Menjalani Takdir Pernikahan yang Begitu Rumit Untuk Sania..
" Katakan Apa Salah Ku Sehingga Kau Memberikan Aku Ujian Seberat Ini! " Sania Terduduk Pilu Saat Menyadari Takdir Pernikahan Nya Tidak Sesuai Dengan Semua Nya....
Mampukah Sania Bertahan Atau Ia Akan Memilih Pergi....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hal-30
( Bukan Salah Takdir )
Sania Terdiam Saat Aditya Mulai Mengikuti Langkah Kaki Nya. hari Mulai Menjelang Sore, Jualan Sania Laku Keras. Bahkan Besok ia Dapat Pesanan Lagi Dari Tetangga Desa Sebelah.
" Alhamdulilah Jualan Ku Habis Bu " Sania Tersenyum Hangat Saat Sudah Di ambang Pintu.
Sementara Aditya Hanya Terdiam Di Belakang Sania, " Sania Mengapa Lama Sekali Berdiri Disitu, Kasian Itu Nak' Aditya Mau Masuk " ujar Bu Lastri Heran.
" Oh Iya Buk..." Sania Menepi.
perlahan Aditya Masuk Kedalam, Dengan Langkah Canggung Tanpa Di suruh Aditya Duduk di Bangku Ruang Tamu.
Sania Menyuguhkan Teh Untuk Suami Palsu Nya, ia Menatap Penuh Selidik Maksud Kedatangan Aditya Datang Kembali.
Sementara Saat Sedang Di Tatap, Aditya Malah Tersenyum Manis kepada Sania. " Apa Ada Yang Salah? kenapa Tersenyum Seperti Itu! " Ujar Sania ketus ia Sangat tidak Suka Jika Aditya Menatap Dirinya sambil Tersenyum.
Sementara Bu Lastri Berlalu Pergi Ke Dapur Karena Akan Memasak, Dan membiarkan Sania Disana Menemui Sang Suami.
" Sekarang Katakan Apa maksud Bapak Datang Kembali Lagi? " Sania Menatap Sinis.
Kali ini Mereka Duduk Berhadapan Tanpa Sekat Apa Pun, Saat Sania Sedang Menyenderkan pundak Nya ke Ujung Bangku, Namun Tangan Aditya Lebih Dulu Merangkul Pundak Sania.
Sania Tersentak Kaget, Sementara Aditya Tersenyum Tanpa Dosa, " Apa Yang Kau Lakukan Pak? "
" Jagan Bicara Keras-Keras Saya Minta Maaf " Aditya Kembali menarik Tangan Nya.
" Ayo Kita Bicara Di Dalam Kamar Saja, Jika Ada Hal Penting Yang Akan Di Sampaikan " Sania beranjak dari duduk nya.
Aditya Mengekor Di Belakangnya, Sesampainya Di Kamar Aditya Langsung Mengungkapkan Segala Perasaan Nya.
" Aku Datang Kesini Sengaja Ingin menemui Mu, Aku Meningalkan Karina Di Kota Demi Menemui Mu, Namun Apa Kau Tidak Menghargai Kedatangan Ku Kesini " Aditya Menarik Nafas Dalam.
" Dan Ku Rasa Pertemuan Kita Kali ini Bukan Karena Salah Takdir, Tapi Karena Kehendak Takdir Sania " Sambung Aditya. Ia Mencari Kejujuran Di Wajah Sania.
Sania Menunduk Pilu, ia Menyadari Perasaan Nya, Namun Ia Juga tidak Mau Karina Terluka.
" Kenapa Kau Lakukan Ini Pak? " Sania. Mendongak Melihat Wajah Aditya Yang Juga Terlihat Sendu.
" Sudah Ku Katakan Aku Mencintai Mu Sania, Semenjak Kau Pergi Dari Rumah Aku Rasa Kenyamanan Ku Hilang Di Sana, Aku Minta Maaf Jika Kehadiran mu Waktu Itu Tidak ku Anggap, Namun Setelah Kau Pergi Aku Sadar... Bahwa Kau Adalah Ruh Di Rumah Ku, Bukan hanya Sekedar Di Rumah Ku Tapi Juga Di Hati Ku " Ucap Aditya Sedikit Terisak.
" Kenapa Kau Lakukan Itu? " Sania Beranjak Sekali Lagi Ia Memberanikan Diri Melihat Manik Mata Aditya
" Karena Ku Sadari Bukan Cinta Yang Tumbuh Di Sanubari Ku Saat Bersama Karina, Aku Bersama Nya Selama Lima Tahun, Namun Saat Kami Bersama Aku Hanya Merasa Hubungan Kita Adalah Sahabat Tidak Ada Cinta " Aditya Memejamkan Mata Nya, Air Matanya Mulai Jatuh Perlahan.
" Lalau Apa Yang Akan Kau Lakukan Pak? Aku Tidak Mau Melukai Siapa Pun! " Sania Melihat ke Arah Aditya keduanya Sama-Sama Terisak.
Jika Sudah Seperti Ini Entah Siapa Yang Akan di Salahkan?
" Kau Harus Kembali Ikut Dengan Ku Ke Kota Sania, Apa-pun Yang Terjadi!" Aditya Menegaskan Ucapan Nya.
" Lalau Bagimana Dengan Kak Karina Pak? " Sania Mengulangi Ucapan Nya, Karena Ia Tidak Tega.
" Aku Akan Segera Bicara Padanya. Dan Mengakhiri Semua Nya " Aditya Mantap Menegaskan Ucapan Nya.
" Jagan Pak... Jagan, Aku Bisa Saja Ikut Dengan Mu Kembali Ke Kota, Tapi Aku Mohon Pak. Jagan Katakan Hal Perpisahan Kepada Kak Karina, Berjanjilah Pak Pada Ku! " Sania Memohon Penuh Kepada Aditya.
Aditya Terpejam ia Menarik Nafas Dalam, " Baik Aku Berjanji " Aditya Menganguk Yakin!.
.
.
Sementara Di Kamar Karina Mendapatkan Telfon Dari Bu Sonya " Hallo Karina " Ucap Bu Sonya Dari Balik Telfon.
" Iya Bu Ada Apa? "
Bu Sonya Langsung Menangkap Nada Karina. Yang Seperti Sedang Terisak " Karina Apa Kau Habis Menangis? " Bu Sonya Nampak Khawatir
" Tidak bu " Umpat Karina, ia Kembali Mengusap Mata Nya Dengan Tisu.
" Apa Aditya Mementingkan Pekerjaan nya Lagi, di Bandingkan Dengan Dirimu? "
Karina Terdiam Tidak Ada Jawaban, Ia Hanya Sedang Merasakan Rasa Nyeri Di Ulu Hati Nya.
" Semenjak Pembantu Itu Pergi, Ku Rasa Aditya Juga Sering Pergi, Dia Pergi Karena Pekerjaan Atau Ada Hal Lain? " Bu Sonya Nampak Sangat Datar.
" Ibu Sudah Cukup Jagan Membuat Fikiran Ku Semakin Kacau bu, Jika Kau Meminta Aku Datang, Aku Akan Datang Sekarang " Karina Berusaha Menenagkan Dirinya.
" Baik Karina... Segera Lah Berkemas, Ibu Akan Kirimkan Supir Untuk Menjemput Mu " Bu Sonya Menutup Telfon.
Karina Memasukan Baju Nya Kedalam Tas, Karena Akan Menginap Di Rumah Ibunya Untuk Beberapa Hari, Sejak Kepergian Aditya. kemarin Aditya Hilang Kabar Tidak Menelfon Nya.
Karina Turun Membawa Tas Tentu Saja Menyita Perhatian Semua Orang Yang Sedang Duduk di Ruang Kelurga.
" karina kau Mau Kemana Nak' ini Sudah Malam " Bu Ratih Terlihat Sangat panik Saat Melihat menantu Nya Hendak Pergi.
" Aku Ingin Menginap Di Rumah ibu " Lirih karina, ia Memasukan Kedua Bibir Nya Kedalam Seperti Ragu-Ragu.
" Besok Aditya Akan Pulang Karina Jadi untuk Apa Kau Pergi? " Kak Bella Menatap Heran.
Semua Orang Juga Heran. Karena Karina Mengambil Keputusan Nya Sendiri. " Ayah. ibu Aku Pamit, Semuanya Aku Pamit Supir Ku Sudah menjemput Di Depan " Karina Bersalaman Pada Seluruh Anggota Kelurga.
Bu Ratih Memeluk Sang Menantu Sedih, Namun ia Juga Tidak bisa Menahan Karina Yang ingin Bertemu Dengan ibunya.
" Jagan Kahwatir besok Ketika Aditya Sudah Datang Aku Akan meminta Nya Langsung Menjemput Dirimu " Bu Ratih Membingkai Wajah Sang Menantu.
" Iya Ibu Tenang Saja, Jagan khawatir, Aku Pamit " Sang Supir Sudah Berada Di Teras Depan Rumah, Karina Masuk Kedalam Mobil, Melambaikan Tangan Nya.
Sepanjang Perjalanan Air Mata Nya Terus Mengalir Perasaan Nya Timbul Rasa Bersalah Dalam Diri Nya, Karena ia Merasa Hanya Mencintai Sendirian.
" Aditya Kenapa Kau Berubah? Tidak Seperti Aditya yang ku Kenal Dulu " Karina Menyenderkan Kepala Nya Di Kursi Menumpang, Air Mata Nya Kembali Jatuh Saat Mengingat Aditya Membentak Nya Tempo Hari.
Padahal Dulu Aditya Adalah Laki-Laki Yang Paling Murah Senyum Saat pertama Kali ia Temui, Namun Akhir-Akhir Ini Karina Merasakan Berubahan Besar Dalam Diri Aditya.
" Apa Karena Ibu Juga Terlalu Ikut Campur Urusan Rumah Tanga Ku? " Karina Membatin, Nafas Nya Berat Karena Sepanjang perjalanan Karina Menangis.
Padahal Besok Adalah Hari Ulang Tahun Nya. Karina Hanya Bisa Berharap Kalau Aditya Orang Pertama Yang Akan Mengucapkan Nya.
" Dan Aku Akan Bilang Kalau Aku Sangat Mencintai Mu Aditya " Karina Bergumam Lirih, Ia Menaruh kedua Tangan Nya Pada Dada Nya. Getaran Cinta Nya Begitu Dasyat Disana.
.
.
.
" Bersambung "
Makasih Buat Yang sudah Kasih Dukungan. Selamat Bulan Ramadan, Semoga Rezeki Nya Makin Berkah Dan Lancar, Di Lindungi Oleh Allah, Jagan Lupa Besok Semangat Puasa Nya 🤗🤗🤗