisa. Padahal udah nyoba buat bikin karna di kasih tau resepnya sama bu amara, tapi ya begitu den avel nya ngga suka."

Dikara mengangguk, membiar kan bi enduy pamit ke dapur untuk menyelesai kan masakannya.

1 jam kemudian, terdengar suara bel pintu. Lalu suara langkah kaki yang berlari mulai terdengar, dan sudah bisa di tebak siapa yang datang berkunjung.

"Hai kak kala, avel datang nih bawain ciki." Ucap bocah tersebut sambil menyodor kan satu kantung plastik di depan dikara yang sedang menonton.

"Ck, masa ciki sih vel?. Kenapa ngga kripik pedas aja yang sering kakak beli, itu kan ada di toko yang sama juga." Kata dikara yang memang sudah langganan beli kripik pedas di toko yang tak begitu jauh dari komplek mereka.

"Ngga di bolehin sama kak engka, katanya ngga baik sering makan yang kayak gitu kak."

Mendengar hal itu dikara memutar bola matanya dengan jengkel, pasalnya lengkara sering kali melarang avel membawakannya keripik pedas setan itu dengan alasan yang masih sama. Padahal kan itu yang makan dikara, bukan adiknya.

"Ya udah deh ngga apa apa ini aja, tapi lain kali kalau mau bawain ngga usah ajak abang kamu. Mending minta tolong supir aja yang nemenin belanja, terus beliin kakak keripik setan."

"Oke, nanti lain kali avel ngga bakalan ngajak kak engka lagi."

Setelah obrolan itu selesai, keduanya pun larut menonton film kartun yang dikara putar. Sebab tidak mungkin kan dia melanjut kan film romance nya tadi untuk di tonton juga oleh avel, apa lagi mengingat ucapan lengkara waktu itu.

♡♡♡♡

Di rumah lain, atau lebih tepatnya di rumah avel. Kini meja makan sudah tersaji beberapa menu masakan yang di masak sendiri oleh ayang, karna kebetulan hari ini anak anak GARDAPATI pulang lebih awal karna ada rapat penting, maka dari itu ayang bisa memasak untuk makan siang.

"Adik kamu ke mana kak?." Aryan bertanya karna tidak mendapat kan anak bungsunya itu di mana mana, padahal biasanya avel akan bermain di depan tv.

"Di sebelah, dia lagi minta bi enduy buat masakin cumi kuah kotor itu. Padahal ayang udah masakin, tapi katanya ngga sama kayak yang di masak mama sama bi enduy."

Ayang tersenyum kecil sekaligus meringis, merasa lucu karna lengkara menamai masakan itu dengan cumi kuah kotor karna tinta cumi yang memang hitam, dan ia juga sedikit merasa bersalah karna tidak bisa menyamai rasa dari masakan amara dan bi enduy.

Aryan mengangguk memaklumi, lalu mereka pun mulai menyantap makan siang mereka.

Sore harinya, avel belum juga pulang ke rumah dan itu membuat aryan meminta lengkara agar menjemput bocah itu.

"Bisa pulang sendiri kok pa, palingan tuh anak lagi main badminton."

"Ck, main sama siapa? Main sama bi enduy maksud kamu. Kan kamu tau sendiri kalau lututnya kara belum sembuh, ya mana bisa di ajak main badminton." Aryan menggeleng kan kepala, tau betul jika alasan lengkara menolak perintahnya karna tidak ingin terlibat adu mulut lagi dengan gadis itu.

"Ya sudah, kalau begitu biar papa minta tolong ayang aja."

Baru saja dua langkah, suara lengakara sudah kembali terdengar.

"Aku aja pa, ayang lagi ngerjain tugas ngga usah di ganggu." Ucapnya lalu pergi untuk menjemput sang adik yang entah mau atau tidak di ajak pulang

Aryan tersenyum, cukup paham dengan sikap putranya yang tidak mau merepot kan ayang.

Hanya saja di sini aryan agak bingung, apa kah putranya itu memang memiliki perasaan pada ayang, atau hanya sekedar perhatian sebagai sepupu.

♡♡♡

"Ngga mau, avel belum mau pulang!."

"Ck, bocah. Papa minta kamu pulang, ini udah sore dan bentar lagi mama juga bakalan pulang. Kamu belum mandi kan? Ayo pulang terus mandi, badan kamu bau.

Dengan spontan dikara ikut mengendus tubuhnya, begitu pun juga dengan avel.

"Halah bohong, orang harum gini kok." Kata dikara percaya diri setelah memastikan jika tubuhnya masih wangi, walau pun sudah berkeringat karna di buat tertawa terbahak bahak oleh tingkah konyol avel sejak tadi.

"Gue ngga ada tuh ngomong sama lo, tapi kesindir juga ternyata."

Dikara melotot namun tidak bisa apa apa untuk membalas mulut kampret itu.

"Ya udah kalau gitu avel pulang dulu ya kak, nanti besok kita lanjut lagi ya mainnya?."

Avel pun merentang kan kedua tangannya membelakangi dikara, dan menghadap ke arah sang kakak. "Ayo sini tangkap avel, baru avel mau pulang!."

Walau pun kesal karna avel keras kepala, tapi lengkara tetap menyanggupi permintaan bocah itu yang kini sudah bersiap untuk menghindar.

Beberapa kali mengejar avel mengelilingi sofa single yang dikara duduki, akhirnya dalam satu kali tangkap lengara sudah bisa menangkap adiknya itu.

Namun ada yang berbeda kali ini, sebab saat ia menangkap avel ke dalam pelukannya. Itu bertepatan dengan avel yang berlari ke arah dikara dan memeluk gadis itu, dan sekarang.

Lengkara tidak hanya memeluk avel, tapi juga memeluk dikara yang wajahnya sudah berada dekat dengan wajahnya.

Terkejut, itu yang mereka rasa kan. Dan sempat saling tatap satu sama lain, sebelum avel menolah untuk melihat keterdiaman keduanya.

"Cie, kak kala sama kak engka mau ciuman ya?." Pertanyaan itu lolos begitu saja, pasalnya avel pernah melihat papa dan mama nya berada di situasi sama seperti ini.

"Nggak!." Seru keduanya secara bersamaan, yang di ikuti dengan rangkulan lengkara yang terlepas.

1
kalea rizuky
loooo
kalea rizuky
kengkara ne suka cm gengsi aja
MyRirin
kak jumlah kata perbab berapa? kalau lbih dari seribu itu kebanyakan, rata-rata enaknya sampe 500-800 kata. tapi semua author bebas, jadi semangat terus berkarya
mian_darika: oh gitu ya, makasih ya infonya.
total 1 replies
danis suga
semangat kaka!! ceritanya baguss,.
danis suga: siappp👌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!