Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 5
Perusahaan Tanoearja yang bergerak di bidang property,makanan,dan juga tambang batu bara itu sekarang sedang mengalami kerugian akibat ulah orang yang iri melihat kekayaan mereka.
Dan sampai sekarang mereka belum mengetahui siapa dalang dibalik pembobolan keuangan mereka.bahkan hacker terbaik mereka saja sulit menemukan orang itu.
Karena si pembobol mengambil uang mereka secara berkala,dan setelahnya si pembobol akan meninggalkan pesan yang membingungkan bagi mereka,tapi tidak bagi seseorang.
[ini masih belum seberapa dengan penderitaan kami yang anda telantarkan,Bapak ]→isi pesan si hacker setiap membobol uang perusahaan.
"APAKAH KALIAN SELEMAH ITU,MENDAPATKAN TIKUS KECIL SAJA KALIAN BELUM BISA !!!"marah sang bos besar pada anak Hacker yang bekerja melindungi perusahaannya.siapa bos besar itu ? Ya Tuan Dariano.dia khawatir sekaligus takut akan sesuatu yang bisa saja menghancurkannya.
"maafkan kami Tuan,tapi memang sulit untuk dilacak dan setiap kami hampir mendapatkannya ada virus berbahaya yang menyerang komputer kami tuan.jika tetap dilanjutkan bisa menyebabkan ledakan pada komputer kami Tuan"jelas sikepala Hacker sebut saja Tony.dia dan sudah berusaha semaksimal mungkin namun jika memang yang mereka lawan diatas mereka bisa apa.
"jadi sudah berapa banyak uang kita yang hilang sejauh ini ?"tanya sang Tuan Dariano pada sang asisten,yang bernama Bagas
"sudah mencapai 500 juta Tuan,dan ada beberapa yang memutuskan kontrak kerja sama dengan kita Tuan"jawab sang Bagas dengan menunduk takut akan kemarahan sang Tuan.
"sudah sebanyak itu tapi kalian belum menemukan dalang nya !!"sentak Tuan Dariano,kesal juga lama lama jika masalahnya Belum menemui titik terang.
"Kami akan bekerja dengan lebih keras lagi Tuan"jawab sang kepala Hacker dengan kepala menunduk tak kuat menatap mata dengan kilat kemarahan itu.
"Hm,pergilah kerja dengan benar dan dapatkan hasil yang memuaskan"titah sang Tuan tanpa menerima bantahan.
"Baik Tuan"sebelum melangkah keluar ruangan sang Tuan,Tony membungkuk hormat setelahnya terdengar bunyi pintu tertutup dari luar.
"Bagaimana dengan tugasmu,apa kau mendapatkannya ?"Tanya Tuan Dariano tanpa menatap sang asisten yang setia berdiri disampingnya.
"Sudah Tuan,izin untuk mengambil berkasnya Tuan"Jawab Bagas dengan menunduk setelahnya melangkah keluar ruangan.
Sekarang ruangannya terasa hening setelah sang asisten keluar untuk mengambil pesanannya.dia hanya berharap kalau hal yang dia takutkan tidak terjadi.dia belum siap mengahadapi kenyataannya.ini memang salahnya.di tengah lamunannya dia sampai tidak sadar bahwa sang tangan kanan sudah berdiri disampingnya.hingga ucapan sang asisten membuyarkan lamunannya.
"Tuan ini berkas yang anda minta"ucap Bagas pada orang didepannya setelah meletakkan dua map berbeda warna tersebut.
"hm,keluarlah"usir Tuan Dariano pada Bagas,dia ingin sendiri untuk saat ini.dengan perasaan yang campur aduk dia membuka map yang berwarna merah dahulu.setelah membacanya dia terdiam dengan pikiran yang berkecamuk.setelahnya dia membuka map yang berwarna biru,sama dia terdiam.apakah mereka akan memaafkannya setelah luka yang paling dalam dia torehkan dihati mereka.
"maafkan aku,maafkan Bapak nak"entah pada siapa dia mengucapkan kata maaf.tapi yang jelas sesak dihati dan penuh dipikiran tidak tahu bahwa keputusannya dulu menyakiti banyak hati.
Suara Handphone berdering mengejutkan Tuan Dariano,tertera nama pemanggil "Istriku" diponsel pintarnya.
"Hallo sayang"terdengar suara sang istri mengapa,setelah panggilannya terangkat.
"Hm,ada apa sayang,tumben menelpon tidak biasanya"tanyanya pasalnya sang istri jarang menelpon dia akan langsung datang menemuinya,kecuali ada hal yang mendesak.
"tidak ada,aku hanya memberitahu kalau Ayah dan Bunda sudah tiba,apa mas bisa pulang dulu"ah ternyata orang tuanya sudah tiba,tapi kenapa tidak mengabari dia dulu agar dia bisa menjemputnya.
"Iya sayang mas akan langsung pulang,kata pada Bunda ya"jawabnya pada sang istri
"Iya mas hati-hati di jalan"setelah telpon terputus.