Novel ini bercerita tentang seorang siswa biasa bernama Reza yang secara mendadak mendapatkan teman-teman baru yang merupakan sekumpulan group Idol kesukannya.
Apa itu idol? idol adalah seseorang atau sekelompok orang yang dicintai dan diidolakan oleh para fansnya karena suatu hal.
Singkat cerita, Reza ingin melindungi senyuman para idol itu dan tidak ingin melihat mereka menangis.
Namun Impiannya punah, dia hanyalah pecundang yang tidak bisa melakukan apapun disaat idolanya membutuhkannya. Alhasil Reza menangis dengan kencang dan tanpa sadar iapun pingsan.
Saat bangun ia terkejut karena waktu terulang kembali ke saat dimana pertama kalinya idol yang ia cintai datang kesekolahnya, dan secara tiba-tiba juga sebuah sistem muncul di hadapannya.
"Sistem Perlindungan Idol"
Akhirnya kisah Seorang Reza sang pemeran utama pun dimulai...
P : Apakah hidup dengan mengidolakan seseorang adalah hal yang salah?
J : Tidak, itu tidak salah, malahan itu hal yang bagus
P : Alasannya?
J : ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rikazum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 : Perlawanan Di Kereta Bawah Tanah -4-
..."Waktu untuk bermain-main telah selesai. Sudah waktunya untuk membangun sebuah pasukan dan melawan bentuk ketidakadilan"...
^^^-K^^^
Reza akhirnya mengikuti Aikalin dan Hilmi ke asrama pria untuk anak kelas 2.
Kedua pria itu adalah tipe yang banyak bicara, dan hampir tidak sepi di sepanjang jalan. Mereka seperti sepasang lebah yang berdengung, terbang dan bersenandung di telinga Reza. Aikalin juga penasaran dengan cerita Reza. Walaupun mereka sering bercengkrama lewat telepon, tetap saja ada garis-garis kecil yang dia belum tahu dari cerita Reza. Dan juga Ketika mereka mengetahui bahwa Reza mempunyai hubungan dengan Leonardo tanaka, orang terkaya yang sangat terkenal di negara itu, keduanya memberikan Respect yang besar kepada Reza.
"Aku tidak menyangka kau sudah sedewasa ini, bahkan aku yang saat itu bertemu dengan Pak. Leonardo saja hanya terdiam beku dan tidak tahu harus mengatakan apa kepadanya" ucap Aikalin dengan kekaguman yang besar dan memukul-mukul pinggangnya dengan tangannya yang lain.
Mendengar pernyataan dari Aikalin membuat Reza seketika terpikirkan sesuatu. " Apa jadinya kalau orang ini tahu kalau anak perempuannya itu berada disekolah yang sama dengannya, mungkin dia akan pingsan karena tidak mampu mengatasi rasa kagetnya.
Sekitar sepuluh menit kemudian, ketiganya tiba di lantai lima asrama kelima.
“Za, kita sudah sampai, dan mulai sekarang kau akan bersama kita didalam asrama ini"
Aikalin meletakkan tas bawaan Reza dan mengeluarkan kunci dari saku celananya untuk membuka pintu besi berwarna monokrom di hadapannya.
Dan dari belakangnya, Reza diam-diam memberikan apresiasi ke Aikalin atas bantuannya meminggul tas miliknya yang berisi 10 kg begitu jauh dan menaiki tangga ke lantai lima. Dan dia bahkan tidak terengah-engah! Jadi, Reza mulai mengerti kalau Aikalin bukanlah tipe anak manja yang selalu tiduran dirumahnya dengan otot lemah dan lemak terkulai.
Datang ke asrama ini dan mencium bau aneh yang hanya ada di asrama membanjiri pikirannya dengan perasaan yang sudah lama hilang sejak berada di sekolah menengah pertama tiga tahun yang lalu. Siapa sangka setelah lulus dari Sekolah menengah dan masuk kedalam sekolah elit ia kembali merasakan vibe yang sama dengan dulu lagi? Hati Reza terasa gembira dengan dipenuhi berbagai emosi nostalgia yang datang beriringan satu persatu.
Mereka membuka pintu dan masuk ke kamar asrama. Dua tempat tidur berbingkai logam mulai terlihat, diikuti deretan meja yang menggabungkan rak buku, lemari pakaian, dan meja komputer. Seperti kebanyakan kamar asrama pria, kamar Aikalin dan Hilmi berantakan tak sedap dipandang: Baju mahal dan kaus kaki usang bertebaran seolah-olah bom telah meledak an menghancurkan sebuah kapal. Tumpukan selimut yang berlubang dan berbau busuk tergeletak di sudut kantong sampah bersamaan dengan tisu-tisu remuk yang sangat bau, baunya seperti familiar di hidung Reza, bau khas yang hanya dimiliki seorang pria.
Aikalin menggaruk bagian belakang kepalanya karena merasa malu. “A--Aku sudah mencoba menghubungi pelayanku untuk membantu membersihkan ruangan ini, tapi ayah sialanku itu tidak memperbolehkannya ke asrama ini. Jadi bersabarlah dulu, nanti aku hubungi pelayanku lagi kalau ada waktu" jelas Aikalin.
“Semuanya baik-baik saja,” Ucap Reza menggerutu.
"Aku tarik kata-kata pujian kepadamu tadi, Dasar Pemalas" Keluh Reza didalam benaknya.
Namun sebenarnya, di masa sekolah menengah pertamanya, Reza sudah sering mengirup aroma busuk itu karena terbiasa hidup dengan teman-teman yang mempunyai pola hidup yang jorok. mereka akan membuat kamar asramanya menjadi bau knalpot Racing yang menyebar dari asap rokok yang mengepul. Dia tidak tahan pada awalnya, tetapi pada akhirnya terbiasa. Dia telah bertahan selama tiga tahun kala itu, jadi mengapa dia harus peduli sekarang ketika dia hanya berada di sini dalam waktu kurang dari dua tahun saja?
Hilmi merapikan tempat tidur dan berkata dengan antusias, “Bro Reza, kamu bisa tidur di tempat tidur ini. Aku yakin pasti ada beberapa barang bawaan penting tas mu yang kuletakkan di tempat tidur di atas, dan di dalamnya juga banyak barang pribadimu yang tidak boleh kulihat. jadi aku tidak akan menyentuhnya karena takut menyinggung perasaanmu" terang pria itu"
“Santai saja, aku tidak sesensitif itu. Selain itu, apa hanya kalian berdua saja yang menjadi penghuni di ruangan ini?” Reza bertanya dengan rasa ingin tahu.
“Iya . Kamar asrama standar dimaksudkan untuk empat orang, tapi hanya ada kami berdua di kelas. Kami tidak cukup untuk mengisi satu kamar asrama, tetapi beberapa siswa dari jurusan lain enggan bergaul dan tinggal sekamar dengan kami, jadi hanya kami yang disini. Hilmi merentangkan tangannya dan berkata tanpa daya.
"Aku mengerti jadi itu alasannya yah, dengan kata lain alasan para siswa-siswa itu tidak mau berhubungan dengan mereka yaitu karena gaya hidup mereka berdua ini yang sangat jorok dan tidak teratur" Pikirnya.
Reza lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia membuka Tas miliknya dan mulai membereskan tempat tidurnya.
Kemudian dia mulai mengatur barang-barang pribadinya. Secara alami, Aikalin dan Hilmi tidak dapat membantunya dengan itu, jadi mereka menyalakan komputer dan bersiap untuk bermain game.
“Oh, iya. Rez, apa kau masih bermain Game Mobile Legend!? Akhir-akhir ini gamenya booming lagi loh?” Aikalin menoleh dan bertanya dengan penasaran.
Reza menanggapinya tanpa menoleh kearahnya dan berkata, “Sedikit!”
Sejak kelas satu hingga sekarang, Aikalin adalah peminat gane ini dan selalu mengajak Reza bermain. Namun, Pada akhirnya Reza menjadi bermain lebih sedikit setelah sekolah menekannya untuk menjuarai banyak kompetisi akadamik saat itu. Alhasil Pangkatnya selalu ngestuck di Epik V atau banyak player Mobile Legend menyebutnya dengan kalimat " Epick Abadi ".
“ Bro, apakah kau ingin ikut membuat squad dan membuka obrolan tentang game ini di grup kelas, karena akhir-akhir ini mereka juga meminatinya?” Hilmi berkata dengan semangat.
“Aku belum bisa ikut, bagaimana kalau kalian saja yang membuka topik pembicaraannya, aku masih perlu mengatur barang-barang di tasku. Reza menolak tawaran Hilmi sambil tersenyum. Dia tidak tertarik memainkan game ini sekarang.
Hilmi mengangkat alisnya, “Hmm, baiklah!”
Keduanya segera bergabung untuk membentuk squad di Mobile Legend, dan kemudian mengajak orang-orang yang mereka kenal untuk mengikuti squad itu. Sambil menunggu calon member squad, Aikalin masuk ke grup chat Whatswapp khusus untuk siswa kelas 2-C dan sontak berteriak kaget. “WTF-- Reza, coba kau lihat, salah satu member idol yang kau kagumi, Saito Nikaila memulai siaran langsungnya lagi. Dia baru saja mengirim link videonya ke grup WhatsWapp dan mengundang semua orang untuk pergi ke platform streaming langsung untuk menontonnya! ”
Hilmi juga melolong dengan penuh semangat. “Cepat!! ayo ajak dia main bersama!! Ini momen yang jarang untuk bisa bermain secara langsung bersama dia”
Berdasarkan Perbincangan di perjalanan menuju ke asrama ini diwaktu sebelumnya, Hilmi mengetahui satu fakta kalau Reza adalah penggemar berat grup idol Kanashi Tamashi, terutama dengan gadis pemalu yang bernama Saijo Narumi, karena itulah ia tidak kaget mendengar Aikalin yang menynggung tentang Saito Nikaila yang menjadi salah satu gadis yang dikagumi Reza.
“Bahkan tanpa kau ingatkan pun juga sudah pasti aku akan melakukannya. ”Balasnya.
Aikalin memberikan balasan di obrolan grup: Nona Nikaila, apa kau ingin bermain bersama kami? Aku jamin pasti penonton live streamingmu akan bertambah banyak!
Hilmi juga tidak hanya berdiam diri saja. Dia juga menjawab dalam obrolan grup: Benar, kami juga akan menampilkan permainan yang terbaik nanti buat menghibur penonton Live streamingmu, bahkan jika kamu bersedia bermain dengan kami, maka kami akan memberimu hadiah!
Hilmi bahkan menambahkan emoji sedih dan lemah di bagian akhir kalimatnya.
Begitu mereka memposting balasan, gadis-gadis lain di kelas 2-C menyerang mereka.
"Apa kalian bast***!? Apa kalian sudah lupa waktu terakhir kali kalian memohon bermain bersama Nona Nikaila tapi bukannya membantu menaikkan Rank-nya, kalian malah menyeret Nikaila kami dengan sangat buruk terakhir kali hingga kehilangan lima bintang. Apakah kalian berani memintanya untuk bermain bersama kalian lagi? Dasar cowok tak tahu malu!!!"
"Aikalin, Hilmi, Lebih baik bentuk timmu sendiri dan jebak orang lain untuk membantumu untuk menaiki Rank ML mu. Dan kalau kau mau menggunakan timmu untuk melawan nona Nikaila itu juga Lebih baik jika seperti itu maka kami akan dengan senang hati menonton Nona Nikaila dengan kejam menghancurkan timmu, bahkan saat kau baru bangkitpun Nona Nikaila akan langsung membunuhmu, hehe …
"Haha… Jangan mengejek mereka seperti itu, bisa gawat kalau mereka menangis, bisa-bisa kelas kita besok akan banjir. Bagaimanapun, mereka adalah salah seorang siswa dari kelas kita. Tidak baik membully mereka seperti itu dengan terus membunuhnya ketika baru hidup, lebih baik langsu hancurkan saja di awal permainan, Hahaha..."
"Apa yang Kau takutkan? Ada anak baru bernama Reza yang tampan sekarang. Dia sendiri kupikir sudah cukup menjadi perwakilan siswa laki laki"
"Ahh ..Benar juga!! Kalau begitu bagaimana kalau kita meletakkan bangku mereka berdua di luar kelas agar mereka tidak buat keributan lagi"
"Aku suka idemu, sis. Tapi itu terlalu kejam, Hahaha"
"Benar...benar!! Ide brilian tapi terlalu kejam, Haha haha..."
…. .
Melihat layar penuh dengan komentar menyerang mereka, eksperesi wajah mereka mengkerut.
"Apa-apan ini, padahal waktu untuk bermain dengan seorang idol Gamer itu adalah hal yang langkah, mereka semua pasti cemburu karena tidak bisa bermain dengan lebih baik dari kita"
"Benar, mereka hanya bisa beromong kosong saja"
Aikalin dan Hilmi merasa ingin menangis tetapi tidak meneteskan air mata. Mereka bertanya-tanya mengapa mereka begitu dibenci oleh mereka.
Reza yang sudah membereskan semuanya sekarang. Mendengar kata-kata “ Idol Gamer,” dia menebak itu adalah Saito Nikaila yang mereka bicarakan. Sebagai seorang penggemar idol Kanashi Tamashi garis keras, dia termotivasi untuk mengetahui apa-apa saja yang berkaitan dengan idolanya, Baik daya tariknya, kebiasaannya, dan bahkan hobinya.
Untuk memastikan lagi, dia bertanya, “Kal, Apa yang kau maksud "Idol Gamer" itu ialah Saito Nikaila?”
“Ya, Itu benar. yang kumaksud itu nona Saito Nikaila. Dia dipanggil sebagai "Idol Gamer" di forum sekolah kami; dia adalah satu dari sepuluh orang idol yang mempunyai keahlian game diatas rata-rata. Karena itulah ia menjadi idola dari anak laki-laki disekolah ini yang tak terhitung jumlahnya karena memang amat sangat banyak. Kata Aikalin dengan ekspresi seorang pemabuk. Jelas dia memujanya. Bagaimanapun, dia sangat cantik. Siapa yang tidak akan jatuh cinta padanya?Bahkan Reza sendiri mengaguminya ketika melihatnya menari diatas panggung, dan perbedaan Reza dan Aikalin ialah Reza menyukainya karena ia seorang idol, dan Aikalin menyukainya karena ia seorang gamer.
Hilmi menambahkan, “Dia tidak hanya seorang idol yang cantik, tapi dia juga seorang gamer yang hebat. Dia berada di Rank Mytichal Immortal di akun aslinya. Dia memiliki akun tidak resmi atau akun sekunder di mana dia berada di Rank Epik bintang II. Saat dia senggang, dia akan memulai bermain game dengan Ayaka Tachibana dan melakukan streaming, siaran langsung. Siaran langsungnya memiliki lebih dari 200.000 penggemar. Uang yang dia dapat dari platform siaran langsung setiap bulan lebih tinggi dari gajinya selama menjadi seorang idol yang bernyanyi di atas panggung, bahkan gajinya juga bisa mengalahkan budak korporat atau pekerja berkerah putih yang telah bekerja keras selama bertahun-tahun. ”
Reza tercengang. Dia tidak berharap tingkat penguasaan Nikaila di Mobile Lengend telah mencapai puncak. Selama ini ia hanya terfokus pada penampilannya di atas panggung saja.
"Dia menjawab! Nona Nikaila akhirnya menjawab. “Dia berjanji untuk bermain bersama kita!” Aikalin tiba-tiba berteriak kegirangan, bahkan sampai melompat dari atas kursinya.
Reza melihat ke layar komputer dan melihat bahwa Nikaila menjawab. Dia setuju untuk memasukkan Aikalin dan Hilmi ke daftar antrian orang-orang yang akan bermain dengannya malam itu. Pada akhirnya, bagaimanapun juga dia menekankan, dia menambahkan dengan nada mengancan, Aku harap kalian bisa bermain dengan baik.
“Hahaha… Ini bagus. Aku akhirnya akan terkenal dengan kemampuan bermainku dan juga bisa diundang tampil di TV sekarang lalu mendapatkan banyak uang dan menjadi seseorang yang sangat kaya raya! ”
Hilmi sangat gembira. Kemudian dia mengeluarkan cermin dan menyisir rambutnya. “Pertama-tama aku hatus merapikan rambutku dahulu"
“Untuk apa kau bertingkah bodoh seperti itu. Tidak ada seorangpun yang akan melihatmu. Mereka hanya melihat gamplaymu saja, Jadi berhentilah bersikap narsis." Aikalin memarahinya.
Hilmi tidak keberatan. Dia membalik poni di dahinya. “Apa kau tahu, ada sebuah kata pepatah, sebuah performa ditentukan dari bagaimana kau menyisir rambutmu, kalau kau menyisir rambut dengan benar, maka hari-hari yang kau jalani akan lancar dan juga menjadi lebih bahagia." Tutur Hilmi dengan kata pepatah yang Reza sama sekali tidak tahu dari mana ia mengutipnya.
“Blergh!!!"
Aikalin langsung muntah kering melihat potret Hilmi yang sedang narsis didepan cermin.
Bip bip bip
Kali ini Aikalin menerima pesan di akun Dewidder miliknya.
Dia mengklik pesan untuk membacanya; itu dari Saito Nikaila. Hanya ada satu pesan singkat: Cari satu anggota lagi agar tim mereka bisa pas Lima orang!
“Astaga, apa dia serius!? Bahkan dengan santai menyuruhku mencari seorang lagi untuk dijadikan patner.
“Apa yang kau takutkan? Dia memegang Rank tertinggi di antara kita semua! ” Hilmi melambaikan tangannya dengan acuh.
“Aku tahu, tapi dia memintaku untuk mendapatkan satu orang lagi. Dan Ini sudah memasuki menit terakhir. Di mana aku bisa mendapatkan seseorang dari Rank Epik!? ”
Aikalin mengerutkan kening, lalu dia menyadari keberadaan Reza yang menonton mereka dari belakang dan bertanya, “Ah, aku baru ingat, bukannya dulu Rankmu juga sangat tinggi bahkan lebih tinggi dariku sebelum kau hiatus bermain, jadi apa Rank terakhirmu" Tanya Aikalin.
“Aku pikir mungkin Rank Epik juga,” jawab Reza
Aikalin telihat sangat gembira sekali. Lalu bertanya, “Apa Role yang biasa kau pakai bermain?”
“All Role!” Reza menjawab tanpa berpikir.