NovelToon NovelToon
SANG PEWARIS

SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Menikah Karena Anak
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Babahnya Hasnulya

Cinta dan Obsesi tidak bisa dilepaskan dari manusia tamak dan serakah

Seorang Istri muda yang amat dicintai suami nya, Hamil dan akan melahirkan calon penerus keluarga nya, harus berpisah karena Istri pertama sang suami yang tidak menginginkan anak dan hanya mencintai harta suaminya. secara kejam menculik bahkan suatu hari ia membunuh Madunya.

bagaimana nasib sang pewaris

yuk ikutin cerita selengkapnya...



jangan lupa Share Like Koment dan bintang 5nya

terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Babahnya Hasnulya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu orang Baik

"Aaaaaaaaaakkkkhhhh....Terimakasih ya Allah" Teriak Nurul, merasakan kebebasannya

"Alhamdulillah " Ucap Syukur Aisyah...

"Ckiiiiit..... " Mobil berdecit, Nurul mengerem mendadak. Untung Aisyah tidak terjungkal.

"Astagfirullah," Pekik Aisyah, Nurul Menegok ke belakang

"Siapa Kamu?, Hantu apa orang" Tanya Nurul dengan mata nya memicing

"Tikus" ucap Aisyah sesaat Mulut Nurul terbuka dan matanya melotot. membuat Aisyah tertawa "Yah Oranglah Neng masa cantik gini dikata curut" ucap Aisyah tekikik geli melihat ekspresi Nurul yang Panik dan takut dan kaget.

Aisyah merangkak untuk pindah ke Jok samping kemudi. "Eh ngadi-ngadi nih bocah dikira ini film sodako hantu jepang dia merangkak " ucap Nurul dalam hati.

"Aisyah ..namaku kamu?? " Aisyah mengulurkan tangannya. Nurul masih bergeming. Aisyah melambaikan tangan di muka Nurul. Kesel tak ada respon

"Plak" Gadis yang sedang hamil besar itu menepak bahu Nurul. Barulah sadar

"Eh apa? " tanyanya

"Aku Aisyah, nama kamu siapa?, terimakasih " ucap Aisyah

"Nurul.. Nurul Aini ... panggil aja aku Nurul atau Aini" nurul kembali ke posisi semula mengahadap depan sesekali menengok kesamping.

"Aku panggil Nurul aja ya? dan Aku tadi lihat kamu seperti nya dikejar gerombolan Pria berbadan besar? Apa kamu ada masalah sama mereka sampai kamu kabur" tanya Aisyah. Nurul mulai menjalankan mobil nya.

"Panjang ceritanya, aku akan cerita intinya saja ya"

"Silahkan" ucap Aisyah

"Aku dijual Bibiku ke seorang Germo dan juga renternir. Bibiku mempunyai hutang dengannya. Bibi menjaminkan rumah peninggalan orang tuaku. Karena bibiku tidak mau menjadi gelandangan akhirnya bibi menjualku dan juga anak gadisnya yang seumuran denganku. Aku tadi bersama sepupuku. Tapi entahlah sepertinya sepupuku tertangkap"

"Ya Allah, kasihan sekali. Semoga dia baik-baik saja ya"

"Kuharap sih begitu. Aku kasihan dengannya. Setiap hari sepupuku disiksa oleh ibunya sendiri. Bibiku itu orang yang Sombong, angkuh dan tamak"

"Apa sepupumu itu bukan anak kandungnya? " tanya Aisyah tertarik dengan cerita Nurul.

"Entahlah. Aku berfikirnya seperti itu. Lalu kenapa kamu bisa bersama penjahat bodoh itu Ai?, apa kamu korban penculikan? "

"Sepertinya begitu, aku tidak tahu siapa dan motifnya apa mereka menculikku. Aku dan suamiku sama sekali tidak punya musuh. Tapi kenapa pula mereka menculikku" Aisyah menunduk matanya berkaca-kaca.

"Sudahlah Ai, sekarang kita selamat" Nurul mengelua bahu Aisyah memberi semangat "Sudah berapa bulan kandungan mu?" tanya Nurul lagi

"8 bulan Rul, oh ya bisakah kita nanti berhenti di masjid atau musholah, aku sudah engap. Kepingin selonjoran rasanya. dan aku juga melewati sholat maghrib gara-gara penculik sialan itu" ucap Aisyah dan Nurul hanya mengangguk dan mereka mulai mencari masjid atau mushola. Dan akhirnya mereka menemukan sebuah mushola kecil di desa itu. Dan Nurul menghentikan mobilnya dan mereka turun .

Aisyah dan nurul memberishakan diri mereka dan menunaikan ibadah yang sempat tertinggal tadi.

"Ai apa kamu sudah makan?, Aku akan cari makan dulu sekitar sini yang tadi aku lihat ada tukang nasi goreng dan sebuah warung masih buka" Ucap Nurul, aisyah hanya mengangguk. Nurul berjalan menuju warung dan Tukang nasi goreng. Nurul membeli dua porsi dan beberapa cemilan dan air mineral.

Dalam perjalanan pulang sehabis beli Nasi goreng, Nurul melihat Sepupunya berada disebuah mobil pickup pengangkut sayur. Dan Nurul bergegas ke arah Aisyah.

"Aisyah kau mau ikut dengan ku atau mau disini dulu? " ucap Nurul

"Memangnya ada apa? " tanya Aisyah

"Aku tadi melihat Sepupu ku, aku akan mengejar sepupuku dulu"

"Aku disini aja dulu. Pinggang dan kakiku rasanya pegal. Aku mau rebahan dulu" ucap Aisyah

"Baik, kau tunggu disini ya, jangan kemana-mana aku akan segera kembali" ucap Nurul sembil memberikan bungkusan itu ke Aisyah. Nurul pun berjalan cepat ke arah mobil.

"Hati-hati ya, segera kembali" ucap Aisyah dan Nurul mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Dan Aisyah sekarang seorang diri. Aisyah mulai menyuapkan nasi goreng, dua bungkus nasi goreng dia habiskan karena lapar

"Alhamdulillah " ucapnya. Setelah menghabiskan dua bungkus nasi goreng dia mulai mengantuk, dia menuju dalam mushola untuk tidur sambil menunggu Nurul kembali.

Saat Adzan akan berkumandang dia dikagetkan dengan sekumpulan orang.

"Bangun!!! " Ketus Seorang perempuan bercadar dan berpakaian serba hitam.

Aisyah mendengar suara orang membangunkan nya.

"Ya, sudah subuh ya? " tanya Aisyah

"Siapa kamu, berani-beraninya kau tidur di tempat ibadah kami? " tanya perempuan itu ketus "Pasti kau seorang jalang yang kabur karena di usir dari lingkungan mu karena sudah hamil?" ucapnya lagi

"Astagfirullah, mba kenapa berbicara seperti itu?, kita ini sama - sama perempuan loh"

"Apa kau bilang sama?, kita berbeda. Kau Najis. kami ini Suci. Cepat pergi sebelum Adzan" ucap perempuan bercadar itu.

"Mba, bukankah kita sesama muslim itu bersaudara? "

"Mba..Mba Kami bukan mba Mu" ucap perempuan lainnya

"Iya kau itu Najis" ucap perempuan lainnya

"Ya Allah, kalian ini kenapa?, pakaian kalian ini tidak mencerminkan akhlak kalian? " ucap Aisyah

"Kau jangan banyak bicara dan mengajari kami soal Akhlak!, cepat katakan siapa namamu"

"Namaku Siti Aisyah, puas! " ucap Aisyah tak kalah ketus

"Cih pantas saja, namamu seperti seorang jalang, dan menjijikan cepat kau pergi dari sini jalang!! " ucap pemimpin dari perempuan itu.

"Baik, semoga apa yang kalian lakukan kepadaku tidak terjadi di diri kalian dan keluarga kalian" ucap Aisyah sambil bangkit dan membereskan bekas Tempat tidurnya.

"Hahahaha, itu tidak akan pernah terjadi Jalang. Karena kami ini Suci dan kau Najis" ucap perempuan lainnya dan semua tertawa. Dengan langkah gontai Aisyah berjalan tertatih dari mushola. Dia baru sadar setelah membaca plang nama kecil bertulis kan bahas Arab di Mushola itu.

"Pantas saja aku di bilang Najis, ternyata aliran mereka sesat" ternyata Aisyah masuk di mushola milik aliran sesat.

"Ya Allah ternyata aliran itu masih ada, Aku kira sudah punah" Ucap Aisyah. Sambil berjalan. Setelah lama berjalan Aisyah melihat sebuah mobil pickup pengangkut sayur berhenti disebuah warung makan yang sedang menurunkan beberapa sayuran. Aisyah mencari supir.

"Assalamualaikum, pak maaf apa ini mobil bapak? " tanya Aisyah

"Walaikumsalam neng, iya benar. Ada apa? " ucap bapak supir

"Boleh saya ikut pak? "

"Eneng mau kemana memangnya? , bapak sih boleh aja" ucap pak Supir sambil merapihkan tali untuk mengikat sayur.

"Bapak memangnya mau kemana? " tanya Aisyah

"Lah neng gimana bapak tanya neng malah nanya balik, bapak mau ke kota kecamatan"

"Saya ikut pak, setidaknya saya bisa cari kerja disana"

"Ya Allah neng, baiklah ayo ikut bapak. Jang kamu nanti duduk dibelakang ya, kasian si Neng kalau harus duduk berdempatan. Kasian dedek diperutnya" Ucap Pak supir berbicara ke keponakan nya.

"Baik mang, mang saya sholat dulu mamang sudah sholat belom? " ucap ujang remaja umur 16 tahun

"Mamang sudah sholat, tidak tahu kalau si eneng ini? " ucap sang paman sambil menunjuk Aisyah. Aisayah menggeleng kan kepalanya. "Yasudah neng sholat dulu aja ikut si Ujang. Mamang mau beli kopi sama gorengan dulu buat dijalan" ucap Mang Sobri

"Ayo Teh, keburu habis subuhannya" ajak Ujang. Aisyah mengikuti ujang ke dalam warung milik Ibunya Ujang. Aisyah dan ujang lalu subuhan berjamaah. Dan sekarang mereka berada didalam mobil. Aisyah menceritakan kejadian dia diculik.

"Ya Allah Neng, tidak ada keingan neng buat lapor polisi?, kalau ada niatan nanti mamang antar" tanya mang Sobri, Aisyah menggelangkan kepalanya. Sepanjang jalan mereka mengobrol dan sampailah di pusat kota kecamatan.

"Neng sampai sini ya, bapak mau ambil barang lagi. Ini ada sedikit buat pegangan neng, Nanti sore mamang kesini lagi. Neng bisa ikut ke rumah mamang" ucap mang Sobri sambil memberikan dua lembar uang lima puluh ribu"

"Ya Allah mang banyak amat, saya ambil selembar saja" ucap Aisyah sambil mengambil satu lembar. Tapi mang sobri mengepalkan Semua uang itu ke tangan Aisyah.

"Inget ya neng. Dapet atau ga kerjaan neng sore harus ada disini. Biar hati mang tenang" ucap Sobri. "Kalau tidak ketemu mamang neng bisa cari alamat ini, ini alamat rumah mamang" Mang Sobri memberikan alamat disecarik kertas Aisyah menerimanya.

"Terimakasih mang, nanti saya kesini lagi. Kalau mamang tidak ada saya bisa ke alamat ini " ucap Aisyah

Setelah pamitan dan janji ketemu lagi Aisyah menelusuri jalan mencari pekerjaan.

Hari semakin terik belum satupun pekerjaan yang di dapat. Hari semakin sore Aisyah sudah berada ditempat yang tadi dia berpisah. Aisyah menunggu sudah hampir dua Jam menunggu mobil mang Sobri tidak ada tanda-tanda kedatangannya. Aisyah kemudian beranjak dan mencari angkot jurusan yang terdapat di alamat yang diberikan Mang Sobri.

Aisyah didalam angkot terus beceloteh dan bercerita apa saja. dasarnya anaknya ceria cerewet tidak bisa sekalipun diam. sampai tak terasa angkot berhenti di persimpangan jalan.

"Neng sudah sampai, neng bisa ikutin jalan itu semoga ketemu ya neng rumah mamangnya" ucap supir angkot menunjuk ke arah jalan masuk kampung.

"Terimakasih pak, ini pak ongkosnya" Aisyah menyerahkan ongkos tapi di tolak sama sang supir.

"Terimakasih ya pak, semoga rejeki bapak berlimpah dan berkah" ucapnya tulus, sang supir mengamini. Aisyah menelusuri jalan. Waktu menunjukan waktu maghrib Aisyah istirahat sebentar di masjid untuk bersih-bersih dan sholat. Setelah sholat Aisyah melanjutkan perjalanan nya. Baru beberapa langkah perutnya keram ia merintih dan sinilah dia bertemu Bi Mirna

Flasback Off

...****************...

...Bersambung ...

...----------------...

jangan lupa like,coment dan share dan Bintang 5 nya

followjuga akun tiktok Outhor "@Babahhasnun"

1
Mariyati Triana
bikin penasaran gimana kelanjutannya
Hafidz Fajrin: terima kasih kak, Jam 12 nanti update 2Bab langsung loh!!
total 1 replies
Mariyati Triana
bagus dan menarik bikin oenasaran
Eka Aprilistanti
semangat
Hafidz Fajrin
jangan Lupa bintang 5nya dan Vote ya
anggita
oke 👍
anggita
terus berkarya tulis, semoga novelnya lancar 👍thor.
Hafidz Fajrin: terimakasih kak
total 1 replies
Hafidz Fajrin
terimakasih kak..
tiap hari akan ada updete cerita selanjutnya
Blush✨☃️
Terima kasih telah membuat kami terhibur dengan cerita yang luar biasa ini. Semoga terus sukses 🙏
Hafidz Fajrin
Terimakasih kak, Dibaca terus ya.. update setiap hari
Raquel Leal Sánchez
Kepincut sama tokohnya. 😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!