NovelToon NovelToon
OBSESI Sang Presdir

OBSESI Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lintang Lia Taufik

Seharusnya Marsha menikah dengan Joseph Sebastian Abraham, seorang duda dengan anak satu yang merupakan founder sekaligus CEO perusahaan kosmetik dan parfum ternama. Setidaknya, mereka saling mencintai.

Namun, takdir tak berpihak kepadanya. Ia harus menerima perjodohan dengan seorang Presdir yang merupakan rekan bisnis ayahnya.

Saat keluarga datang melamar, siapa sangka jika Giorgio Antonio Abraham adalah kakak kandung pria yang ia cintai.

Di waktu yang sama, hati Joseph hancur, karena ia terlanjur berjanji kepada putranya jika ia ingin menjadikan Marsha sebagai ibu sambungnya.

~Haaai, ini bukuku yang ke sekian, buku ini terinspirasi dengan CEO dan Presdir di dunia nyata. Meskipun begitu ini hanya cerita fiksi belaka. Baca sampai habis ya, Guys. Semoga suka dan selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lintang Lia Taufik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Kamu Meragukanku, Sya?

Mentari terasa seperti di atas puncak kepala. Panas menyengat disertai embusan angin yang membawa debu, membuat suasana di dalam mobil terasa semakin panas.

Giorgio masih menatap lekat, istri cantiknya yang kini berada tepat di depannya.

Jarak mereka sangat dekat, membuat debaran dalam dada masing-masing sama-sama terpacu cepat.

"Marsha, jawab? Apakah kau takut padaku, sekarang?" tanya Giorgio sambil mengguncang-guncangkan tubuh mungil di depannya.

Ada embun di dalam kelopak mata perempuan cantik itu. Membuat Giorgio menerka banyak kemungkinan.

Ia masih menatapnya, seorang perempuan bermata hazel coklat dengan riasan sederhana.

"Maaf, sebaiknya Pak Gio ke psikolog saja. Biar aku yang mengemudi, ayo ... aku sendiri yang akan mengantarkan. Jangan cemas, aku tidak akan cerita dengan kondisi Bapak ke siapapun," cetus Marsha.

Mengejutkan. Ia menduga suaminya benar-benar gila, ia berpikir tentang Gio layaknya beberapa kerabat terdekat dan koleganya.

Benar, jika Giorgio selama ini tidak pernah pacaran. Tetapi tidak benar jika tidak ada perempuan cantik yang ingin dekat dengannya. Benar jika ia sering menghabiskan waktu dengan para koleganya yang tampan-tampan. Tetapi, apakah adil mempublikasi kondisi seseorang tanpa dasar?

Itu terkesan kejam. Marsha bahkan belum benar-benar mengerti siapa Giorgio, tetapi setega itu dia memberikan pernyataan pahit yang terdengar menyakitkan.

Giorgio masih mengamati manik mata hazel yang bergerak-gerak di depannya.

"Kau meragukanku, Sya?" tanyanya, suaranya berubah parau.

"Semua orang mengatakan itu. Kenapa aku harus tidak percaya?" Marsha menghela napasnya, kemudian ia berusaha mengurai cengkeraman erat Gio di bahunya.

Namun, Giorgio tidak membiarkan itu. Ia justru mendekapnya erat. Menangis dalam pelukan Marsha hingga suaranya serak dan menjadi sesenggukan.

"Aku merasa sendirian, Sya. Bisakah kamu membantuku memulihkan nama baikku?" tanyanya, membuat gadis yang sedang didekapnya iba.

"Tentu," sahut Marsha, ragu.

Ia langsung sedikit menjauh, menjaga jarak. Tetapi masih menatapnya.

"Dengar, aku mau buktikan sama kamu, kalau aku benar-benar menikahimu karena cinta. Cinta sejak lama, bukankah aku sudah memberitahumu kalau aku memiliki banyak koleksi fotomu?" Giorgio berbicara dengan sorot mata teduh.

Kening Marsha berkerut. Seolah ia mencoba mengingat tentang kejadian di dua hari setelah pernikahannya.

Tentang rasa cemburu Giorgio yang kerap sekali ditunjukkan dengan membuncah, setiap ia tahu Marsha didekati secara terang-terangan oleh Joseph. Apakah itu belum cukup? Mungkinkah itu hanya sekedar menutupi karakter yang sebenarnya, sebagai pria penyuka sesama jenis? Mungkin. Tak ada satu orangpun yang tahu.

Perempuan cantik itu masih mematung. Pikirannya menjalar entah ke mana. Memikirkan banyak kemungkinan.

"Bagaimana jika itu hanya cara Pak Gio untuk menutupi aib?" Marsha sendiri terkejut kalimat kejam itu mencelos dari bibir ranumnya.

Telapak tangannya bahkan refleks menutupi bibir merah merekah miliknya.

Giorgio benar-benar merasa terhampar.

"Maka tinggalkan aku untuk selamanya, jika semua yang dituduhkan padaku itu benar, Sya!"

Sakit, Giorgio meneteskan air mata karena tuduhan tak berdasar yang menderanya.

Terlebih, tuduhan itu dilayangkan oleh istrinya sendiri. Perempuan yang sejak lama ia nantikan sebagai pendampingnya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Marsha kemudian, mencoba memberikan ruang untuk Giorgio.

Pria itu menghela napas berat. Ia mengusap bulir bening yang sempat mengalir membasahi pipinya.

"Biarkan aku membuktikan betapa seriusnya aku dalam hubungan kita. Beri aku kesempatan untuk membuktikannya, Sya," terangnya.

Tatapannya masih sama, sorot mata sendu yang mengisyaratkan penuh permohonan.

Marsha mengangguk setuju. Lalu Giorgio menyalakan mesin mobilnya.

Mobil itu melesat cepat, membelah keramaian. Melewati jalanan lebar, lalu berpindah berbelok ke beberapa gang.

Lalu, lajunya terhenti. Marsha terkejut karena terhenti di seberang jalan pemakaman besar yang sepi orang.

'Apakah dia akan mengeksekusiku di sini?' batin Marsha bertanya.

Raut wajahnya berubah kaku. Ia bahkan terlonjak saat Giorgio ingin menggenggam tangannya.

"Ayo, kita turun!" ajaknya.

Marsha menatapnya heran.

"Kenapa, kamu takut? Masih ragu? Katanya kamu mau tahu banyak tentangku!" Giorgio kemudian mengulas senyuman andalannya, senyuman yang melengkung indah yang semakin membuatnya menawan.

Lalu perlahan Marsha mengulurkan tangannya, membiarkan Giorgio menggenggam erat buku jemarinya.

Mereka berjalan beriringan. Tanpa siapapun yang mendampingi mereka. Dan jujur saja, semua itu membuat jantung Marsha tidak aman. Degupnya sangat cepat, terpacu dua kali lipat degup biasanya.

"Kamu tidak bertanya kenapa aku membawaku ke sini?" Giorgio menatap lekat wajah cantik yang terus tertunduk di sebelahnya.

Wajah ayunya sebagian tertutupi oleh rambutnya yang di cat blonde.

"Ingin bertanya, tapi aku takut," jawab Marsha ragu-ragu.

Giorgio terkekeh. "Itu artinya kamu gak percaya sama aku."

"Ayo!" ajaknya, melangkah lebih jauh melewati entah berapa makam orang.

Mata Marsha menjelajah, menelusuri suasana sekitar, semakin ia memasuki area pemakaman lebih jauh, semakin juga suasana terasa teduh.

Ada banyak pepohonan yang sengaja ditanam di sana. Terawat, dan indah. Ada rasa ngeri bercampur entah.

Hingga akhirnya, langkah mereka terhenti di salah satu batu nisan bertuliskan nama Jessica Tan.

Kening Marsha berkerut seketika. Ada foto cantik menghiasi nisan itu. Menggambarkan bahwa si empunya makam adalah perempuan yang sangat cantik, dan mungkin berarti bagi Giorgio.

Jantung Marsha semakin berdegup hebat. Ada rasa tak terima di hatinya. Entah mengapa ia merasakan hal itu, padahal bibirnya kerap menggaungkan rasa kagumnya terhadap Joseph selama ini.

Mungkinkah tiba-tiba ia merasa cemburu?

"Siapa dia?" tanya Marsha, sambil menoleh dan menatap lekat kepada suaminya.

Giorgio tersenyum melihat keterkejutan istrinya. Terlebih, ia menemukan embun yang nyaris terjatuh di kelopak mata indah itu.

"Dia dulu mantan tunanganku," sahutnya.

Dan benar saja. Marsha langsung memejamkan matanya. Ada rasa nyeri yang luar biasa. Seperti belati yang sengaja menikam ribuan kali. Sakit.

"Kau masih mencintainya?" tanya Marsha, penasaran.

Giorgio menggeleng cepat.

"Tidak, tapi jujur saja. Setelah ia meninggal, aku gak pernah lagi dekat sama satu perempuanpun kecuali kamu. Dan semua itu ... entah sejak kapan menciptakan rumor buruk tentangku. Gay."

Mata Marsha melotot mendengarnya.

"Siapa yang menciptakan rumor sekejam itu?" tanya Marsha mencecar.

Giorgio tersenyum.

"Pertama-tama, panggil aku, Mas. Kedua, siapa yang pertama menciptakan rumor itu tidak penting. Karena kenyataannya aku tidak begitu, aku pria normal, Sya."

Keduanya saling menatap. Mendadak terasa hening, dan kosong.

"Lalu kenapa Mas Gio gak berani menyentuhku?" tanya Marsha penasaran.

"Karena aku sedang menghormati keinginanmu, Sya. Kamu selalu menekankan pernikahan kita sebatas kontrak. Padahal kapan aku menyodorkan kertas dan meminta tanda tangan kontrak agar kamu setujui? Itu hanya lisan, dengan harapan kamu mau menerima pinanganku saja, Sya!" desis Giorgio.

Marsha langsung menangis dan tenggelam dalam pelukan Giorgio.

"Aku sudah bilang 'kan? Aku akan membuktikan kalau aku cinta mati sama kamu. Mari kita mulai semua dari awal, Sya," cetus Giorgio.

Kemudian keduanya saling berjabat tangan.

"Giorgio, kamu bisa panggil aku Mas Gio."

Lalu giliran Marsha berbicara. "Marsha, Mas bisa memanggilku dengan panggilan terserah."

Keduanya masih hanyut dalam pikiran masing-masing. Di depan batu nisan mantan kekasih Giorgio. Tetapi Marsha dikejutkan dengan pesan singkat yang dikirimkan oleh Joseph kepadanya.

[Tolong datang, Marsha. Steven membutuhkan kamu. Dia demam tinggi dan sedang dirawat di rumah sakit]

Giorgio ikut membaca pesan itu. Kemudian mereka saling bertukar pandang.

Mungkinkah Steven akan mengacaukan rencana Giorgio untuk mendekati Marsha? Entah.

Bersambung....

1
Siti Juaningsih
Luar biasa
Lintang Lia Taufik: Wah, terimakasih banyak ya Kak, sudah mampir di tulisan receh saya, dan memberi Rate. Salam cinta, Lintang. ❤️❤️❤️
total 1 replies
Nina_Melo
Haiis, takut buat topeng si Gio aja tuh
Anne Clair
seru ya
Samantha
nah loh. Pilih duda apa bujang mapan
Samantha
cemburu si bos muda
Samantha
Aku mau sih jadi Marsha
Teddy
perhatian gitu si Gio
Nina_Melo
Jadi rebutan
Nina_Melo
Kok aku jadi sebel sama danu ya
Antonio Johnson
Diksinya keren sih ya
Antonio Johnson
Kenapa tulisanmu sedih semua? Moga tulisanmu sukses ya, biar bahagia. Canda, semangat Thor
Antonio Johnson
pilih aku aja gimana
Anne Clair
Keren, tapi nyesek
Anne Clair
Hayo pilih yang mana?
Anne Clair
Hei, Lintang. Aku mampir baca, eh keterusan
Teddy
Ditunggu Bab barunya yang seru ya Love
Nina_Melo
Nyesek woy
Nina_Melo
Ceritanya seru Guys
Nina_Melo
Tulisannya natural. Cocok untuk menghilangkan penat.
Nina_Melo
Bagus, natural. Semoga banjir pembaca ya Kak Thor 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!