Menikah adalah suatu keinginan setiap orang tapi apa yang terjadi jika menikah dengan orang yang tidak di kenal.
Itulah yang kini dialami oleh seorang gadis bernama Adhiba Noora Yasmin.
Gadis berusia 18 tahun baru saja masuk kuliah semester pertama itu pun terpaksa menikah atas permintaan Ayahnya yang kini sedang sakit parah.
Tanpa di duga itu adalah permintaan terakhir sang Ayah karena setelah acara ijab kabul selesai sang Ayah pun menghembuskan napas terakhirnya membuat nya hatinya terpukul.
Kesedihan pun menyelimuti hatinya.
Apa yang harus dia lakukan nya sekarang?
Lalu apakah suami yang tidak di kenalnya itu akan menerimanya sebagai seorang istri ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Emir berlari menuju keluar rumah kedua orang tuanya membuat kedua pasangan paruh baya itupun terkejut saat melihat putra nya.
"Emir kenapa Dad? tanya istrinya sambil mengerutkan keningnya karena bingung.
Laki-laki itu hanya mengangkat bahunya tanda tidak tau.
" Semoga tidak terjadi apa-apa dengan menantu kita Dad".ucap istrinya lagi.
"Mudah-mudahan tidak My tapi Daddy sudah mengirimkan orang untuk mengikuti putra kita."katanya menjelaskan sedangkan istrinya hanya berdoa dalam hati agar semua baik-baik saja.
Sementara Emir kini sedang berada di dalam mobilnya. Kali ini diri nya tidak menyetir sendiri ada Juna sang asistennya yang selalu sedia menemani nya kemana pun Tuan nya pergi.
"Apa istri ku baik-baik saja Jun? tanyanya masih dengan suara sedikit bergetar karena cemas saat mendengar kalau istrinya adalah salah satu korban kecelakaan beruntun yang terjadi seminggu lalu.
" Anda bisa melihatnya sendiri Tuan semuanya ada di dalam amplop itu".ucapnya fokus melihat kearah depan karena sedang menyetir.
Emir pun membuka amplop coklat itu dan melihat nya, semuanya ada di sana, ada foto istrinya dengan wajah tanpa masker tanpa sadar tangan kanannya langsung mengusap foto istrinya.
"Kenapa aku tidak menyadari nya?Seharusnya aku bisa tau kalau itu kamu Dhiba! Seandainya saja waktu dapat di ulang aku pasti tidak akan mengabaikan kehadiran kamu tapi sayang nya semuanya tidak mungkin terjadi!Pasti sekarang kamu benci banget sama aku? ucapnya penuh rasa bersalah.
"Maaf! Maafkan Abang Dhiba".sesalnya sambil menunduk memandangi foto istrinya hingga tanpa terasa air matanya pun menetes di kedua sudut matanya tapi langsung di hapus nya.Lalu kembali melihat foto istrinya dan dia pun terkejut saat melihat kearah kaki kanan istrinya yang memakai perban serta di gif
" Kenapa dengan kaki kanan istri ku Jun?
"Pergelanga kaki kanan Nyonya mengalami keretakan Tuan".
Emir terdiam dengan sorot mata penuh penyesalan saat mendengar penjelasan dari asisten nya.
"Ini semua adalah salah ku! Andai saja aku bisa menjaga nya pasti sekarang dirinya pasti baik-baik saja." sesalnya dalam hati.
"Antarkan aku ke tempat istriku tinggal sekarang, aku ingin melihat keadaan nya".ucapnya sambil memasukkan kembali foto itu ke dalam amplop coklat.
" Baik Tuan".jawabnya sambil melajukan kendaraan nya menuju kontrakan istri Tuannya.
Tak beberapa kemudian mobil itu pun telah sampai di depan sebuah kontrakan.Emir pun melihat kearah sebuah kontrakan yang ada pintu pagarnya.
"Kita sudah sampai Tuan".katanya setelah mobil itupun berhenti tepat di seberang kontrakan
"Ini rumah nya? tanya Emir melihat kearah keluar jendela mobilnya sebelah kirinya.
"Bukan Tuan tapi yang ada di seberang jalan itu".tunjuknya kearah seberang jalan.
Laki-laki itupun menoleh kearah kanan, terlihat sebuah kontrakan kecil membuat hatinya begitu merasa bersalah.
" Aku akan turun ".ucapnya hendak membuka pintu mobil tapi tidak jadi saat mendengar pertanyaan dari asistennya
" Tuan yakin akan turun dan menemui Nyonya?
"Itu".
" Apa Tuan akan tau resikonya jika tiba-tiba Tuan datang menemui Nyonya? tanya Juna dan Emir pun langsung menggeleng kan kepalanya karena tidak tau dampak dari kedatangan nya yang tiba-tiba.
"Pasti Nyonya akan sock dan itu tidak baik untuk kondisi Nyonya yang dalam masa pemulihan setelah kecelakaan".katanya memberitahu membuat laki-laki itupun akhirnya mengurungkan niatnya untuk keluar dari mobil.
Kini dia pun bersandar di jendela mobil dan pandangan melihat kearah kontrakan di mana istrinya kini tinggal.
"Apa yang harus aku lakukan? tanyanya dalam hati hingga tiba-tiba bibir nya pun menyunggingkan senyuman nya saat pandangan melihat ke arah kiri
" Jun".
"Saya Tuan".
" Beli rumah itu ".katanya sambil menunjuk ke arah sebuah rumah berlantai dua di samping mobil nya kini parkir.
Juna pun melihat nya
" Baik Tuan".
"Lakukan secepatnya, kalau perlu hari ini juga.Berapa pun harganya".katanya memberi perintah.
"Baik Tuan saya akan mengurus nya. Lalu sekarang kita akan kemana Tuan?
" Sebenarnya sih aku masih ingin di sini tapi keberadaan kita akan membuat warga curiga jadi sambil menunggu antarkan aku ke apartemen ".
" Baik Tuan".jawabnya sambil kembali menjalankan mobil untuk meninggalkan tempat itu.
Setelah kepergian mobil itu,seseorang pun kini sedang menuju kontrakan Noora.Raut wajahnya masih kebingungan saat tadi melihat sebuah mobil yang berhenti tepat di seberang jalan.
"Kira-kira mobil itu harganya berapa ya? tanyanya setelah melihat mobil mewah yang terparkir tadi.
" Seandainya aku orang kaya pasti bisa deh beli tuh mobil! Tapi sayang nya aku ini hanya orang biasa-biasa saja".gumamnya dalam hati lalu tiba-tiba tersadar saat seseorang memanggil namanya dari pintu pagar.
"Mba Dina".
Wanita bernama Dina pun melihat kearah nya lalu berjalan kearah nya dengan tangannya membawa sesuatu.
" Eh Mba Noor".
"Mba ngapain melamun di situ? tanyanya setelah wanita itu sampai tepat di hadapan nya.
"Eh itu tadi".
" Mba bicara yang jelas Noor nggak ngerti".
Dina pun mencoba menenangkan detak jantung nya setelah lebih tenang lalu tangannya langsung memberikan sebuah kantong kresek kepada nya.
"Apa ini Mba?tanyanya setelah kedua duduk di kursi depan
" Nasi titipan dari Mba Mimin".
Noora pun menerimanya.
"Makasih Mba Dina sudah nganterin".ucapnya sambil tersenyum lebar.
" Sama-sama Mba Noor."jawabnya lalu sejenak keduanya pun terdiam hingga wanita itupun kembali berbicara
"Mba Noor".
" Iya Mba ada apa?
"Sepertinya kita akan mempunyai tetangga baru".
"Tetangga baru?
" Iya.Karena tadi ada mobil berhenti tepat di depan rumah itu".ucapnya memberitahu.
"Mobil?
"Iya mobilnya bagus sekali, sepertinya yang punya orang kaya".
Noora hanya terdiam membuat wanita itupun bertanya
"Mba Noor kenapa? Apa ada kata-kata yang salah? Noora pun menggeleng tanda tidak.
" Kalau nggak,terus kenapa diam? tanyanya ingin tau karena tiba-tiba saja gadis yang duduk di kursi sampingnya itu hanya terdiam tidak berkata apa-apa.
"Noor tidak apa-apa Mba".
" Yakin?
"Iya".
" Ya sudah kalau begitu Mba mau balik ke warung ya".katanya sambil mengucapkan salam
"Iya Mba.Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh".jawabnya sambil melihat kepergian nya dengan hati penuh tanda tanya
"Siapa pembeli rumah itu?tanyanya sambil terus melihat kearah rumah berlantai dua itu.
" Rumah itu pasti harganya mahal,seandainya saja aku bisa mengambil yang ku sendiri pasti aku akan beli tuh rumah ".
Dan tak lama dia pun tertawa pelan.
" Ngapain kamu pikirkan Noor,itu bukan urusan mu! katanya pada diri nya sendiri.Lalu menutup pintu pagar dan masuk ke dalam kontrakan sambil berpegangan tembok.
bersambung
jangan dipikir pembacamu akan naik dg diviralkan. akun kamu bisa saya tumbangkan
hufft