Bukan mau ku untuk di lahirkan ke dunia yang fana ini dan berakibat kematian mama..semua itu tak pernah ku inginkan.Tuhan bila aku bisa menggantikan posisi mama di sisi Mu aku reha Tuhan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ade umay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Dasar refi ni..baru kasi duit segitu saja dah berkoar koar".... Rika kesal sekali kepada refi memang refi belakangan ini semakin susah kalau di mintain duit..sibuk di suruh berhemat terus..
"Iya iyalah..nanti mama transfer..ribut kali ina ni lah..sungut rika..kepada anaknya..
"Assalamualaikum tante..ayu mengucap salam kepada rika di ruang keluarga..
"He..mau apa kamu ke sini..tempat kamu bukan di sini ya..pergi sana..ina pun bangkit dari duduknya setelah melihat ayu datang..
"Tapi tant..ayu mau minta uang untuk bayar buku paket..biar minggu depan bisa ikut ujian..ujat ayu takut takut...
"Enak saja minta uang..emang kamu pikir mama ku bank berjalan gitu haaa??..ina membentak ayu dengan kadar..
"Usaha sendiri dong kalau mau uang..jangan taunya minta uang mulu kamu..dasar nggak tau malu..ucap rika ikut menimpali omongan anaknya..
"Apa siih..ribut ribut sudah sore ini..brisik saja..mendadak papa datang dari kamarnya di lantai atas..
"Emm..ini lho pa..anak manja satu ini minta uang mulu..padahal mama sudah kasi jatah sama dia banyak..masih saja kurang..ucap ina asal..
"Kamu itu ya memang anak yang tidak tahu di untung selalu saja nyusahin orang tua..jawab papa lagi..
"Tap..tapi pa..ayu cuma minta uang untuk bayar buku..biar bisa ikut ujian minggu depan..ujat ayu
"Sudah besok biar tante yang bayar ke sekolah mu..nanti kalau kamu yang bayar bisa nggak sampai uangnya ke sekolah..ujar rika ketus..
"Betul itu ma..aku lihat dia tadi ayu traktir temannya..berarti itu dia punya uang..gaya sok traktir tapi uang masih minta orang tua..tahu diri dong..ina menambahi omongan mamanya agar ayu di persalahkan lagi..
"Itu dengar ayu biar besok tante rika saja yang bayar ke sekolah kamu biar aman..ujar papa..
"Iya pa...jawab ayu singkat dan ayu langsung pergi dari sana dengan hati yang sangat sakit..sakit karena dia seperti tidak di anggap oleh papanya sendiri..
"Kenapa non??..tanya si mbok yang melihat ayu keluar dari ruang keluarga..
"Nggak kok mbok...jawab ayu sambil berjalan terus melewati mbok mina..
"Mbok tau non ayu barusan kena marah kan sama bapak dan ibu??..tanya si mbok yang bisa menebak kalau ayu pasti baru di marah dan di fitnah..karena memang seperti itu setiap harinya..
"Ayo cerita sama mbok..si mbok menarik tangan ayu ke paviliun yang selama ini mereka tinggali..
"Ada apa non..non butuh duit??..ini mbok ada uang..segini cukup nggak??..tanya si mbok bertubi tubi..
"Ayu mau bayar uang buku mbok..sudah hampir satu tahun buku ayu belum di bayar..ayu sudah kena tegur terus sama wali kelas ayu..ayu bercerita kepada si mbok sambil menangis..
"Yo wes..pake aja uang mbok..kan sama aja to..yang penting lunas dan bisa ikut ujian..sayang lho non kan juara terus..ucap mbok dengan senyum tulusnya..
"Makasih ya mbok..nanti kalau ayu ada duit pasti ayu ganti ya mbok..balas ku dengan tak bisa menahan air mata ini kagi..
"Huussstt..sudah ini mbok kasin bukan mbok pinjamin..jadi nggak ada hutang piutang ya non..ujar si mbok lagi sambil memeluk ku dengan sayang..
Ayu hanya bisa menangis tergugu antara terharu dan juga sedih karena diri nya tak pernah di anggap di keluarga ini..
Malam ini aku tak bisa tidur dengan nyenyak..kasur lusuh dan sudah tipis ini yang aku gunakan dari sejak aku bayi..mbak jessi dan si mbok selalu menemani ku..untungnya tante rika tidak memecat mbak jessi karena aku sudah besar...
Rasanya badan ini sakit semua selain badan ku yang kurus kasur tipis ku serasa tembus sampai ke lantai bila aku rebahkan tubuh ku..
Tapi papa tidak pernah perduli dengan keadaan ku yang bisa di bilang memprihatinkan..
Semua itu adalah ulah dari tante rika..kasur mbak jessi dan si mbok selalu di ganti beberapa tahun sekali..setiap bekas mereka aku minta tante rika selalu marah besar..padahal hanya kasur bekas dan di tumpuk di gudang..tetapi tetap saja tidak boleh aku pakai..dan tente rika pernah mengancam ku akan menghajar ku kalau sampai kasur bekas itu ku pakai..
Aku yang seoarang anak kecil pun tak berani untuk melakukan itu..tante rika juga pernah mengancam si mbok dan juga mbak jessi dengan ancaman akan memecatnya dan di laporkan ke polisi..
Akhirnya kami hanya bisa diam dan menerima semua aturan dari tante rika..
Semua ini terjadi tanpa sepengetahuan papa dan mas refi..karena mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing masing dan tidak pernah melihat keadaan ku yang sebenarnya..mereka terlalu percaya dengan cerita yang di buat oleh ina dan tante rika..aku di anggap anak yang tidak bisa di atur,selalu melawan bila di nasehati,selalu membangkang dan selalu meminta uang untuk berfoya foya..bahkan ponsel pun aku hanya punya bekas punya mbak jessi yaitu ponsel model lama..tapi buat ku tidak masalaj yang penting masih bisa untuk berkirim pesan dan bisa untuk membuka internet bila ada tugas dari sekolah..
Bila ponsel ku eror maka aku akan meminjam ponsel si mbok yang di belikan anaknya untulk si mbok...sangat beruntung aku memilki keluarga seperti mbak jessi dan si mbok..mereka menganggap aku sudah seperti anak mereka sendiri..
Bahkan untuk makan pun aku hanya akan mendapatkan sisa dari keluarga ku..karena setiap si mbok mengolah makanan makan oleh tante rika akan di hitung pas untuk enam orang saja dan begitu juga bisa menanak nasi pun harus pas sesuai dengan jumlah enam orang..tidak boleh ada lebih bila ada lebih maka akan di buang langsung ke tong sampah..
Pernah si mbok protes kepada tante rika tetapu yang ada si mbok di tampar oleh tante rika..dia mengatakan haram baginya memberi makan anak yang tidak di harapkan oleh papa..
Aku hanya bisa menerima basib,pernah aku mengadu kepada mas refi tetapi mas refi tidak percaya dengan cerita ku..mas refi menganggap aku selalu berbohong karena ingin mendapatkan lebih..
Dan setelah itu aku pun tidak pernah mengadu lagi kepada mas refi dan juga papa..karena pasti papa juga akan berkata yang sama seperti mas refi..menganggap aku tidak ada benarnya..
Aku sakit pun tante rika dan papa tidak mau membawa ku ke dokter aku hanya akan di belikan obat dari apotik..katanya agar tidak kebiasaan..