NovelToon NovelToon
"A Marriage Of Revenge"

"A Marriage Of Revenge"

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: asrwi

Di balik gemerlap dunia para konglomerat, tersembunyi intrik dan dendam yang membara. Bara Tirtayasa, pewaris tunggal keluarga paling berkuasa, tumbuh dengan luka dan kebencian terhadap ibu tirinya, Marna Aristisa, wanita yang merebut seluruh hidupnya dari kasih sayang ayahnya hingga kendali atas bisnis keluarganya. Namun, dendamnya semakin dalam ketika ia bertemu Celsia Ayunanda, seorang wanita yang juga memiliki masa lalu kelam akibat Marna.

Celsi datang dengan satu tujuan membalas kematian keluarganya. Untuk itu, ia membuat tawaran berani menikahi Bara dalam pernikahan kontrak demi mengguncang dunia Marna. Tanpa cinta, tanpa ikatan sejati, hanya ada satu tujuan: menghancurkan musuh bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Celsia Ayunanda

Baik keluarga Tirtayasa maupun keluarga Gold Medalist kini keduanya sedang tidak baik-baik saja akibat kehadiran Celsia Ayunanda dalam dua bulan terakhir ini.

Saat pagi hari kembali mendatangi Celsi, dia bangun dengan rasa terpaksa karena pagi ini juga dia harus meninggalkan tempat itu dan kembali ke sisi bara sesuai dengan perintah Bunda (Wanita yang saat ini bekerjasama dengannya).

Lagi dan lagi bunda nya itu menelepon nya dan bertanya tentang kepulangannya itu, lantas dengan tegas Celsi menjawabnya "IYA BUNDA INI LAGI SIAP SIAP, SABAR YAHH BUNDA SABARR" katanya dengan dana yang cukup besar.

Panggilan telepon itu pun dia akhiri secara sepihak, wanita itu paham bagaimana perasaan Celsi saat ini tapi keharusan untuk kembali ke sisi bara adalah jalan yang baik untuk menyelamatkan nyawa Celsi.

Dengan merengut-rengut Celsi masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dan mulai bersiap-siap dengan stelan santai nya. Tapi dia tak membawa koper nya karena di rumah itu masih banyak baju Celsi yang tertinggal.

"Huffffffffffttttt aku harus ngomong apa sama dia, yakali kan aku langsung bilang kita harus baikan, atau aku mau kita balikan aja, atau kan kamu bilang kamu cinta sama aku aku balik buat kamu......"

"OMG... Itu bukan Celsi banget sihh, yakali kan aku ngomong gitu, tapi kalau gak itu apalagi coba??.... Aduhhhh bunda ini kenapa sihh gak bisa lihat orang tenang sehari aja..." kesal nya lagi sembari mengeluh tapi kaki nya tetap berjalan menuju tempat parkir apartemen mewah itu.

Dengan berusaha menenangkan dirinya dia pun mulai menjalankan mobil nya bergerak menuju kerumah itu.

Sepanjang jalan pikirannya hanya mengarang dan menyusun kalimat yang cocok dia ucapkan saat bertemu dengan bara nanti.

Tanpa dia sadari pula kini mobil yang dia kemudikan sudah membawanya tiba di depan rumah itu dia pun dengan sedikit rasa tegang dan canggung tetap nekad masuk kedalam pekarangan rumah itu.

Melihat mobil bara masih terparkir disana maka dia tahu betul kalau bara masih belum berangkat kerja padahal sedari tadi dia juga berharap kalau bara sudah berangkat kerja.

Sebelum keluar terlebih dahulu dia menarik nafasnya begitu dalam lalu kembali membuangnya dengan kasar dan dengan penuh keberanian dia turun dan melangkah ke dalam rumah mereka.

Melihat sekitaran rumah nya sangat sepi seperti tak ada orang yang menghuni nya membuat Celsi lumayan tenang, artinya bara masih tidur pagi itu.

Tapi jam dinding yang sudah menunjukan pukul 9 pagi membuat Celsi lumayan kepo kenapa bara belum juga keluar biasanya pun kalau tidak ke kantor di jam segini dia akan sibuk menyiapkan sarapan atau bahkan sudah duduk santai dengan tablet kerja nya serta kopi favorit nya di ruang kerja, tapi Celsi pun tak mendapati bara di ruangan itu.

"Hemmmm apa aku cek aja kali yahh ke kamar nya??" tanya Celsi berbicara sendiri

"Aishhhhh jangan jangan, kamu ini yahh bisa bisanya pengen buat malu diri sendiri" Tangkis nya lagi dengan sendirinya.

Lalu dia pun memutuskan untuk meletakkan tas nya lebih dulu di dalam kamar nya tapi saat membuka kamar nya di mendapati pria yang sedari tadi dia cari cari sosok nya tertidur pulas di atas ranjang milik nya dengan baju kantor yang masih terpasang lengkap di tubuh nya.

"Aduhhhh kenapa dia malah tidur disini coba??"tanya Celsi dengan suara halus yang hanya bisa dia dengar sendiri.

Celsi pun melangkah pelan mendekati pria itu dan saat dekat dia melihat keringat sudah memenuhi dahi pria itu dan melihat bibir bara sudah tampak pucat dan kering.

Dia langsung reflek memegang dahi dan kedua sisi pipi bara untuk mengecek suhu tubuh nya secara bergantian dan benar saja dugaannya suhu tubuh bara sangat panas.

Dengan berusaha untuk tidak panik Celsi pun menelepon bunda nya untuk menyuruh pihak medis datang ke rumah mereka segera dan tak lama bunda nya itu langsung menghubungi pihak medis gang sudah kenal dekat dengan dia.

Sembari menunggu Celsi membuka dasi dan jas yang masih terpasang lengkap di tubuh bara dan dia juga melepaskan sepatu dan kaos kaki pria itu dan mengambil kain lembab lalu mengompres dahi nya.

Bara masih sama sekali tidak bisa merasakan bahwa yang saat ini sedang ada di dekat nya adalah Celsi, dia sudah terbangun tapi dia tak mampu membuka matanya dengan lebar karena rasa pusing di kepalanya kini membuat penglihatan nya masih buram.

Sekitar seperempat jam tibalah seorang dokter pria di rumah mereka dengan itu bara langsung di cek dan tak lupa pula di berikan obat resepan.

Setelah pemeriksaan itu selesai sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter tadi semuanya dilakukan oleh Celsi.

Mulai dari mengompres, mengganti pakaian bara dan membersihkan tubuh bara dengan kain basa saja lalu memasakkan bubur untuk bara sudah dia lakukan. Kini tibalah dia kembali lagi ke dalam kamar membawa bubur yang sudah dia masak dan saat itu bara sudah terbangun walau pun dia masih sangat terlihat tak berdaya.

"Kamu makan dulu yah baru minum obat, sini aku bantuin kamu duduk" Ucap Celsi sembari membantu membuat bantal sebagai penyanggah tubuh bara di belakang nya.

Bara hanya mengangguk tak mengeluarkan sepatah kata pun tapi tatapan matanya masih tertuju kearah Celsi dia sama sekali tak menggerakkan kepalanya.

"Nihhhh......" ucap Celsi sembari memberikan suapan pertama untuk bara dan dengan lahap bara langsung menyantap nya hingga suapan terakhir pun matanya tak lelah memandangi wajah cantik Celsi yang kini sangat dekat dengan nya.

Setelah makanan nya habis Celsi pun menyiapkan obat untuk diminum oleh bara dan dia langsung menurut saja semua obat yang sudah di resepkan untuk nya dia telat tanpa penolakan karena biasanya bara sama sekali tidak mau jika di suruh minum obat pasti dia menolak tapi kali ini dia mau dan melahap nya.

Celsi yang hendak menyimpan mangkok bubur itu ditahan oleh tangan bara, tatapan penuh sendu itu kini dia tujukan untuk wanita yang itu "Kamu kapan datang?" tanya bara

"Baru tadi pagi" Jawab Celsi dengan nada lembut khas nya dia kembali duduk dan meletakkan mangkok bubur itu lalu tangannya beralih menggenggam kedua tangan bara dan membalas tatapan bara.

"Kamu kenapa bisa sakit? Kamu gak makan yahh?? Kenapa kamu tidur di kamar aku?" Celsi malah memberikan pertanyaan beruntun untuknya.

"Aku juga gak tahu kenapa aku sakit, mungkin saja karena kelelahan bekerja, dan semalam aku balik ngelihat kamar kamu dengan harapan kamu udah ada dan datang kembali ke sini tapi ternyata kamar kamu masih kosong dan aku langsung isi dengan diri aku" Ucap nya menjawab pertanyaan itu

Dengan tatapan mereka masih saling beradu tanpa menjawab dengan kata-kata Celsi memberanikan dirinya lagi dan kali ini dia sangat sangat berani bahkan lebih berani lagi.

Celsi langsung membekap mulut pria itu dengan bibirnya, kini ciuman pertama dari masing-masing mereka pun hilang dan Celsi sendiri tak sadar sudah melakukan hal random itu saat sadar di langsung menjauh dan melepaskan pegangan tangan mereka karena kecupan yang dia cipta di awal hampir saja berujung lumatan panas, wajah Celsi memerah dan dia langsung keluar dari dalam kamar itu sementara bara sebahagia dan sesenang itu mendapatkan ciuman pertama itu dari Celsi walau masih terkesan kaku.

1
Selly AWP
waaaah....keren thor..sukses gitu bikin esmosi naik turun. iklan,like dan 🌹buat Author
Selly AWP: siaaaaap /Casual/
Dewii: Terimakasih nantikan terus update an nya yahh
total 2 replies
Selly AWP
kenapa jengkel sih 😑
𝓡𝓲𝓿𝓮𝓵𝓵𝓮 ᯓᡣ𐭩
Semangat buat kk authorrr!
Dewii: Terimakasih banyak
total 1 replies
Dewii
Double up nihhh.....
Semoga suka yahh sama kelanjutannya dan nantikan terus update an nya
Berda Neli
Alur ceritanya bagus dan menarikk thorr🤍
Dewii: Terimakasih dukungan nya
total 1 replies
DeanPanca
ooooo/Panic/
DeanPanca
kok belain Yuli terus? jangan jangan????
DeanPanca
yah betul mom, masa mau jadi pelakor. celsi jago bet acting nya😁 kapok gak tuh
DeanPanca
eh mau nya...🫤
DeanPanca
ya sudah klo GK mau disapa, ke hutan sana!
Flo®encia_πie
baru awal ceritanya aja udh seseru ini, semangat author tercinta karya mu sangat bagus
Dewii: Nantikan terus yah kelanjutan nya
total 1 replies
Private
kak, akun kesal sama Marna, dia yang tukang selingkuh malah nuduh Celsi kan esmosi
Private
kak aku udah mampir
Private: sama sama thor
Dewii: Terimakasih sudah mampir
total 2 replies
DeanPanca
mampir Thor, lanjut
Selly AWP
dari awal cerita sudah menarik. semangat terus thor.
aku sudah mampir ya thor,like dan iklan buatmu agar semangat 😎
Selly AWP: sama² thor,semangaaaag terus yaaaaaa 🤗💗
Dewii: Terimakasih, jadi makin semangat nih hehhe
total 2 replies
Dewii
Silahkan di baca dan berikan saran andaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!