NovelToon NovelToon
SISTEM PAHLAWAN WANITA

SISTEM PAHLAWAN WANITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dunia Lain / Harem / Penyelamat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Riizer13

Gala, seorang pemuda hidup sebatang kara yang selalu memegang nasihat orang tua.

"Selalu menolong di dalam langkahmu, jaga perempuan baik-baik, dan bantu orang yang membutuhkan."

Akan tetapi, nasihat orang tuanya tak sengaja membuat Gala celaka di suatu malam, dan hampir terbunuh.

"Akankah aku mati sekarang?" Gala berkata dalam hatinya.

Tiba-tiba....

[Ding! Sistem Pahlawan Wanita terikat!]

Sejak suara itu muncul di kepalanya, takdir Gala berubah sepenuhnya dan penuh keajaiban. Tugas demi tugas yang dikeluarkan sistem, menciptakan sosok Gala yang tak terkalahkan.

Suatu hari, banyak monster dan penjahat dari berbagai dunia berkumpul untuk melawan seseorang.

Gala yang berdiri di depan ribuan wanita hanya tersenyum menghadap mereka semua. "Apakah kalian siap untuk dihancurkan?"

Novel ini hanya fiksi belaka dan khayalan author semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Teman Aneh

[Misi: Menolong Hana dari temannya]

[Hadiah: 1x Kesempatan Lotere]

Ketika Gala baru saja mengalahkan Raina di dalam permainan berkuda ria, misi baru dari sistem dikeluarkan.

Gala membaca misi baru ini dan terheran. "Menolong orang dari temannya? Memangnya ada apa dengan temannya? Temannya berbahaya?"

Banyak pertanyaan di otak Gala mengenai misi sistem baru yang tampak aneh.

Malas memikirkan isi dari misi, Gala mengambil seragam di ruang penyimpanan gelang, kemudian mengenakannya dengan singkat.

Dalam sekejap tampilan Gala tampak seperti pria yang berprofesi sangat penting di bagian tertentu perusahaan, tapi masuk ke dalam semi-formal.

"Bawa aku ke sana, Sistem!"

Gala sudah tahu wanita dalam misi ini bukan berasal dari daerah Indonesia, dia tinggal di sebuah daerah kecil di Jepang.

Negara Jepang adalah salah satu negara yang ingin sekali Gala kunjungi lantaran banyak pemandangan bagus di sana.

Dengan cahaya putih bersinar di dalam toilet kamar, Gala berpindah tempat ke Jepang.

"Ini?"

Begitu Gala membuka matanya, apa yang pertama kali ia lihat adalah ruang sempit dan gelap. Dirinya ada di gang kecil yang gelap dan kotor, beberapa meter di depannya terlihat ada cahaya dari lampu.

Gala perlahan berjalan melewati banyak barang-barang tak layak pakai, pergi ke arah cahaya putih di kejauhan.

Begitu keluar dari gang kecil, Gala melihat banyak toko yang dihiasi oleh lampu berwarna-warni begitu meriah. Banyak orang yang berjalan-jalan untuk sekadar melihat atau membeli sesuatu. "Apa ini Tokyo?" gumam Gala asal menebak.

Tebakannya benar, ia memang berada di Tokyo, pusat destinasi orang-orang yang liburan di Jepang.

Kemunculan Gala yang berpakaian modis dan keren membuat banyak wanita yang melirik. Tak sedikit orang-orang yang langsung mengambil ponselnya dan memotret wajah Gala yang tampan.

Wajah Gala tak menampakkan kepedulian sama sekali, apa yang dilihatnya sekarang adalah peta sistem, tepatnya titik merah pada peta sistem.

"Untungnya tidak jauh dari sini." Gala tak sengaja tersenyum dikit.

Senyuman kecil yang Gala ciptakan tanpa dibuat-buat menciptakan rasa pusing ke semua wanita di dekatnya.

Mereka merasakan surga berada tepat di hadapannya begitu melihat senyuman Gala. Mereka semua terbayang-bayang oleh senyuman tampan itu, bagai barang suci.

"Sial! Tampan sekali dia!"

"Apakah dia artis dari Korea Selatan?!"

"Aku akui idolaku sekarang tidak setampan dia. Aku benar-benar mabuk kepayang!"

"Mama!! Aku mau nikah dengannya sekarang!"

Banyak sekali ucapan dari berbagai bahasa untuk Gala, isinya kebanyakan memuji Gala perihal visualnya yang tak tertahankan.

Gala tidak mengerti semua yang mereka katakan, terlebih bahasa asing selain Inggris. Ia memfokuskan dirinya untuk bertemu wanita di misi sistemnya sekarang.

Pada saat ini, terlihat ada tiga wanita dengan seragam kantor sedang asik mengobrol. Jika dilihat lebih saksama lagi, salah satu di antara mereka tampak dikucilkan.

"Di mana pacarmu! Katanya kamu sudah punya pacar pria di kafe barusan!"

"Benar, mana pacarmu yang tampan itu?! Kamu pasti berbohong!"

Hana terdiam memandang mereka dengan takut-takut. "A-aku ... aku memang punya pacar tampan!"

Dengan sedikit keberanian yang tersisa, Hana mencoba untuk meyakinkan mereka kalau dirinya memang memiliki pacar tampan.

Kenyataannya, ia sama sekali tidak punya pacar pria tampan. Jangankan pacar, Hana bahkan tak memiliki teman pria satu pun. Bagaimana caranya punya pacar tampan? Hana bingung sekarang akibat tingkahnya sendiri.

"Bohong! Mana buktinya?!" Salah satu Hana masih tidak percaya.

"Tunggu, aku akan memanggilnya ke sini sekarang," Hana berkata dengan beberapa butiran keringat di dahinya.

Tangan Hana sedikit bergetar ketika berpura-pura mengetik ke seseorang melalui ponselnya. Ia melakukan ini agar teman-temannya itu tidak terus menyudutkannya dan mengulur waktu untuk berpikir.

"Sial, apa yang harus aku lakukan sekarang? Bagaimana jika mereka terus membully aku di luar kerja? Aku benar-benar ceroboh! Untuk apa aku terpancing dengan ucapan mereka," kata Hana di dalam hatinya yang dipenuhi penyesalan dan rasa kesal.

Melihat Hana yang lama memainkan ponselnya, kedua temannya memandang sinis penuh curiga.

"Bilang saja kamu berbohong, kamu sebenarnya tidak punya pacar, kan?"

"Kamu malu disebut wanita tidak laku karena memang tidak pernah dekat dengan pria mana pun, kan? Sekarang kamu berbohong agar kami bisa mengajakmu bermain!"

Mendengar tuduhan keduanya, tangan Hana makin bergetar saat memegang ponsel.

"Bagaimana ini? Bagaimana ini? Apa aku menjadi bahan bully mereka selanjutnya?! Tidak mau!" Hana sungguh tidak ingin menjadi target mereka berikutnya karena ia tahu apa jadinya apabila hal buruk itu benar-benar menjadi menjadi kenyataan.

"Kenapa diam saja? Pacarmu tidak mau ke sini? Atau memang tidak punya pacar?" Teman Hana masih meledek dengan ucapan yang frontal.

"Hahaha, dia sebenarnya punya pria tampan, tapi di mimpinya sendiri!"

Mereka berdua tertawa menghina Hana dan di sini ia benar-benar diam tak berbicara. Hanya ada rasa kesal di dalam hatinya dan rasa putus asa. "Pa–pacarku ada urusan penting hari ini, mungkin hari berikutnya dia bisa datang untuk bertemu kalian," kata Hana yang mencoba berbohong.

Tetap saja, teman Hana tidak percaya dengan ucapannya. Mereka sudah yakin bahwa Hana tak memiliki pacar.

Tepat ketika mereka ingin mengatakan sesuatu, Gala tiba-tiba berdiri di samping Hana dan berkata, "Kenapa kamu ada di sini?"

Sontak mereka semua terkejut dengan kedatangan Gala yang tak diundang, mereka makin terkejut begitu melihat sosoknya.

"Aaahh! Tampan sekali!"

Teman Hana tak bisa menahan teriakannya saat melihat Gala. Bagi mereka pria yang ada di depannya adalah pria paling tampan sepanjang mereka hidup di dunia ini.

Sementara itu, Hana yang sangat dekat jaraknya dengan Gala bereaksi lucu, mulutnya terbuka lebar di wajahnya yang cantik dan imut.

Gala tersenyum melihat reaksi Hana, tangan bergerak sendiri dan menutup mulut wanita itu. "Tidak baik, sedang apa di sini?"

Hana yang terkejut langsung sadar karena gerakan Gala. Cepat-cepat ia menjawab, "Ak–aku baru saja pulang dari pertemuan kantor."

Lambat-laun Hana tersadar sepenuhnya, dan kali ini ia bingung tentang identitas Gala.

Melihat kebingungan Hana di raut wajahnya, Gala paham artinya. "Kalau begitu, aku akan mengajakmu jalan-jalan dan pulang. Ayo ikut aku!"

Tanpa menunggu balasan dari Hana, Gala menarik lembut tangan Hana dan membawanya menjauh dari mereka berdua.

Kesadaran kedua teman Hana kembali begitu Hana dan Gala sudah jauh untuk dikejar.

"Fak! Ternyata Hana tidak bohong!"

"Pacarnya memang sangat tampan!"

"Tidak mungkin!!!"

Mereka berdua tampak kesal mengetahui fakta barusan, mereka sangat tidak terima.

Sayangnya, mereka tidak bisa berbuat apa-apa sekarang karena Gala sudah membawa Hana pergi dari mereka.

Pada saat yang sama, Gala dan Hana mengobrol santai sambil melihat-lihat bangunan di sekitar.

Hana yang berwajah tak percaya dan bingung tetap berusaha menjawab pertanyaan Gala. "Anu, aku baru saja bekerja selama dua tahun di sana. Memang dasarnya lingkungan kerjanya buruk, mereka bertindak begitu karena tekanan kerja juga."

"Oke-oke, aku mengerti." Gala bertanya tentang kenapa temannya seperti barusan yang lebih condong menindas orang terdekat.

Memang aneh, tapi Gala memaklumi karena tekanan dan budaya kerja di sini berbeda. Tergantung juga sebenarnya, tidak semuanya sama.

"Ayo kita berbelanja!" Gala teringat dengan tujuan sampingannya.

Banyak yang harus ia beli mumpung ada di sini. Lagi pula ia memiliki banyak uang, hanya perlu mengkonversi ke mata uang Yen Jepang.

Beberapa jam berikutnya, Gala dan Hana selesai berbelanja banyak barang dengan kedua tangan penuh oleh tas belanja.

[Ding! Misi berhasil diselesaikan!]

1
Dean Adam
Thor Emg Novel Savior Ga Bakal Lanjutkan Lagi Kah?
Dean Adam
P
Mas Alif
kan kata nya gak bisa bahasa jepang
THIRTEEN: Inggris Pak, nanti dijelasin
total 1 replies
Mas Alif
gala ngomong pakek bahasa apa we?
badakpunah
nice
badakpunah
alurnya cerita sama kosa kata bagus thor.


lanjutkan.
Katsumi
lah ini Nobel lu toh 🗿
🛌
lu dari mana authorr gw kangen tau GK tiba² ngilang /Sob//Sob/
🛌: ooh udah kerja ya dikira nya masih SMA loh🫠
THIRTEEN: Kerja euy sekarang mah
total 3 replies
Tara
another sistem story
syyy
mnjdi pman 10pnakn ga dilnjutin?
THIRTEEN: nanti mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!