Tria Ayung Ningsih ada seorang Gadis cantik dan pintar dia hanya tinggal berdua dengan ibu nya karna ayah nya telah pergi dengan wanita lain saat umar nya 3tahun.
suatu hari dia bertemu dengan nathan radifatih seorang genderuwo tampan ke turunan manusia. dan sekarang Nathan pangeran dari kerjaan gaib kerajaan Genderuwo.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Pindi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. MIMPI
Melihat vivi yang tak sadarkan diri kembali dika segera berteriak kembali memanggil dokter, terlihat doktek dan para perawat memasuki ruang rawat vivi dan menyuruh semua nya menunggu di luar. Semua yang ada disana keluar dari ruangan itu dan membiarkan dokter menangani vivi dulu. Terlihat tria menangis dan dika berusaha menguatkan nya, sedangkan kedua orang tua vivi duduk dibangku tunggu rumah sakit, ntah apa yang mereka pikirkan sekarang. Tapi mereka akan mencari cara agar vivi bisa mereka bujuk kembali agar tinggal kembali bersama nenek nya. Mereka berdua belom bisa kehilangan semua kekayaan dan warisan mereka di tambah lagi mama nya vivi cuman anak satu²nya orang tua nya. Jika orang tua mama vivi sampai tau ia pernah hamil di luar nikah bisa² semua kekayaan kakek vivi di berikan ke panti asuhan. Tak lama setelah itu dokter dengan beberapa perawat di belakang nya, melihat dokter keluar tria dan orang tua vivi menghampiri dokter tersebut dan menanyakan ke adaan vivi, " Bagaimana kondisi sahabat saya dok?" tria bertanya kepada dokter itu dia sangat hawatir dengan ke adaan sahabat nya itu. " Pasien baik² saja, ia hanya pingsan dan tubuh menjadi lemas" jawab dokter tersebut. " lalu kenapa teman saya bisa pingsan lagi dok? " dika juga bertanya kepada dokter itu." kondisi yang pasien alami bisa jadi akibat ketakutan dan cemas berlebihan akan mendengar kabar yang tak di inginkan atau tentang kabar yang yang membuat ia sangat terkejut. kondisi ini bisa di alami akibat riwayat trauma yang berkitan dengan kondisi mental nya, sehingga timbul rasa cemas yang berlebihan ketika mendengarnya. kondisi ini bisa jadi merupakan suatu gangguan mental berupa gangguan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan, sebaiknya untuk saat ini jangan meberikan kabar buruk atau apapun yang membuat dia cemas dan ketakutan, lebih baik sekarang berikan dia ketenangan dlu" dokter itu menjelaskan kondisi vivi saat ini.
Setelah mendengarkan kondisi vivi mereka semua kembali masuk ke dalam ruang rawat vivi, mereka menyesal terlalu cepat memberi tahu vivi yang sebenar nya sehingga membuat vivi trauma dan kecemasan berlebihan dan membuat ia pingsan kembali. tria berjalan ke arah vivi dia menggenggam tangan vivi sambil menangis" maafin aku ya vi gara2 aku kamu malah jadi begini" tria berucap ketelinga vivi dia sangat menyesal telah menceritakan semua nya. Mama vivi berjalan menghampiri vivi dia duduk sambil menangis di samping tempat tidur vivi sedangkan papa vivi duduk di sofa bersama dika. Tria berjalan ke arah sofa dan mengambil kasur kecil yang ada disanan, dia merentang kasur itu di lantai ruangan itu, kasur itu lumayan empuk karna mama vivi yang memberikan nya, biar tria tak kedinginan saat menemani vivi di rumah sakit. Tria berniat ingin tidur sebentar karna tadi malam dia kurang tidur karna dia sholat tahajut dan membaca al qur'an dia berdoa agar vivi cepat sadar dan sehat kembali. Dia merebahkan diri dikasur sambil memejamkan matakan mata tak lama tria pun tertidur karna sangking lelah nya.
Tria merasakan wajah nya seperti tertiup angin segar dan dia juga mendengar kicauan burung, dia segera membuka mata nya dan ternyata di berada di atas rumput dia segera bangkit di melihat rumput di bawah nya sangat lembut sekali tidak seperti rumput pada umum nya.dia lalu berdiri dia memandangi di sekitarnya. " aku ada dimana ini bukankah tadi aku tidur di rumah sakit, bagaimana aku ada disini, ini seperti nya danau yang ada di desa ku deh, tapi kok agak beda ya. Apa aku mimpi ? Kok seperti nyata aja" tria kebingungan tempat itu seperti danau tempat nya bermain bersama vivi tapi bedanya yang dia lihat sekarang sangat lah indah, danau dengar air jernih, langit biru, rumput² yang lembut dan di sekitar tepi danau banyak sekali terdapat bunga mawar hitam. Tapi yang membuat tria yakin ini adalah danau yang sama adalah batu besar yang sering dia duduki bersama vivi dan yang membuat nya begitu yakin adalah terdapat nama nya dan vivi di batu besar itu yang sengaja mereka berdua lewat. cuman pemandangan nya saja yang beda. Saat melihat mawar² hitam yang tumbuh di tepi danau tria mengingat sesorang yaitu teman masa kecil nya dulu. Saat tria kebingungan Tiba² saja dari arah belakang nya ada yang memengang pundak nya, tria sangat terkejut dan berteriak kencang, tapi orang itu segera menyuruh tria agak tidak berteriak. " kamu siapa?" tanya tria kepada orang itu dia takut orang itu berniat jahat pada nya. " kamu tenang lah jangan teriak² aku bukan orang jahat, nanti ada orang lain mendengar suara mu bisa gawat aku nanti" ucap orang itu kepada tria. Tria memperhatikan orang itu dari kepala sampai kaki, orang itu cukup tampan bola mata nya berwarna hitam dan senyuman nya manis sekali, siapa pun yang melihat nya pasti akan terkesima dengan ke tampanan nya dia memakai baju kemeja putih dan celana levis panjang berwarna coklat, orang itu masih seumuran tria dan tinggi nya sama dengan dika kalau tria berdiri dengan nya tria hanya sama tinggi dengan bahu nya saja. " Kamu siapa? Dan mengapa aku ada disini perasaan tadi aku di rumah sakit" tria kembali bertanya sekarang dia tidak takut lagi. " Tenang lah aku yang membawa mu sampai sini, aku hanya ingin memberitahukan mu sesuatu hati² lah dengan orang yang bernama sonya karna dia tlah bebas dari penjara dan dia akan balas dendam dan untuk teman mu itu jangan biarkan dia tinggal lagi bersama nenek dan abg sepupu nya karna mereka berniat membunuh teman mu itu ". Tria terdiam mendengar kan orang itu dari mana dia tau semua nya siapa dia sebenar nya. saat tria ingin bertanya, orang itu menariknya ke arah batu besar di pinggir danau dia mengajak tria bersembunyi. Tak lama lewat lah kerta kencana seperti yang ada di dongeng². Tria memcoba sedikit mengintip dia melihat seorang wanita cantik sedang duduk di atas kereta itu dia memakai pakaian yang sangat indah seperti pakaian para ratu jaman dulu, dia sangat terpesona dengan ke cantikan wanita itu meskipun wanita itu seumuran dengan bunda nya tapi wanita itu bernar² cantik ditambah lagi mahkota yang ada di kepala nya. Saat kereta kencana itu sudah pergi jauh, orang yang mengajak tria sembunyi itu segera keluar dari persembunyian nya bersama tria. " Itu bunda ku kayak nya dia sadar aku kabur, aku harus segera kembali dan aku akan mengantarkan mu pulang terlebih dahulu. Belom sempat tria bertanya orang itu dia sudah mau pulang saja. Orang itu memetik bunga mawar yang ada disana dan segera mengajak tria pulang " Pejamkan mata mu aku akan mengantarkan mu pulang" suruh orang itu kepada tria. " Tunggu dulu, kamu belom memberitahu aku siapa kamu dan mengapa kamu tahu semua nya". Tria bertanya kembali pada orang itu. " kamu akan tahu dengan sendiri nya nanti, ini ambil bunga ini, kelupkan ke dalam air selama 5 menit dan minumkan ke teman mu itu biar di segera pulih" jawab orang itu. " tunggu kamu belom memberitahukan siapa nama kamu?" tanya tria kembali " kamu akan tau nanti aku harus segera pulang sebelum ibunda ku sadar aku tlah kabur, kalau kamu ingin tau siapa aku dan bisa bertemu aku kembali, pakai lah kembali gelang merah mu" ucap orang itu kepada tria. "ayo pejamkan mata mu" perintah nya. Tria segera menurut dia memejamkan mata nya, terasa tubuh nya melayang di udara samar² dia mendengar suara orang itu kembali " aku akan menemuimu kembali ayu" dan tak lama suara itu digantikan dengan suara dika memanggil nya. " Tria bangun ini sudah magrib " Dika membangunkan tria karna hari sudah magrib. Tria bangun dan duduk di menatap dika dan bertanya " mana orang tua nya vi" tanya tria karna tidak melihat lagi orang tua nya vivi. " udah pulang tadi sore dia bilang kata nya ada perkerjaan mendadak. " sore? Berarti sekarang udah malam? " tanya vivi kepada dika, " magrib bentar lagi juga mau azan magrib " jawab dika. " astafirullah aku gak sholat zuhur sama ashar dong " ucap tria kaget karna dia melewati waktu sholat " ya mau gimana lagi aku tuh udah bangunin kamu tapi kamu gak bangun² ku pikir kamu capek bangat, yaudah aku biarin aja kamu tidur" dika menjelaskan kepada tria. Tria segera mengambil tas nya dia ingin segera mandi sebelum azan magrib, dia mengeluarkan pakaian nya dia akan mandi kebetulan ruangan vivi ada kamar mandi nya. " gimana keadan vivi? " dia menanyakan sahabat nya itu. " Tadi sempat bangun terus di sempat ngamuk ke pada mama nya, tapi untung dokter memberikan nya obat penenang jadi sekarang dia lagi tidur " jawab dika menjelaskan. Tri hanya mengangukan kepala saja, begitu pulas nya dia tidur sampai dia tidak dengar kalau vivi mengamuk. Dia segera masuk kemar mandi, stelah 20 menit dia keluar dari kamar mandi azan magrib pun sudah terdengar vivi segera mengambil mukena nya dia sudah langsung beruwudhu tadi pas siap mandi, " tunggu aku ambil wudhu dulu kita sholat barang " ucap dika sambil dia berlari kekamar mandi sambil membawa sarung dan baju koko, stelah itu dia segera keluar dengan memakai sarung dan baju koko dengan bekas air wudhu di wajah nya, dia juga memakai peci berwarna hitam. Tria terkesima melihat penampilan dika, dika saat itu benar² tampan dan membuat jantung nya berdetak lebih kencang, tapi dia segera membuang jauh perasan itu dia tidak mau menyakiti hati sahabat nya. Dika membentang sejadah nya depan tria dan mereka pun sholat berjamaah dan dika menjadi imamnya. Setelah selesai sholat mereka pun berdoa demi kesembuhan vivi. Tria membuka mukena nya dan melipat sejadah nya dia memasukan kembali ke dalam tas nya. Dika berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaian nya. Tria melihat mawar hitam tergeletak di atas tempat tidur nya dan memegang bunga itu dia teringat dengan ucapan orang yang ada di mimpi nya tadi.. " Ayu dia memanggil ku ayu, apa mungkin dia pangeran" tria berkata dalam hati nya. Saat dika datang tria segera menyembunyikan bunga itu di bawah bantal nya. " makan yuk gue udah lapar tadikan nyokap vivi bawa kita makanan, jadi gak perlu beli lagi deh " tria segera mengambil makanan yang di bawa oleh mama vivi tadi siang. " kamu gak pulang?" tanya tria kepada dika. " gak aku nemanin kamu aja, tadi aku udah mintak izin ke sekolah, nanti aku tidur di sofa kamu tidur di tempat tidur mu tadi siang. " jawab dika. Mereka pun akhir nya makan. malam bersama