NovelToon NovelToon
Mencari Aku, Menemukan Kamu

Mencari Aku, Menemukan Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Enemy to Lovers / Slice of Life
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dylan_Write

"Aku menyukainya. Tapi kapan dia akan peka?" ー Asami

"Aku menyukaimu, tapi kurasa orang yang kamu sukai bukanlah aku" ー Mateo

"Aku menyukaimu, kamu menyukai dia, tapi dia menyukai orang lain. Meski begitu, akan aku buat kamu menyukaiku lagi!" ー Zayyan

.
.
.
Story © Dylan_Write
Character © Dylan_Write
Cover © Canva

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dylan_Write, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beban Yang Tak Terucap

Pagi itu Asami menghempaskan tubuhnya di sofa, tangan memegang sepatu yang belum sempat dipakainya. Suara bentakan orang tuanya masih terngiang di telinganya, mengisi suasana pagi yang seharusnya tenang.

“Asami! Jangan pulang terlambat terus dengan alasan urusan OSIS, kamu tuh gak pernah nurut! Orang tua bilangin malah dilawan!”

Suara ibunya meninggi, membuat Asami hanya bisa diam sambil mengepalkan tangan. Ia menunduk, menahan amarah dan kesal yang semakin menumpuk di dadanya.

Asami mencebikkan bibir, matanya mulai panas. Tanpa sepatah kata pun, ia bangkit dan menyambar tas sekolahnya. Ia tidak ingin memperpanjang pertengkaran. Dengan langkah cepat, Asami keluar rumah tanpa mengucapkan sepatah kata perpisahan kepada siapapun. Suara pintu yang dibanting menjadi satu-satunya salam yang ia tinggalkan pagi itu.

Di sepanjang jalan menuju sekolah, Mata Asami berkaca-kaca, namun Asami berusaha keras menahan tangisnya.

“Kenapa semuanya selalu salah di mata mereka?” gumamnya dalam hati, mencoba menahan sesak di dada.

Ia berharap ketika tiba di sekolah, mood-nya bisa membaik. Ada satu harapan kecil yang tersisa di benaknya: melihat Mateo, cowok yang belakangan ini selalu berhasil membuat senyumnya kembali.

Namun, ketika Asami tiba di gerbang sekolah, harapan itu mulai retak. Dari kejauhan, ia melihat Mateo sedang bercanda dengan teman-temannya, tertawa lepas tanpa beban. Asami tersenyum tipis, berusaha mengabaikan perasaan buruknya dan berjalan mendekat, berharap dapat menyapa dan mengalihkan pikirannya yang kalut.

“Mateo!” panggil Asami dengan suara ceria yang dipaksakan.

Mateo menoleh sebentar, lalu mengangkat tangannya seolah menyapa, tapi wajahnya kembali fokus pada teman-temannya. Ia tertawa dengan lelucon yang dibuat oleh salah satu temannya, seolah kehadiran Asami tidak lebih dari sekadar angin lalu.

Asami berhenti beberapa langkah dari kerumunan itu, menatap Mateo yang tak lagi memedulikannya.

“Kenapa dia... cuek gini?” pikir Asami, kecewa.

Asami mencoba mendekat lagi, berharap Mateo akan menyadari kehadirannya. Tapi, bukannya menyapa atau bertanya kabar, Mateo malah berpaling, larut dalam obrolan tanpa sedikit pun menoleh ke arahnya. Setiap tawa dan candaan yang terlontar dari mulut Mateo terasa seperti pukulan telak bagi hati Asami yang sudah rapuh.

“Asami, kok kamu diam di situ aja?” tanya Rara yang tiba-tiba datang menghampiri dari belakang, mengernyitkan dahi melihat wajah Asami yang murung.

Asami menggeleng pelan, “Nggak, aku cuma... nggak apa-apa.”

Ia memaksakan senyum yang bahkan tak sampai ke matanya. Asami merasa bodoh karena berharap Mateo bisa menjadi pelipur laranya hari ini.

Kenyataannya, kehadiran Mateo justru membuat mood-nya semakin memburuk. Asami berdiri di sana, bingung harus melakukan apa. Seolah semua harapannya untuk memperbaiki suasana hatinya musnah begitu saja.

Rara menatap Asami, melihat ketidaknyamanan yang jelas terpancar dari wajah temannya. “Kalo ada apa-apa, cerita aja, Sa. Jangan dipendam.”

Asami hanya tersenyum tipis, “Aku cuma... lagi nggak mood aja.”

Rara mengangguk, walau ia tahu senyum Asami hanyalah kepalsuan belaka. Asami pun melangkah pergi, mendahului Rara menuju kelas.

Asami menyadari, kadang harapan yang ia gantungkan pada orang lain bisa jatuh begitu saja, meninggalkan luka baru di atas luka lama yang belum sembuh. Dan di pagi yang suram ini, ia hanya bisa memeluk kekecewaannya sendirian.

...ΩΩΩΩ...

Bel istirahat berbunyi, dengan langkah gontai dan malas Asami pergi ke kantin. Ia mencari tempat duduk di ujung agar bisa leluasa mengisi energinya sekaligus memperbaiki moodnya yang masih belum membaik.

Pesanan makanannya sudah datang, namun Asami hanya menatap makanan tersebut tanpa berniat menyentuhnya. Ia sebenarnya tidak selera makan, namun ia harus mengisi perutnya jika tidak mau asam lambungnya naik.

Asami meraih sendok, lalu ia mengaduk-aduk makanan miliknya dengan tatapan datar. Sorot mata yang biasanya bercahaya itu hari ini nampak seperti mata ikan yang mati. Suram dan tidak bercahaya.

Tiba-tiba wangi parfum yang sangat familiar menghampirinya kemudian duduk di sampingnya. Asami tidak perlu menoleh untuk tahu siapa orang tersebut.

“Kamu kenapa, Sa?” tanya Zayyan pelan, suaranya terdengar hati-hati.

Asami diam, bibirnya gemetar, tapi ia menahan semuanya dalam. Zayyan menatap wajah Asami yang terlihat lelah, dengan lingkaran hitam di bawah mata yang semakin jelas.

“Aku cuma... capek aja,” jawab Asami akhirnya, suaranya lirih dan datar.

“Kalau mau cerita, aku dengerin kok,” tawar Zayyan. "Nggak apa-apa, aku bisa jadi pendengar yang baik.”

Asami menoleh pelan, menatap wajah Zayyan yang serius. Ada dorongan dalam dirinya untuk bercerita, untuk melepaskan semua beban yang menghimpit dadanya. Tapi setiap kali mulutnya hendak terbuka, rasa bersalah muncul.

"Aku nggak mau bikin orang lain susah gara-gara masalahku," pikir Asami dalam hati.

Ia menarik napas panjang, mencoba mengatur emosinya yang bergejolak. Baginya, melibatkan orang lain dalam masalah pribadinya hanya akan membebani mereka. Asami tidak ingin terlihat lemah, apalagi di depan Zayyan.

Zayyan masih menatapnya, menunggu dengan sabar tanpa memaksa.

“Aku nggak apa-apa kok. Serius,” kata Asami lagi, kali ini dengan senyuman tipis yang jelas dipaksakan.

“Aku cuma butuh waktu sendiri.”

Zayyan mengangguk pelan, meski hatinya tahu Asami sedang berbohong. Ia bisa melihat betapa rapuhnya Asami saat ini, tapi Zayyan juga paham bahwa Asami bukan tipe orang yang mudah membuka diri.

“Oke, tapi kalau kamu butuh, aku selalu ada buat kamu, Sa,” ucap Zayyan lembut. Ia bangkit dan pergi meninggalkan Asami sendirian di kantin.

Asami menunduk, perasaannya berkecamuk. Ia ingin menangis tapi tidak bisa, seperti ada dinding besar yang menahan air matanya.

Rasa hancur yang ia rasakan semakin parah karena ia tidak bisa membagi beban itu dengan siapapun. Meski Zayyan menawarkan bahunya, Asami tetap memilih menanggung semuanya sendirian.

Asami tahu, dia tidak bisa terus begini. Tapi saat ini, dia hanya ingin sendiri, berharap esok hari semuanya akan lebih baik.

Mungkin...

...******...

1
Iind
Walaikumsalam
mayang sari
Halo, aku pembaca baru, ceritanya menarik kak.
Semangat ya🙂
mayang sari: sama-sama🙂
Dylan_Write: Halo kak Mayang. Terima kasih sudah mampir/Smile/
total 2 replies
Iind
iklannn meluncur ,☄️☄️☄️☄️
Iind: 🤣🤣🤣🤣,
Sama sama kak
Dylan_Write: Iya kak, aku daritadi maraton baca cerita sendiri jga udh 5x nontonin ads/Facepalm/
Btw makasih udah mampir lagi kak/Smile/
total 2 replies
Lyuraaaaa
Kasian si Zayyan/Scowl/
pasti dia ngerasain hal itu tapi tetep berusaha buat nahan rasa sakitnya tanpa harus di luapkan.
Tak bisa berbicara juga tak ingin merasa sakit/Scowl/
semangat Zayyan kamu pasti bisa membuat Asami jatuh hati sama kamu. . .
Dylan_Write: Terima kasih udah baca sampai sini/Whimper/
total 1 replies
ussy kusumawati
semangat💪🏻💪🏻
Anna🌻
kak aku mampir, semangat terus ya💖
Dylan_Write: Halo Anna, terima kasih sudah mampir~
Semangat juga dalam beraktivitas^^
total 1 replies
オーロラ79
😂😂😂😂😂😂
オーロラ79
Foolback ya kak! 😁
オーロラ79
Mampir aku kak KenKen... Sepertinya menarik...😊🍻
Iind
semangat kak,saya malah lagi ongoing bab 6 🥹🥹
masih jauh...saling support yaa
Dylan_Write
Halo~
Ini karya pertamaku di sini. Hope this book can make all of you enjoy reading!
Masih banyak kekurangan dalam buku ini, tapi aku selalu berusaha memperbaikinya hari demi hari.
Mohon dukungannya~!
Anonymous
NEXXTTTTT
Gresiaa_.
semangat thorr...
Arisena
Coba-coba baca novel romansa, kyknya oke juga
smgt thor💪
Dylan_Write: Terima kasih banyakkkk
total 1 replies
Salsabila
mampir juga ya ke cerita ku💕
Salsabila
cerita nya seru
Una loca(。・`ω´・)
Memikirkan ulang
Dylan_Write: Terima kasih sudah mampir dan membaca. Dukunganmu sangat berharga(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!