NovelToon NovelToon
Terkena Tulah Jimat Leluhur

Terkena Tulah Jimat Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Berawal dari menemukan seekor kadal di sawah ladangnya, Kadal yang tak lajim. Ekor ( buntut ) bercabang dua, dan berlekuk seperti lekuk keris.
Bu Surmi, wanita paruh baya yang menemukan kadal tersebut.
Namun naas, bagi hewan tersebut yang dibunuh Bu Surmi. entah apa alasannya.
***
Namun siapa sangka.
Ternyata kadal itu kadal jejadian dari sebuah JIMAT PUSAKA yang akan diturunkan pada Surmi. Sebagai salah satu keturunan dari cerita legenda Eyang Cakra Buana. Ratusan tahun silam.
Karena telah membunuhnya, akhirnya Bu Surmi terpaksa harus meminta maaf pada Eyang Cakra Buana yang akhirnya memaafkan Bu Surmi.
Bu Surmi sah diwarisi benda pusaka/Jimat.

apakah Bu Surmi bisa menggunakannya, ketika mendapatkan Jimat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Ki Durgala. Siapakah Dia?

...******...

#Di kosan Fatma

"Ibuuu.... !!" Fatma berteriak memanggil Ibunya. Nafas gadis itu tersengal-sengal naik turun seperti habis lari marathon ratusan meter.

"Astaghfirullohaladziim...ternyata hanya mimpi. Tapi kok seperti nyata, Ya Alloh.. ada apakah gerangan, mudah-mudahan hanya mimpi saja!." Gumam Fatma. ia mengusap wajahnya dengan kasar. Kemudian ia bangun dari tidurnya. Dan menoleh jam dinding di atas kepala ranjangnya. Lamunannya tertuju pada orang yang dikasihinya selama hidupnya, irang yang telah melahirkannya, yaitu Bu Surmi, ibunya, yang entah bagaimana nasibnya sekarang yang mengalami bahaya di hadapan nya. Naluri seseorang yang ada ikatan batin. Ikatan darah memang sering terjadi adanya.

Beberapa saat ia duduk di tepi ranjangnya. Mengingat-ngingat tentang mimpi yang baru saja terjadi. "Ibuu.. Ada apa dengan dirimu. Kenapa Ama mendadak kangen sekali padamu, Bu. Ama menyesal, kenapa Ama tidak pulang dulu ke rumah saat Ibu mengatkan akan mengunjungi ke suatu tempat asing, yang mana tempat itu area hutan belantara. Dengan dalih diantar sama Mbok Darsih dan menerima wangsit, setelah Ibu membunuh seekor kadal dan jatuh pingsan. Duuuuuh... Ama harus gimana ini, perasaan Ama semakain kacau tak menentu...?" Ana terus membatin. Hatinya merasa tidak karuan.

"Apa Ama tanya lagi sama Bapak, yah...tapi... Bapak tadi bilang kalau ponsel Ibu enggak terbawa. Mau menghubungi Mbok Darsih, nomornya nggak punya. Ya Alloh, kenapa perasaanku semakin tak menentu. Lindungi Ibu Ama Ya Alloh." Ama membatin lagi.

"Makanya..jangan tidur sore hari. Nggak baik. Nggak baik buat kesehatan dan juga Rasululloh SAW pun tidak menganjurkannya. Kalau kailulah, tidur sebentar menjelang waktu dzuhur, itu yang dianjurkan."Tiba-tiba, terngiang nasehat dari Irfan, ketika Fatma sering bertanya tantang agama.

"Hmmm... Mudah-mudahan hanya sekedar mimpi saja." Gumam Ama, seraya beranjak dari tempat tidurnya, dan berlalu dengan rasa malasnya, pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

#Flasback on

Memang, siang hari setelah pulang kuliah itu, Fatma berniat mau ke rumah Rita. Teman kampusnya untuk menyelesaikan tugas dari dosennya. Tapi baru saja mau berangkat, Rita menghubungi Fatma melalui chat WA nya. Bahwa siang itu ia ada urusan mendadak, harus menjemput sepupunya dari rumah sakit, setelah beberapa hari dirawat.

Akhirnya Fatma tidak jadi ke tempat temannya itu, dan langsung ke kamarnya tiduran di kamarnya sambil menelaah kembali materi mata kuliah yang diberikan dosenya pagi tadi. Tidak terasa hawa ngantuk menghampirinya dan Fatma tertidur.

#Flashback off.

"Sebentar lagi waktu Ashar." Fatma bicara sendiri sambil beranjak malas dari tempat tidurnya, dan mengambil handuknya yang tergantung di kapstok. Kemudian ia keluar kamar, dan menuju ke kamar mandi.

Setelah beres mandi, Fatma kemudian ke dapur. Mau menghangatkan nasi dan lauk pauknya. Untuk persiapan makan malam nanti. Sambil nunggu nasinya hangat. Ia merebus air. Ditaruhnya teh celup dan sedikit gula. Dan setelah airnya masak, kemudian menuangkan air ke gelas yang sudah ada gula dan teh celupnya. Dan..

"Praaaank..." mendadak gelas pecah bekeping-keping. Sontak saja membuat Fatma sangat kaget, sehingga ia mundur ke belakang. mundur ke belakang kaget. Jantungnya kian berdegup.

Fatma segera membersihkan tumpahan air dengan kain lap.

Kemudian mengumpulkan pecahan-pecahan beling dengan sangat hati-hati.

"Aaawww...aduuh.. sshh ..!"

Fatma meringis, terlihat ujung jari telunjuk nya kena serpihan beling kaca gelas. Padahal ia sudah hati-hati. Darah segar merembas dari celah sayatan beling di ujung jari telunjuknya. Setelah semuanya bersih, Fatma langsung ke ruangan depan. Mencari obat-obatan di kotak P3K, didapatkannya botol antiseptik. Dan langsung mengoleskannya pada bagian yang luka. Walau kecil, tapi terasa sedikit perih.

Beberapa menit kemudian, Fatma keluar dari rumah kosannya dan pergi menuju warung kelontong yang tidak jauh dari tempat kosannya untuk membeli handy plast.

"Ya Alloh.. jariku..perih juga ya.." Gumam Ama terus meringis.

Di depan warung, ketika ia mau balik lagi ke kosannya, tanpa sengaja ia melihat Irfan yang lewat beberapa meter di depannya.

"Kak Irfan...!" Fatma memanggil. Dan pemuda tampan kalem itu menoleh, lalu tersenyum, kemudian menghampiri Fatma.

"Kamu di sini. Ama, Lagi beli apa?" Tanya Irfan.

"Iya kak. Lagi beli plaster. Nih jari telunjuk Ama kena goresan pecahan beling."

" Lho..kenapa..kok bisa kena jari,?"

Fatma menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya.

"Begitu, Kak.." Ama menutup pembicaraannya.

"Tapi nggak apa-apa kan?"

"Nggk kok Kak, cuman sedikit terasa perih saja.

O iya Kak.. sudah dua hari ini, Ama selalu mimpi buruk. Bahkan perasaan Ama mendadak kurang enak. Entah kenapa Ama juga tidak tahu. Rasa heran saat tadi pagi Ama menyerempet kucing hitam, sampai barusan mimpi buruk tentang ibu. Gimana kak. Minta pencerahannya dong?"

Sambung Fatma menceritakan tentang mimpinya pada Irfan. Fatma juga sudah cerita tentang Ibunya yang akan pergi ke suatu tempat pada Irfan. Fatma dan Irfan mencari tempat duduk yang enak. Kebetulan di depan warung itu ada kursi panjang, tempat nongkrongnya Bapak-bapak ngopi bareng selepas pulang dari kerjaannya masing-masing.

"Kita duduk dulu di sana. Yuk." Ajak Irfan. Fatma hanya menganggukkan kepalanya dan langsung mengikuti Irfan yang sudah berlalu.

Bagi Fatma, Irfan adalah sosok pemuda yang sudah dianggap dan terasa seperti kakaknya sendiri, yang selalu berbagi ketika suka maupun duka. Apalagi keduanya sama-sama merantau mencari ilmu di daerah orang. Begitupun bagi Irfan. Ia sudah menganggap Fatma seperti adiknya sendiri. Apalagi Ia anak satu-satunya yang tentunya sangat menginginkan kehadiran seorang kakak atau adik.

" Ah... Itu mah cuman mimpi saja Ama. Bahkan mimpi di siang bolong lagi hehe. Nggak perlu dipikirin. Anggap saja bunganya tidur." Irfan menasehati.

"Lagi pula, kalau mau tidur, itu kita dianjurkan untuk berdoa. Bila perlu dalam keadaan bersuci dari hadas kecil dan besar. Kata Rasululloh, siapa orangnya yang tidur dalam keadaan bersih dari hadas, jika kematian langsung datang padanya, maka akan dikasih pahala Syurga." Irfan panjang lebar memberikan nasehat-nasehat keagamaan pada Ama. Gadis yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri.

Fatma hanya terdiam mendengarkan nasehat dari Irfan. Terkadang kepala nya diangguk-anggukan tanda mengerti.

"Sudahlah, kamu kembali ke kosan aja, gih. Ka irfan mau langsung ke Masjid, persiapan sholat Ashar. Nih jajanannya bawa buat Ama." kata irfan sambil berdiri.

"Makasih, Kak."

"He emh. Belajar dengan baik, dan jangan banyak pikiran." Irfan menegaskan lagi.

Setelah membayar kopi dan jajanan lainya, irfan dan fatma meninggalkan warung tersebut.

******

#Keadaan Mbok Darsih dan Bu Surmi.

"Hahahaha... Ya. Aku.. kenapa? Kau kaget Darsih!?" Jawab laki-laki yang agak tua dari Mbok Darsih tapi kelihatan gagah, kekar dan berwibawa. Sorot matanya yang tajam dan juga penampilan yang mencerminkan bukan orang biasa. Pakaian nya sama serba hitam, dada atasnya terbuka dengan kalung tali hitam gandulnya menyerupai kepala tengkorak sebesar gantungan kunci, dengan ikat kepala (bendo) persis seperti dalang yang juga serba hitam dengan golok panjang di pinggang kiri nya.

Laki-laki itu dikawal oleh dua orang laki-laki lagi, yang penampilannya sebelas dua belas, hampir sama. Hanya yang membedakan dari usia. Tampak jauh lebih muda. Dengan gandul kalung seperti taring babi. Sepertinya anak buahnya.

Laki-laki tersebut mendekati Mbok Darsih dan Bu Surmi diikuti kedua anak buahnya.

Hanya beberapa saat saja, Mbok Darsih bisa menyembunyikan rasa kagetnya dan bahkan sudah bisa menguasai dirinya, sehingga kelihatan tampak tenang. Sedangka Bu Surmi langsung menempatkan posisi di belakang Mbok Darsih dengan perasaan yang tidak menentu. Heran dan takut menjadi satu dalam dada Bu Surmi.

"Sepertinya bukan orang baik. Mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu hal yang nggak diinginkan." Bu Surmi membatin. Tanpa sadar, ketiga laki-laki itu sudah berada di depannya sekitar jarak dua meteran.

"Apa kabar, Darsih..tak kusangka akhirnya Kita bertemu di sini. Hahaha. Waktu yang tepat." Laki-laki itu terbahak. Gelagatnya sudah ditampakkan. Gelagat yang tidak baik.

"Seperti yang Kau lihat. Keadaanku baik-baik saja dan lebih baik dari mulai berpisah dengan orang seperti kamu, Durgala...!" Jawab Mbok Darsih, menyebut laki-laki yang dihadapannya dengan Durgala.

"Hahahaha. Bukankah kau selalu merindukanku. Hmmm..hahaha. Dan Aku yakin, perasaanmu masih seperti yang dulu.!" Ucap laki-laki yang bernama Durgala.

"Cuiiih...!!, rindu..? Mimpi di siang bolong, Durga...!!" Ucap Mbok Darsih dengan rasa penuh kebencian.

Bu Surmi hanya bisa menyimak pembicaraan kedua orang itu. Dalam hatinya penuh tanya. Apalagi pada sosok laki-laki yang disebut oleh Mbok Darsih dengan sebutan Durgala.

"Durgala, Ki Durgala, Siapakah Dia..apa hubungannya dengan Mbok Darsih yang tampaknya sudah dikenalnya?."

Gumam Bu Surmi dalam batinnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
dede rohimah
lanjut thoor
dede rohimah
ngeri yah... suara genderewo
dede rohimah
serem thor bergidik ngebayanginnya
dede rohimah
waaah jadi gelut ini mah..

lanjut thoor
dede rohimah
ki durgala harus kalah, thooor
dede rohimah
pasti orang jahat si durgala itu
dede rohimah
jangan sampe kalah thooor.. walau seorang wanita
dede rohimah
jangan sampe kalah mbok darsih nya, thor
dede rohimah
legenda cakra birawa apa buana
dede rohimah
orang tua ku sering mmpringatkan.. wayah beudug, waktu dedemit berkeliaran
dede rohimah
karya yang bagus menurutku... kayaknya ini bukan author kaleng an...

gaya bahasa dan tutur nya seolah membawa halu pada reader
dede rohimah
kok berani yah.. kalau aku mah udah jijik duluan thor
dede rohimah
apa ada, thor kadal bercabang.. atau kadal canggah
dede rohimah
bikin bergidik..
dede rohimah
aku gabung, thooor... enak banget baca nya.
alur ceritanya bukan kaleng-kaleng
Aji Wandi
hutannya serem banget... malam purnama di hutan bikin bergidik
Rina Mes
siyap thooor
sehat selalu
Rina Mes
jangan hiatus ya Thor
sehat selalu
Rina Mes
suara buto ijo thor
Fathiya Fitri
misteri kadal berekor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!