Anggara Prima Hardian Seorang duda berusia 32 thn yang masih tampan dan keren yang mempunyai seorang anak perempuan berusia 5 thn, bernama Fazila Prameswari Anggara, masih belum bisa membuka hati nya untuk perempuan lain, dia masih setia sama istrinya walaupun dia sadar kalau istri nya yaitu Zievanya putri Baskora ngga mungkin kembali ke pelukan nya.
seorang gadis yang berumur 25 thn yang mempunyai nama Sahara Amanda Putri tanpa sengaja bertemu dengan Zila anak nya Anggara.
Sahara yang terpesona dengan sosok duda keren ini bersatu dengan Zila untuk menakluk kan hati duda keren yang sudah beku.
Zila terus mendukung Sahara agar mendapatkan hati ayah nya, karena Zila sudah merasa nyaman bersama Sahara.
Tapi tidak mudah mendpatkan seorang duda yang keren dan tampan, pasti banyak sekali saingan nya.
yang penasaran dengan cerita duda keren hayalan aku ayo merapat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wajah Polos Zila
Dalam tidur nya Anggar bermimpi kedatangan Anya istrinya dengan seorang wanita, tapi wanita itu ngga jelas wajah nya, Anya pun menyatukan tangan wanita itu dengan tangan Anggar, lalu Anya pun pergi menghilang dengan sebuah senyuman di bibir nya.
"Sayang, tunggu,,, Yang,, sayang kembali, Yang,,,,,,," teriak Anggar dalam tidur nya hingga dia langsung terbangun dengan nafas tak beraturan.
"Ternyata cuma mimpi, masih pagi aku sudah ketiduran" gumam Anggar sambil melihat ke arah jam dinding yang ada di kamar itu.
Anggar pun bangun dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan pikiran nya.
*
*
"Nak mau kah kamu jadi ibu sambung nya Zila? Pertanyaan bu Carlota membuat Ara kaget
"Ma,,,,mak sud ibu? Tanya Ara dengan keterkejutan nya.
"Saya melihat ketulusan kamu dalam menyayangi Zila, Zila sangat bahagia bila di dekat kamu, Zila banyak berubah setelah kenal kamu, jadi ngga salah kan kalau saya meminta kamu menjadi ibu sambung nya Zila" Bu Carlota pun berharap banget pada Ara.
Ara hanya diam dan mencerna semua perkataan bu Carlota kepada nya.
"Mah Zila haus" teriak Zila membuyar kan lamunan Ara.
"Zila haus ya sayang? Bentar mamah belikan Zila minum dulu" Ara pun pergi membeli air mineral buat Zila.
Hari ini bu Carlota terus melihat kedekatan antara Ara dan Zila, dan dia pun bertekad akan terus mendekatkan Anggar sama Ara bagaimana pun cara nya.
"Kamu memang cocok jadi mamah sambung nya Zila, aku akan membuat kalian bersatu" gumam bathin bu Carlota sambil melihat ke arah Ara dan Zila yang sedang membeli minuman.
Hari pun semakin siang, Ara pun pamit pulang karena sudah janji sama ibu nya kalau dia ngga akan pulang terlalu sore.
"Zila sayang mamah pulang dulu ya nak? Ibu Ara pulang duluan ya? Ara pun pamit.
"Ya mamah ko pulang sih, terus kapan mamah mau main ke rumah nya Ara? Kata Ara sambil cemberut.
"Iya nak, ko buru-buru pulang sih kami masih ingin terus sama kamu" Bu Carlota seakan-akan ngga rela akan berpisah dengan Ara.
"Kapan-kapan ya nak? Soal nya hari ini mamah mau nemenin uti di rumah, senyum dong, kalau cemberut gini cantik nya ilang" Ara pun mencoba merayu Zila.
"Ya sudah sayang biarkan mamah mu pulang ya? Omah janji nanti kita bakalan jalan-jalan lagi bareng mamah kamu" Bu Carlota pun ikut merayu Zila.
"Janji ya omah? Mamah juga janji ya nanti main ke rumah Zila" kata Zila sambil mengangkat jari kelingking nya.
"Janji" kata Omah dan Ara sambil menyatukan kelingking mereka bertiga.
"Ya sudah mamah pulang ya? Bu, Ara pulang ya? kata Ara sambil mencium telapak tangan bu Carlota.
"Bye sayang" Ara pun melambaikan tangan nya ke arah Zila lalu pergi meninggalkan Zila dan bu Carlota.
"Sayang, gimana kalau sebelum pulang kita main ke rumah nya nenek Aisyah" ajak bu Carlota.
"Ayo omah, sudah lama Zila ngga bertemu dengan nenek" Zila pun senang mau bertemu nenek nya.
Bu Carlota pun membawa Ara ke rumah pak Baskoro, bagai mana pun mereka adalah kakek dan nenek nya Zila, walaupun Anya sudah pergi tapi silaturahmi mereka tidak putus.
*
*
Ara pun sudah sampai di rumah dan sudah membersihkan tubuh nya.
"Lagi ngapain bu? Tanya Ara yang baru menghampiri ibu nya yang lagi duduk santai di ruang tengah.
"Biasa nak, ibu lagi baca-baca resep kue dan makanan, kamu sudah pulang? Gimana ketemu ngga sama anak kecil itu? Tanya bu Malika.
Masalah apapun Ara selalu bercerita kepada ibu nya, jadi ibu nya selalu tahu apa yang dilakukan dan sama siapa dia bertemu.
"Sudah bu, dia itu menggemaskan dan lucu, kan aku lupa ngga bilang posisi kita akan bertemu, eh dia malah pinjam speaker pengamen dan bernyanyi dengan alasan biar aku mendengar suara nya" jawab Ara sambil duduk di samping ibu nya.
"Kapan-kapan ajak dia main kesini, biar ibu ada temen nya" kata bu Malika.
"Bu,,,emmm" Ara pun menggantung kalimat nya.
"Ada apa nak? Kenapa ngga di lanjutkan bicara nya? Tanya bu Malika.
"Tadi kan Ara ketemu Zila sama omah nya, dan omah nya nanya ke Zila apa Ara mau jadi ibu sambung nya Zila" Ara pun bercerita tentang permintaan bu Carlota.
"Terus kamu jawab apa nak? Bu Malika pun penasaran dengan jawaban Ara anak nya.
"Aku ngga bilang apa-apa bu, karena Ara juga kan baru bertemu papah nya Zila cuman sekali, terus Ara mau bilang ke ibu dulu" jawab Ara sambil menyandarkan kepala nya ke bahu ibu nya.
"Ikuti kata hati kamu saja nak, ibu ngga akan mempermasalahkan status, yang penting kamu nyaman dan bahagia" jawab bu Malika sambil mengelus kepala Ara.
Ara pun cuma diam mencerna perkataan ibu nya lalu memeluk tubuh ibu nya erat.
*
*
Zila pun kini sudah berada di rumah nenek nya, kebetulan di sana juga ada Viona yang lagi berkunjung bersama Mery ibu nya.
"Hai sayang mamah kangen sama kamu nak" teriak Mery sambil memeluk Zila.
"Zila juga kangen mamah Mery" jawab Zila yang berada di pelukan Mery.
"Sama kakak mu yang cantik ini ngga kangen kah? Tanya Viona, Viona sekarang sudah besar sudah masuk sekolah menengah pertama.
"Kangen dong kak Vio" jawab Zila, lalu Zila mencium tangan semua yang ada di rumah kakek nya itu.
"Zila sini sama nenek sayang" ajak bu Aisyah dengan mata berkaca-kaca.
"Maaf jeng saya baru sempat ngajak Zila ke sini, soal nya sekarang Zila sudah masuk sekolah jadi nunggu waktu luang ke sini nya" kata bu Carlota yang sudah duduk di depan bu Aisyah.
"Ngga apa-apa, yang penting Zila sehat, Zila sekolah yang rajin ya nak, biar nanti Zila jadi anak pintar, nanti bunda bangga sama Zila" kata bu Aisyah sambil mengelus kepala Zila.
"Alhamdulilah dia sekarang sekolah nya rajin dan makan nya pun udah bisa sendiri" jawab bu Carlota.
Bu Carlota tidak mem bicara kan masalah Ara karena menghargai keluarga Anya.
"Zila kamu masih suka main ke taman ngga? Kakak tadi pergi ke taman tapi cuma sebentar" Tanya Viona.
"Ini tadi Zila habis dari taman kak Vio, habis ketemu sama mamah cantik" jawab Zila dengan wajah polos nya.
Bu Aisyah dan Mery kakak nya almarhumah Anya pun saling menatap, sedang kan bu Carlota menahan nafas nya mendengar Zila berbicara jujur habis ketemu Ara