NovelToon NovelToon
Hanya Sebatas Ranjang

Hanya Sebatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Angst
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Berawal dari ketidaksengajaan lalu berujung pada pernikahan yang tidak direncanakan. Nadia yang mencoba bertahan hidup dengan menggantungkan harapannya pada pernikahan yang hanya dijadikan sebagai hubungan sebatas ranjang saja, tak mengira hidupnya akan berubah setelah ia memberi Yudha seorang anak yang diidam-idamkan.

“Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena kita sama-sama saling membutuhkan,” kata Yudha.

“Tapi bagaimana jika kamu yang lebih dulu jatuh cinta padaku?” tanya Nadia.

“Tidak akan mungkin itu terjadi,” sarkas Yudha.

Lantas bagaimanakah kelanjutan hubungan pernikahan Nadia dan Yudha yang hanya sebatas ranjang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Yakin Kamu Ikhlas?

Yakin Kamu Ikhlas?

“Sampai langit runtuh pun, aku tidak akan melakukan itu, Ra.” Sudah berulang kali Yudha menolak usul Maura yang baginya tidak masuk akal ini. Namun Maura terus saja memaksa.

Pagi ini sebelum ia berangkat ke kantor, ia ingin sekali memadu kasih sebentar dengan Maura. Namun lagi-lagi gagal.

Memang hasratnya yang seringkali tak tersalurkan ini membuatnya merasa pusing dan emosi menjadi tidak stabil. Tetapi tidak pernah sekalipun ia terpikirkan untuk mencari tempat pelampiasan yang lain.

“Coba kamu pikirkan sekali lagi, Yud. Ini demi masa depan kita. Kebahagiaan kita. Kebahagiaan orangtua kamu,” bujuk Maura.

Sebenarnya, Maura tidak rela suaminya menikahi wanta lain. Hati seorang istri mana yang rela suami tercintanya memiliki wanita lain dalam hidupnya. Setiap wanita pasti ingin  menjadi satu-satunya dalam hidup suaminya. Namun keadaan memaksa Maura untuk merelakan meskipun hatinya tidak sanggup.

“Tapi bukan dengan cara seperti ini, Ra. Kalau ada cara lain yang bisa kita tempuh, kenapa harus cara konyol ini yang kamu pilih.”

“Kalaupun ada, tolong beritahu aku.” Maura sudah lelah menerima pandangan tidak menyenangkan dari keluarga Yudha karena ia yang sampai hari ini tak kunjung bisa memberi keturunan pada keluarga itu.

Memang Maura salah karena merahasiakan penyakitnya ini tidak hanya pada keluarga Adyatama saja, tapi juga dari keluarganya sendiri. Ia menjalani pengobatan diam-diam.

Lima tahun lalu ketika mereka berlibur ke Korea Selatan, Maura melakukan kemoterapi di sana dengan didampingi suami dan dokter Rizal.

Namun, karena urusan pekerjaan yang mendadak, Yudha terpaksa harus kembali lebih dulu.

“Inseminasi buatan. Kita bisa menyewa rahim orang lain. Cara itu juga efektif, bahkan sangat aman,” sahut Yudha.

Maura menghela napas dalam-dalam. Sebelumnya, ia juga sudah memikirkan cara itu.  Namun, bukan itu yang ia inginkan. Ia memiliki harapan lain dari solusi yang ia tawarkan, selain hanya untuk memiliki keturunan. Sayangnya, ia tidak bisa mengutarakan itu pada Yudha.

Maura takut bahwa jika ia tiada nanti, Yudha akan sendirian dan kesepian menjalani hidupnya. Memang, usia seseorang tidak ada yang tahu. Tapi, apa salahnya jika ia mempersiapkan segala sesuatu sebelum waktunya tiba.

“Sayang, hei ...” Maju dua langkah, Maura lantas meraih kedua tangan Yudha ke dalam genggamannya.

“Kamu mencintaiku, kan?” Ia bertanya kemudian seraya menatap mata suaminya dengan sendu. Sebisa mungkin ia menampakkan melalui sorot matanya bila ia memiliki kelapangan hati. Cinta membuat ia sanggup melakukan semua ini. Melakukan sesuatu yang mustahil bisa dilakukan oleh semua wanita di dunia ini.

“Kamu masih bertanya?” Yudha menatap dalam sepasang mata Maura.

“Kalau begitu, tolong lakukan apa yang aku minta.”

Yudha menghela napas sejenak. Semakin ia menolak, semakin Maura terus mendesaknya. Mungkin bagi pria lain hal ini merupakan kesempatan yang menyenangkan. Bisa memiliki dua istri pria mana yang bisa menolak.

Namun baginya, hal itu justru merupakan sebuah beban. 

“Maura, tolong jangan paksa aku melakukan ide konyol ini. Kita masih bisa cari jalan lain, tidak harus dengan cara gila ini,” tolak Yudha untuk kesekian kali.

“Memang ini gila, tapi coba kamu pikirkan lagi. Walaupun aku mengijinkan, tapi kamu tidak harus menikahinya secara resmi. Tolong kamu pikirkan juga bagaimana masa depan keluarga ini, Yud.”

“Kamu yakin mengijinkan aku? Apa kamu tidak akan menyesal, Ra?”

Maura menggeleng, berusaha keras untuk tidak menitikkan air mata. Ia tahu suatu hari nanti ia akan pergi meninggalkan Yudha sendirian. Maka sebelum ia pergi ia ingin meninggalkan satu kenangan berharga untuk suaminya itu.

“Aku ikhlas, sayang.”

“Yakin kamu ikhlas? Trus bagaimana jika seandainya suatu hari nanti aku jatuh cinta dengan perempuan itu?”

“Kecuali itu. Hubungan kalian tidak boleh lebih dari itu. Hanya sampai dia bisa memberi kita seorang anak, tidak lebih. Hm?”

“Tapi masalahnya siapa perempuan itu Ra? Siapa perempuan yang mau melakukan ide gilamu ini?”

Benar juga. Maura belum sempat memikirkan hal itu. Selama ini ia hanya terfokus mencari cara serta fokus menata perasaannya sendiri tanpa memikirkan siapa perempuan yang akan bersedia memberinya seorang anak nanti.

“Sudahlah, lupakan saja ide konyol ini. Sedikitpun aku tidak tertarik melakukannya. Lebih baik kamu pikirkan saja tentang kebahagiaan kita. Ya sudah, aku mau mandi dulu. Tolong siapkan bajuku.” Yudha kemudian masuk ke kamar mandi usai mengecup pipi Maura.

Maura pun hanya bisa meniupkan napasnya panjang. Usahanya gagal lagi untuk kesekian kalinya. Berbagai cara sudah ia coba demi meyakinkan Yudha. Namun Yudha terlalu keras kepala.

Maura tahu hal ini tidak mudah. Tak hanya bagi Yudha tetapi juga bagi dirinya sendiri akan jauh lebih sulit. Sebab da perasaan cemburu dan tak rela yang harus mati-matian ia lawan hanya demi mewujudkan impian keluarga Adyatama itu.

Maura sudah lelah terus menerus ditanyai kapan ia dan Yudha berencana untuk memiliki anak. Ia juga sudah lelah menghadapi prasangka buruk orang-orang tentang dirinya.

Di dalam kamar mandi, di bawah guyuran air dari shower, permintaan Maura beberapa menit lalu itu masih mengganggu pikiran Yudha. Karena terus terang saja, sedikitpun Yudha tak berminat mencari wanita lain.

Walaupun hasratnya seringkali tak terlampiaskan, namun ia tak pernah berpikir untuk mencari tempat pelampiasan di luar sana.  Apalagi sampai menyewa wanita panggilan. Sebab ada reputasi juga karir yang harus ia pertaruhkan jika sampai ia melakukan semua itu.

****

Sementara di lain tempat di waktu yang sama. Seorang gadis berparas manis tengah bersiap-siap pergi bekerja. Ia sudah terlihat rapi dengan balutan seragam yang bertuliskan King and Queen Hotel pada pojok kiri dadanya.

Hari ini merupakan hari yang ke tiga ia bekerja di hotel berbintang itu setelah sebelumnya diberhentikan dari pekerjaannya sebagai kasir di sebuah minimarket.

Sebetulnya ia sudah mengirimkan lamaran kerja ke hotel tersebut sejak beberapa bulan lalu. Namun lamarannya baru mendapat pertimbangan pada bulan ini. Yang kebetulan waktunya bertepatan ketika ia diberhentikan dari kasir minimarket.

Gadis itu merasa ini merupakan sebuah keberuntungan baginya, sebab kabarnya tidak mudah untuk bisa bekerja di hotel tersebut.

Untuk itulah, sebagai karyawan baru di King and Queen Hotel ia harus berusaha bekerja dengan sebaik mungkin. Sebab tidak mudah mendapatkan pekerjaan di jaman seperti sekarang ini.

“Semangat, Nadia.” Ia menyemangati diri sendiri dengan senyuman merekah sembari memandangi pantulan dirinya dalam cermin.

Ia sudah siap berangkat, ojek online sudah ia pesan melalui aplikasi. Namun begitu ia membuka pintu rumahnya, ia malah dibuat terkejut dengan kedatangan seseorang.

“Kamu mau ke mana? Urusan kita belum selesai,” kata orang itu dengan wajah tak bersahabat.

Nadia, begitu ia disapa, terlihat panik sekaligus khawatir. Jarak yang harus ia tempuh ke tempat kerjanya yang baru ini lumayan jauh. Jika sampai ia datang terlambat di hari pertama ia berkerja, ia khawatir akan diberhentikan lagi dari pekerjaannya yang baru ini. Sedang dirinya sedang sangat membutuhkan biaya.

Sejak kedua orangtuanya meninggal, Nadia tinggal sebatang kara di rumah yang kecil dan sederhana peninggalan orangtuanya ini.

“Cik, tolong beri saya waktu lagi, Cik,” pinta Nadia memelas.

“Tidak bisa, Nadia. Saya sudah cukup memberi kamu waktu. Sekarang juga silahkan angkat kaki dari sini.”

-To Be Continued-

1
FT. Zira
aduh... ini Nadia nekat atau selera homornya yg kelwat tinggi sih/Facepalm//Facepalm/
FT. Zira
inttrogasi calon istri gini amat ya Yud🤭🤭
FT. Zira
kode keras ini namanya/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
FT. Zira
mirisnya jadi bawahan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
FT. Zira
aku dukung Yudha untuk berpaling/Smug//Smug//Smug/
FT. Zira
keseringan ngalah sama aja bunuh diri dirimu Yud😮‍💨
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Maura sok paling tersakiti...
Elisabeth Ratna Susanti
wah parah nih cowok
Elisabeth Ratna Susanti
wah mulai gaswat nih
🌞MentariSenja🌞
maukah kamu menjadi pacarku?
🌞MentariSenja🌞
ya gak salah klo nanti Yudha berpaling, aku dukung mlh.
ngomong rindu tp giliran diladeni ngomong capek ngantuk, kan pengin /Hammer//Hammer//Hammer/
🌞MentariSenja🌞
cinta jgn menjadikan kamu bodohlah Yud
🌞MentariSenja🌞
padahal katanya sakitnya gak ketulungan klo on fire to gak tersalurkan ...eeh ngomong apa sih 🤭🤧
FT. Zira
bahaya ini.. yg di tangan siapa pikirannya siapa🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): udah mulai berhalusinasi dia🤭🤭 saking terlalu lama puasa
total 1 replies
FT. Zira
ketika cinta mulai bersemi😙😙
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): belum cinta sih, lbh ke tertarik saja
total 1 replies
FT. Zira
yakin.. minta maaf.. bukan minta nambah.. ehhh🤭🤭🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 😅😅😅😅 emang boleh nambah🤭🤭
total 1 replies
Mutinah Soheh
istri sudah selingkuh dengan dokter...
suami mulai ada tanda tanda dengan bawahnya....klop deh
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 🤧🤧🤧begitulah godaan kk
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
benerlah tolak aja, wong egois gitu...
🌞MentariSenja🌞
duh, lancar bgt bohongnya
🌞MentariSenja🌞
yaelah, mencumbu istri bayangin wanita lain, jadi takut nih...
🌞MentariSenja🌞: bangg bayiikk /Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): ngeri ngeri sedap gimanaaaaa gitu🙄🙄🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!