NovelToon NovelToon
Perjalanan Misi

Perjalanan Misi

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:688
Nilai: 5
Nama Author: author.halu

Ericka Queenca Leana Putri Maheswara anak dari Erick Maheswara dan Leana Maheswara yang sering dipanggil dengan sebutan Caca yang sangat cantik dan imut. Namun, kecantikan Caca hilang begitu saja karna Caca lebih memilih berpenampilan seperti gadis nerd agar tugas yang ia dapatkan berjalan dengan mulus.

Apakah Caca bisa menyelesaikan tugas tersebut? Atau kah dirinya yang akan selesai didunia?. Yuk baca kelanjutannya.....agar tauu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon author.halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keinginan Elina Pada Caca

"Apa yang harus kita lakukan dengan mayat mayat jelek ini bos?" Tanya salah satu anggota yang ikut dalam pembunuhan itu.

"Bakar saja...queen lebih suka jika kita membakar musuhnya" jawab sang ketua.

"Baiklah akan kami lakukan" ucap anggota tersebut. Setelah itu merekapun membawa mayat tersebut dan juga mereka tidak lupa untuk membersihkan area yang menjadi tempat terjadinya pembunuhan yang mereka lakukan pada malam itu. Agar polisi tak mengetahui siapa pelaku yang sebenarnya.

Keesokan harinya pun tiba...yang di mana bulan sudah tergantikan oleh matahari dan bintang pun ikut menghilang bersamaan dengan perginya bulan. Namun, pemeran utama kita belum juga bangun dari tidurnya walaupun matahari sudah masuk ke dalam kamarnya.

"Ca..bangun sayang, ingat kamu harus sekolah hari ini" ucap Mommy Leana yang menggoyang goyangkan badan Caca, agar Caca bangun dari tidurnya.

"Ca...banguunnn!!!" Triak mommy Leana karna Caca tak kunjung.

"Sabar mom...Caca lagi berusaha buka mata" lirih Caca yang masih memejamkan mata.

"Ya gimana kamu bisa buka mata kalau kamu aja dari tadi ngga bangun bangun" protes mommy Leana.

"Iya mom sabar...ini Caca dah bangun kok. Hoam..." Ucap Caca yang sudah bangun dan dirinya juga menguap pas di depan wajah sang Mommy.

"Napas kamu bau tau sayang...sana gih mandi, jorok banget sih" ucap Mommy Leana yang meledek Caca, agar Caca segera bangun dan pergi mandi.

"Iya aku tau kok...ya udah aku mandi dulu bye bye mom" ucap Caca yang langsung beranjak dari tempat tidur king sizenya menuju kamar mandi dan bersiap-siap berangkat ke sekolah.

Beberapa menit kemudian Caca sudah siap untuk berangkat sekolah, tidak lupa juga Caca sarapan terlebih dahulu bersama kedua orangtuanya. Dan setelah itu Caca pun langsung berangkat ke sekolah dengan mengendarai mobil miliknya sendiri.

Kini Caca sudah tiba di HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M yang dimana dirinya masih berada di parkiran dan Caca sepertinya Tak ada niatan untuk keluar dari mobil karna dirinya sedang memerhatikan seseorang yang akan menjadi target percobaan selanjutnya.

"Hmm...gue rasa ini waktu yang tepat untuk melakukan hal yang harus di lakukan" monolog Caca.

Kini Caca keluar dari mobilnya dan tidak lupa dirinya menjadi pusat perhatian siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M, bukan karna kecantikannya tapi karna mobil yang ia kenakan sangat lah mahal harganya tapi gayanya tak sebanding dengan mobil yang ia kendarai saat ke sekolah.

"Kayaknya tuh sih cupu bisa beli mobil kayak gitu pasti karna jual selang" ucap siswi yang melihat Caca turun dari mobil mewah itu.

"Selang apaan bjirr?"tanya siswi yang di sampingnya.

"ih selang Lo..masa ngga tau sih"ucap siswi tersebut.

"Ya emang kagak tau...emang apaaan?"tanya nya lagi.

"Selangkangan coy...itu aja ngga tau, tapi kalau ngangkang aja Lo tau" ucap siswi itu kepada temannya.

"Oh jelas dong kalau ngomong...kan biar gue ngga salah paham. Tapi kayaknya emang iya sih, ngga mungkinkan dia bisa beli mobil tapi ngga bisa beli skincare hahaha" ucap siswi itu.

Dan banyak lagi yang mengatai Caca dengan seribu bahasa kotor yang terucap dari mulut mereka...namun, Caca tak peduli sama sekali. Caca tetap lah Caca, yang tak ingin mengambil pusing dengan perkataan manusia yang pendidikannya tinggi namun otaknya rendah.

Sesampainya di kelas...Caca langsung menduduki bokongnya di kursi yang memang sudah menjadi miliknya ketika pertama kali masuk hingga nanti dirinya naik ke kelas 12. Namun kali ini dirinya tak sendiri karna Elina sudah masuk sekolah, tapi kali ini ada yang berbeda dengan Elina. Yang biasanya Elina selalu menyapa Caca duluan dan memaksa Caca untuk berteman dengan Elina...namun kali ini sangat jauh berbeda dari biasanya.

'tumben nih bocah anteng...biasanya banyak bicara' batin Caca, walaupun dirinya tetap fokus dengan handphonenya. Tapi Caca tak ingin ambil pusing. Caca tetap seperti biasa yang selalu diam dan memperhatikan setiap orang yang jalan di kelasnya. Gabut? Ya itu lah yang pantes untuk cacaa, padahal masih pagi tapi Caca udah gabut aja.

"Gue tau kalau Lo dah tau siapa gue...jadi gue bisa minta tolong ke Lo?" Tanya Elina yang tiba-tiba saja berbicara dingin kepada Caca.

'nih orang ngomong sama gue kah? Atau sama orang lain?' batin Caca bertanya tanya tapi Caca tetap fokus bermain handphone.

"Lo ngga budek kan ca?" Tanya Elina yang kini melihat ke arah samping dimana Caca berada.

"Lo ngomong sama gue?" Bukannya menjawab, Caca malah bertanya balik kepada Elina.

"Maksud Lo gue ngomong sama siapa lagi kalau bukan sama Lo, Lo kitmra ada orang lain di sini selain kita dua? Enggakan!" Ucap Elina yang memutar bola matanya malas.

"Oh bilang dong...Lo bilang apa tadi, suara Lo kurang jelas" ucap Caca.

"Gue bilang Gue bisa minta tolong ke Lo?" Ucap Elina yang mengulang perkataannya kepada Caca.

"Minta tolong apa?" Tanya Caca.

"Gue ngga bisa bilang sekarang tapi gue mau Lo bantuin gue, gue ngga tau lagi harus minta bantuan ke siapa kecuali elo" ucap Elina.

"Alasan Lo minta tolong ke gue karna apa?..bukannya bokap Lo berkuasa ya di sini, jadi minta tolong ke bokap Lo aja dong ngapain harus ke gue" ucap Caca yang sebenarnya malas memberi bantuan kepada Elina.

"Perkataan Lo emang ada benarnya...tapi ini masalahnya ada sangkut pautnya sama bokap gue dan yang bisa bantuin gue ya cuma Lo" ucap Elina memberitahu.

"Oh...berapa?" Tanya Caca. Caca mau memberikan bantuan jika dirinya dapat keuntungan. Caca adalah salah satu gadis yang sangat menyukai materi, jadi jika ada yang butuh bantuan nya, orang tersebut harus membayarnya.

"Lo tenang aja...kalau seandainya masalah gue dah Lo selesaikan, Lo boleh minta apa aja, yang penting sekarang Lo mau bantuin gue" ucap Elina.

"Gimana Lo setuju kan?" Tanya Elina lagi yang ingin memastikan.

"Sebelum gue jawab...gue mau nanya sama Lo, kenapa harus gue? Kan banyak orang di dunia ini yang bisa Lo minta bantu. Kenapa harus gue?" Tanya Caca yang menaruh curiga kepada Elina, walaupun hati kecilnya berkata tidak.

"Karna cuma Lo yang kenal sama gue, dan cuma Lo yang mau bicara sama gue. Dan gue juga tau kok kalau Lo tau asal usul keluarga gue, jadi jangan berprasangka buruk kepada gue. Gue ngga sejahat bokap gue kok, jadi Lo tenang aja" ucap Elina yang memberitahukan kepada Caca agar Caca mengerti dengan maksudnya.

"Yayaya...gue percaya lah sama Lo" ucap Caca.

"Jadi apa yang harus gue lakuin?" Tanya Caca.

"Nanti gue bakal kasih tau Lo, tapi bukan di sekolah nanti gue mau Lo pulang bareng sama gue, karna di sekolah ini ada yang pantau gue dan bukan hanya itu setiap benda yang gue gunakan ada pelacaknya dan perekamnya, jadi kalau Lo ngga keberatan, gue mau nebeng ke mobil Lo kalau dah pulang sekolah. Gimana Lo mau?" Ucap Elina yang memberikan pertanyaan di akhir kalimatnya.

"Bentar?...tadi Lo bilang apa? Pelacak? Perekam? Maksudnya?" Tanya Caca yang kebingungan.

"Nanti gue jelasin. Setuju atau enggak?" Tanya Elina yang tak mau membuang buang waktu, karna Elina yakin orang suruhan daddynya kini sebentar lagi akan tiba.

"Setuju" jawab Caca singkat.

"Tapi tumben Lo ngga pake bahasa alay itu...kenapa dah sadar sekarang?" Tanya Caca kepada Elina yang merubah gaya bicaranya.

"Iya nih baru sadar...sorry kalau buat Lo kesel waktu itu" ucap Elina.

"Santai" jawab Caca. Sepertinya Caca akan menerima jika Elina ingin menjadi temannya, tapi dengan versi yang sekarang bukan seperti sebelumnya.

"Okeh...karna kita dah ngomong panjang lebar bisa dong kita berteman?" Tanya Elina yang tak pernah lupa mengajak Caca berteman dengannya.

"Ngga ada capek capeknya ya ngajak gue berteman, emang Lo ngga punya teman apa?" Tanya Caca.

"Kan gua dah bilang kalau gue ngga punya teman, makanya gue ngajak Lo berteman tapi Lo malah sok jual mahal" ucap Elina.

"Terserah Lo sih mau bilang apa, gue ngga mau berteman sama Lo, tapi kalau Lo butuh bantuan gue, gue bersedia bantuin Lo tapi dengan syarat yang sudah di tentukan ya" ucap Caca.

"Yayaya... terserah Lo aja, tapi gue tetap anggap Lo teman gue" ucap Elina. Bersamaan dengan Elina dan Caca yang asik mengobrol, kini di kelas lain ada seorang siswi yang bercerita kepada temannya bahwa dirinya terkena teror dari seseorang yang tak di kenalnya sama sekali. Namun, dirinya tak bisa memastikan jika itu orang yang ia kenal atau tidak.

"Lo yakin kalau Lo itu di teror?" Tanya salah satu siswi yang bernama Sella.

"Gue yakin seratus persen...kalau gue itu di teror" ucap siswi yang satunya yang bernama Nia si pemegang akun sosial media sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M.

"Coba ceritain gimana awal mulanya kenapa Lo bilang kalau Lo di teror" ucap Sella yang penasaran.

Flashback on

Ketika Nia sedang asik bermain ponsel genggam nya... tiba-tiba saja dirinya teringat oleh salah satu video yang belum pernah ia posting di salah satu akun sosial media milik sekolah HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M.

Dan Nia ingin sekali memposting video tersebut agar siswi yang sangat dibencinya merasakan malu hingga dirinya malu menampakkan diri kepada siswa dan siswi HIGH INTERNASIONAL SCHOOL M.

"Apa gue post aja ya ni? Kayaknya seru sih kalau tu salsa malu hahaha...pasti tu cewe bakal trauma" monolog Nia yang kini sedang senyum senyum sendiri membayangkan betapa lucunya wajah salsa jika merasa malu atau perilaku yang disebabkan oleh dirinya sendiri.

"Iya deh gue post aja"monolog Nia yang sudah mengambil keputusan. Ketika Nia sudah memposting video tersebut... tiba-tiba saja video yang sudah di Pat Nia terhapus secara tiba-tiba.

"Lah kok bisa ke hapus sih...apa gue lupa?" Monolog Nia.

"Coba lagi deh, siapa tau emang gue tadi lupa" monolog Nia lagi yang mencoba memposting video itu.

Ketika Nia sudah mencobanya...ternyata kejadian tadi terulang kembali hingga yang kesekian kali Nia mencoba untuk memposting ulang ternyata oh ternyata.

Praaangg...

"Hah!...siapa itu?" Ucap Nia yang langsung berlari melihat kebawah karna kaca kamarnya di lempar oleh seseorang.

"Ngga ada siapa-siapa...trus yang ngelempar ini siapa dong" monolog Nia yang sudah mengambil batu yang di gunakan untuk memecahkan kaca jendela kamarnya.

"Aaaaaaaa" jerit Nia yang melihat ada tulisan dikaca riasnya dengan tintah berwarna merah.

"JANGAN PERNAH MEMPOSTING VIDEO ITU!KALAU LO NGGA MAU MATI!!!..hah? Siapa sih anj**g iseng gini" monolog Nia yang membaca tulisan yang berada di kaca riasnya.

"Kalau Lo emang berani sama gue..sini tunjukkin muka Lo, jangan beraninya cuma gitu doang" triak Nia yang menantang orang yang berani masuk ke kamarnya dan menulis kalimat begitu untuknya. Tiba-tiba saja...

Sing...

"Aaaaa....mama" jerit Nia yang kini berlari terbirit-birit seperti orang yang sedang di kejar hantu. Ternyata setelah Nia menantang orang tersebut...orang tersebut malah melempar belati hingga hampir mengenai hidung Nia yang mancung, itu lah mengapa Nia lari ketakutan.

Flashback off

"Gitu ceritanya" ucap Nia yang sudah menjelaskan kejadian tadi malam yang telah ia alami.

BERSAMBUNG.....

1
Aini Nurcynkdzaclluew
Jangan diam aja thor, para pembaca sudah gak sabar nih!
Amiichan206
Kekuatan kata yang luar biasa
Nơi đầy ánh nắng
Penulis memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan atmosfir.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!