Kyros Temperor sang Dewa Naga Kuno Void dia adalah awal dan akhir serta perwujudan dari Kehampaan, hingga suatu ketika dia merasa bosan dia memutuskan untuk menciptakan Mahluk Naga Kuno lainya yaitu sang Naga Kegelapan Null Temperor dan sang Naga Surgawi Nyx Temperor sebagai Adek laki-lakinya agar dia tidak merasa bosan,namun karena suatu keadaan yang tidak menguntungkan dia harus tertidur selama ribuan tahun ketika dia bangun semua berubah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky Arifin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Kegiatan di Istana
Setelah lama berkunjung akhirnya Nyx, Helena, Azrael, Spiritea, Ignis dan Leonis kembali ke rumah mereka masing-masing, tak lupa Helena membangunkan Celestia untuk diajak pulang.
Kini di Istana Emptiness hanya tersisa Kyros, Null, Amarok dan Khaos saja, Amarok akan tetap tinggal untuk sementara waktu karena Null akan mengajarkan beberapa hal padanya.
"Adik kecil kau akan menjalani hari-hari yang menyenangkan dan aku yakin kau bisa melewatinya kan?"
Kata Null yang menatap sinis kearah Amarok dengan sorot mata yang tajam, dia sudah pernah melakukan itu pada Nyx dan akan kembali melakukannya kepada Amarok.
"B-baik dan tolong bersikap lembut."
Entah mengapa bulu kuduk Amarok berdiri setelah mendengar ucapan dari Null, instingnya sebagai Naga Kuno mengatakan bahwa itu berbahaya.
Di taman terlihat Kyros sedang duduk sambil meminum teh dengan Khaos yang juga duduk disampingnya, Seperti biasa Kyros meletakkan telapak tanganya di rambut Khaos dan mengelusnya membuat Khaos tersenyum.
"Putraku tampaknya kau menjadi akrab dengan Celestia ya."
"Iya ayahanda, aku dan gadis kuning itu juga bersaing siapa yang paling kuat."
Kata Khaos dengan mata berbinar yang membuat Kyros terdiam sejenak dan berpikir bagaimana jika nanti keduanya akan bersaing dalam satu arena.
"Ayahanda, apa boleh jika aku mengunjungi rumah paman Nyx?"
Khaos memohon sambil memegang kedua tangan ayahnya, Kyros tampaknya menyadari hal itu dan dengan senyuman nakal dia menjawab.
"Tujuanmu pasti hanya untuk bertemu dengan Celestia maka aku akan mengizinkanmu."
Setelah memberi izin pada putranya itu Kyros kemudian berdiri dan meninggalkan Khaos di taman, dia pergi untuk melihat latihan Amarok.
Bruk!
Terlihat Amarok tidak berdaya dan kelelahan setelah semua yang dia alami bersama kakak keduanya Null.
Ini bukan latihan tapi penyiksaan
Ujar Amarok dalam hatinya dan dihadapannya berdiri Null dengan pedang kayunya, ya keduanya berlatih hanya menggunakan pedang kayu.
Karena Null mengetahui bahwa Amarok memiliki energi sihir yang lebih besar dari kedua kakak perempuannya maka Null memutuskan untuk mengajari yang lain.
Frostella yang hanya bermain-main saja sudah mampu mengalahkan Amarok dan Ignis dalam pertarungan di masa lalu, walaupun energi sihir Amarok lebih besar tapi dia belum punya kemampuan bertarung yang bagus.
"Cukup sampai disini adik kecil kau bisa istirahat selama beberapa hari."
Kata Null yang pergi meninggalkan Amarok yang masih terduduk diam ditanah.
Aku masih ingin lebih kuat lagi
Dalam hatinya Amarok bertekad untuk menjadi lebih kuat supaya dia tidak lagi dirundung oleh kedua kakak perempuannya.
Sementara itu Null saat ini tengah berbincang dengan Kyros beberapa hal terkait Amarok dan Null tampak memuji Amarok didepan Kyros.
"Jika kemampuan bertarungnya terus diasah maka dimasa depan mungkin bisa setara dengan Ignis."
Kata Null dengan nada memuji dan itu membuat Kyros yang berada mengobrol dengannya menjadi senang.
"Tidak, dia akan melampaui Ignis cepat atau lambat."
Ujar Kyros, dia menggunakan kemampuan Mahatahu dan Mahakuasa untuk melihat apa saja yang akan terjadi di masa depan.
Tetapi Kyros hanya akan menggunakannya jika itu memang diperlukan, saat ini dia dan Null juga sedang duduk didepan meja yang terdapat dua cangkir teh.
"Jika kau yang mengatakannya maka aku tidak akan ragu ahahahaha."
Tawa Null menggema didalam ruangan karena memang benar jika Amarok memiliki potensi besar untuk seimbang atau bahkan melampaui Ignis.
Satu tahun telah berlalu dan Null menganggap Amarok sudah lulus dari pelatihannya.
"Ini sudah cukup karena tidak ada lagi yang bisa kuajarkan padamu adik kecil."
"Apanya yang lulus? Aku berkali kali terbunuh dalam satu seranganmu kakak."
Amarok melancarkan protes karena dia merasa itu masih kurang walaupun dalam dirinya kemampuannya sudah jauh meningkat.
Melihat salah satu dari adik kecilnya melakukan protes maka Null segera membantahnya.
"Kau yang sekarang bisa memberikan perlawanan sengit pada Frostella dan Ignis."
Null menghela nafas panjang dia hanya diam saja tidak menanggapi segala bentuk protes yang dilakukan Amarok hingga adiknya mengatakan sesuatu yang tak terduga.
"Kakak aku ingin bisa mengalahkan dirimu sebagai bukti jika aku sudah berkembang."
Sontak itu menbuat Null melirik kearah Amarok sebelum dia akhirnya tertawa kencang mendengarnya.
"Hahahaha ketahuilah bahwa kakakmu Nyx bahkan tak mampu menyentuhku dalam pertarungan."
Perkataan Null tidak berlebihan karena kekuatan antara Kyros, dirinya dan Nyx sangat jauh perbedaannya tetapi itu membuat Amarok sedikit murung.
Melihat reaksi dari Amarok maka Null segera menghiburnya dan mengatakan bahwa dirinya memang sudah jauh berkembang.
Sementara di Istana Heavenly Dragon sepasang suami istri Nyx dan Helena sedang kebingungan karena didalam hunian mereka ada tamu tidak diundang.
"Paman bolehkah aku bermain bersama Celestia?"
Tamu tak diundang itu tidak lain adalah Khaos yang merupakan putra dari kakaknya yaitu Kyros.
"Putriku kemarilah ada Khaos disini."
Nyx segera memanggil Celestia karena Khaos mengajaknya untuk keluar bermain, tak lama kemudian Celestia keluar dari kamarnya.
"Sepupuku kau mau bermain sekarang kah?"
Tanya Celestia yang menggandeng tangan Khaos mengajaknya masuk kedalam sedangkan Nyx dan Helena hanya memperhatikan kedua anak itu.
"Suamiku apakah kakak ipar sudah memberitahu tentang ini?"
Tanya Helena yang sedikit khawatir terjadi sesuatu yang tak diharapkan dan Nyx hanya menggelengkan kepalanya pertanda bahwa dia juga tidak tahu.
Pada bulan-bulan berikutnya Khaos sering mengunjungi Istana Heavenly Dragon tapi ini berbeda karena setiap kali dia berkunjung disaat itulah Nyx memasang berbagai penghalang untuk mencegah terjadinya sesuatu yang buruk.
Didalamnya terdapat dua sosok anak kecil yang bertarung mereka adalah duo Temperor Muda yaitu sang Pangeran Kehampaan Khaos Temperor dan Celestia Temperor Putri Naga Surgawi.
Setiap bulan Khaos selalu datang untuk bermain...yah hanya sekedar bermain dengan sepupunya saja.
Tak jauh dari tempat mereka bermain disana selalu ada Nyx dan Helena yang mengawasi tindakan dari kedua anak itu.
"Tapi aku tak menyangka keduanya tumbuh sekuat ini."
Helena berkata sambil menyeduhkan kopi hitam kepada Nyx yang sedang duduk memperhatikan jalannya permainan.
Tidak berlebihan jika itu disebut sebagai permainan karena Khaos dan Putrinya selalu tidak serius dalam berduel.
Tetapi karena itu berulang kali dilakukan membuat Nyx sedikit kesal karena sejatinya pertarungan itu selalu seimbang dan tidak ada pemenang jadi apa yang dia lakukan adalah sia-sia.
"Sayang ayo ikut denganku mengunjungi Kak Kyros untuk meminta solusi darinya agar masalah ini berakhir."
Kata Nyx pada istrinya, Helena berpikir sejenak dan kemudian dia menyetujui perkataan dari suaminya itu.
"Putriku, ibu dan ayah akan pergi menemui paman jadi hentikan permainan kalian sampai kami kembali."
Dalam sekejap Nyx dan Helena sudah berteleportasi meninggalkan dua anak yang terkejut tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Tentu saja Khaos dan Celestia tidak berani bertarung jika tidak ada penghalang karena itu akan membuat area sekitarnya hancur lebur.
"Hey gadis kuning bagaimana kalo kita main catur? Ayahanda memberikannya padaku."
Tanya Khaos memecah suasana yang hening dan Celestia menyetujuinya sambil menunggu Nyx dan Helena kembali keduanya bermain catur.
Di Istana Emptiness...
Terlihat Kyros sedang asik tiduran dikamarnya tetapi tidurnya terganggu karena pintu kamarnya segera terbuka dan tampaklah Nyx dan Istrinya, mereka berkata secara bersamaan.
"Kakak kau harus membantu kami."
Kyros masih dalam posisi tidurnya memasang wajah kebingungan mendengar kata-kata mereka walaupun begitu dia bertanya.
"Jadi apa yang kalian inginkan?"
Nyx dan Helena segara menjelaskan semua yang terjadi tentang permainan antara Putri mereka dengan Khaos yang tak lain adalah Putranya sendiri.
Sebenarnya Kyros memang sudah mengetahui bahwa keduanya akan datang menemuinya tapi dia tetap ingin mendengar secara langsung.