CEO perusahaan literasi ternama, Hyung menjual dirinya di situs online sebagai pacar sewaan hanya karena GABUT. Tak disangka yg membelinya adalah karyawati perusahaannya sendiri. Ia terjebak satu atap berminggu-minggu lamanya. Benih-benih asmara pun muncul tanpa tahu jika ia adalah bosnya. Namun, saat benih itu tumbuh, sang karyawati, Saras malah memutuskannya secara sepihak. Ia tak terima dan terpaksa membongkar jati dirinya.
"Kau keterlaluan, Saras. Kau memperlakukanku semena-mena tanpa menimbang kembali perasaanku. Lihat saja! Kau akan datang padaku secara terpaksa ataupun patuh. Camkan itu!"
Ia pun ingin membalas terhadap apa yang pernah Saras lakukan padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gaharu Wood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BALAS DENDAM
Di ruang rapat...
Pagi ini semua karyawan sudah hadir di ruang rapat kantor. Mereka duduk di kursi, melingkari meja rapat yang besar. Bahkan sampai membentuk dua lingkaran karena semua karyawan ada di sana. Tak terkecuali yang lama ataupun baru. AC ruangan juga sampai full dihidupkan. Tampak Saras yang duduk diam sambil menantikan kedatangan manajer kantor.
"Ayo, semua berdiri. Cepat!"
Dan tak lama manajer kantor pun datang ke ruangan, meminta para karyawan untuk berdiri. Saras dan teman-temannya juga segera berdiri. Hingga akhirnya seseorang tampak berjalan masuk ke ruangan sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celana. Ia bak model terkenal. Sangat tampan dan juga berwibawa. Ia adalah Hyung Kimra yang datang ke ruangan rapat perusahaan ayahnya.
"Silakan, Tuan Hyung."
Manajer pun segera mempersilakan Hyung masuk ke ruangan. Saat itu juga semua pandangan mata tertuju ke arahnya. Begitu juga dengan Saras yang terbelalak seketika melihatnya.
Di-di-dia?!!!
Jantung Saras berdetak kencang. Aliran darahnya melaju cepat saat melihat Hyung masuk ke ruangan. Langkah demi langkah Hyung terasa seperti pacuan kuda di medan perang untuknya. Jantung Saras hampir saja copot saat melihat siapa gerangan yang datang. Namun, Saras berusaha menstabilkan emosinya.
"Selamat datang di perusahaan, Tuan Hyung."
Manajer perusahaan lalu mempersilakan Hyung untuk menyampaikan kata sambutan, sebelum memulai pekerjaan sebagai bos baru perusahaan. Hyung pun berdiri di hadapan para karyawan ayahnya. Ia memerhatikan satu per satu wajah karyawan ayahnya dengan tanpa ada yang terlewatkan. Dan ia menatap tajam ke arah Saras yang berdiri di sisi kanan meja rapat.
Habislah riwayatku.
Saras pun gemetaran. Ia kalang kabut melihat Hyung berdiri di sana. Ia kemudian mengambil pamflet anniversary perusahaan. Mencoba menutupi wajahnya karena malu dan juga takut yang bersamaan. Tapi saat itu juga manajer kantor menegurnya.
"Saras! Berdiri yang benar!" Manajer berteriak kepada Saras.
Astaga ... apakah aku lupa terbangun hari ini? Apakah ini mimpi? Kenapa aku melihat Vi di pagi ini? Dan dia ... dia adalah bos baru kami. Jadi selama ini???
Seribu pertanyaan mencuat di pikiran Saras. Ia berharap hal ini tidak nyata terjadi. Tapi nyatanya Hyung melihat ke arahnya dengan senyum menyeringai di sana. Sontak Saras pun menelan ludahnya. Ia merasa takut seketika.
"Selamat pagi. Perkenalkan saya Hyung. Saya bos baru kalian di sini." Hyung pun memperkenalkan diri kepada karyawan perusahaan. Pekerjaannya akan segera dimulai.
Setengah jam kemudian...
Hyung baru saja selesai menghadiri ruangan rapat untuk memperkenalkan dirinya. Dan kini ia kembali ke ruang kerja bersama Saki dan juga manajer kantor ayahnya. Tampak Hyung yang sedang membaca data-data karyawan di perusahaan ayahnya.
"Tolong panggilkan semua karyawan lama di perusahaan ini, Manajer. Aku ingin mengenal mereka lebih dekat." Hyung pun meminta manajer kantor untuk memanggilkannya.
"Baik, Tuan. Saya akan memanggilkannya satu per satu." Manajer pun dengan sigap menerima perintah dari Hyung.
Hyung membaca data karyawan milik Saras dan sumbangsihnya ke perusahaan selama ini. Ia kemudian menempatkan CV Saras di urutan terakhir. Ia ingin memberi kejutan kepada wanita yang pernah menyewa jasanya itu. Sedang Saki membantu Hyung mengurutkan masa kerja dari karyawan terlama sampai ke yang terakhir. Karena Hyung akan mengeceknya nanti. Dan pekerjaan sebagai seorang bos pun akan Hyung mulai hari ini.
Beberapa jam kemudian...
Beberapa jam telah berlalu. Satu per satu karyawan lama perusahaan dipanggil oleh sang manajer kantor untuk segera menghadap Hyung. Dan kini tiba giliran bagi Saras untuk menghadapnya. Saras pun deg-degan dan berusaha keras menormalkan detak jantungnya. Ia bersikap biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Tetapi tetap saja perasaan di hati itu tidak bisa dibohongi olehnya.
Ya Tuhan, tolong aku.
Dan pada akhirnya Saras masuk ke ruangan bos perusahaan. Untuk pertama kalinya ia bisa melihat sendiri bagaimana keadaan di dalam ruangan. Karena sebelum-belumnya hanya sampai di ruangan manajer saja. Tapi kini ruangan yang dulunya kosong itu telah diisi oleh Hyung. Mantan pacar sewaan Saras sendiri yang menyamar sebagai Vi.
"Permisi, Pak."
Dan begitulah yang Saras katakan kepada pria berjas abu-abu gelap yang duduk di kursi. Tampak Hyung melepas jas dan diletakkannya di belakang kursi. Ia menyandarkan punggung dengan nyaman di sana.
"Duduk."
Hyung pun berkata seperti itu kepada Saras. Saras kemudian lekas menarik kursi untuk duduk di hadapan Hyung. Bersamaan dengan detak jantungnya yang begitu keras tak terkendali.
Hyung membenarkan posisi duduknya. Duduk menyandarkan tangan kanan pada sisi kursi dengan tangan kiri yang memegang sisi meja. Hyung menatap Saras dengan tajam seperti ingin menerkam. Ia pun mendongakkan kepalanya sambil melihat Saras. Saras pun menundukkan kepalanya di hadapan Hyung.
Dia tidak bicara?
Satu, dua, tiga detik berlalu, namun belum ada tanda-tanda Hyung akan bicara. Saras pun mengangkat kepala untuk melihanya. Saat itu juga Hyung tersenyum kepada Saras. Senyum penuh arti yang hanya ia sendiri yang tahu apa maksudnya. Sedang Saras menelan ludah berulang kali karena harap-harap cemas dengan nasibnya. Hyung pun membuka CV milik Saras.
"Saras Eka Putri." Hyung menyebut lengkap nama Saras.
"Ya, Pak."
Saras pun menyahutinya. Mereka duduk berhadapan dengan ketegangan yang sempurna. Terlihat sangat kaku sekali. Terlebih Saras sendiri. Ingin rasanya ia melarikan diri dari ruangan ini. Tapi Saras juga tahu jika hal itu tidak dapat dilakukannya. Karena kini di hadapannya sudah ada sang bos besar. Seorang pria yang tak terduga sebelumnya. Namun, Saras belum dapat memastikannya. Ia masih takut salah mengira.
"Sudah berapa lama kau bekerja di perusahaan ini?" Hyung bertanya pada Saras.
"Delapan tahun, Pak," jawab Saras segera.
"Berapa gajimu?" tanya Hyung lagi.
"Enam juta. Itu juga baru sebulan yang lalu." Saras menjawab dengan jujur.
"Enam juta? Dengan penghasilan sekecil itu kau sudah berani menyewa seorang pria untuk menjadi pacarmu?" tanya Hyung seraya menatap tajam Saras.
Dia?!!
Saat itu juga Saras membenarkan jika yang duduk di hadapannya adalah mantan pacar sewaannya dulu. Bukan kembarannya, bukan kakak, sepupu atau cosplayer-nya. Saras merasa jika itu benar-benar Vi. Karena yang tahu tentang sewa menyewa dari situs itu hanya Vi. Tak lain adalah Hyung sendiri.
"Saya diejek terus, Pak. Jadi saya nekat menyewa pacar dari situs itu." Saras pun berkata jujur.
Hyung memiringkan kepalanya untuk melihat Saras. "Memangnya kau tidak punya pacar?" tanya Hyung lagi dengan nada mengejek.
Saras mengangguk. "Sudah lima tahun ini saya sendiri karena sering diselingkuhi, Pak." Saras pun menjawabnya.
"Oh, begitu." Hyung menyandarkan punggungnya di kursi. "Kudengar ada teman kantormu yang ikut mem-bully. Apakah benar?" Hyung ingin tahu.
Saras mengangguk.
"Siapa nama lengkapnya? Haruskah kita tendang saja dia dari perusahaan ini?" tanya Hyung yang mengejutkan Saras seketika.
Kaget ya karena dia tamvan 😁