NovelToon NovelToon
Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Si Buntung Dan Lengan Bionik Nya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Dokter Ajaib
Popularitas:40k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Remake dari karya berjudul Emas yang belum lama di rilis dan karya teman penguasa berlengan satu yang sudah di drop.

Kisah seorang pria yang selalu di hina akibat dia hanya memiliki satu lengan. Dia di khianati istri yang sewaktu smp di tolongnya sampai mengorbankan lengannya. Mertua dan iparnya menganggap dia sampah karena dia sering di pecat karena kondisi nya.

Dia sempat berpikir mengakhiri hidupnya dan di tolong, dia mendapat lengan bionik karena kebetulan dan sempat mau di bunuh oleh selingkuhan istrinya, namun di saat kondisinya sudah kritis, lengan bionik nya malah menolongnya dan memberinya kekuatan untuk mengubah nasib. Bagaimanakah kisah perjalanan hidup baru nya ?

Genre : Fiksi, fantasi, drama, komedi, supranatural, psikologi, menantu terhina, urban.

100 % fiksi, murni karangan author. mohon like dan komen nya ya kalau berkenan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

Keesokan harinya, pagi hari, di stasiun kereta, Mark dan Amanda mengantar Suriwati dan Andika berangkat, Amanda terus berpelukan dengan Suriwati dan Andika, mereka saling menasihati dan berpesan satu sama lain, Suriwati menoleh melihat Mark,

“Mark, jaga Manda ya,” ujar Suriwati.

“Iya mak, pasti,” balas Mark.

“Kakak,”

Andika melompat memeluk Mark yang langsung menggendongnya, dia memeluk leher Mark dengan erat.

“Nanti kalau Dika sudah besar, Dika main kemari ya ?” tanya Dika.

“Iya, kakak tunggu ya, kakak juga nanti main ke tempat Dika,” jawab Mark.

Mark memeluk erat Dika, lengannya terentang memeluk Suriwati dengan erat, tanpa dia sadari air mata menetes dari pelupuk matanya, kemudian setelah melepaskan keduanya, Suriwati dan Andika berjalan masuk ke dalam kereta membawa koper mereka. Mark dan Amanda mengikuti keduanya berjalan dari luar.

“Teng....teng....teng,”

Kereta sudah mau berangkat, Suriwati dan Andika yang sudah duduk di tempatnya menoleh ke jendela, mereka melambaikan tangan pada Mark dan Amanda yang berdiri mematung di depan jendela sambil membalas lambaian tangan mereka. Kereta pun berangkat, Mark dan Amanda melihat kereta berlalu di depan mereka. Amanda tersenyum namun dia tidak menghentikan air matanya, Mark yang melihatnya merangkulnya. Namun ketika Amanda menoleh melihat wajah Mark,

“Mas kok nangis ?” tanya Amanda.

“Haha maaf Manda, entah kenapa aku juga merasakan ketika mereka pergi, selama ini aku selalu sendirian sih,” jawab Mark.

“Mau cerita semua sama aku mas ?” tanya Amanda.

“Nanti deh aku cerita, sekarang kita ke rumah sakit yuk,” jawab Mark.

“Oh iya, mas udah janji sama pak Richard ya,” balas Amanda.

“Iya, kemarin,” balas Mark.

“Ayo mas, nanti kita terlambat,” balas Amanda.

Mereka pun berjalan menuju ke pintu keluar stasiun kemudian ke tempat parkir motor, setelah itu mereka berboncengan menuju ke rumah sakit terbesar di kota. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akibat kemacetan, mereka pun sampai di rumah sakit. Mark langsung memarkir motornya di tempat parkir kemudian berjalan masuk ke dalam lobi bersama Amanda.

Begitu sampai di depan lobi dan melihat alat pendeteksi bom yang di jaga seorang sekuriti, Mark berhenti sebentar walau tidak antri, dia masih ingat jelas bagaimana dia di perlakukan oleh sekuriti sewaktu dia mau masuk dulu walau dia tahu kalau sekuriti yang melakukan itu sudah di pecat oleh Richard.

“Kenapa mas ?” tanya Amanda.

“Ah tidak, hanya terkenang sedikit masa lalu, yuk,” jawab Mark sekaligus memegang tangan Amanda.

“Iya mas,” balas Amanda.

Mereka berjalan masuk, kali ini keduanya di sambut dengan senyum dari sekuriti yang berdiri di sebelah alat pendeteksi bom,

“Silahkan pak,” ujar sang sekuriti setelah Mark sudah berjalan melewati alat pendeteksi.

“Terima kasih ya pak,” balas Mark sopan.

Keduanya masuk kemudian berjalan ke resepsionis, Mark mengatakan kalau dia sudah ada janji dengan Richard. Langsung saja sang resepsionis menelpon dan meminta Mark menunggu sebentar. Selagi duduk di kursi tunggu, “tap,” tiba tiba pundak Mark di pegang seseorang, Mark langsung menoleh ke samping melihat siapa yang memegang pundak nya,

“Apa kabar dokter Mark,” sapa seorang pria sambil menjulurkan tangannya dan tersenyum.

Mark berdiri kemudian berbalik di ikuti oleh Amanda yang berdiri di sebelahnya, dia langsung menjabat tangan pria di depannya.

“Baik pak Tristan, apa kabar ?” balas Mark.

“Baik dok, saya mendengar dari pak Richard kalau anda mau datang jadi saya langsung kemari,” jawab Tristan.

“Oh bagaimana kakinya pak Tristan ?” tanya Mark.

“Wah sudah sembuh total, sekarang saya bisa jogging tanpa khawatir dan pelan pelan lagi,” balas Tristan sambil menepuk lututnya.

“Lalu papa pak Tristan gimana ? apa lukanya bermasalah ?” tanya Mark basa basi walau dia tahu kalau pertanyaannya tidak penting.

“Papa sudah sembuh total, bahkan menurut dokter, ginjalnya yang bermasalah juga sudah kembali seperti semula, sekarang papa sudah kembali ke ibukota dan dia sangat sehat,” jawab Tristan dengan senyum yang lebar.

“Syukurlah, senang mendengarnya pak Tristan,” balas Mark.

Tristan melayangkan pandangannya ke arah Amanda yang berdiri di sebelah Mark, dia tersenyum menjulurkan tangannya,

“Apa kabar bu Amanda,” sapa nya.

“Baik pak,” balas Amanda menjabat tangan Tristan.

“Wah anda makin cantik saja, memang hebat perawatan dari dokter Mark hahaha,” puji Tristan.

“Ah bisa aja pak Tristan,” balas Mark bangga.

“Makasih pak,” balas Amanda malu malu.

Tak lama kemudian, Richard pun datang kemudian berdiri di sebelah Tristan, kemudian mereka mulai berjalan mengelilingi rumah sakit yang sarat dengan teknologi tinggi. Namun ketika sampai ke ruang ortopedi yang di kepalai oleh dokter Hiro, Mark sedikit kaget karena melihat lengan kiri prostetik yang pernah di pasang pada dirinya di taruh di dalam kotak kaca.

“Hmm...itu apa pak ?” tanya Mark pura pura bertanya.

“Oh...itu prototype kita yang terbaru dan sudah di uji coba....hanya saja....pemiliknya sudah di nyatakan meninggal oleh polisi,” jawab Richard.

Tiba tiba, “tap,” pundak Mark di pegang lagi oleh seseorang, dia menoleh melihat Hiro berdiri di sebelahnya dan mengamati wajahnya,

“Um...ada apa dokter ?” tanya Mark.

“Nama anda Markus Harianto ya ?” tanya Hiro.

“Be..benar, salam kenal dokter.....”

“Saya Hiro Watanabe, salam kenal dokter,” ujar Hiro yang tiba tiba menjabat tangan Mark dengan kedua tangannya sambil menundukkan kepala 90 derajat.

“Oh..i..iya salam kenal dokter Hiro,” balas Mark canggung walau dia sebenarnya sudah tahu siapa Hiro.

Setelah mengangkat kepalanya, Hiro memicingkan matanya yang sejak awal sudah sipit, dia menatap dan mengamati wajah Mark sampai berjinjit karena Mark lebih tinggi dari dirinya,

“A..ada apa ya dok ?” tanya Mark yang merasa risih.

“Hmmm wajah anda sangat familiar dok, apa kita pernah bertemu ? di seminar ? kuliah ?” tanya Hiro.

“Ah...benar, aku juga merasa memang pernah melihat wajah dokter Mark, wajah anda sangat familiar bagi saya,” tambah Richard.

“Mu..mungkin kita pernah bertemu di suatu tempat sebab memang wajah anda berdua juga sangat familiar bagi saya (jelaslah, aku sebulan di sini dan melihat wajah mereka hampir tiap hari),” balas Mark netral.

“Hahaha benar juga, waktu itu mungkin kita tidak saling kenal jadi mudah terlupakan di ingatan,” balas Richard.

“Hmm iya benar, bisa jadi begitu,” ujar Hiro yang terus mengamati wajah Mark.

“Ha..hahaha, benar sekali,” balas Mark.

Mark menoleh melihat lengan kiri prostetik hitam yang terbuat dari besi dan nampak hangus di pajang di dalam kotak kaca tepat di sebelah tempat dia berdiri, dia mulai berpikir dan melirik tangan kirinya yang nampak seperti tangan manusia biasa.

“Kalau prostetik milik ku ada di dalam kotak itu....yang terpasang pada ku ini....apa  ? sampai sekarang aku tidak mengerti Aisha itu apa, tapi kalau pun aku tanya dia tidak pernah jawab, benar benar misterius,” gumam Mark dalam hati.

Amanda menggandeng tangan Mark, tentu saja Mark langung menoleh melihat Amanda yang sedang menatap nya dengan senyum menghiasi wajahnya, kemudian menoleh ke depan mendengarkan percakapan Tristan dengan Hiro dan Richard di depan mereka.

1
Ryan Hidayat
minnal A'izin Wal Faidzin
mohon maaf lahir dan batin
NiynAyiem💖🥰💖
tambah bab min
NiynAyiem💖🥰💖
cerita seru nihh
NiynAyiem💖🥰💖
tambah bab min
Ryan Hidayat
kalo bisa 2 episode per hari
tapi juga jangan lupa jaga kesehatan dan kebarokahan diri sendiri
Ryan Hidayat
gass 2 episode enak nih
Ryan Hidayat
siapa yang taruh bawang di sinih?!!!?
Syaeful Husna70
mc terlalu baik penjahatnya jd enak ga seru
Alfin Faturrizky: hargain yg buat bang
total 1 replies
Rizky Fadillah
lu pintar atau tidak thor,lu tau kan ini Indonesia klo buat novel itu pakai bahasa Indonesia aja,ga semua orng bisa bahasa Indonesia tolol bat dh
Alfathir Paulina: lah ini kasusnya gimana orang indonesia g ngerti bahasa indonesia terus ngertinya bahasa kalbu mungkin ya thor😂😂😂semangat thor orang ini mungkin lagi kehilangan khodamnya🤣🤣🤣🤣🤣
Eka Uderayana: sabar Thor... orang ini kayaknya mengalami masalah kejiwaan... suka menghina orang... pasti hidup nya berantakan.... semangat berkarya buat author 💪
total 3 replies
♅ᴇᴍᴘᴇʀᴏʀ♅
suami yang kau sia siakan sudah mendapatkan istri baru😏
♅ᴇᴍᴘᴇʀᴏʀ♅
semangat thor 💪💪🔥🔥🔥
♅ᴇᴍᴘᴇʀᴏʀ♅
Steady 👍🔥🔥
Ling
mau lanjut ga nih novel?
Ling: jgn terlalu lama updatenya
Mobs Jinsei: yup, makasih support nya
total 2 replies
Eli Setiyowati
bagiku cerita ini terlalu miris ,karena ceritanya sangat menyentuh hati .kenapa ada seorang istri yg dengan kejamnya melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang perempuan.
Mobs Jinsei: Makasih support nya kak /Pray/
total 1 replies
Oe Din
Luar biasa
Mobs Jinsei: thanks kaka
total 1 replies
Syari Andrian
Baru tau rasa kan
Syari Andrian
Huuhuhuhu
Syari Andrian
Ngpain juga nyari Marlon kalau gak cinta. Malah di caci maki doang
Syari Andrian
Waaah ternyata
Ryan Hidayat: gelo⁴ 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
total 1 replies
Syari Andrian
Enknya punta suami kaya, lngsung glow up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!