Suatu hari seorang ksatria yang kehilangan ingatannya terbangun di dalam sebuah rumah dan ternyata itu adalah rumah seorang gadis cantik yang buta bernama Alaina alaisa dan seekor gagak yang bisa berbicara.
Setelah berbincang-bincang akhirnya sang Ksatria di beri nama oleh alaina yaitu ali, mereka pun akhirnya hidup bersama.
Namun tanpa di sadari, awal dari pertemuan itu adalah takdir dari tuhan. karena mereka adalah orang terpilih yang akan menyelamatkan bumi dari ancaman iblis szamu yang akan bangkit.
Inilah kisah ali dan alaina yang akan memimpin umat manusia memerangi kedzaliman iblis szamu dan pengikutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukron bersyar'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melatih Anak-anak Desa Mills, Sebelum pergi.
Pada pagi hari setelah sarapan pagi aku dan Alaina mengumpulkan anak-anak di taman untuk memberikan mereka pengetahuan, untuk menjaga diri dan desa dengan baik. Pada pembukaan awal alaina memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang konsep ketuhanan sebagai bekal atau pedoman hidup mereka.
"Kak Alaina, bukannya kita di larang mempercayai tuhan?" Tanya Amanda, anak yang paling kecil.
"hah apa?" Tanya Alaina kebingungan.
"benar bu guru, kerajaan melarang kita untuk mempercayai Tuhan." Ucap Reg mempertegas pertanyaan Amanda.
"Apa benar begitu?" Tanya aku yang terkejut mendengar statement dari Reg.
"Iya benar, kak." Ucap anak-anak dengan serentak.
"Dengar ya anak-anak, sehebat apapun kita, kita harus mempercayai adanya Tuhan, karena kita adalah makhluk lemah ciptaan ya, bahkan bumi dan seisinya berdoa kepada Tuhan setiap waktu, mungkin kerajaan saat ini hanya belum mengetahui soal itu." Ujar Alaina.
"Tapi kak, aku, kayle dan Melissa pernah membaca sebuah buku yang aku minta dari Bobby saat sedang memilah barang-barang yang ia bawa dari desa lain, di buku itu tertulis, bahwa kerajaan menutup semua tempat-tempat peribadatan dan mengeksekusi orang-orang yang menyembah Tuhan, dan juga orang-orang yang bisa menggunakan sihir, bahkan aku ingat saat tiga tahun yang lalu sebelum para bandit datang menguasai desa. Tiga tahun yang lalu pasukan raja datang ke desa untuk memaksa warga desa untuk menyembah sang Raja Damrada, dan meninggalkan ajaran Tuhan, lalu meminta orang-orang yang bisa menggunakan sihir untuk ikut ke istana kerajaan. Namun seluruh warga menolak paksaan dari pasukan kerajaan, hingga pertempuran antara warga dan pasukan pun terjadi, meski warga desa berhasil mengalahkan pasukan kerajaan saat itu, tapi kejadian itu menewaskan ayah, ibuku yang merupakan kepala desa disini, dan beberapa orang lainnya. Setelah itu, setahun kemudian warga desa di bantai oleh pasukan bandit." Ujar Reg, dan anak-anak lainnya membenarkan cerita dari Reg.
Mendengar itu sontak Alaina terkejut dan wajahnya sedikit memperlihatkan wajah kesal dan berkata, "Walaupun itu memang benar adanya, kita harus tetap menyembah Tuhan dan percaya kepada-Nya, seperti para tetua dahulu mempertahankan pendiriannya, sungguh hebat ayah, ibumu dan semua warga yang pernah tinggal disini, apa kalian mau melanjutkan tekad mereka?"
Sontak anak-anak terdiam beberapa saat setelah mendengar pernyataan dari Alaina, lalu Reg berkata, "Aku akan membalaskan perlakuan mereka pada desa ini" Ucapan Reg membangkitkan semangat anak-anak di sekitarnya.
"aku juga!" Ucap anak-anak secara bergantian.
"Bagus anak-anak! jangan pernah takut dengan kehebatan manusia, tapi takut dan tunduk lah pada Tuhan, maka sehebat apapun lawanmu, Tuhan akan memberikan bantun sampai kamu memenangkan pertarungan, seperti saat kalian tidak menyerah untuk tetap hidup meski dalam kesulitan, hingga kak Ali dan kak Alaina datang, dan menyelamatkan kalian dan desa ini dari tangan bandit. Percayalah itu semua karena rencana Tuhan, sehingga aku dan kak Alaina tiba disini." Ujarku dengan tegas, menambah semangat anak-anak.
"Oke baiklah, anak-anak kita sudahi bahasan soal ini sampai disini, sekarang yang mau ikut belajar menanam sayuran ikut kakak, yang ingin belajar bela diri tetap disini bersama kak Ali" Ujar Alaina, lalu Alaina pergi dengan sebagian anak-anak untuk belajar bercocok tanam, di pinggiran desa.
"Oke kalian yang ingin menjadi kuat, harus ikuti instruksi dari kak Ali yah!" Ucapku kepada, Reg, Kayle, Cloude, Clint, Silva, Drian, will, Roy, Vallmir, dan Illya, dari sebagian anak-anak yang aku latih hanya Ilya seorang perempuan yang ikut dalam latihan ku.
"Siap kak Ali!" Ucap mereka serentak.
"Oke pertama, tama kalian harus melatih fisik kalian terlebih dahulu, lakukan lari sepuluh putaran keliling desa ini!" Ujarku, mereka pun mengikuti instruksi dariku dan segera berlari secara beriringan mengitari desa.
Setelah berlari mengelilingi desa selama sepuluh putaran, aku pun melanjutkan latihan fisik mereka, kurang lebih sama seperti yang di ajarkan reno kepadaku, aku meminta anak-anak untuk melakukan, push up, sit up, pull up dan pelatihan fisik lainnya, secara berkala.
Waktu pun berlalu, menjelang siang aku menyuruh mereka untuk beristirahat terlebih dahulu, dan melakukan makan bersama dengan Alaina dan yang lainnya.
"Ali bagaimana tentang latihan dengan anak-anak, apa berjalan dengan baik?" Tanya Alaina.
"Iya berjalan dengan baik, mereka menuruti semua perintah ku, meskipun mereka mengeluhkan porsi latihan yang aku berikan, bagaimana denganmu?" Ucapku.
"Ya mereka sangat antusias saat ku ajari caranya menanam benih-benih sayuran dan buah-buahan, dan diantara mereka Melissa lah yang cepat memahami apa yang aku ajarkan" Ujar Alaina.
"Wah syukurlah, memang aku juga memperhatikan jika Melissa lebih pintar dari yang lainnya, mungkin karena perbedaan umur." Ujar ku, setelah berbincang-bincang kami pun segera untuk makan-makan bersama.
Beberapa saat kemudian setelah selesai beristirahat aku melanjutkan melatih anak-anak, sedangkan Alaina mengajari anak-anak cara membaca dan menulis di bantu dengan Melissa, karena hanya Melissa yang bisa membaca dan menulis.
"Oke kalian semua siap?" Ucapku pada anak-anak yang ku latih.
"Siap Kak! sekarang kita latihan apa?" Tanya Reg.
"Pertanyaan bagus Reg! kita akan latihan gerakan bertahan dan menyerang dalam pertarungan" Ujarku.
"Waaah!" Sorak anak-anak serentak.
"Oke semua ikuti gerakan Kakak ya!" Ucapku.
"Siap Kak!" Serentak anak-anak.
"Oke! Lebar kan kuda-kuda kalian,.. Oi lihat seperti ini,.. Drian, Cloude, Vallmir, Lebar kan sedikit ... Nah seperti itu!" Ucapku menginstruksikan.
"Selanjutnya lihat lengan kakak,... nah iya bagus seperti itu, ... buka jari jari tangan kiri kalian fokuskan tenaga kalian ke tangan kiri,... lalu angkat lengan kiri dan kaki kalian keatas secara secara bersamaan,.. nah seperti itu bagus, putar sedikit lengan kiri kesamping supaya lurus dan pertahankan seperti itu, sambil menurunkan kaki kiri, nah coba segitu dulu ulangi sampai kalian hapal gerakannya" Ujarku sambil mencontohkan dan menginstruksikan gerakan bela diri.
beberapa saat kemudian, "Oke bagus kalian sudah hapal, selanjutnya, saat kalian menjatuhkan kaki kiri, alihkan tenaga kalian ke lengan kanan,... lalu lengan kanan pukul kedepan,.. setelah itu kaki kiri di putar sedikit,.. condong kan badan ke kiri bawah,.. sehabis itu tendang menggunakan kaki kanan,.. jatuhkan kaki kanan,.. lalu mundur dua langkah,.. dengan posisi tangan kanan sebahu,.. gunanya agar mempersiapkan diri dari serangan lawan atau gerakan selanjutnya, Paham!" Ujarku menginstruksikan.
"Emmm, paham!" Ucap serentak anak-anak, dan ada beberapa anak-anak yang masih kesulitan dalam melakukan gerakan yang telah aku contohkan.
Namun dari beberapa anak itu, Reg dan Kayle lah anak yang dapat dengan cepat memahami dan mengikuti gerakan yang aku ajarkan.
"Oke Reg, dan Kayle kalian maju paling depan,sebagai contoh yang lainnya, lakukan sampai semua benar-benar bisa melakukannya" Ujarku kepada Reg dan Kayle.
"Oke baik kak!" Ucap Reg dan Kayle, mereka pun melanjutkan latihan yang aku minta, sedangkan aku duduk beristirahat sambil mengawasi mereka bersama dengan Reno.
"Bagaimana menurutmu Guru, tentang mereka?" Tanyaku.
"Bagus, beberapa diantara mereka cepat mengerti arahan darimu, Hebat juga muridku sudah memiliki murid dengan cepat" Celoteh Reno.
"Ya, gimana ya, aku tidak bisa berkomentar soal itu."
"heleh, sekarang sepertinya, kita harus mencari cara untuk memanipulasi auramu yang dapat terlihat, jujur saja jika ada orang dari kerajaan yang bisa melihat aura mu, pasti kamu akan langsung menjadi incaran, sepertinya kamu harus meminta bantuan Alaina soal itu." Ujar Reno.
"Baiklah, nanti setelah Alaina selesai mengajari anak-anak aku akan membicarakan itu dengan dia." Ujarku.
Beberapa waktu berlalu, Latihan pun selesai pada saat matahari terbenam. malamnya setelah makan-makan bersama, aku membicarakan hal yang aku bicarakan dengan Reno kepada Alaina, dan kamipun langsung mencoba beberapa cara untuk memanipulasi aura yang terpancar dari tubuh-Ku. hingga akhirnya Kami berhasil memanipulasi aura yang terpancar dari tubuh-Ku, dengan cara Menyelimuti aura ku dengan sihir Alaina.
Manusia biasa mungkin tidak dapat melihat aura, tetapi dengan latihan mereka bisa melihat atau hanya sekedar merasakannya, dan semakin hebat orangnya semakin besar aura yang terpancar dari tubuhnya, maka kebanyakan dari mereka yang memiliki aura yang besar, menekan aura yang terpancar dari diri mereka sampai terlihat seperti aura manusia biasa umumnya. tapi yang bisa melakukan itu hanya sedikit orang, termasuk aku dan Alaina.