NovelToon NovelToon
Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Aku Wanita Yang Kalian Rendahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan pena R

seorang istri yang di rendahkan suami dan keluarga nya.
suami yang perhitungan dan suka selingkuh. membuat sang istri bangkit dan balas dendam dengan elegan kepada suami dan keluarga nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan pena R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Jangan jangan benar kalau Kanya itu jual diri ke Om om. Lihat saja mereka kelihatannya akrab banget." Bu Ratih memanas manasi Rihan.

"Apa cowok itu selingkuhan Kanya ya Mas?" Niela pun ikut memanas manasi Rihan.

Rihan mengepalkan tangannya, dia sedikit cemburu melihat Kanya jalan dengan lelaki lain.

"Kurang ajar kamu Kanya. Ternyata begini kelakuan mu di luar . Pantas saja dia punya uang untuk ke salon mahal " kata Rihan

"Kamu jangan mau di bodohi Rihan, sekarang kamu sudah melihat dengan mata kepala mu sendiri kan bagaimana kelakuan istri kamu di luar . Padahal Kanya masih istri sah kamu tapi dia sudah berani jalan dengan laki-laki lain." Bu Ratih seolah olah menabur garam pada anggota tubuh yang luka.

" Betul kata Ibu Mas, Kanya seperti tidak bisa menghargai keberadaan mu sama sekali. Percuma selama ini mas menafkahi dia, bagus nya mas cepat ceraiin tanpa memberikan uang sepeser pun."

"Pasti Mas akan segera menceraikan nya, tapi setelah Mas memberikan dia pelajaran dan setelah mendapatkan sertifikat rumah nya.. Awas kamu Kanya kalau pulang nanti. Lebih baik kita pulang sekarang, mumpung Kanya lagi di luar, kita harus mencari sertifikat itu." Kata Rihan.

"Betul itu ,Ayo cepat kita pulang sekarang. Lebih cepat lebih baik , nanti kita cari bersama sama biar cepat ketemu." Ucap Bu Ratih.

Mereka pun segera pulang ke rumah, sebelum Kanya pulang. Mereka ingin mencari sertifikat rumah milik Kanya.

Sesampai di rumah mereka langsung ke kamar Kanya untuk mencari sertifikat.

"Kita bagi tugas saja Ibu dan Sarah cari di bagian tempat tidur.Aku dan Niela akan mencari di almari.

Mereka pun bergegas mencari, Namun mereka tidak menemukan.

"Kamu yakin kalau Kanya menyimpan sertifikat itu di kamar?" Tanya Bu Ratih p.

"Aku yakin Bu, aku pernah melihat nya." Kata Rihan.

"Kalau memang di simpan di kamar, lalu kenapa kita nggak menemukan nya dimana pun." Kata Bu Ratihm

"Apa jangan-jangan Mbak Kanya tahu kalau kita akan mengambilnya lalu mbak Kanya menyembunyikan di tempat yang kita tidak tahu." Cicit Sarah.

"Kayak nya nggak , kalau dia tahu rencana kita pasti Kanya sudah mengusir kita dari rumah ini." kata Rihan.

"Lalu kita akan mencari kemana lagi Mas?" tanya Niela.

"Kita coba cari sekali y, mana tahu ada tempat yang kita lewati." kata Rihan.

"Baiklah " Jawab Niela, Sarah, Bu Ratih serempak.

Tanpa mereka sadari kalau Kanya sudah pulang ke rumah. Kanya heran pintu rumah terbuka tapi nggak ada yang menjawab salamnya.

"Apa mereka tidak ada di rumah, tapi mobil Mas Rihan ada di depan dan pintu rumah juga terbuka. Apa rumah ini kemalingan.?" Batin Kanya.

Kanya pun bergegas ke kamar nya , namun Kanya terkejut melihat kamarnya sangat berantakan seperti kapal pecah.

Kanya juga melihat ada Rihan, Sarah, Niela, Bu Ratih.

"Kenapa kamarku berantakan begini?" Tanya Kanya yang tiba tiba ada di depan pintu kamar.

Rihan, Niela, Sarah, Bu Ratih terkejut dan tidak tahu alasan apa yang akan mereka katakan.

"Eh.... Kami...kami .. Juga tidak tahu kenapa kamar kamu berantakan. Soalnya pas kami pulang kamar kamu sudah seperti ini. " Ucap Bu Ratih bohong.

"ya....ya..., benar yang ibu bilang. Kami juga terkejut tadi pas Kak Rihan memberi tahu kami kalau kamar Mbak berantakan. Seperti nya ada maling masuk " Kata Sarah.

"Kalau memang ada maling masuk kenapa pintu rumah nggak rusak?" Ucap Kanya.

"Yah, Mungkin saja maling nya ahli dalam membuka pintu." Kata Niela.

"Lalu kenapa hanya kamar ku saja yang di bobol sama maling. Emang kamar Ibu dan Sarah nggak di bobol sama maling ."

"Kami belum lihat soalnya, belum sempat masuk kamar. ' Kata Bu Ratih.

"Benar yang Ibu dan Sarah bilang Mas?" Tanya Kanya pada Rihan.

"Eh.... Iya benar kok." kata Rihan tergagap.

"Kalau memang ada maling masuk aku harus melaporkan ini kepada polisi biar malingnya ketangkep Mas." Kata Kanya.

"Jangan...." Kata Bu Ratih.

"Loh, kenapa jangan? Dan kenapa kalian kelihatan takut begitu, apa sebenarnya Kalian sendiri yang membuat kamar ku menjadi begini." Tatapan Kanya menyelidik.

"Bukan, begitu Kanya. Maksud nya kan tidak dan tidak ada saksi mata melihat maling itu. Jadi lebih baik jangan lapor polisi. Lagian waktu mas cek tidak ada barang hilang juga." kata Rihan.

"Iya Mbak, Sekarang lebih baik rapikan dulu kamar Mbak. Sebenarnya tadi kami berniat mau merapikan nya." kata Sarah.

"Benarkah begitu ' Tanya Kanya.

"Iya benar Kok, Iya kan Bu?" Kata Sarah sambil menyiku Bu Ratih yang di samping nya.

"Benar Kanya, tapi karena kamu sudah pulang jadi kamu rapikan sendiri. Ibu mau lihat kamar ibu di masukin maling atau nggak. " Kata Bu Ratih ingin menghindari pertanyaan Kanya.

"aku juga mau mengecek kamar ku juga ." Cicit Sarah.

Bu Ratih dan Sarah keluar kamar Kanya.

"Lalu untuk apa mantan pacar Mas ada disini? Apa dia juga mau bantu merapikan kamar ini juga " Kata Kanya.

"Tidak Kok Kanya , tadi aku hanya di ajak mampir Bu Ratih." Kata Niela.

"Oo.... Kalian berdua kelihatan semakin dekat." Kata Kanya sambil merapikan barang barang yang ada di kamar nya.

"Itu hanya perasaan kamu saja kok, Kanya." Kata Rihan dengan sedikit menjauh dari Niela.

"Mas kalau begitu aku menyusul Ibu ke Kamar nya Ibu." Ucap Niela.

"Iya Nil, " Kata Rihan.

"Mas nggak ikut menyusul ibu ke kamar juga ?" Tanya Kanya.

"Tidak kok, Mas disini saja. Bantu kamu merapikan kamar . Tapi bentar Mas Ambil air minum dulu, Mas haus. " Kata Rihan beralasan.

"Hmmmmm" Jawab Kanya.

Tidak lama Rihan keluar kamar. Kanya diam diam mengikuti Rihan.

Ternyata Rihan tidak ke dapur untuk ambil minum, Tapi Rihan ke kamar ibunya menyusul Niela.

Di dalam sudah ada Sarah dan Bu Ratih, Niela, dan Rihan. Mereka sedang asyik mengobrol tanpa mereka ketahui kalau Kanya menguping pembicaraan mereka di balik pintu kamar.

" Gimana sih Han, Kok sertifikat nya tidak ada di kamar?" Protes Bu Ratih kesal.

"Rihan juga tidak tahu Bu, Rihan pernah melihat Kanya menyimpan sertifikat itu di almari baju , tapi tadi Rihan sudah cari tidak ada." Jawab Rihan.

"Untung saja Kanya tidak curiga Kalau kita membongkar isi kamar nya. " kata Bu Ratih.

" Lalu apa Ibu punya ide?" tanya Sarah..

"Untuk sekarang Ibu belum punya rencana. Nanti kita pikirkan." Kata Bu Ratih.

"Lalu apa Mas akan menunda bercerai dengan istri Mas, itu artinya pernikahan kita juga di tunda." tanya Niela.

1
Kamiblooper
Wah, seru banget nih ceritanya, THOR! Lanjutkan semangatmu!
LR: makasih atas support nya KK. sukses selalu. happy reading
total 1 replies
Celia Luis Huamani
Gak kebayang ada cerita sebagus ini!
LR: makasih Kakak atas support nya. Happy reading Kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!