NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Mantan Pacar Kakak

Terpaksa Menikah Dengan Mantan Pacar Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: tami chan

Tiara Putri harus membesarkan keponakannya yang bernama Bintang, karena kakaknya -Rani- yang merupakan ibu kandung Bintang, telah meninggal. Tiara sangat menyayangi Bintang hingga rela bekerja siang dan malam demi bisa menwcukupi kebutuhan anak sambungnya itu. Namun tiba-tiba muncul seorang lelaki bernama Troy Richard Kardinal yang mengaku sebagai mantan pacar Rani dan ayah biologis Bintang. Dia menginginkan Bintang dan akan merebutnya dari Tiara.
Akhirnya demi bisa terus bersama Bintang, Tiara terpaksa menikahi Troy.
Bagaimanakah lika liku kehidupan pernikahan pasangan tanpa cinta itu? akankah cinta tumbuh di antara keduanya suatu saat nanti? yuk, ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Okta dan Prita.

Troy menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, lalu dia mendesah kemudian mengetuk ngetukkan ujung pulpennya di meja kerjanya, lalu dia kembali memandang arlojinya.

"Jam dua siang.. kenapa waktu berjalan lambat sekali!" gumamnya.

"Kenapa?"

"Ha? apa? no.. nothing..." Troy menundukkan kepala, berusaha membaca berkas-berkas meeting yaang sudah di siapkan Okta.

"Lu, nggak makan siang?" tanya Okta, "gue laper nih! gue mau makan dulu," Okta mengelus perutnya yang sejak tadi terus bernyanyi minta di isi.

"Ck!" Troy hanya berdecak kesal.

"Kenapa?"

"Gue nggak lapar, Lu kalau mau makan, makan dulu sana," lalu Troy kembali berjibaku dengan pekerjaannya.

"Lu nggak boleh gitu, Troy. Makan itu kebutuhan utama manusia. Lu harus jadi ayah yang kuat buat Bintang dan suami yang kuat buat Tia, eh, maksud gue buat calon istrimu nanti," Okta tersenyum di kulum karena berhasil menggoda sahabatnya.

Troy menatap Okta, "Lu, mau gue kasih kerjaan lagi? yang kira-kira bikin lu nggak bisa tidur satu minggu?" ancam Troy.

"Ampun bos!" Okta langsung merapatkan bibirnya.

"Lu, mau nitip apa? nanti gue beliin."

"No, thanks!"

"Okelah kalau begitu," Okta pun berjalan keluar dari ruang kerja Troy yang sangat megah.

Sebenarnya Troy bukannya tak lapar, tapi entah kenapa dia tak punya napsu makan. Kejadian beberapa hari ini, berturut-turut sedikit membuat nya stres. Dia merasa sangat bersalah pada Bintang, namun yang membuat dia terus kepikiran adalah bagaimana selanjutnya? Siapa yang akan menjadi pengasuh Bintang nanti saat dia sudah kembali ke rumah, apakah Troy harus mencari pengasuh baru lewat yayasan lagi? aahh.. Memikirkannya tentu saja membuat Troy semakin pusing. Troy takut jika pengasuh barunya nanti sama seperti Puji.

"Ya Lord... mengurus anak ternyata lebih memusingkan dari pada memikirkan pekerjaan di kantor!" gerutu Troy sambil menjambaki rambutnya sendiri.

***

"Eh! Prita!"

Prita yang saat itu sedang berada di ruang fotokopi pun terkejut karena mendengar namanya di panggil oleh seseorang yang suaranya sangat dia kenal.

"Si_siang Pak..." sapa Prita gugup. Ya, walaupun kemarin dia sudah sering bertemu Okta, tetapi rasa gugup terus menghampirinya saat bertemu muka dengan asisten bos yang super tampan ini.

"Sudah selesai?" tanya Okta sambil menyenderkan satu lengannya di pintu ruang fotokopi yang terbuka.

"Ti_tinggal sedikit lagi..."

"Aku bantu biar cepat selesai?" Okta mulai menggulung lengan kemeja nya lalu berjalan mendekati Prita.

"Eh, jangan Pak. Nggak usah. Sudah mau selesai kok..." Prita berusaha mencegah Okta, namun Okta sudah berdiri di sampingnya dan dengan cekatan membantu Prita hingga tugasnya cepat selesai.

"Oke, beres. Lalu apa lagi?" tanya Okta.

"Saya harus meletakkannya di ruang meeting setelah selesai di sortir..."

"Ok, aku bantu," jawab Okta sambil mengambil stapler.

"Jangan Pak..."

"Nggak apa-apa, sebagai bayarannya, temani Saya makan ya, Saya malu makan sendiri," ucap Okta sambil mengedipkan sebelah matanya.

Tentu saja Prita langsung mleyot. Tulang kakinya bahkan terasa menjadi jeli, dan rasanya lemas.

"Pak.. Okta.. mau makan apa?" tanya Prita gugup.

"Apa saja, Saya bukan tipe yang suka pilih-pilih makanan," jawab Okta sambil tetap fokus pada kertas kertas dan stapler.

"Sudah pernah makan di warteg? depan situ ada warteg enak..."

"Oke!" jawab Okta cepat.

Prita tersenyum, ya Tuhan.. kapan lagi ada kesempatan makan di warteg sama bos.

.

"Ini serius, Pak Okta mau makan di warteg?" ulang Prita saat mereka berjalan kaki keluar dari gedung perkantoran. Okta benar-benar cekatan, berkas meeting 10 bendel dengan duapuluh lima lembar per salinan, bisa selesai secepat ini. Jika Prita mengerjakannya sendiri, mungkin membutuhkan waktu satu jam an.

"Serius, memang Saya pernah bercanda?" jawab Okta sambil berjalan.

Prita hanya tersenyum, sambil terus memandangi Okta. Mimpi apa dia semalam, bisa berjalan beriringan dengan asisten CEO yang rupawan, bahkan cara berjalannya kaya model yang sedang show di catwalk.

"Hoki satu tahun, di pakai dalam satu hari ini mah, namanya..." gumam Prita sambil cengar cengir.

"Ki-kita sudah sampai," Prita menunjukkan sebuah warteg yang sepi, mungkin karena sudah lewat jam makan siang, jadi warteg ini sepi. Biasanya warteg ini selalu ramai bahkan kadang sampai nggak kebagian tempat duduk.

Okta berjalan masuk, ya Tuhan.. dia bahkan sampai menundukkan kepala, karena kusen pintu masuk ke dalam warteg sangat rendah buat seorang Okta yang punya tinggi 180 centi.

"Tempatnya bagus dan bersih, ya..." ucap Okta lirih sambil duduk di sebuah bangku panjang yang mengitari etalase berisi lauk pauk yang melimpah.

"Iya, cumi bumbu hitam nya paling sedap, Pak!" ucap Prita bersemangat.

Okta menganggukkan kepalanya, "Saya mau cumi bumbu hitam sama orek tempe, terus telur balado..." ucap Okta sambil memandangi lauk pauk yang dia inginkan.

"Kamu mau makan apa?"

"Sa-saya.. es teh saja."

"Lho, nggak makan?" tanya Okta sambil duduk dan meletakkan sepiring makanan yang penuh di mejanya.

"Tadi Saya sudah makan, dan masih kenyang..." jawab Prita sambil tersenyum.

"Memang waktu makan siang udah lewat jauh, ya. Ini gara-gara Troy kasih tugas banyak banget karena kesal!" gerutu Okta sambil melahap makanannya.

"Hmmm... beneran! cuminya enak!" lalu dengan bersemangat Okta melahap makanannya per sendok hingga habis tak bersisa.

"Makanan Indonesia memang yang terbaik, di London sana, susah cari makanan Indonesia yaang rasanya otentik begini... Saya kenyang sekali, Terima kasih ya, Prita.

" Sama-sama, Pak..."

"Oh ya, ngomong-ngomong... sudah lama berteman dengan Tia?" tanya Okta memulai obrolan.

"Sudah dari SMA... dia itu penolong Saya..."

"Penolong?"

"Iya..." Prita menatap gelas es tehnya yang hampir habis. "Saya anak pindahan, waktu itu masuk semester dua saat masih kelas satu. Dan Saya itu tipikal anak pemalu dan pendiam."

"Masa sih?" tanya Okta tak percaya.

"Iya, Saya bahkan di bully, sering di mintai uang. Setiap hari malah... dan Tia lah yang membantu Saya. Dia berantem dengan anak-anak yang membully Saya, karena kalah jumlah, Sayapun ikut membantu Tia, dan kami semua berakhir di ruang BK," Prita tersenyum. "Sejak saat itu, kami berteman baik."

Okta menganggukkan kepalanya, "berarti dari SMA sifat Tia itu sudah badas sekali ya."

"Dia itu hebat sekali, bahkan sewaktu kelas dua SMA, dia sekolah sambil membawa Bintang yang masih Bayi."

"Serius?" tanya Okta tak percaya.

"Saya ingat sekali, waktu itu dia belum bisa menemukan day care yang bagus, lalu Ibu nya juga nggak mau mengurus Bintang, jadi mau tidak mau, Tia harus membawa Bintang ke sekolah, karena waktu itu juga dia sudah membolos lebih dari seminggu untuk merawat Bintang. Dia... tangguh sekali," Prita terlihat sedih.

"Maka dari itu Pak Okta, Saya minta tolong. Bilang ke Pak Troy, jangan ambil Bintang dari Tia. Tia itu sayang banget sama Bintang," lanjut Prita sambil memandang Okta dengan lekat.

Okta tersenyum, "dari pada memperebutkan siapa yang boleh merawat Bintang, akan lebih baik jika mereka berdua saja yang merawat Bintang supaya tidak ada perdebatan lagi. Toh, mereka berdua sama-sama lajang dan tak punya pasangan..."

"Benar sekali! Saya setuju! Bintang juga setuju! Ayo kita buat rencana agar mereka bisa saling jatuh cinta!" ungkap Prita dengan mata berbinar.

"Mungkin... tidak sampai jatuh cinta, tapi kita coba saja."

Prita tersenyum lebar mendengarkan rencana Okta.

.

1
senja
alur ceritanya bagus dan seru, gaya tulisan penulisnya juga rapi. novel romcom yg layak dibaca sih
ELy Purwanti Elf
ada ada sajaaa tia tiaaa ,lanjuttt thorrrr
Tamie: 🤣🤣🤣🤣😂😂😂
total 1 replies
Ika Wahyuni
👍
Khamim Fiatin
nama bintang sering typo jadi binatang thor
Tamie: iya kak... duh HP ku eror bgt typo nya.. nanti aku cek lg trus d edit. terimakasih 🙏🙏
total 1 replies
Khamim Fiatin
mulai suka nih dengan konfliknya
Tamie: Terima kasih kk🤗
total 1 replies
Heny Adinda
semangat Thor
Tamie: makasih kk 🤗
total 1 replies
ELy Purwanti Elf
setujuuuu , gas polll ayokkkkk
ELy Purwanti Elf
pintar sekaliiii bintang ahahahahha
ELy Purwanti Elf
dasar puji pecat ajaaa bang troy
ELy Purwanti Elf
ceritanya menarik dan bisa bikin ketagihan bacanya hihi
Tamie: asik asik.... thankyou sayang.. 🥰🥰
total 1 replies
ELy Purwanti Elf
pertualangan di mulaii wkwkwk
Tamie: asyik asyik wes nongol... 😁😆
total 1 replies
ELy Purwanti Elf
dag dig duaaarrrr thor
Tamie: kaget g tuh... 😆
total 1 replies
sunshine wings
😲😲😲😲😲
🤣🤣🤣🤣🤣
sunshine wings
Wohoo.. 😱😱😅😅😅
Tanggungjawab ya Troy.. 🤭🤭😍😍😍
sunshine wings: 🤭🤭🤭🤭🤭
Tamie: hohoho......
total 2 replies
sunshine wings
Lebih kuat Prita..
Se enaknya menggasak anak²..
Huhhh..
Panasss..😡😡😡😡😡
Heny Adinda
cepat up lgi thor😭penasaran bgt
Tamie: hehe.. siap👍
total 1 replies
sunshine wings
Huhhh!!!
Tara
waduch..bisa bisa ktmu nanti..uhuy😅
Tamie: yoi.. 😁
total 1 replies
sunshine wings
Bsgus ceritanya.. Seruuu banyak lucunya..
Keep it up author..
💪💪💪💪💪
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings: 🫶🫶🫶🫶🫶
Tamie: makasih ka, 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!