Dibunuh demi selingkuhan, hartanya di rampas dan dia dipisahkan dengan anaknya, dia kembali ke masa lalu dan mengubah takdirnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Senyum Dilan membuat heboh
Setelah Dilan kembali ke kantor, pria itu melihat di mejanya telah diletakkan jus dan juga beberapa cemilan ringan.
Ketika dia mengangkat cemilan itu untuk melihat, dia menemukan sebuah kertas yang diletakkan di bawah cemilan itu.
*Terima kasih atas bantuannya tadi pagi, Saya tidak tahu harus memberikan apa untuk berterima kasih pada manajer. Jadi saya pikir manajer akan menyukai ini.* Tulisan tangan Melinda pada secarik kertas itu langsung membuat Dilan tersenyum.
Karina yang sedang mengangkat wajahnya dan tak sengaja melihat senyum itu langsung terpaku di tempatnya dan merasa begitu merinding melihat sebuah senyuman yang terpatri di wajah manajer.
Itu pertama kalinya dia melihat senyuman manajer selama dia bekerja di tempat itu, jadi dia dengan segera mengambil ponselnya dan membuka grup chat mereka.
*Ini penting!!! Aku baru saja melihat manajer tersenyum!!!* Ketik perempuan itu lalu mengirimkannya di grup mereka.
Drrttt!
Drrttt!
Drrttt!
Semua ponsel milik anggota departemen desain produk langsung bergetar lalu mereka semua serentak mengambil ponsel mereka dan melihat chat di grup.
Tak perlu waktu lama, semua orang kemudian mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Manager.
Tetapi sayang sekali, dia sudah tidak tersenyum lagi, Jadi mereka memindahkan tatapan mereka pada Karina.
Karina yang melihat tatapan penuh tanya dan kesal teman-temannya langsung tertunduk dan kembali mengetik.
*Aku benar-benar melihatnya barusan!!! Dia tersenyum singkat!!!* Ketik perempuan itu lalu mengirimkannya.
Regi, *Jangan membohongi kami, kau tahu seberapa lama kami bekerja di sini? 1/2 pun kami tidak pernah melihat dia tersenyum!!!*
Angga, *benar sekali, tidak ada yang akan percaya jika kau tidak punya bukti!!!*
Karina *aku benar-benar melihatnya!!! Kita bisa pergi melihat cctv kalau kalian tidak percaya padaku!!*
Regi, *kalau begitu pergilah ambilkan rekamannya dan perlihatkan pada kami!!*
Angga, *ha ha,, betul!!! Cepat pergi sekarang juga!!!*
Hera, *Aku juga merasa bahwa manajer mustahil akan tersenyum, kecuali kalau dunia akan kiamat!!!*
Seto, *benar, Ayo cepat pergi dan perlihatkan pada kami lalu aku akan mentraktir kalian semua selama satu bulan penuh Jika Itu Memang terjadi!!!*
Karina, *baik!!! Aku akan pergi setelah jam pulang kerja dan kau tidak boleh mengingkari ucapanmu!!!*
Seto, *oke!*
Setelah pesan-pesan itu, Karina langsung mengangkat wajahnya dan menatap Seto dengan senyum penuh kemenangan.
"Aku mengawasimu!!!" Ucap Seto dengan gerakan bibirnya.
'Heh,, dasar!!! Lihat saja nanti, kau akan mentraktir kami selama satu bulan penuh!!!!' kesal Karina dalam hati lalu perempuan itu kembali fokus pada pekerjaannya.
Sementara Melinda, dia yang membaca pesan-pesan itu memegang erat ponselnya.
'Hal seperti ini tidak pernah ada di kehidupan sebelumnya, ataukah aku melupakan beberapa hal?? Tapi bagaimanapun aku mengingatnya, benar-benar tidak ada yang seperti ini!!!! Tapi kenapa sekarang Ada banyak hal yang tiba-tiba berubah?' ucap Melinda dalam hati yang merasa begitu aneh.
Sementara di sebelah Melinda, Seto yang baru saja menaruh ponselnya tiba-tiba saja kembali mengambil ponselnya ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya.
*Kak Seto, Bagaimana kalau nanti malam kita bertemu? Aku akan traktir Bir!* Isi pesan dari Cynthia.
Membaca pesan itu, Seto merasa sangat senang. Ia kemudian dengan cepat membalas, *ok!!* Lalu pria itu meletakkan ponselnya dan tersenyum sepanjang sisa hari itu.
'Kalau Melinda akan menikah dan sudah memiliki calon suami, maka tidak masalah, karena sekarang aku mendapatkan perempuan yang jauh lebih cantik lagi dari Melinda.
'Pokoknya setelah bekerja hari ini aku harus cepat-cepat pulang dan mandi dan bersiap-siap untuk bertemu dengan gadis cantik milikku!!!' ucap Seto dalam hati merasa begitu berbunga-bunga karena nanti setelah pulang bekerja dia akan pergi berkencan.
Sementara di sisi lain, Melinda juga mendapat pesan dari Niko bahwa pria itu akan membawa Melinda ke rumah orang tuanya.
Dan meski Melinda merasa kesal pada pria itu, namun dia tetap mengiyakan permintaan Niko, sebab Dia memiliki sebuah rencana di pertemuan keluarga itu.