Ariana Anjayina, berumur 19 tahun, yang saat ini sedang menjalani masa-masa kuliahnya. Suatu hari, ia mengetahui hal yang sangat menyakitkan dan membuatnya kehilangan konsentrasi saat ia sedang mengendarai motornya. Karena tidak fokus, tiba-tiba saja truk dengan berkecepatan tinggi itu menghantam dan menabrak motor yang sedang dikendarai oleh Ariana. Saat itu juga, Ariana dinyatakan telah tewas di tempat.
Ariana membuka matanya, melihat-lihat ke arah sekitar. Tunggu, apa ini? ternyata dia berada di rumah sakit?
"kamu sudah bangun?" tanya seorang pria berahang tegas, berhidung mancung, serta memakai kemeja berwarna hitam dibaluti dengan dasi berwarna merah. Ia berdiri di depan pintu sambil memasang mukanya yang datar
Ariana terkejut, lalu melirik ke arah pria itu "siapa dia?" pikirnya. Ariana menelan ludahnya dengan susah payah, lalu ia pun berbicara "ganteng." ucapnya, tanpa ia sadari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rreannaf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rugi Nolak Barang Mahal
Ariana memasangkan cincin ke jari tengahnya. Entahlah, dia hanya tidak ingin memakai cincin itu ke jari manisnya, nanti orang-orang pada ngira dia sudah menikah lagi. Padahal mah memang sudah, cuman kan dia hanya numpang saja di tubuh ini!
"Lo beli dengan harga berapa?" tanya Ariana dengan bersemangat. Masih memandangi cincin itu dengan matanya yang berbinar-binar.
"Cincinnya kamu terima?" bukannya menjawab pertanyaan dari Ariana, Reynand malah nanya balik.
Ariana mengangguk kan kepalanya dengan semangat, "Iya dong, siapa yang mau nolak barang mahal coba? rugi banget." jawabnya dengan jujur. Memang dia tidak punya malunya, selagi orang itu ngasihnya ikhlas kenapa tidak di ambil ya kan?
Tanpa sadar Reynand tersenyum tipis, dan senyum itu dilihat oleh si Ariana.
Ariana jadi merinding sendiri, "Kenapa senyum-senyum gitu? kalau mau kesurupan nanti aja, jangan pas lagi berdua,"
Sontak muka Reynand kembali menjadi datar, bisa-bisanya ia di kira sedang kesurupan. Kan dia begitu karena lagi salting cincinnya diterima oleh Ariana. Karena selama ini, apapun barang yang diberikan oleh Reynand pasti selalu di tolak mentah-mentah sama istrinya. Tapi entah kenapa semenjak kecelakaan itu, Reynand rasa sikap istrinya itu jadi lebih hangat. Tatapan tajam yang selalu istrinya berikan kepadanya, dan kepada anak mereka, kini berubah menjadi tatapan yang sangat teduh. Tentu saja Reynand senang melihat perubahan drastis dari istrinya itu.
"Kenapa tidak di jari manis kamu?" tanya Reynand saat melihat cincin itu Ariana pakai di jari tengahnya.
"Ah iya, saya lupa. Kamu takut pacar kamu marah ya. Tidak dipakai juga tidak apa-apa, kamu menerima pemberian dari saya juga, saya sudah senang." sambungnya lagi.
Entah mengapa Ariana menjadi kasihan setelah Reynand mengatakan itu, cintanya kepada Ariana sangat tulus. Sampai-sampai ia rela tersakiti hanya untuk kebahagiaan istrinya. Di mana lagi coba mencari lelaki setulus ini?
Ariana melepaskan cincin itu dari jari tengahnya, dan beralih memindahkan cincin itu ke jari manisnya. "Lebih cantik ternyata,"
"Gue bakal pakai ini terus, thanks ya atas hadiah nya. Lain kali beliin gue lebih banyak hadiah ya." ucap Ariana dengan tidak tahu diri.
"Ah, satu lagi gue udah engga punya pacar." ucapnya dengan asal. Pasalnya, pemilik tubuh ini pasti belum putus dengan pacarnya. Tetapi, di karenakan tubuh ini sudah beralih di kendalikan olehnya, jadi ia bebas dong.
Reynand tampak kaget, tetapi ia tidak ingin bertanya lebih lanjut. Takut Ariana tidak nyaman jika ditanya terus-terusan. "Are u okey, Ariana?" sebaliknya, ia memastikan apakah Ariana baik-baik saja setelah putus dari pacarnya itu. Reynand malah jadi berpikir, apa kecelakaan yang di alami Ariana ada kaitannya dengan putusnya ia bersama pacarnya itu?
Ariana mengangguk mantap, "Iyalah, ngapain galau-galau. Engga level boz" keluar deh jamet nya si Ariana.
Entah mengapa, Reynand tertawa kecil mendengar perkataan itu dari Ariana, tengil sekali.
"Eh, ternyata Lo bisa ketawa juga." ucap Ariana. Karena baru pertama kali ia melihat Reynand tertawa. Biasanya dia cuma menampilkan muka datarnya doang, kaya tembok!
Reynand kembali tersenyum tipis, "Saya belikan kamu cincin, karena saya menemukan cincin pernikahan kita rusak waktu kamu kecelakaan tempo lalu. Saya menemukan cincin itu di genggaman tangan kamu. Jadi sebagai gantinya saya belikan yang baru, maaf saya baru membelikannya sekarang."
Sontak Ariana mengernyitkan keningnya, si Reynand menemukan cincin pernikahan mereka di genggaman tangan istrinya? bagaimana bisa?
