NovelToon NovelToon
The Mother

The Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Single Mom / Epik Petualangan / Mengubah sejarah / Perperangan / Keluarga
Popularitas:223
Nilai: 5
Nama Author: TENANG

Violet, seorang alien wanita dari bangsa Elaria, dikirim ke Planet Biru untuk mencari mineral langka yang dibutuhkan bangsanya. Setelah menemukan mineral itu, dia memakannya, menyebabkan mutasi yang memberinya kekuatan luar biasa dan kemampuan untuk melahirkan anak-anak dengan kekuatan khusus. Violet memimpin peradaban baru di Planet Biru hingga suatu hari dipanggil kembali oleh bangsanya, yang memicu konflik besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TENANG, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

Varian menuju gerbang lorong bawah tanah dengan cepat. Namun, tiba-tiba ia dihadang oleh dua jenderal lainnya, Kaelus dan Lyria. Kaelus memiliki wujud mirip manusia dengan sirip di pinggulnya yang menyala dengan kobaran api, sementara Lyria adalah jenderal wanita dengan ekor bertabur salju es, menandakan evolusi leluhurnya dan kekuatannya.

"Jenderal Lyria, mau kemana buru-buru?" sapa Varian dengan nada sinis.

Lyria membalas dengan tajam, "Apa yang kau lakukan kepada anak buah kami?"

Varian menjawab dengan tenang, "Atas perintah pimpinan, aku menangkap mereka. Mereka mendapat hukuman yang pantas. Apa aku salah?"

Kaelus, yang wajahnya penuh amarah, melangkah maju. "Kurang ajar!" bentaknya. Lyria menghunuskan trisula esnya, menciptakan bongkahan es tajam di sekeliling Varian.

Varian, dengan nada kesal, berkata, "Apa maksudmu ini?"

Kaelus mendekat dengan api berkobar di sekelilingnya. "Kau tak merasa bersalah, Jenderal! Seharusnya sebelum melakukan hukuman kau meminta izin dulu kepada kami, jangan seenaknya!"

Varian, dengan nada tinggi menggema, membentak kembali, "Aku di perintah pimpinan!"

Lyria yang amat kesal menyerang Varian. "Berani-beraninya kau menghiraukan perasaan kami! Salah satu bawahan yang kau hukum adalah adikku!"

Lyria mengangkat trisulanya tinggi-tinggi dan meneriakkan, "Membekulah!"

Butiran salju berputar cepat di sekeliling Varian, menciptakan kubah es yang tebal dan dingin. Varian dengan gesit melompat keluar dari jebakan es itu, tepat pada saat kubah menutup di tempatnya berdiri. Es yang tebal dan dingin segera retak dan pecah, menyebarkan serpihan es ke segala arah.

Kaelus sudah bersiap dengan pukulan apinya yang amat dahsyat. "Rasakan ini!" serunya.

Kaelus meluncur ke depan dengan tinjunya yang menyala-nyala. Api berkobar dari tangannya, membentuk gelombang panas yang menghantam Varian dengan dahsyat. "Wuuu blaaar!"

Varian berhasil menghilang dalam kegelapan tepat sebelum serangan api itu mengenainya. Dia muncul kembali dari bayangan di sudut lain ruangan, matanya berkilat marah. "Kalian mau mengeroyokku? Sungguh pengecut!"

"Kami hanya ingin memberi pelajaran untukmu!" teriak Kaelus.

Pertempuran pun meledak dengan dahsyat. Varian menggunakan kemampuan bayangannya untuk menghilang dan muncul di berbagai titik ruangan. Setiap kali dia muncul, dia melancarkan serangan bayangan yang tajam dan cepat.

Kaelus menanggapi dengan melemparkan bola-bola api yang besar, membakar segala sesuatu di sekitarnya. Ruangan itu berubah menjadi medan perang berapi-api, dengan api berkobar dari segala arah. Rak-rak kayu dan peralatan di ruangan itu terbakar, menciptakan asap tebal yang memenuhi udara.

Lyria mengangkat trisulanya dan meluncurkan tombak es ke arah Varian. "Kau tidak akan lolos dariku!" katanya dengan suara dingin.

Tombak es itu menghantam bayangan Varian, menciptakan semburan es yang membeku di dinding. Varian mengelak dengan cepat, namun sebagian dari tubuhnya terkena serangan es, membuatnya bergerak lebih lambat.

Kaelus dan Lyria bekerja sama, menciptakan kombinasi serangan api dan es yang mengubah ruangan menjadi kekacauan elemen. Dinding-dindingnya retak dan runtuh, lantai ditutupi oleh api dan es yang berserakan.

Varian, meskipun dikepung, menggunakan kecerdikannya untuk menghindar dan menyerang balik. Dia muncul di belakang Lyria, meluncurkan serangan bayangan yang nyaris mengenainya. Lyria berbalik dan menangkis serangan itu dengan trisulanya, menciptakan percikan es yang membekukan sekelilingnya.

Kaelus meluncur ke arah Varian dengan kecepatan tinggi, tinjunya bersinar terang dengan api. Dia menghantam Varian dengan pukulan kuat yang menyebabkan ledakan besar. Varian terpental ke belakang, menabrak dinding dengan keras.

Meskipun terluka, Varian bangkit kembali dengan tekad. Dia mengangkat tangannya, menciptakan bayangan yang menjalar di sepanjang dinding. "Kalian tidak bisa mengalahkanku semudah itu!" katanya dengan nada marah.

Lyria dan Kaelus saling pandang, mengetahui bahwa mereka harus bekerja lebih keras untuk mengalahkan Varian. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka meluncurkan serangan terakhir, menggabungkan api dan es dalam serangan yang dahsyat.

Sebelum benturan kekuatan mereka terjadi, Raja Proteus muncul tiba-tiba, menghentikan pertempuran dengan kekuatan telekinesis yang ia gunakan melalui armor canggih hasil teknologi baru yang baru saja ia selesaikan.

"Hentikan perbuatan bodoh kalian!" seru Proteus dengan suara yang menggema.

Para jenderal kaget, tubuh mereka tak bisa bergerak. Mereka terperangah melihat wujud baru Proteus dengan armor barunya yang tampak mengerikan dan berteknologi tinggi.

Proteus melanjutkan dengan suara dingin, "Aku menghukum mereka karena pantas, dan itu berlaku juga untuk kalian. Kembali ke tugas masing-masing. Varian, cepat cari Zafir dan penyusup itu," sambil melepaskan telekinesisnya.

"Baik, Pimpinan," jawab Varian dengan nada sinis, matanya menoleh tajam ke arah Lyria dan Kaelus sebelum ia bergerak cepat dengan wujud bayangan menuju lorong.

Proteus kemudian berjalan mendekati Lyria dan Kaelus, matanya penuh amarah dan kekecewaan. "Jangan berbuat ceroboh jika kalian tak ingin bernasib sama dengan anak buahmu. Dan untuk adikmu, Lyria, sungguh menyedihkan kau harus terganggu karena dia dihukum dengan pantas."

Sambil melepaskan telekinesisnya, Lyria dan Kaelus akhirnya bisa bergerak kembali. Proteus berjalan kembali ke kediamannya dengan langkah mantap.

Sementara itu, Lyria jatuh berlutut, menangis sejadi-jadinya. Air matanya mengalir deras, dan Kaelus mendekati Lyria, berusaha menghiburnya. Namun, amarah dan kekecewaan yang mereka rasakan terhadap Proteus semakin membara.

***

Kemudian Proteus menaiki kapal pribadinya tanpa dikawal oleh para jenderalnya, hanya ditemani oleh Zarek, sang ilmuwan. Kapal mereka melesat menembus atmosfer Planet Biru, menuju sebuah kapal induk raksasa yang melayang di luar angkasa.

Sesampainya di kapal induk, pesawat Proteus masuk ke dalam hangar. Di sana, mereka disambut oleh sosok alien tinggi dengan kulit berwarna perunggu dan mata bersinar tajam. Dia adalah Valen Karr, seorang pedagang senjata dan mineral langka yang terkenal di seluruh galaksi.

"Selamat datang, Raja Proteus," sapa Valen Karr dengan senyum licik. "Aku mendengar kau sedang mencari senjata langka dan mineral yang kuat."

Proteus melangkah keluar dari kapal, menatap Valen Karr dengan mata penuh determinasi. "Benar sekali, Valen. Aku butuh senjata terbaikmu dan mineral paling kuat yang kau miliki. Aku memiliki rencana besar."

Valen Karr mengangguk, lalu memimpin mereka ke ruang pameran di dalam kapal induknya. "Ikuti aku, Raja Proteus. Aku yakin kau akan menemukan apa yang kau cari di sini."

Valen Karr memandangi senjata baru yang dipamerkan oleh Proteus dengan penuh kekaguman. "Senjata ini benar-benar mengesankan, Raja Proteus. Sepertinya senjata ini memiliki potensi yang sangat besar."

Proteus tersenyum puas. "Senjata ini adalah hasil dari penelitian mendalam terhadap kemampuan duyung lain, salah satunya adalah telekinesis. Kami telah mengadaptasi kemampuan tersebut untuk memperkuat armor kami."

Valen Karr mengangguk, lalu melanjutkan, "Namun, mengenai mineral keabadian yang kau sebutkan di pembicaraan beberapa hari lalu, aku harus mengatakan bahwa aku tidak memiliki mineral semacam itu. Berdasarkan sejarah galaksi, mineral itu dikenal sulit ditemukan dan seringkali tersembunyi di planet yang sangat mirip dengan planet biru yang kau tinggali ini."

Proteus tampak frustrasi, "Jika mineral itu ada, aku sudah mencarinya, tetapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Aku telah memeriksa setiap sudut planet ini tanpa hasil."

Valen Karr menjelaskan dengan nada penuh wawasan, "Mineral keabadian memang sangat sulit dideteksi. Ia biasanya muncul sebagai batu biasa dan hanya diketahui oleh beberapa alien yang memiliki pengetahuan khusus tentangnya. Jadi, mungkin memang perlu usaha yang lebih besar untuk menemukannya."

Proteus menghela napas dan berkata, "Baiklah, kita tidak perlu membahas mineral itu lebih lanjut sekarang. Mari kita fokus pada koleksi senjata dan teknologi yang kau tawarkan."

Valen Karr tersenyum dan membimbing Proteus dan Zarek menuju ruang pameran, di mana berbagai senjata dan mineral langka dipamerkan dengan cermat. "Silakan lihat koleksiku. Aku yakin kau akan menemukan sesuatu yang sesuai dengan kebutuhanmu di sini."

Valen Karr memulai penjelasan tentang koleksinya dengan antusias. "Di sini, aku memiliki berbagai senjata dan teknologi canggih dari seluruh penjuru galaksi. Ini adalah salah satu yang paling menonjol," katanya sambil menunjukkan sebuah senjata berkilau dengan desain yang rumit. "Senjata ini menggunakan kristal energi yang bisa mengeluarkan ledakan besar dalam radius yang luas."

Zarek, yang tampak sangat tertarik, mendekati setiap item dengan seksama. "Ini luar biasa. Teknologi ini sangat maju. Aku belum pernah melihat senjata dengan kemampuan seperti ini sebelumnya."

Namun, perhatian Proteus tertuju pada sebuah objek yang diletakkan terpisah dari yang lainnya. Di dalam ruangan itu, sebuah cangkang emas berbentuk bulat menarik perhatian. Di dalam cangkang itu, tampak ada energi gelap yang berdenyut lembut, seolah-olah mengandung kekuatan misterius.

Valen Karr menyadari perhatian Proteus dan menjelaskan, "Ah, itu adalah salah satu benda paling menarik dalam koleksiku. Ini adalah Energi Nyxian Core, sebuah kekuatan gelap yang sangat langka dan berbahaya. Energi ini terkunci dalam cangkang emas khusus untuk menghindari kebocoran atau ledakan yang bisa ditimbulkan oleh kekuatannya."

Proteus memandangi objek tersebut dengan serius. "Apa saja kemampuan dari Energi Nyxian Core ini?"

Valen Karr mengangguk dan melanjutkan penjelasannya, "Energi  Nyxian Core memiliki potensi untuk menghancurkan dan merusak dalam skala yang sangat besar. Ia juga dapat digunakan untuk menciptakan black hole dan mengendalikan pikiran dalam batas tertentu. Namun, karena sifatnya yang sangat destruktif, hanya sedikit yang bisa mengendalikannya dengan aman."

Proteus memeriksa cangkang itu dengan teliti. "Berapa harganya?"

Valen Karr tersenyum penuh misteri. "Harga untuk Energi Nyxian Core tidak bisa diukur hanya dengan materi. Kekuatan seperti ini memerlukan pemahaman dan keterampilan khusus untuk digunakan. Namun, jika kau benar-benar ingin menguasainya, aku yakin kita bisa mencapai kesepakatan."

Proteus tampak puas dengan jawaban itu dan menatap Zarek, yang masih terpesona oleh teknologi lainnya. "Zarek, pastikan semua detail tentang koleksi ini dicatat. Kita akan memutuskan item mana yang akan dibeli setelah kita mengevaluasi semuanya."

Zarek, yang terjaga dari kekagumannya, mulai membuat catatan rinci. Proteus tetap memfokuskan perhatiannya pada Energi Nyxian Core, merencanakan bagaimana ia dapat memanfaatkan kekuatan tersebut untuk rencananya yang lebih besar.

***

Setelah mengevaluasi setiap koleksi, Proteus memutuskan untuk membeli *Nyxian Core* dan bertanya, "Berapa Stellarium untuk *Nyxian Core* ini? Aku sudah mantap memilihnya."

Valenkarr tersenyum, lalu menjawab dengan hati-hati, "Harganya adalah 5 juta Stellarium."

Proteus mengerutkan dahi. "Dari mana kau mendapatkan energi seberbahaya ini? Bagaimana kau bisa menjamin keamanannya?"

Valenkarr hanya tersenyum misterius dan menjawab singkat, "Itu adalah rahasia perusahaan kami."

Proteus mengangguk, memahami bahwa beberapa hal memang tetap tersembunyi. Dia kemudian memproses pembayaran dan menyetujui transaksi tersebut.

***

Setelah menyelesaikan transaksi, Proteus berkata, "Ayo, Zarek, kita pulang dan meneliti energi ini untuk senjata kita."

Zarek mengangguk dengan semangat, memegang *Nyxian Core* dengan hati-hati.

Valenkarr menggosok-gosok tangannya dengan senyum khasnya dan berkata, "Senang berbisnis dengan Anda, Raja Proteus. Sampai jumpa lagi!"

Proteus dan Zarek kemudian menaiki kapal dan melesat menuju planet biru untuk melanjutkan rencana mereka, meninggalkan Valenkarr yang masih tersenyum puas.

Valenkarr memerintahkan **Jorik**, kepala pilot pesawat luar angkasa, untuk segera meninggalkan galaksi.

"Ayo kita segera bersiap pergi dari sini," perintah Valenkarr dengan tegas.

"Kenapa buru-buru?" tanya anak Valenkarr yang sedang asyik bermain game.

" kemungkinan besar Proteus dengan keserakahannya akan menciptakan kehancuran hebat menggunakan energi itu. Energi tersebut sangat berbahaya, dan saya yakin Proteus tidak akan mampu mengendalikannya," jawab Valenkarr.

"Tapi ayah, kita belum menjelajah planet ini. Aku mau jalan-jalan!" tanya anaknya dengan nada kecewa.

"Tidak ada waktu. Turuti ayah," tegas Valenkarr.

"Baiklah, ayah," jawab anaknya dengan berat hati.

Jorik kemudian segera mengaktifkan mesin pesawat di kokpit, dan pesawat induk melesat dengan kecepatan cahaya meninggalkan **Galaksi Aquaelis**, meninggalkan planet biru dan segala kegiatannya di belakang.

***

Disisi lain Elara, dalam bentuk robotnya, sedang menjaga anak-anak Violet di dalam kapal. Saat memandangi langit, dia merasakan kehadiran pesawat induk yang melesat dengan cepat.

“Pesawat siapa itu? Apa jangan-jangan musuh?” gumam Elara, khawatir. “Keberadaannya menghilang terlalu cepat. Mudah-mudahan Violet baik-baik saja.”

Elara segera mengaktifkan sistem pemantauan dan keamanan untuk memastikan tidak ada ancaman yang mendekat, sambil berharap agar Violet dan misi yang sedang berlangsung berjalan dengan lancar.

Zenit, anak bungsu Violet, menatap Elara dengan mata penuh rasa ingin tahu.

“Ada apa, Bibi? Kok kelihatannya Bibi lagi kepikiran sesuatu?” tanyanya.

Elara tersenyum lembut, berusaha menyembunyikan kekhawatirannya.

“Tidak apa-apa, Nak. Ayo, kita belajar lagi,” jawabnya sambil membimbing Zenit kembali ke aktivitas mereka.

Sambil melanjutkan tugasnya, Elara tetap memantau situasi dari jauh, memastikan keselamatan mereka tetap terjaga.

***

Proteus terus memandangi Nyxian Core di dalam kapal, matanya bersinar penuh ambisi.

"Dengan ini, aku akan menjadi penguasa hebat dan menaklukkan galaksi ini," ucapnya dengan penuh keyakinan.

Zarek, yang berdiri di sampingnya, bertanya dengan penasaran, "Dengan kekuatan sedahsyat itu, apakah tidak bisa membuatnya memiliki efek abadi?"

"Ya, itulah tugasmu untuk meneliti energi ini lebih lanjut," jawab Proteus.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin, Raja," kata Zarek sambil membungkuk hormat.

"Yakinlah, kau pasti bisa, Zarek. Kau adalah ilmuwan terhebat di kerajaan Thelessia atau bahkan di planet ini," ujar Proteus dengan nada memuji.

"Terima kasih atas pujiannya, Rajaku," balas Zarek dengan penuh rasa hormat.

Pesawat mereka melesat jauh memasuki kedalaman lautan yang gelap, sementara Proteus dan Zarek bersiap untuk memanfaatkan kekuatan Nyxian Core untuk rencana besar mereka.

***

Ratu Seraphine, merasakan getaran energi berbahaya yang mendekat dari pancaran energi Nyxian Core . Aura kekuatan yang mengancam itu membuatnya cemas. Dalam wujudnya yang megah dan mengesankan, dia menyadari bahwa ancaman ini jauh melampaui apa pun yang pernah mereka hadapi.

Meskipun merasa khawatir, Ratu Seraphine tahu bahwa mereka saat ini tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan bahaya tersebut. Dengan berat hati, dia memutuskan untuk tetap berada di wilayahnya, berdoa dan berharap agar kekuatan yang membayangi planet mereka tidak akan membawa kehancuran.

Sementara itu, di wilayah-wilayah lain, para naga laut dan Kraken lainnya berusaha mempertahankan ketenangan. Mereka hanya bisa berharap dan menunggu, bersandar pada harapan bahwa planet mereka tetap aman dari ancaman yang tidak mereka ketahui sepenuhnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!