NovelToon NovelToon
Limitless : Reinkarnasi Sang World Breaker

Limitless : Reinkarnasi Sang World Breaker

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:333
Nilai: 5
Nama Author: Reito(HxA)

Setelah mati secara tiba-tiba, Kazuma Hiroshi, seorang programmer jenius, terlahir kembali di dunia lain sebagai seorang World Breaker, kelas terkuat dengan kekuatan yang tak terbatas. Dilengkapi dengan kemampuan manipulasi mana dan sistem yang bisa ia kendalikan layaknya sebuah game, Kazuma segera menyadari bahwa kekuatannya tidak hanya luar biasa, tetapi juga berbahaya. Dalam dunia penuh monster, sihir, dan ancaman dari Reincarnator lain, Kazuma harus belajar memanfaatkan kekuatannya dengan bijak dan menghadapi musuh yang mengincar kehancuran dunia barunya. Petualangan epik ini menguji batas kekuatan, strategi, dan kemanusiaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reito(HxA), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Puncak Kekuatan

Kazuma menatap Inti Kekuatan yang berdenyut di hadapannya. Cahaya biru yang memancar darinya berkilauan, seolah menunggu Kazuma untuk meraih dan mengklaim kekuatan yang terkandung di dalamnya. Sylvia berdiri di sampingnya, melihat dengan cemas. Pertarungan dengan bayangannya sendiri telah membuat Kazuma kelelahan, tetapi Inti Kekuatan itu bukan hanya simbol kemenangan—itu adalah jalan terakhir menuju kekuatan yang dia butuhkan.

"Kazuma, kau yakin akan mengambilnya sekarang?" tanya Sylvia dengan suara khawatir. "Kau sudah melalui banyak hal. Mungkin kita harus beristirahat dulu."

Kazuma menggeleng pelan, pandangannya masih terfokus pada Inti Kekuatan. "Aku tidak bisa menunggu lagi, Sylvia. Dunia ini tidak akan menunggu sampai aku siap. Kekuatan ini adalah satu-satunya cara untuk melawan Penjaga Keseimbangan."

Sylvia menggigit bibirnya, lalu mengangguk. "Baiklah. Tapi hati-hati, Kazuma. Kekuatan sebesar itu bisa membawa beban yang tidak terduga."

Kazuma mengambil napas dalam-dalam, kemudian berjalan perlahan mendekati Inti Kekuatan. Setiap langkah terasa semakin berat, bukan karena lelah, tetapi karena tekanan yang berasal dari kekuatan di hadapannya. Ketika tangannya hanya beberapa inci dari Inti, dia merasakan dorongan besar energi yang mengalir melalui tubuhnya.

Sesaat sebelum dia menyentuhnya, bayangan Penjaga Kebenaran muncul di hadapannya lagi, tapi kali ini dalam bentuk cahaya, bukan ancaman. "Ingat, Kazuma," suara Penjaga Kebenaran bergema, "kekuatan ini adalah milikmu untuk dikendalikan, bukan untuk dimiliki. Jika kau lupa itu, kekuatan ini akan mengendalikanmu."

Kazuma menutup mata sejenak, meresapi kata-kata itu. Dia tahu bahwa kekuatan yang besar membutuhkan tanggung jawab yang besar pula. Dia tidak boleh membiarkan dirinya terbawa oleh godaan kekuatan yang tidak terkendali. Dengan tekad yang semakin bulat, dia membuka mata dan menyentuh Inti Kekuatan.

Begitu tangannya menyentuh Inti, ledakan energi yang dahsyat terjadi. Cahaya biru yang cerah menyebar ke seluruh ruangan, menyelimuti Kazuma dalam kehangatan dan kekuatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Tubuhnya bergetar, tetapi bukan karena rasa takut—itu adalah perasaan penuh yang belum pernah dia rasakan. Kekuatan itu menyatu dengan tubuhnya, mengalir melalui darahnya, membuat setiap otot, setiap tulang, dan setiap saraf dalam tubuhnya terasa hidup.

Kazuma tertegun. Dia bisa merasakan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, tetapi lebih dari itu, dia bisa merasakan kontrol yang lebih baik atas kekuatannya. Tidak seperti sebelumnya, di mana sihirnya terasa liar dan sulit dikendalikan, sekarang dia bisa mengarahkan kekuatan itu dengan presisi yang lebih tajam. Setiap mantra, setiap teknik, sekarang berada dalam genggamannya.

Cahaya biru itu perlahan memudar, dan Kazuma berdiri di sana, masih dalam keadaan terengah-engah. Sylvia menghampirinya, matanya terbuka lebar, penuh dengan kekaguman.

"Kazuma, kau... berbeda," katanya pelan.

Kazuma tersenyum kecil. "Aku merasa berbeda." Dia merasakan energi itu terus mengalir, tetapi kali ini dengan kendali yang penuh. "Ini kekuatan yang kita butuhkan. Dengan ini, aku bisa melawan Penjaga Keseimbangan."

Namun, sebelum mereka bisa lebih jauh, sebuah getaran terasa di lantai. Dinding-dinding gua tempat mereka berada mulai bergetar, dan dari kejauhan, terdengar suara gemuruh yang semakin mendekat. Sylvia dan Kazuma langsung waspada.

"Apa yang terjadi?" Sylvia bertanya dengan nada cemas, mencabut pedangnya.

Kazuma segera melihat ke arah pintu keluar gua. "Sepertinya kita tidak sendiri. Sesuatu mendekat."

Tak butuh waktu lama sebelum sosok-sosok besar mulai muncul dari kegelapan. Makhluk-makhluk berwujud raksasa, dengan kulit hitam berlapis seperti baja, mata merah yang bersinar tajam, dan taring-taring besar yang menyeringai ke arah mereka.

"Ini... penjaga terakhir!" Kazuma menggeram, menyadari bahwa ujian mereka belum selesai. Penjaga Kebenaran mungkin telah memberinya kekuatan, tetapi Penjaga Keseimbangan jelas tidak akan membiarkan dia pergi begitu saja dengan kekuatan itu.

Kazuma menarik napas dalam-dalam, merasakan kekuatan barunya bersatu dalam dirinya. "Sylvia, ini akan menjadi pertarungan yang berat. Tapi kita bisa menang."

Sylvia mengangguk, tatapannya penuh dengan tekad. "Aku akan berada di sisimu."

Makhluk-makhluk raksasa itu bergerak semakin dekat, mencakar tanah dengan cakar besar mereka, memecahkan batu-batu di sepanjang jalan mereka. Kazuma dan Sylvia berdiri tegak, siap menghadapi ancaman ini.

Tanpa peringatan, salah satu makhluk melompat ke arah mereka, mencakar dengan tangan besar yang tampak sekuat baja. Sylvia melompat ke samping, sementara Kazuma mengangkat tangannya, melepaskan gelombang energi biru yang menghantam makhluk itu dengan kekuatan dahsyat, membuatnya terhempas beberapa meter ke belakang.

Kazuma tersenyum puas. "Kekuatan ini... sangat kuat."

Namun, dia tahu bahwa ini baru awal. Makhluk-makhluk itu tidak akan menyerah dengan mudah. Mereka bergerak cepat, menyerang bersamaan. Sylvia beraksi, pedangnya memotong salah satu makhluk di tengah, tapi segera makhluk itu menyatu kembali, seolah-olah luka yang diderita tak ada artinya.

"Makhluk ini bisa beregenerasi!" Sylvia berteriak, menghindari serangan lain.

Kazuma berpikir cepat. Dia tahu bahwa serangan fisik tidak akan cukup. Dia membutuhkan sesuatu yang lebih kuat, sesuatu yang bisa menghancurkan makhluk-makhluk itu hingga ke intinya.

Dengan tangan terangkat, Kazuma mulai memfokuskan energinya. Cahaya biru di sekelilingnya mulai berkumpul, semakin terang dan semakin panas. Makhluk-makhluk itu berbalik ke arahnya, merasakan ancaman yang lebih besar.

"Kau ingin bermain keras?" Kazuma berkata, suaranya dipenuhi oleh kekuatan baru. "Baiklah, ini dia."

Kazuma melepaskan ledakan energi besar ke arah makhluk-makhluk itu. Cahaya biru itu mengamuk, menghantam mereka dengan kekuatan yang begitu besar hingga tanah di bawahnya bergetar hebat. Makhluk-makhluk itu mengeluarkan raungan kesakitan saat tubuh mereka mulai hancur, tidak mampu menahan serangan Kazuma.

Ketika debu mulai mereda, Kazuma berdiri di tengah kehancuran itu, napasnya masih terengah-engah. Makhluk-makhluk itu kini hanya serpihan-serpihan gelap yang tak bernyawa.

Sylvia mendekat, matanya berbinar. "Kau melakukannya, Kazuma. Kekuatanmu... luar biasa."

Kazuma mengangguk pelan, tetapi di balik wajah puasnya, ada kesadaran bahwa ini hanya awal dari apa yang akan datang. Penjaga Keseimbangan masih menunggu mereka, dan pertarungan sebenarnya baru saja dimulai.

"Kita harus bersiap," kata Kazuma dengan nada serius. "Pertarungan melawan Penjaga Keseimbangan akan jauh lebih sulit."

Sylvia mengangguk setuju. "Tapi kali ini, kita memiliki kesempatan."

Dengan kekuatan barunya, Kazuma merasa lebih yakin dari sebelumnya. Tetapi dia juga tahu bahwa kekuatan ini adalah pedang bermata dua, dan jika dia tidak berhati-hati, dia bisa menjadi ancaman sebesar musuh yang dia hadapi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!