NovelToon NovelToon
Kebangkitan Sang Pembunuh Bayaran

Kebangkitan Sang Pembunuh Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:69.1k
Nilai: 5
Nama Author: R.A Wibowo

Reina Amelia merupakan pembunuh bayaran terkenal dan ditakuti, dengan kode name Levy five. Sebut nama itu dan semua orang akan bergidik ngeri , tapi mati karena menerima pengkhianatan dan gagal misi.

Namun, Alih-alih beristirahat dengan tenang di alam baka, jiwa Reina malah masuk ke tubuh seorang siswi bernama Luna Wijaya yang merupakan siswi sangat lemah, bodoh, jelek, dan menjadi korban bullying di sekolah.

Luna Wijaya, yang kini dihuni oleh jiwa pembunuh bayaran, harus menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kehidupan sekolah yang keras hingga mencari cara untuk membalas dendam kepada keluarga dragon!

“Persiapkan diri kalian … pembalasan dendamku akan dimulai!”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.A Wibowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

‘GERAKAN  yang terlatih, respon cepat dalam menganalisis situasi, dan tingkat kewaspadaan tinggi, gak hanya itu doang. Reflek yang diluar batas manusia normal … wajar saja Niko kalah dengan gadis ini.’ batin lelaki berhoodie tersebut. Namanya Ferdika Rizki, sama seperti Niko ia pun merupakan salah satu anggota inti keluarga Elang.

Luna langsung mengenali dalam sekali lihat. Menurut ingatan pemilik tubuh ini, Ferdika digambarkan dengan sosok jenius dan sangat dingin. Posisi nomor satu sudah jelas akan selalu ia ambil alih.

Namun ferdika terlalu misterius, rumor mengatakan bahwa rumahnya saja disembunyikan. Ia salah satu murid yang patut diwaspadai.

“kak Dika, toh. Menyerang seorang gadis dan mengirim surat cinta palsu itu ide yang sangat keterlaluan. Anda juga memegang pistol seolah itu hal biasa bagimu, sebenarnya siapa kamu?” tanya Luna.

“Yang seharusnya bertanya adalah aku.” Putus Dika. “Luna Wijaya. Seorang gadis pecundang dari kelas A. Mempunyai kepintaran di bawah rata-rata, ujian selalu dapat nol, dan kerap menjadi korban pembulian. Namun orang yang seperti itu, tiba-tiba saja menunjukan taring.

“Nilai akademismu naik pesat, popularitasmu pun tinggi, parasmu berubah, dan paling parah lagi. Kamu mengalahkan Niko, dengan sangat mudah … Semua yang terjadi jelas bukan definisi dari pecundang, berubah dalam waktu singkat jelas mustahil. Itu artinya kamu bukan Luna wijaya.”

Dika mengarahkan pistol ke arah Luna. Kelopak mata dia tajam. “sebutkan identitasmu, orang tak dikenal.”

Sementara Luna berdecak kesal. Ta berhenti kejadian waktu Alfian Mahendra mencurigainya, kini Dika pun ikut curiga. Tampaknya para murid di sekolah ini tak sebodoh yang ia kira. 

“Semua orang tanya siapa aku? Segitu pengen tahu identitasku?”

“Ya.” Dika menganggukan kepala. “tergantung jawaban, maka akan kubiarkan kamu hidup.”

“Kalau begitu …” Luna menundukkan kepala tampak pasrah.

Suasana tiba-tiba saja menjadi lebih mending. Dan Luna memanfaatkan waktu tersebut.

“Tak akan kuberi tahu, bego!”

swosh …

Dengan sekali dorongan, Luna melempar pelat besi ke arah Dika. Pelat itu melayang di udara. Dika terkejut dan mencoba menembak, namun Luna sudah bergerak lebih cepat. Pelat besi yang dilemparkan itu berhasil mengalihkan perhatian Dika, membuat tembakannya meleset.

Luna melompat, meluncur dengan kecepatan tinggi ke arah Dika. Dalam sekejap, ia sudah berada di hadapan Dika, menendang pistol dari tangan Dika dengan tendangan yang kuat.

“Sialan, aku lenggah.” komentar dari Dika menyadari bahwa kini pistolnya telah lepas dari genggaman tangan.

Dika terhuyung, kehilangan keseimbangan. Luna tidak membuang waktu, ia langsung menghantam perut Dika dengan sikunya, membuat Dika terjatuh ke tanah dengan keras. 

Dika mencoba bangkit, namun Luna sudah berada di atasnya, menekan lututnya ke dada Dika, membuatnya tak bisa bergerak.

“Kau sudah kalah, Dika,” ucap Luna dengan suara dingin. Pistol yang berada di udara ia ambil dengan sangat mudah, kini pistol itu teracu ke Dika. “Sekarang, kamu yang akan menjawab pertanyaanku. Apa kamu punya hubungan dengan geng keluarga Elang?”

Dika terengah-engah, menatap Luna dengan tatapan penuh kebencian dan kekaguman. “Kau ... Kau memang bukan Luna Wijaya. Tapi siapapun kau, aku akan menemukan jawaban. Dan aku tidak akan berhenti sampai saat itu tiba.”

Luna tersenyum tipis. “Kita lihat saja, Dika. Tapi untuk sekarang, kau lebih baik tidak mencoba menyerangku lagi. Karena aku tidak akan bersikap sebaik ini di lain waktu. Pistol ini, bila aku gatel sedikit, maka peluru yang terisi jelas akan mengenai kepalamu dan kamu akan mati … kusarankan untuk jangan bergerak dan melawan.”

“cik!” desis Dika tidak suka. “aku benci wanita kuat, itu buat aku ingat akan seseorang.”

“oh, kalau gitu mari kita cari tahu siapa wanita yang kamu maksud … Tunggu!”

Luna baru saja menyadari akan hal ini sebab pria di depannya selalu menggunakan hoodie bertudung dan menutupi wajahnya, namun bila dilihat dari dekat. Ia kenal dengan perawakan ini. 

Cara dia berbicara, cara dia bertarung, tulisan tangan dari surat. Rambut hijau acak-acakan, mata berwarna hazel itu. … kenapa ia tak sadar dari tadi.

“Kamu bukan Ferdika Rizki … Hans! Hans! salah satu anggota BSO. levy Two. Itukah kamu!?”

Luna lagi-lagi bertemu rekan lamanya. di kondisi tak terduga, sementara lelaki bernama asli Hans itu membulatkan mata.

“Darimana kamu tahu akan hal tersebut?”

Luna tersenyum tipis. “Akan ku jelaskan nanti yang jelas aku bukan lawanmu.” 

Dengan itu, Luna bangkit, membiarkan Dika tergeletak di tanah. Ia mengatur nafasnya, merapikan tas ranselnya. “Mari pergi ke suatu tempat, Hans!”

“Hei, kau belum menjawab pertanyaanku. Kau memang bukan Luna Wijaya dan tahu identitas asliku, sebagai pembunuh bayaran, aku tak akan membiarkan itu terjadi …” 

Dika bangkit, tangannya lihai mengambil pistol. “Sebut siapa kamu sebenarnya—-”

Tak …

Gerakan Luna kali ini lebih cepat, ia jelas lebih serius daripada tadi. Sebuah jarum yang bersembunyi di kerah lengan ia keluarkan begitu saja, Luna sekarang berpindah tempat di belakang Hans. Tanganya mendekati lehernya. “Tenanglah, levy two. Aku bukan lawanmu, sekarang diam dan ikuti aku..”

Hans menelan ludah. Aura pembunuh ini level yang sangat berbeda, dan tekanan dari Luna membuatnya ketakutan. Selama hidup ini ia cuma tahu satu kenalan yang bisa seperti ini. Namun ia sudah tewas, tak mungkin gadis ini adalah kenalannya.

Tiba-tiba saja, perut Hans berbunyi minta diisi. Si pria merona, disisi lain Luna terkekeh. 

“Akan kujawab pertanyaanmu dan akan ku jelaskan semua nya. Tapi dalam kondisi lapar gini, enaknya makan dulu.”

1
Anne Soraya
lanjut
L K
namanya reina atau luna sih?
Melz
keren ....👍
Hasnah Siti
oh god...nanggung udah kak... ditunggu lanjutan nya 👌❤️🔥🔥🔥
Narimah Ahmad
👍👍👍 emang seru
Azura75
mulai dr jam brp bangun utk dandannya? smp dandan bbrp jam utk ke sekolah? 😳
Dede Mila
mulai baca
Myss Guccy
SETAAAAANNNNN LUNAAA🤣🤣🤣🤣
Yusni
coba diceritain derail thor biar yg baca tanbah seru
Yusni
tertarik ku...semoga tmh keren novelnya
fidha muf
2x hidup katanya mantan pembunuh tpi msih oon grusa grusu percuma hidup lagii reina 🤮🤮
Jumiati Jumiati
Luar biasa
nadira ST
lama2 viola minta dipites nempel tres kayak debu, sama si rindi oon mau aja dikadalin cewek ppb
Manusia Biasa: Terlebih dia gak punya teman banyak lagi
Manusia Biasa: Kalau kata saya sih Rindi gak salah, bayangkan saja. Ia dulu kerap diasingkan dan diasingkan itu gak enak. Dia cuma iba aja sama murid baru—yang terbilang pasti gak punya teman.

Jadi Rindi istilah cuma mau teman akrab.
total 2 replies
Angie Dara
rok mini selutut kak, bukan sebahu😭
Manusia Biasa: Sama-sama
Angie Dara: ok kak, semangat terus saya suka ceritanya
total 3 replies
Zahra
Luar biasa
zylla
😱😱😱
Manusia Biasa: hehehehe
total 1 replies
.Cleaner.
apakah Al temannya luna?
Manusia Biasa: Yup. bener, kalau lupa. Nama panjangnya Alfian
total 1 replies
Ayu Dani
wah keparat ternyata Alfin Mahendra musuh yang sesungguhnya
key Hana: ya kan dari awal juga udah janggal
Manusia Biasa: hahaha, diluar prediksi ya
total 2 replies
Manusia Biasa
Hans MVP kali ini. hehehe, keren anakku satu ini emang
Ayu Dani
ikutan tegang gue
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!