Seorang laki-laki berumur 15 tahun yang Ingin membalas kan dendam nya kepada para iblis yang telah membunuh kedua orang tua nya, namun ia tidak memiliki kekuatan atau pun sihir yang dapat membinasakan para iblis, namun semua itu berubah karna kehadiran kakek kakek misterius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irvan Al-Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 : Meditasi
Berjam jam Radit melakukan meditasinya namun tidak terjadi apa-apa, ia masih belum merasakan apa-apa, padahal sudah 8 jam waktu terpakai hanya untuk nya berdiam diri memejamkan matanya.
"hmm.... kenapa aku tidak merasakan apa apa, padahal tadi aku bisa mendengar suara burung"
Ucap Radit di dalam hati nya, dia berusaha keras mengosongkan pikiran nya mencoba apa yang dia lakukan sebelum nya, sehingga dapat membuat nya mendengarkan suara burung dengan jelas, padahal tidak ada burung di sekitar situ.
"Axell, kau bisa kau ada di situ?" tanya Radit di dalam pikiran nya, mencoba berkomunikasi dengan Axell.
"Aku selalu di sini tuan, aku tidak akan kemana-mana, lagian bagaimana bisa aku kemana-mana, kan aku terjalin kontrak denganmu" Ucap Axell.
"bagus lah, aku masih bingung mengapa aku bisa mendengarkan suara kicauan burung padahal disini tidak ada seekor burung pun" tanya Radit kepada Axell.
"aku juga heran tuan, kau baru saja menggunakan Telepati, dan skill itu bersifat aktif, sedangkan kau belum bisa mengumpulkan Mana" Ucap Axell yang juga heran dengan apa yang terjadi kepada Radit.
"Apa itu artinya aku sudah bisa mengumpulkan Mana?" Tanya Radit dengan Antusias.
"Sepertinya tubuhmu dengan tidak sengaja mengumpulkan sedikit energi alam dan kau tidak menyadarinya, namun yang aku tidak mengerti kau saja belum memperoleh Skill Telepati, bagaimana bisa kau menggunakan nya?, apakah karna kelebihan dari Sang terpilih?" Ujar Axell.
Radit, yang masih kebingungan dengan penjelasan Axell, begitu juga Axell yang bingung dengan apa yang terjadi pada Radit, mereka bingung, Autor juga bingung, pembaca lebih bingung, karna masih tidak dapat mencerna penjelasan Axell, Radit kembali melanjutkan meditasi nya.
"akhh sudahlah aku bingung, lebih baik aku melanjutkan meditasi ku, daripada memikirkan hal yang kau saja bingung, xell xell. Ucap Radit, kembali berfokus kepada Meditasi nya.
Setelah satu jam bermeditasi, Radit masih belum bisa merasakan energi alam di sekitar nya, ia memejamkan matanya, mengosongkan pikiran nya, bukannya Energi Alam yang ia rasakan, Radit malah kepikiran hutang.
"lah sejak kapan aku ada hutang".
bahkan setelah Matahari tenggelam pun, Radit masih tidak bisa merasakan Energi Alam, sungguh sulit merasakan energi Alam, padahal sudah berjam jam dia bermeditasi tapi semua itu tidak membuahkan hasil sama sekali.
"sudah ada hasil?" Tanya Kakek Shin yang berdiri di depan Radit, sambil membawa secangkir kopi hangat dan menyeruput nya.
"belum ada kek, aku masih belum merasakan energi alam itu bagaimana, dan cara mengumpulkan nya itu bagaimana" Ucap Radit sedikit sedih.
"cobalah lebih rilex tenangkan jiwa mu, masih ingat dengan latihan membelah batu?, coba seperti itu namun lebih Tenang lagi" Ujar Kakek Shin sambil menyeruput kopinya lagi.
"Baiklah, akan ku coba meditasi lebih lama lagi" Ucap Radit yang kemudian kembali memejamkan matanya, melanjutkan meditasi.
Kakek Shin berjalan meningggalkan Radit yang melanjutkan meditasinya, ia berharap semoga anak itu lebih cepat mempelajari cara menggunakan mana.
Berjam-jam lagi ia melakukan meditasinya, Bahkan setelah Hari menjelang malam ia masih terus bermeditasi, Radit bukan orang yang mudah putus asa, dia akan meneruskan latihan nya walaupun dia tidak makan sekali pun. Tak lama kemudian Radit Mendapati sekeliling nya hening seketika tanpa bunyi apa pun, padahal di belakang nya ada sebuah air terjun yang besar, dan suara tercipta dari aliran air dan suara dari air yang jatuh ke bawah membuat nya heran, apa yang sebenarnya terjadi.
setelah dia membuka matanya untuk memastikan hal tersebut, benar saja setelah dia berhenti bermeditasi suara riuh dari air terjun dan suara air yang mengalir langsung masuk ke dalam telinga nya, padahal tadi barusan ia tidak bisa mendengar itu semua.
"Axell apa yang terjadi barusan?" tanya Radit kepada Axell.
"sedikit lagi tuan, kau hampir merasakan Energi alam" Ucap Axell.
Tanpa basa-basi Radit kembali memejamkan matanya meneruskan Meditasinya, awalnya ia masih bisa mendengar suara berisik dari air terjun di belakang nya namun lama kelamaan suara itu menghilang, yang lebih mengejutkan lagi di dalam keheningan itu Radit merasakan Suhu hangat yang mengitari tubuhnya, terasa seperti Angin berlalu lalang di sekitar tubuhnya dengan perlahan, angin itu terasa lembut dan hangat, sangking nyaman nya angin itu Radit sampai tidak merasa kedinginan sedikit pun karna Cuaca di sekitar nya.
"Apa ini?, angin? tapi mengapa suhunya terasa hangat? rasanya juga lembut sekali, apakah ini energi alam?" Ujar Radit dalam hati, namun karna Kembali menjadi tidak fokus, Angin yang terasa hangat dan lembut di tubuhnya menjadi hilang seketika, dan suara ribut dari Air terjun di belakang nya kembali muncul.
"akhh padahal hampir sedikit lagi" Ucap Radit kesal.
"Axell, apakah kau merasakan apa yang ku rasakan tadi? aku merasakan di sekitar ku tadi terdapat Angin yang berhembus dengan hangat dan lembut, Apakah itu energi Alam?" Ucap Radit lagi, Bertanya kepada Axell.
"Benar Tuan, Itu adalah energi alam, hebat sekali, kau sudah bisa merasakan nya hanya dengan bermeditasi dalam jangka waktu yang dekat, tapi seperti nya kau masih belum bisa menyerap dan mengumpulkan nya ke dalam tubuhmu kan?" Tanya Axell.
"Iyaa kau benar, aku masih bingung bagaimana cara mengumpulkan nya, apa kau punya saran?" Tanya Radit kepada Axell.
"Kau hanya cukup menyatu dengan Alam, Anggap Dirimu adalah bagian dari Alam, jika kau menganggap Alam adalah bagian dari dirimu dengan demikian maka energi alam akan terserap dengan sendirinya oleh tubuh mu" Ucap Axell.
"Tapi bagaimana cara nya?" Tanya Radit.
"Sekali lagi Tuan, Gunakan hati mu, Satukan hatimu dengan Alam, cintai Alam ini, dengan begitu kau akan merasakan bagaimana Alam itu akan menyatu denganmu" Ucap Axell.
Tanpa berlama lama Radit langsung mengulangi meditasinya, dalam waktu sebentar dia sudah bisa merasakan lagi sensasi angin hangat nan lembut mengelilinginya seperti halnya saat dia pertama kali merasakan sensasi itu, namun berbeda dengan sebelum nya yang butuh waktu berjam-jam untuk dapat merasakan sensasi itu, kali ini ia hanya butuh waktu yang singkat, mungkin karna dia sudah memahami bagaimana cara kerjanya.
Namun walaupun dia sudah dengan mudah merasakan energi alam, Radit masih belum bisa menyerap energi alam itu, energi itu hanya berputar putar di sekelilingnya, tanpa adanya pergerakan lain selain berputar-putar. Berjam-jam Radit bermeditasi, energi alam itu masih tetap berputar putar di sekelilingnya, seolah-olah menolak untuk di serap oleh Radit.
Malam pun silih berganti, Matahari terbit dengan cerah nya, melenyapkan Kegelapan malam, Namun Radit tetap saja belum bisa menyerap energi alam di sekeliling nya, mengapa ini bisa terjadi? apakah karna Alam membenci Radit? atau malah Radit yang membenci Alam?
To Be Continued