Jatuh cinta pada pandangan pertama ? siapa yang percaya ?
Ziva bersyukur bisa terlepas dari mantan toxicnya atas bantuan Arshaka, tapi suatu ketika karena mantan toxicnya juga hubungan yang sedang mereka jalin harus berakhir.
Setelah kejadian buruk itu Ziva jadi trauma berat. Dan semakin berat pula hidupnya karena hubungannya dengan Arshaka berakhir di waktu yang sama.
Satu tahun terlewati tanpa saling berkomunikasi, mereka tidak sengaja di pertemukan lagi.
Akankah cinta yang selama ini Ziva jaga dan tertanam untuk Arshaka harus dia perjuangkan atau harus dia relakan ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nyiem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21.
Setelah 1 bulan Ziva menjalani magang, sabtu ini dia akan pergi dengan Arshaka.
Hubungan keduanya semakin dekat. Banyak hal yang Ziva ceritakan tentang dirinya pada Arshaka, tidak terkecuali hubungan toxicnya dengan pacarnya itu.
Ziva sudah rapih sejak siang hari, tepat pukul 3 sore Arshaka tiba di depan rumah Ziva.
“Mah, aku jalan ya” ucapnya
“Iya, hati-hati Zi”
“Cie cie kakak makin rajin aja nih selingkuhnya” sindir Panji
“Selingkuh palamu panjul” ketus Ziva
“Gak papa lagi kak, kak Shaka baik tau, mana ganteng lagi, jadi gak malu juga kalau mau diajak ke kondangan”
“Terserah” acuh Ziva
Dia langsung memakai sepatunya dan berlari kecil keluar rumah.
“Maaf ya kak jadi nunggu lama”
“Gak juga, ayo naik”
Ziva langsung duduk di atas motor Arshaka, memakai helmnya sebelum Arshaka melajukan motornya.
“Pegangan Ziva”
“Ini pegangan kok”
“Pegangan apa ?”
“Pegangan tas kakak”
“Ada yang punya kenapa mesti tas nya yang dipegang”
“Gini ?” tanya Ziva ketika kedua tangannya berpegang pada saku jaket Arshaka
“Ck, kaya kamu gak pernah dibonceng pacar aja sih Zi”
“Tapi kan kakak bukan pacar aku”
“Dah pegangan ajalah, sini tangannya” pinta Arshaka
“Iya iya pengen banget aku peluk” goda Ziva melingkarkan kedua tangannya di perut Arshaka
“Pengen bangetlah, gitu aja pakai ditanya”
Hingga mereka tiba di depan tempat karaoke, percakapan sepele yang berlangsung sepanjang jalan tadi akhirnya ikut berhenti.
Ketika keduanya sudah turun, lagi-lagi Arshaka menadahkan tangannya.
“Apa lagi kak ?”
“Tanganku kedinginan”
“Panas panas begini gimana caranya bisa kedinginan ?”
“Kamu tuh gak peka apa gimana sih Zi ?!” gerutu Arshaka
Ziva cekikikan saja sampai akhirnya Arshaka langsung menggenggam tangan Ziva dan berjalan masuk ke dalam tempat karaoke itu.
Setelah memesan ruang dan membayarnya, Ziva dan Arshaka di antar oleh petugas ke ruangan yang mereka pesan tadi.
“Kamu mau pesan apa ?” tanya Arshaka
“Mau minum aja”
“Mau apa ? bir ? gak boleh ya” kekeh Arshaka
“Ck apa sih, sharing yg di pitcher aja ya kak, mau gak ?”
“Up to you babe”
“Babe babe, pacar aja bukan”
Arshaka menggeser duduknya lebih dekat, diraihnya kedua tangan Ziva dan diletakkan di dadanya.
“Jadi kamu mau jadi pacar aku ?” tanyanya begitu dalam
“Kak, aku-” Ziva mencoba menarik tangannya, namun Arshaka semakin mengeratkan genggamannya
“Jawab Zi”
“Tapi aku udah punya pac-”
Cup..
Kecupan singkat mendarat di bibir Ziva.
“Kamu gak punya Zi, cowok macam apa yang cuek sama ceweknya ? dia cuma terobsesi sama kamu, bukan cinta sama kamu”
“Tapi statusku kak”
“Kamu juga suka sama aku kan ? kamu cinta kan sama aku ?”
“Kalaupun iya, aku-“
“Ziva, kali ini please jangan mikirin hubungan gak jelas kamu itu.. aku tanya sekali lagi, kamu mau kan jadi pacarku ?”
Sempat terdiam, namun akhirnya dengan malu-malu Ziva menganggukkan kepalanya yang menunduk tidak berani membalas tatapan Arshaka itu.
Ada senyum mengembang di wajah tampan Arshaka, dia meraih dagu Ziva dan terlihat jelas wajahnya merona walaupun dalam cahaya redup.
“Dijawab sayang”
“Haish kan kakak udah lihat jawabannya tadi” gerutu Ziva memalingkan pandangannya
“Apa salahnya aku mau dengar langsung dari kamu”
“Malu kak”
“Ngapain malu ? kan cuma ada kita disini”
“Kakak yang bikin malu tau !” ketusnya
Arshaka terkekeh, “tapi aku masih mau dengar dari kamu”
“Dengar apaan sih kak ? udah ayo pesan minumnya ini, terus pilih lagunya, waktu terus berjalan tau”
“Gampang, bisa tambah waktu”
“Haish kakak ini” desis Ziva
“Yang susah tuh tunggu jawaban dari kamu”
“Ya udah iya iya, aku suka dan aku jatuh cinta sama kak Shaka yang nyebelin ini, aku juga terpaksa mau jadi pacarnya soalnya dia pemaksa”
“Oh jadi kamu terpaksa ?”
“Iya, kenapa ? kakak nyesel ?”
“Gak, cuma heran aja, katanya terpaksa tapi nyatanya gak”
“Ya mau gimana lagi, walaupun kakak pemaksa tapi aku suka sama kakak, padahal kakak nyebelin tapi aku malah nyaman-nyaman aja di dekat kakak”
Arshaka tersenyum mendengarnya, dia merentangkan kedua tangannya.
“Ngapain ?”
“Peluk sayang, kamu gak mau peluk aku ?”