penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.
seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.
akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 (Bentuk Roh Baru)
...༻𓆉༺...
Semua orang yang terpental di dinding kemudian berkata. Menatap ke arah Bai Yi-Chen dengan cepat dan berkata. "akhirnya kau sadar..." ujar mereka serempak.
Bai Yi-Chen hanya bisa menatap penuh tanya, dirinya yang melihat giok putih awan miliknya terjatuh kemudian langsung mengambilnya yang membuat semua orang melirik.
Mereka kini bangun, Bai Qing-He kemudian menjelaskan apa yang terjadi. "kakak...., sebenarnya kami sedang menunggumu sadar. Aku pikir kau sedang mengalami terobosan dan mengalami ilusi sepanjang malam...., jadi aku memanggil yang lain untuk ikut menjagamu dari waktu subuh....." jelasnya apa adanya.
Huo-Yin'er yang melihat Bai Yi-Chen langsung menyimpan giok putih itu dalam bajunya kemudian bertanya. "tuan muda pertama Bai..., harta apa itu....?" tanyanya yang melihat betul dari ukiran giok yang menyerupai awan.
Bai Yi-Chen kemudian memasang raut wajah datar dan menatap Huo-Yin'er. "ini bukan urusanmu....., sekarang kalian boleh pergi. Aku akan membawa Qing-He pada tetua Tian-Hua hari ini...." ujarnya yang menatap Huo-Yin'er seperti orang yang tak peduli dan acuh terhadapnya.
Namun kata orang lain di hati lain di ucapan. Setelah mengatakan hal yang terkesan berlebihan Bai Yi-Chen kemudian berbicara dalam hatinya. "(Yin'er...., maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyakiti hatimu....., aku tidak ingin kau terlibat dalam masalah karena ini. Dan aku yakin jika ketua sekte saat ini juga mengetahui tentang giok ini.....)" batin Bai Yi-Chen dengan rasa tidak enak hati.
Huo-Yin'er seketika terdiam dan kini pandangannya menunduk dengan tatapan kosong. Huo-Yin'er kemudian kembali menegakan pandangan sembari berkata. "maafkan kelancanganku tuan muda pertama Bai....., sampai bertemu di pusat kota....." pamit Huo-Yin'er yang langsung membuka pintu dan keluar yang juga di ikuti Han Fei-Yun dan Huo-Yao di belakangnya.
Bai-Cuan hanya bisa melihat tiga gadis itu pergi, ia yang melihat perubahan sikap sang tuan kemudian bertanya. "sebenarnya apa yang terjadi padamu tuan muda....? putri Huo-Yin'er hanya bertanya padamu. Ini seperti bukan sikapmu........." ujarnya yang sedikit mengerutkan dahi.
Bai Yi-Chen kemudian memuntahkan seteguk darah yang membuat Bai Qing-He mendekat dan duduk di sampingnya.
"puufftt.....!!!"
"kakak....!!! apa yang terjadi...?!!" tanya Bai Qing-He dengan panik.
"tuan muda.....!!!" panggil Bai-Cuan yang khawatir terhadap kondisi sang tuan.
Bai Yi-Chen kemudian berkata. "aku tidak mengapa...., dan aku punya alasan sendiri kenapa aku bersikap seperti ini pada Huo-Yin'er......., Kalian lebih Baik tidak bertanya....." jawabnya dengan darah menetes di dagunya.
Bai Yi-Chen kini hanya bisa berbicara dalam hati. "(bentuk roh naga awan suci sedang tidak terkontrol..., aku harus secepatnya memurnikannya...)" batinnya yang kemudian kembali menyerap energi spiritual dan masuk kembali dalam kesadaran spiritualnya.
Kini Bai Qing-He dan Bai-Cuan hanya bisa menunggu Bai Yi-Chen menyelesaikan urusannya. Sementara itu, dalam kesadaran spiritual Bai Yi-Chen kini sedang ada dua naga yang tengah bertarung. Satunya adalah naga awan badai dan satunya lagi adalah naga awan suci. jelas saja Bai Yi-Chen terluka, karena naga awan badainya yang terluka dan memang naga awan suci juga terluka namun dia tidak merasakannya karena belum sepenuhnya memurnikan tubuh roh itu.
"aku harus secepatnya memurnikan bentuk roh ini..., jika tidak maka pasti akan ada hal buruk......" ujar Bai Yi-Chen yang baru saja keluar dari perairan.
Bai Yi-Chen kemudian mengeluarkan energi spiritual dari tangan kanannya dan menarik naga awan suci ke hadapannya sementara naga awan badai kini kembali ke dalam pohon.
Bai Yi-Chen kemudian duduk bersilang dan terus menindih naga awan suci dengan energi spiritualnya hingga terbaring di tanah. Bai Yi-Chen kemudian memejamkan mata dan langsung menyerap energi roh dari naga awan suci yang berubah menjadi sebuah bola berwarna emas dan kemudian memecah energi spiritual ke dalam tubuh spiritualnya dan juga dalam dantian nya.
Proses ini berlangsung selama setengah jam, energi roh dari naga awan suci yang sudah menipis kemudian membuat tubuh naga mengikis dan perlahan menjadi semu dan menghilang menjadi butiran debu berkilau yang masuk dalam bola emas itu.
Kini bola emas itu memudarkan sinar emasnya, dan kini dalam bola itu terlihat jelas tubuh roh naga awan suci dalam bola yang menjadi bening. Bai Yi-Chen tersenyum dan berkata. "tubuh roh ganda.....? tidak bisa..., aku memiliki kemampuan untuk untuk menyatukan tubuh roh ganda menjadi satu. Aku harus menjadikannya satu dan menghasilkan kekuatan yang ribuan kali lipat lebih hebat dari naga awan suciku yang dulu...." ujarnya.
Bai Yi-Chen melirik pohon emas yang menjadi dantian nya. Dirinya kemudian menarik sebuah bola bening yang menjadi tempat naga awan badai dengan energi spiritualnya di tangan kiri. Kemudian pemuda itu menempatkan dua bola itu secara sejajar, dan kini dirinya kemudian melakukan hal yang sama seperti saat dirinya yang memurnikan naga awan suci namun kini dengan teknik yang berbeda.
Bai Yi-Chen menyerap energi roh dari kedua bola itu yang membentuk sebuah bola berwarna emas dan biru yang menjadi satu seperti halnya struktur Yin dan Yang. Bai Yi-Chen kemudian meneteskan setetes darahnya dari jari telunjuk tangan kanan yang di gigitnya. Dari darah yang menetes kemudian membuat cahaya emas dan biru dalam bola berputar dan mengalirkan energi roh ke pohon dantian dan juga tubuh Bai Yi-Chen.
Energi roh yang di keluarkannya kini berubah menjadi warna emas dan terus menyerap energi roh dari dua naga yang berbeda itu. setengah jam kemudian dua naga dalam bola benin itu kemudian tersedot ke dalam bola yang memutarkan warna kuning emas dan biru.
Perputaran dari dua warna itu menjadi semakin cepat hingga akhirnya berhenti dan kemudian memadat menjadi sebuah bentuk roh yang baru. Bai Yi-Chen dengan keringat di tubuh spiritualnya kemudian berkata. "berhasil....!!! akhirnya aku bisa menciptakan bentuk roh baru....!!!" ujarnya.
Dalam bola bening yang baru itu kemudian terlihat sebuah naga putih bersih dengan tanduk emas serta memiliki kaki yang bisa mengeluarkan kepulan awan emas dan begitu pula dengan ujung ekornya.
Naga kecil itu membuka mata dan melihat Bai Yi-Chen di depan matanya. Kebanyakan dari bentuk roh tentu tidak bisa berbicara namun kali ini sangat berbeda.
"naga kecil....., sekarang nama apa yang cocok untukmu.....?" ucap Bai Yi-Chen yang tersenyum ke arah naga di depannya.
Naga kecil itu menembus keluar dari bola bening dang menggosokkan pipinya ke Bai Yi-Chen dan berkata. "terserah dirimu saja...., asalkan nama itu tidak kedengaran aneh dan kekanak-kanakan....." balasnya.
Bai Yi-Chen terkejut mengetahui naga kecil di depannya itu dapat berbicara sehingga membuatnya merasa terheran-heran. "kau bisa bicara....?!! tidak...., bagaimana mungkin......?!!" herannya.
Naga kecil itu kemudian terbang ke samping bola beningnya dan berkata. "tentu aku bisa bicara....., ini karena dirimu yang meneteskan darah padaku. Dari darahmu itu aku terlahir dengan kesadaran seperti manusia...., selain itu aku juga bisa mengingat semua hal yang pernah kita lalui...." jelasnya.
Bai Yi-Chen kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "padahal aku hanya iseng melakukannya karena ingin tahu apa yang akan terjadi...., tapi tak aku sangka aku kini memberikanmu kesadaran Long Bai-Chen...." ujarnya dengan menyebut sebuah nama.
"Long Bai-Chen.....? apa itu adalah nama baruku.......? kedengaran sangat Baik...., Baiklah sekarang namaku adalah Long Bai-Chen...." balas naga kecil itu dengan nama barunya.
Bai Yi-Chen kemudian menambahkan. "aku tahu...., marga long aku ambil dari marga ku di kehidupan sebelumnya....., sedangkan Bai aku ambil dari warna putihmu dan juga marga ku dari kehidupan ini...., sementara chen di ambil dari namaku...." jelas Bai Yi-Chen.
Long Bai-Chen berpikir sejenak dan berkata. "Baiklah......, kau sudah tentukan namaku. Jadi tubuh roh ku ini akan di sebut apa.....?" tanya Long Bai-Chen yang menggoyangkan ekor kecilnya.
Bai Yi-Chen tersenyum dan kemudian menjawab. "kau adalah gabungan naga awan badai dan naga awan suci...., aku akan menyebutnya tubuh roh naga langit suci karena kedua naga itu sama-sama tercipta dari esensi langit. Dan teknik yang aku gunakan ketika menciptakan mu akan di sebut sebagai teknik pemecah tubuh roh......" ujarnya.
Long Bai-Chen yang menyukai sebutan itu kemudian terbang kesana kemari dengan riang. "aku suka....!!!, aku sangat suka......!!! Sekarang aku adalah naga langit suci Long Bai-Chen....!!! aku akan selalu mendampingi tuan kemanapun tuan pergi......!!!" tekannya dengan riang.
Bai Yi-Chen yang merasa telah membuang banyak waktu kemudian berdiri dan berteriak memanggil Long Bai-Chen. "Bai-chen...!!! aku akan pergi ke dunia nyata....!!! aku akan menemui mu lagi nanti.......!!!" terang Bai Yi-Chen dengan lantang.
Long Bai-Chen si naga kecil itu menjawab sambil terus terbang kesana-kemari. "Baik..........!!!" jawabnya.
Bai Yi-Chen kini membuka matanya di dunia nyata dan melihat Bai Qing-He yang berdiri di sampingnya. "Qing-He aku kembali......" ujarnya.
Bai Qing-He yang tadinya menatap dengan khawatir kemudian menghela nafas. "syukurlah kau kembali kak....., kita menerima pesan dari tetua tian. Ujian masuk sekte akan di majukan dan di laksanakan nanti sore....., aku menyuruh kak Bai-Cuan untuk melaporkan bahwa dirimu akan terlambat karena menerobos tingkatan....." jelas Bai Qing-He.
Bai Yi-Chen langsung berdiri dan menarik tangan Bai Qing-He dan keluar dari pintu kamar mereka. Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di teras depan aula sekte dengan ilmu peringan tubuh. Mereka kemudian masuk ke dalam aula dan telah mendapati anggota regu long-wu sudah berkumpul kecuali dirinya dan sang adik.
Tian-Hua menyambut Baik kedatangan Bai Yi-Chen dengan senyum hangat. "tuan muda Bai pertama dan kedua....., kalian masuklah...." ujarnya.
Bai Yi-Chen dan Bai Qing-He berjalan masuk, namun pandangan Bai Yi-Chen tertuju pada Huo-Yin'er yang terus menunduk ke bawah. "(Yin'er....., ancaman mu di kehidupan sebelumnya mungkin akan benar-benar terjadi....., maafkan aku yang masih belum bisa menjaga perasaan mu.....)" batin Bai Yi-Chen yang kini mengambil tempat di samping Huo-Yin'er.
Tetua Tian-Hua kemudian memberi penjelasan pada enam pemuda di depannya mengenai ujian masuk sekte. "Baiklah......., ujian masuk sekte di percepat atas perintah ketua sekte. Ujian kalian akan di mulai nanti sore...., nanti siang kita akan melakukan perjalanan ke hutan pertarungan agung yang terletak dekat dengan kekaisaran api dan awan. Di sana terdapat banyak hewan yang hampir berubah menjadi siluman karena aura jahat langit yang di tinggalkan oleh klan iblis siluman dan melahirkan iblis siluman baru...., tugas kalian adalah bertahan selama satu tahun di sana. Regu yang berhasil bertahan tanpa ada kekurangan anggota akan di nyatakan lulus......, aku harap kalian benar-benar bisa bertahan..........." jelas Tian-Hua panjang lebar.
Ke eman pemuda itu kemudian menjawab serempak. "Baik tetua......" jawab mereka.
Setelahnya Bai Yi-Chen kemudian menghadap langsung pada Tian-Hua. "tetua tian....., aku dan adiku Bai Qing-He ingin bertanya tentang mutasi bentuk rohnya......" ujar Bai Yi-Chen.
Tian-Hua yang tadinya menatap Bai Yi-Chen kini menatap Bai Qing-He. "mutasi roh pelindung........? coba tunjukan tubuh roh mu......" titahnya pada Bai Qing-He.
Bai Qing-He kemudian mengangguk dan mengeluarkan bentuk rohnya. "teknik kultivasi.......!!!, wujud asli pagoda awan penyembuh......!!!" tekannya yang mengeluarkan pagoda awan putih di tangan kanannya.
Tian-Hua mengamati jelas bentuk roh Bai Qing-He sampai akhirnya menatap semua orang. "ini adalah bentuk roh tipe pendukung pertama di Da-Huang.......? begini saja...., biarkan Bai Qing-He berlatih bersama kalian melawan enam murid yang aku pilih...., dengan begitu kita akan tahu kemampuan bentuk roh ini....." ujar Tian-Hua memberikan solusi.
"Baik tetua....." jawab semua orang dengan serempak.
keren!