NovelToon NovelToon
Falling In Blue

Falling In Blue

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Spin-off Dearest Mr Vallian 👇🏻


Cinta itu buta, tapi bagaimana jika kau menemukan cinta saat kau memang benar-benar buta? Itulah yang di alami Claire, gadis berusia 25 tahun itu menemukan tambatan hatinya meskipun dengan kekurangannya.

Jalinan cinta Claire berjalan dengan baik, Grey adalah pria pertama yang mampu menyentuh hati Claire. Namun kenyataan pahit datang ketika Claire kembali mendapatkan penglihatannya. Karena di saat itu juga, Claire kehilangan cintanya.

"Aku gagal melupakanmu, aku gagal menghapus bayang-bayangmu, aku tidak bisa berhenti merindukanmu. Datanglah padaku, temuinaku sekali saja dan katakan jika kau tidak menginginkanku lagi." Claire memejamkan matanya mencoba merasakan kembali kehadiran kekasih hatinya yang tiba-tiba menghilang entah kemana.

📝Novel ini alurnya maju mundur ya, harap perhatikan setiap tanda baca yang author sematkan disetiap paragraf 🙂
Bantu support dengan cara like, subscribe, vote, dan komen.

Follow FB author : Maria U Mudjiono

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 02

Waktu cepat berlalu, hari ini adalah hari dimana pria itu mengajak untuk bertemu. Tapi tunggu, kenapa sepertinya aku yang sangat antusias? Lihatlah aku mengeluarkan beberapa pakaian dari dalam lemari.

"Nona, kau sedang apa?" Itu suara Bibi Elodi, kebetulan sekali dia datang, aku bisa meminta bantuannya.

"Bibi, kau sudah datang?" Aku tersenyum menyambut kedatangannya. Bibi Elodi memang tidak setiap hari datang kemari, kadang seminggu sekali atau dua minggu sekali baru datang.

"Ya, Bibi merindukan mu. Tapi sepertinya kau akan pergi." Katanya, mungkin bibi melihat bajuku berserakan di ranjang.

"Apa aku membuat semuanya benar-benar berantakan?" Tanyaku pelan.

"Tidak begitu, nanti bibi bereskan." Bibi Elodi menarik tanganku dan mendudukkan ku di ranjang.

"Nona ingin memakai baju seperti apa? Biar bibi bantu pilihkan." Katanya sambil membelai rambutku.

"Entahlah, aku bingung." Jawabku jujur, baru pertama kalinya aku bingung ingin memakai baju apa.

"Begitu ya, memang nona mau kemana? Bukankah hanya ke taman?" Tanyanya yang sudah hafal kegiatanku, aku hanya mengangguk.

"Ini sudah masuk musim dingin, bagaimana jika memakai baju rajut dan celana jeans?" Tanyanya, ya aku juga berpikir begitu.

"Tapi, bisakah bibi pilihkan warna yang cerah untuk hari ini?" Pintaku pelan.

"Tentu saja, bagaimana dengan warna merah? Warna ini sangat segar." Bibi Elodi meletakkan kaus rajut berwarna merah katanya.

"Apakah warna ini cocok untukku?" Tanyaku, entah mengapa aku jadi sangat bingung.

"Kau cocok dengan warna apapun." Kata bibi Elodi melihat kebingunganku.

"Boleh bibi tanya sesuatu?" Aku menjawab dengan anggukan.

"Apa kau akan menemui seseorang?" Ditanya seperti itu malah membuatku gugup.

"Bibi, aku akan pergi ke taman. Tentu saja aku akan bertemu banyak orang, aku hanya ingin terlihat seperti wanita normal. Aku tidak ingin orang-orang meremehkan ku karena aku buta." Jawabku tidak sepenuhnya bohong. Karena aku memang tidak suka diremehkan orang lain, itu sebabnya aku tidak pernah memakai kaca mata hitam.

"Kau benar. Baiklah serahkan pada bibi, bibi akan menjadi stylish yang handal untukmu. Percaya pada bibi." Katanya meyakinkanku.

Aku hanya menurut saja saat bibi menyuruhku memakai ini dan itu, aku juga tidak protes saat bibi mulai memoles wajahku dengan makeup, yang tidak pernah aku pakai sebelumnya.

"Penampilanmu sangat sempurna, Nona." Pujinya setelah selesai dengan segala rituan yang aku tak begitu paham.

"Baiklah, aku akan pergi sekarang. Maaf sudah merepotkan bibi." Aku berjalan keluar rumah sambil di tuntunnya.

"Anda sama sekali tidak merepotkan, Nona. Bibi senang bisa membantu Anda. Tapi maaf karena bibi tidak bisa menunggu sampai anda pulang. Sebab bibi akan langsung pulang setelah selesai membereskan rumah." Katanya.

"Ya, aku sangat berterimakasih karena bibi masih mengunjungi dan membantu ku." Bibi Elodi sebenarnya sudah tidak bekerja dirumahku setelah kematian ibu lima tahun yang lalu. Tapi bibi masih sering datang mengunjungiku.

***

Hatiku semakin tak karuan begitu memasuki area taman, jantungku berdebar sangat kencang bahkan aku tidak bisa mendeskripsikannya. Untuk pertama kalinya aku janjian dengan seseorang, walaupun dia seorang pencuri atau apapun itu.

"Kau terlambat dua menit." Suara itu mengejutkan ku, rupanya dia datang lebih dulu.

"Be-benarkah?" Tanyaku gugup, aku bahkan lupa memperhatikan waktu.

"Ya, tapi aku memaafkan mu. Kau pasti membutuhkan banyak waktu untuk berdandan secantik ini" katanya.

Blusss....

Pipiku terasa panas, dan jantung serasa mau meledak. Benarkah aku cantik? Ahhh kenapa aku tidak bertanya dulu pada bibi Elodi, tadi.

"Ayo." Pria itu menarik tanganku.

"Ma-mau kemana?" Tanyaku, tapi aku mengikutinya langkah kakinya.

"Sudah ikut saja." Katanya, entah mengapa aku tidak bisa protes sama sekali. Pria itu memasukkanku kedalam mobil.

"Hei, apa kau berencana menculik ku? Dengar, aku ini cacat dan aku bukan orang kaya. Kau salah besar jika menculik ku." Kataku panik, meronta-ronta tapi dia malah tertawa.

"Kau ini lucu juga ya." Tanpa memberikan penjelasan, pria itu malah mengemudikan mobilnya.

"A-aku tidak bercanda!" Teriakku.

"Aku juga tidak bercanda, diamlah dan jangan merusak kencan pertama kita." Katanya santai tapi tetap denganku.

"Apa? Kencan? Kita?" Aku yakin jika pria ini adalah orang gila.

"Kenapa? Kau tidak mau kencan denganku?" Fix, aku sangat yakin dia benar-benar gila.

"Kau sakit Tuan, apa kau waras?" Yang benar saja, bisa-bisanya orang ini membuatku hampir terkena serangan jantung di pertemuan kedua.

"Apa yang kau pikirkan? Aku ini pria tampan dan seratus persen sehat akal dan pikiran." Sanggahnya tak terima.

"Lalu apa masalahmu? Bisa-bisanya kau kencan dengan gadis buta yang baru dua kali kau temui. Atau kau sudah tidak laku?" Kesalku, lagi-lagi dia tertawa.

"Sudahlah, berkencan denganku tidak ada ruginya. Bahkan kau akan menjadi salah satu gadis yang paling beruntung." Katanya percaya diri, seolah dirinya adalah tua muda saja.

"Sudah sampai, ayo kita turun." Katanya keluar dari dalam mobil, lalu membukakan pintu mobil untukku.

"Ayo turun." Ulangnya.

"Ti-tidak mau, kau pasti berniat buruk padaku." Tolakku, pikiranku sudah dipenuhi prasangkan buruk.

"Kau mau turun sendiri atau aku gendong?" Tapi aku masih diam saja, apa-apaan itu tadi.

"Rupanya kau ingin digendong. Baiklah, aku sama sekali tidak keberatan menggendong tubuhmu yang kurus itu." Katanya tangannya berada dibawah lutut ku.

"Hei! Jangan macam-macam. Aku bisa jalan sendiri." Ya, meskipun takut. Tapi aku tidak mau jika harus di gendong olehnya.

"Ahhh restoran, aromanya sangat nikmat. Sepertinya aku belum pernah mencium aroma ini." Batinku, aroma makanan ini membuatku sedikit lebih tenang.

"Kendalikan hidungmu, jangan terlihat seperti kucing." Cibirnya, ingin sekali aku memukul kepalanya. Enak saja menyamakan aku dengan seekor kucing, mana ada kucing secantik diriku?. Hahh, cantik. Benarkan yang dia katakan jika aku cantik?.

"Buka mulutmu." Perintahnya, sesuka hati saja memerintah orang.

"Aku bisa makan sendiri." Tolakku, tanganku meraba mencari sendok dan garpu.

"Makanan ini menggunakan sumpit, kau tidak akan bisa." Lihatlah, dia kembali meremehkan ku.

"Aku juga menggunakan sumpit saat makan pasta." Enak saja, dia pikir aku tidak bisa menggunakan sumpit.

"Tapi ini bukan pasta, ayo buka mulutmu." Katanya lagi.

"Come on, makanan ini aman tidak ada racunnya." Dia meyakinkanku, hingga akhirnya aku membuka mulutku.

"Nahh, gitu dong. Enakkan?" Tanyanya setelah berhasil menyuapiku. Aku hanya mengangguk karena mulutku sangat penuh, makanan ini memang asing di lidahku. Tapi aku cocok dengan rasanya.

"Apa kau bisa merasakan apa yang ada di dalam mulutmu?" Sejenak aku terdiam merasakan apa saja yang ada di dalam mulutku.

"Nasi, salmon, timun, alpukat, wortel dan aku tidak tahu lagi." Kataku, entahlah aku tidak tahu lagi.

"Kau ternyata gadis yang pintar," pujinya lagi, hah bisa tidak jangan memujiku? Aku sangat gugup jika di puji.

Setelah selesai makan, pria itu kembali membawaku jalan-jalan, entah kemana karena aku tidak bisa melihat tapi aku bisa merasakan jika pengalaman baru ini sangat menyenangkan. Meski sampai sekarang aku belum tahu siapa nama pria ini, rasa takutku juga perlahan menghilang, aku merasa jika sebenarnya dia orang baik. Tapi kenapa dia bilang jika dia adalah pencuri?.

*

*

*

*

*

TBC

1
Sleepyhead
In the end, God is the ultimate of scripwriter 🥰🥲🥲
Sleepyhead
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/ I can't hardly stop my tears
Sleepyhead
thanks Jobs, kamu akhirnya berhasil mempertemukan salah satu berlian Nick Dan Sara
Sleepyhead
seperti nya bakal jd jodoh Ben 🤭
Sleepyhead
modus detected 😁
Sleepyhead
keep going through, Just the way you are thor.. jangan terusik dengan apapun.. tetap jadi dirimu saja..
Sleepyhead
Ya wajar lah karena Daddy Harry merasa sudah bekerja sama lama dengan Daddy Nick..
Harry merasa tak bisa menempatkan diri, padahal Nick sudah menganggap Harry seperti sahabatnya. Gua rasa Sara Dan Nick bs menerima nya..
Sleepyhead
Oh ya ampun cinta Henry tak berubah pada Sara.. Cinta mati ya Hen Dr jaman bocah 🤭😁
Sleepyhead
yeah yea I heard you 😅
Sleepyhead
That's what friends are for, to helping each other
Sleepyhead
wkwkk Asem, kena lagi gua
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ray Aza
mantab!!! mmg hrs pny ciri khas thor. 😁
Ray Aza
wkwkwkkkk.... benar2 sempurna spti pohon pete dgn benalunya... lama2 ben kurus dan akhirnya mati krn dihisap olehmu.. 😂😂😂😂
Sleepyhead
Yah, syukurlah.. kupikir cinta Claire hanya sepihak. ternyata u both had a same feelin'
Sleepyhead
yeah, I know..
Sleepyhead
Benar yg dikatakan Claire,Visual Grey sesuai ekspetsinya
Sleepyhead
You can count on my vote, I'll be supporting you 😁😎
Sleepyhead: anytime 😁
Starry💫: thanks 🤩
total 2 replies
Sleepyhead
oh I see dlm beberapa chapter yg lalu, Grey pernah mengatakan kalo dia bekerja di salah satu bengkel temanya, he doesn't lies..
Sleepyhead
O MY... Grey is that you
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!