NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Api

Pendekar Naga Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan
Popularitas:351
Nilai: 5
Nama Author: Bryan Wijaya

Sebuah masa di mana kekuatan dan ilmu Kanuragan menjadi tolak ukur , di mana lahir seorang anak yang tidak mempunyai bakat sama sekali , bahkan ia tidak bisa mempelajari ilmu Kanuragan seumur hidup nya .
Namun takdir berkata lain saat tanpa sengaja ia menemukan sebuah kitab kuno , hingga kejadian tragis yang menimpa keluarga nya hingga pertemuan nya dengan guru nya , yang membantu nya menguak kalau ia adalah penerus dari sang naga api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bryan Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis murni

 " hadapi kami dulu jika kau menginginkan gadis itu setan hitam ! Kalau kau bisa mengalah kan kami kau bisa membawa nya " kata Datuk sesat .

 " Kau kira aku takut datuk sesat , aku tidak pernah takut pada siapa pun ,percuma julukan ku iblis hitam jika aku masih punya rasa takut "

 Winara hanya diam , memperhatikan perseteruan mereka ia berfikir cara untuk melarikan diri " jangan takut Dewi ,kakek akan cari cara kabur dari sini " kata Winara .

 " Kelian semua dengarlah !" teriak Winara .

 Semua orang langsung menoleh kearah wi nara ,

" Aku akan menyerah kan gadis ini kepada salah satu dari Kalian yang ilmu Kanuragan nya paling tinggi ,yang arti nya kalian harus memperebutkan nya " kata wi nara

 " Hahaha, bagus sekali usul mu wi nara , tentu saja akan ku bunuh mereka semua dan aku lah yang akan memiliki gadis itu " kata iblis hitam .

 " Hei jangan sombong kau iblis hitam , melawan tiga anak buah ku ini saja belum tentu kau menang " kata Datuk sesat .

 " Hahahaha,yang benar saja kau Datuk sesat anak buah mu itu mana mungkin bisa mengalah kan ku "

 " Bedebah , sekarang serang dia " perintah Datuk sesat pada anak buah nya .

Setelah iblis hitam sedang di sibukkan oleh ketiga anak buah nya , datuk sesat mengalih kan pandangan. nya pada sepasang iblis ular beracun .

 " Aku akan menghadapi kalian berdua "

 " Majulah , akan ku cincang tubuh mu datuk bogel "

" Kurang ajar kau Do Yo !" teriak datuk sesat karena ia sangat marah di bilang bogel , kata bogel adalah kata yang paling ia benci .

 Datuk sesat langsung melesat menyerang do Yo dengan menggunakan tongkat berkepala tengkorak milik nya

 " Ayo kita habisi dia Rini " ajak do yo pada pasangan nya .

 " Baik Lah kakang " sahut Rini .

 Dua pendekar itu langsung meladeni serangan Datuk sesat ,sedangkan ke tiga anak buah Datuk sesat sibuk menghadapi iblis hitam .

 Sementara itu bima yang sedang berjalan melihat pertarungan yang sedang terjadi . Dia sama sekali tidak terusik dan tertarik dengan pertarungan yang ada di depan nya ,Bahkan ia berjalan dengan santai nya melewati pertarungan itu .

 Tentu nya tingkah bima membuat para pendekar yang sedang bertarung itu meras heran karena bima tidak ada rasa takut .

 Pandangan bima langsung tertuju pada kakek tua dan. Gadis kecil yang ia jumpai di kedai makan tadi .

 " Loh ,kakek kenapa di sini ? Terus siapa mereka ini yang sedang bertarung?" tanya bima .

Wi nara langsung memandang bima sedikit heran dan kagum , dia tidak melihat ada sedikit pun rasa takut di mata bima padahal di hadapan nya sedang ada pertarungan sengit.

Karena wi nara masih belum menjawab pertanyaan nya Bima kembali bertanya " kata nya kakek tadi mau mengantar Dewi ke rumah orang tua nya ? Tapi kenapa kakek masih berada di sini ? Oh aku tahu pasti kakek butuh teman untuk mengantar Dewi , kebetulan sekali jika begitu , aku juga belum punya arah tujuan , kenal kan nama ku Bimasena , panggil saja Bima " cecar Bima.

 Tidak melihat ada niat jelek yang di tunjuk kan bima , kakek wi nara pun menjawab nya

 " Mereka adalah para pendekar dari aliran hitam Bima , mereka sekarang sedang memperebutkan Dewi " kata wi nara.

 Bima mengeryit kan kening nya " Kenapa para aliran hitam menginginkan Dewi kek ?"

 " Mereka mengingin kan tubuh murni yang di miliki Dewi "

 Lagi lagi bima mengeryit kan dahi nya sambil menggaruk kepala nya dia tidak mengerti apa maksud wi nara

 " Inti nya tubuh Dewi ini bisa mereka gunakan untuk meningkatkan ilmu Kanuragan mereka dengan pesat " jelas wi nara lagi .

 Bima masih bingung , tapi ia kembali mengajukan pertanyaan " Lalu apa yang mereka ingin kan dari Dewi ? berlatih bersama ?"

 Sontak wi nara langsung menepuk jidat nya , lalu ia membisikkan sesuatu di telinga bima " Mereka akan memakan daging Dewi dan mengambil tukang Dewi "

 " Apa !! " teriak bima sambil menutup mulut nya

 " Sesat ! Mereka bukan manusia ' kata bima .

Wi Nara mengangguk ,Bima langsung menoleh kearah pertarungan yang masih berlangsung.

 " Baik lah mending kita pergi sekarang, mumpung mereka sedang sibuk bertarung " usul Bima .

Wi nara bingung ,jika mereka langsung pergi begitu saja pasti nya langsung di ketahui oleh para pendekar aliran hitam itu. .

 " Kita gak bakal bisa pergi semudah itu bima , mereka pasti tahu "

Bima menggaruk garuk kepala nya , ia seperti sedang berfikir " Geni menurut mu apa aku kuat menggendong mereka berdua ?"

 " Kuat saja mungkin , tapi bagaimana peti yang ada di punggung mu " jawab Geni .

 Bima kembali berfikir dengan keras , tiba tiba ia tersenyum lebar

 " Kakek tolong kakek gendong peti ini " kata bima setelah melepas gendongan nya ,kemudian ia memasang peti itu ke punggung wi Nara , Wi Nara bingung melihat nya

 Aneh nya para pendekar aliran hitam itu tidak memperdulikan kehadiran bima di tempat itu ,mereka menganggap Bima adalah manusia biasa yang tidak akan menggangu mereka .

 Namun alangkah terkejutnya Rani saat ia melihat wi Nara dan Dewi telah lenyap dari tempat tersebut, padahal baru beberapa detik yang lalu ia masih melihat mereka .

  " Berhenti ! Kita sudah di tipu wi Nara mereka telah kabur !" teriak Rani

Pertarungan pun langsung terhenti , sumpah serapah langsung keluar dari mulut mereka masing masing.

 " Inikah jadi nya jika kita saling berambisi, sekarang kita bekerja sama mengejar mereka ,jika kita berhasil , tubuh nya nanti kita bagi rata , bagaimana ?" usul Do Yo

Pendekar aliran hitam lain nya menyetujui usul do Yo ,dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh yang mereka miliki mereka langsung melesat mencoba mengejar ,sedang kan tiga orang anak buah Datuk sesat yang tenaga dalam nya paling rendah di antara mereka akhir nya tertinggal jauh

 Sementara itu bima yang menggunakan tenaga dalam angin nya melesat dengan kecepatan penuh meskipun beban yang di bawa nya tidak lah ringan .

" Tumben otak lu encer bima , makan apa lu tadi di kedai makan ? " goda Geni .

" pepes otak semut sama sate kecoa nungging " jawab bima asal .

" Otak mu itu kadang oleng ,kadang bener ,di puji bukan nya terimakasih malah jawab seenak udel mu aja" ucap Geni.

Bima tidak menjawab , dia hanya tertawa kecil sambil terus berlari ,wi Nara juga ikut tersenyum ia tidak menyangka yang menggendong nya saat ini adalah seorang pendekar, setidak nya ia masih punya kesempatan untuk menyelamatkan Dewi .

Di sebuah pedesaan bima berhenti dan berinisiatif mencari sebuah penginapan, Bima melihat ke belakang memastikan tidak ada yang mengikuti mereka lagi .

Bima menurun kan wi Nara dan Dewi di luar desa , Lalu mengajak mereka berdua memasuki desa tersebut .

Beberapa saat kemudian , keempat pendekar aliran hitam yang mengejar mereka juga telah sampai di desa tersebut.

" Cepat juga mereka hilang nya ,,sebaik nya kita cari di desa ini dulu " ucap Datuk sesat .

Mereka juga berjalan memasuki desa itu , sedangkan bima ,wi Nara dan Dewi telah berada di dalam sebuah kamar penginapan , mereka berencana untuk menginap dulu sampai situasi aman.

Setelah Dewi tidur barulah Bima bertanya pada wi Nara " Sebenar nya apa dan bagaimana sampai kejadian seperti tadi kek ?" tanya bima .

" Dewi adalah anak yang muncul dalam ramalan

,setiap seratus tahun sekali akan muncul seorang anak yang mempunyai tubuh murni ,anak yang memiliki tubuh murni tersebut memiliki ciri ciri tidak bisa bicara dan kaki kanan nya mengeluarkan sinar" ungkap wi Nara ,sambil tangan nya mengangkat celana yang menutupi kaki kanan Dewi .

Memancar lah sinar putih yang menerangi kamar tersebut ,wi Nara langsung menutup kembali kaki Dewi ..

" oh ,pantesan Dewi tidak bicara dari tadi " kata bima sambil mengangguk kan kepala nya .

" Kakek menemukan Dewi dimana , terus kakek mau bawa dia kemana ?"

Wi Nara menatap bima tajam memastikan kalau bima tidak membahayakan buat Dewi .setelah menghela nafas ia melanjut kan cerita nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!